Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN KUANTITATIF

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:
Nama : Atika
Diana Buulolo
Sri Ratna Lestari
Sem/kelas : II/B
M. kuliah : Metodologi Penelitian
D. pengampu : Prof. Ashar Hasairin M.Si

Program Pasca Sarjana Tahun Akademik 2024/20

BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif berkembang pertama kali sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah
pertama kali dikembangkan oleh para manajer di Eropa. Metode ini antara lain adalah
metode time and motion study oleh Frederick Taylor pertama kali sekitar tahun 1930-an.
Metode ini mempelajari keefisienan dalam proses produksi perusahaan. Metode ini
berkembang menjadi penelitian operasional yang menjadi salah satu bidang kajian ilmu
manajemen. Saat ini penelitian operasional sudah berkembang pesat mulai dari perencanaan
produksi sampai pelaksanaan. Misalnya teori tentang linear programming, teknik
forecasting, teori permainan, teori simulasi, teori antrian dansebagainya.
Metode kuantitatif kemudian berkembang dalam ilmu psikologi. Dalam ilmu
psikologi berkembang percobaan-percobaan tentang perilaku manusia. Ditemukan juga
rumus anova. Selain itu juga berkembang analisis regresi yang dikembangkan sosiolog.
Metode yang terakhir adalah metode ekonometrik yang berkembang tahun 1970-an. Sampai
saat inipun alat analisis statistic masih terus berkembang dan dipelajari.
Metode kuantitatif berkembang pesat sejak ditemukannya berbagai alat ukur
penelitian. Alat ukur pertama kali hanya dikenal pada benda-benda fisik seperti ukuran berat
(kg, ons, pon, gram dll) ukuran jarak/tinggi (km, m, cm, inchi, mm dll) maupun ukuran
panas (Celcius, Fahrenheit dll). Sekarang ini telah berkembang berbagai bentuk pengukuran
bidang ilmu social yang mendasari kuantifikasi ilmu-ilmu social. Alat ukur yang dapat
dijadikan parameter tersebut antara lain adalah pengukuran sikap menggunakan skala Likert;
pengukuran indicator ekonomi menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan
Perkapita (GNP), laju inflasi, nilai tukar mata uang. masih banyak pengukuran bidang ilmu
social lain yang sudah tersedia sekarang ini.
Jalan menuju metode kuantitatif semakin mudah karena Peneliti jaman sekarang
tidak perlu kesulitan untuk melakukan penganalisisan data hasil penelitian. Sejak tahun
1980-an telah berkembang software yang memungkinkan peneliti melakukan analisis data
kuantitatif secara cepat dan tepat. Pada fase ini perkembangan analisis data menjadi pesat
dengan ditemukannya teknik statistic multivariate. Penelitian dengan aplikasi multivariate
apalagi melibatkan banyak responden akan sangat terbantu dengan software computer.
Untuk melakukan analisis data statistic hanya dibutuhkan waktu kurang dari 5 menit dengan
software statistic seperti SPS, SPSS, Minitab, Amos, POM, Lisrel maupun software lain
yang kurang popular.
Sejarah penelitian kuantitatif mencakup perkembangan dan evolusi pendekatan
penelitian yang menitikberatkan pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif, yaitu data
yang dapat diukur dan dihitung secara numerik. Berikut adalah beberapa tonggak sejarah
penting dalam pengembangan penelitian kuantitatif:

B. Pengertian Penelitian Kuantiatif


Metoda Penelitian Kuantitatif adalah metode penelitian yang di dalamnya menggunakan
banyak angka. Mulai dari proses pengumpulan data hingga penafsirannya. Dikutip dari buku
Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani (2018) karya Untung Nugroho,
penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis, terencana, dan terstruktur.
Banyak yang menyebutkan bahwa metode kuantitatif merupakan metode tradisional. Karena
sudah cukup lama digunakan sehingga menjadi tradisi dalam penelitian. Metode ini juga
disebut metode ilmiah. Sebab telah memenuhi kaidah ilmiah, yakni konkret, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis
Menurut Imam Santoso dan Harries Madiistriyatno dalam buku Metodologi Penelitian
Kuantitatif (2021), metode kuantitatif disebut demikian, karena data penelitiannya berupa
angka dan menggunakan statistik sebagai alatnya. Metode kuantitatif sering pula disebut
metode discovery. Karena dapat menemukan serta mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi baru.

C. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif


Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:
1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya
Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja
Masyarakat Jakarta.
2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel
Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok
terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan
Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari
sampel dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari
populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama
4. Bersifat objektif
Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak
ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.
5. Relatif singkat
Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk
menarik dan menyajikan data.

BAB II
JENIS-JENIS
PENELITIAN KUANTITATIF
A. Pendahuluan
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif terdiri dari beberapa jenis metode penelitian,
dimana dapat menggambarkan perbedaan antara satu dengan metode jenis lainnya. Penelitian
dengan pendekatan kuantitatif pada umumnya sudah dapat teridentifikasi dari rumusan masalah
bahkan dari judul penelitian. Seville, et.al. dalam Sinambela (2021), metode penelitian sebagai
berikut:
1. Metode sejarah;
2. Metode deskriptif;
3. Metode eksperimen;
4. Metode ex post facto (kausal komparatif); dan
5. Metode partisipatori

Nazir dalam Sinambela (2021), metode penelitian dikelompokkan atas:


1. Metode sejarah;
2. Metode survey;
3. Metode eksperimen;
4. Metode grounded research; dan
5. Metode penelitian tindakan (action research)

Selanjutnya Sinambela menyatakan jika ditinjau dari pendekatan penelitian yang


dilakukan, penelitian dibagi atas 7 (tujuh) bagian, yakni:
1. Ex post facto, yakni penelitian yang meneliti fenomena/peristiwa yang sudah terjadi dan
peneliti mencari data untuk menentukan sebab suatu peristiwa yang terjadi;
2. Eksperimen, yakni penelitian mencari suatu pengaruh suatu variabel dengan variabel lain
dengan melakukan eksperimen;
3. Survei, yakni penelitian dilakukan pada populasi dengan memeroleh data/informasi yang
berasal dari sampel untuk melihat hubungan antar variabel;
4. Penelitian kebijakan, yakni penelitian dilakukan untuk masalah-masalah sosial yang
mendasar dan temuannya direkomendasikan untuk ditindaklanjuti dalam suatu kebijakan
untuk masalah tersebut;
5. Action research, yakni penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan pendekatan baru guna memecahkan masalah yang muncul pada situasi
yang actual.
6. Penelitian Evaluasi, yakni penelitian yang menjelaskan suatu fenomena, bagian mana
yang sudah dicapai dan bagian mana yang mentimpang atau belum dicapai.
7. Sejarah, yakni penelitian yang bertujuan melakukan analisis terhadap aspek-aspek yang
rasional dan koheren dari kejadian/peristiwa yang sudah lampau.

B. Jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif


Priyoni mengungkapkan terkait jenis penelitian pada penelitian kuantitatif yakni
penelitian survey, penelitian eksperimen, dan analisis isi, yang diuraikan sebagai berikut
(Priyono, 2008):

1. Penelitian Survei
Penelitian ini mencakup penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai
instrumen penelitian, kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa
pertanyaan dengan struktur yang baku, dalam pelaksanaan survei, kondisi
penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Dalam metode survei ada 3 (tiga) karakteristik, yakni:
1) Data/informasi dikumpulkan dari kelompok besar dengan tujuan mendiskripsikan
berbagai aspek dan karakter seperti: sikap, kemampuan, pengetahuan populasi
penelitian,
2) Data/informasi diperoleh dari butir-butir pernyataan,
3) Data/informasi diperoleh dari sampel.

Maidiana, M. (2021) menyatakan bahwa peneliti terlebih dahulu membuat desain


menelitian, yang dijadikan panduan dan prosedur dalam mengembangkan kuisioner
sesuai variabel penelitian selanjutnya dituangkan dalam butir pernyataan
mendeskripsikan sikap responden. Dari hasil survei ini peneliti akan membuat
kesimpulan yang menggambarkan karakteristik general bagi populasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disintesis metode survei adalah metode
penelitian yang mengkaji dan mendeskripsikan karakteristik populasi dengan
menggunakan data sampel. Adapun tujuan metode survei adalah melaluidata yang
berasal dari sampel dapat menjelaskan fenomena yang diteliti. Misalkan penelitian
implementasi Manajemen Satuan Pendidikan Dasar. Penelitian yang menggunakan
metode survey dengan 3 (tiga) tipe data, yakni pengetahuan, sikap dan tindakan. Sikap
dan tindakan diambil oleh 3 sumber yakni guru pembimbing, pembimbing lapangan,
dan peneliti.

Gambar 2.1. Prosedur penelitian metode survei

Tahapan metode survei secara umum meliputi:


1) Perumusan masalah. Dari rumusan masalah akan dapat ditentukan tujuan
penelitian;
2) Menentukan hipotesis penelitian;
3) Menentukan populasi dan sampel penelitian dengan teknik sampling;
4) Mengembangkan kuisioner dan instrumen lain yang diperlukan;
5) Melaksanakan penelitian dengan mengedarkankuisioner ke responden, dan
mewawancarai partisipan;
6) Menyajikan data dalam tabel untuk mempermudah analisis data;
7) Analisis data; dan
8) Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan sistematika.
2. Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dapat dilakukan didalam alam terbuka dan juga diruang tertutup,
dalam penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai
dengan kebutuhan peneliti, dalam kondisi yang telah dimanipulasi ini,
biasanya dibuat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
pembanding, kepada kelompok kontrol akan diberikan treatment atau stimulus
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, hasil dari reaksi kedua kelompok itu yang
akan diperbandigkan.
Metode penelitian eksperimental mencakup berbagai pendekatan penelitian kuantitatif.
Tujuan utama dari penelitian kuantitatif adalah untuk menilai keampuhan dari suatu
variabel eksperimental. Penelitian eksperimental lebih sering digunakan dalam bidang
ilmu eksakta. Penelitian eksperimental dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:
semu dan nyata. Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk
memperoleh informasi yang mendekati apa yang dapat diperoleh dari data aktual.
Metode penelitiankuantitatif ini, termasuk eksperimen, biasanya digunakan dalam
situasi di mana mengendalikan dan/atau memanipulasi variabel terkait tidak
dimungkinkan.

3. Analisis Isi
Penelitian ini dilakukan bukan kepada orang, tetapi lebih kepada simbol, gambar,
film, dan sebagainya, pada meterial yang dianalisis, misalnya surat kabar, dihitung
berapa kali tulisan tentang topik tertentu muncul, lalu dengan alat bantu statistik
dihitung.

Ali Sodik mengungkapkan jenis metode penelitian pada penelitian kuantitatif


yang cukup sering digunakan adalah survey dan eksperimen, secara terperinci dapat uraikan
sebagai berikut (Sandu et al., 2015):

1. Metode Survei
Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai
instrumen utama untuk mengumpulkan data, metode ini adalah yang paling sering
dipakai di kalangan mahasiswa,desainnya sederhana, prosesnya cepat, tetapi bila
dilakukan dengan sembrono, temuan survei ini cenderung superficial (dangkal)
meskipun dalam analisisnya peneliti menggunakan statistik yang rumit,
beberapa tema penelitian dengan menggunakan metode survei diantaranya; survei
tentang alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai disemua perguruan tinggi
negeri, survei tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di Bank XY,
analisis terhadap potensi penerimaan calon konsumen terhadap produk baru yang
akan diluncurkan, jajak pendapat masyarakat terhadap metode baru dalam hal
penetapan pajak pembangunan I.

2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya
(variabel X dan variabel Y),untuk menjelaskan hubungan kausalitas ini, peneliti
harus teliti harus melakukan kontrol dan pengukuran melakukan kontrol dan
pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitiannya,
beberapa contoh tema penelitian dengan menggunakan metode
eksperimendiantaranya; apakah terdapat perbedaan dalam hal tingkat pemahaman
siswa antara siswa yang diajar dengan metode instruksionis dengan siswa
yang diajar dengan metode konstruktivis, perbedaan efektivitas dan efisiensi
metode iqro dengan metode tradisional (dalam mempelajari bahasa arab), pengaruh
pendekatan focused group discussion terhadap proses pengambilan keputusan.

Samsu mengungkapkan secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas


dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan non-eksperimental, eksperimental dapat dipilah
lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dan sebagainya, sedangkan non-
eksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survei, ex post facto, historis
dan sebagainya, dapat diuraikan sebagai berikut(Samsu, 2017):
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta
tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yangberusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya (Best, 1982:119).

2. Metode Komparatif
Metode komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang
diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan
secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrumen. Hasilnya dianalisis
secara statistik untuk mencari perbedaan variabel yang diteliti.

3. Metode Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk
membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu.

4. Metode Survei
Setiawan mengutip bahwa menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah
satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992)
“metodepenelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey
(1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan”.
Metode survei merupakan metode penelitian yang menggunakan angket (kuesioner)
sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data di lapangan. Metode survei ini
merupakan metode yang paling sering dipakai oleh sejumah mahasiswa ketika akan
menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Metode survei ini sering dipakai oleh
mahasiswa karena prosesnya melakukan penelitian cepat, bahkan desain penelitian
yang dilakukan juga sifatnyanya sederhana. Namun, temuan penelitian survei ini
cenderung hasilnya bersifat superficial (dangkal), karena sering dilakukan secara asal
jadi oleh mahasiswa, meskipun dalam teknik analisisnya datanya digunakan statistik
yang rumit.

Metode penelitian survei dengan menggunakan instrumen angket (kuesioner)


memerlukan responden yang banyak, hal ini dimaksudkan agar validitas temuan
penelitian bisa dicapai dengan baik. Jika responden tidak banyak, akan dikhawatirkan
”pola” yang menggambarkan objek yang diteliti tidak dapat dijelaskan dengan baik.
Berikut ini beberapa tema penelitian dengan menggunakan metode survei yang
mungkin dapat diteliti, yaitu sebagai berikut:
1) Survei tentang alokasi anggaran Diknas Provinsi Jambi untuk peningkatan SDM
dosen di semua Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.
2) Survei tentang kualitas pelayanan akademik online dan kepuasan mahasiswa di
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3) Analisis terhadap potensi ketidaktaatan masyarakat dalam menjalankan shalat
tarawih pada bulan ramadhan.

5. Metode Ex Post Facto


Metode Ex Post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab
akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel tertentu mengakibatkan
variabel tertentu.
.
6. Metode True Experiment
Pada awalnya, metode penelitian eksperimen adalah salah satu jenis penelitian
kuantitatif yang sering digunakan dalam ilmu-ilmu kesakta, namun demikian metode
penelitian eksperimen saat ini juga sudah sering digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial. Metodepenelitian eksperimen digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-
akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan variabel lainnya (variabel X dan Y).
Dalam menjelaskan hubungan ini, peneliti harus melakukan pengukuran dan kontrol
yang sangat cermat dan hati-hati terhadap hubungan variabel-variabel yang diamati.
Dengan kata lain, di dalam penelitian eksperimen ini, peneliti perlu melakukan
manipulasi pada perlakuan (treatment) yang diberikan pada subyek.

Peneliti melakukan control pada apa yang dihadapi oleh sbyek lewat cara yang
diberikan atau tidak diberikan kondisi atau dengan perlakuan spesifik dengan
sistematis. Selain itu, metode penelitian eksperimen juga digunakan untuk menjelaskan
dan memprediksi gerak atau arah kecenderungan suatu variabel di masa depan. Karena
itu metode penelitian eksperimen ini digunakan dan bertujuan untuk memprediksi.
Misalnya “tingkat pendidikan” berkorelasi dengan “status sosial”) tidak berarti dua
variabel tersebut mempunyai hubungan sebab-akibat. Sebaliknya, dua variabel yang
tidak berkorelasi (zero correlation) bukan berarti sudah tertutup kemungkinannya
memiliki hubungan sebab-akibat. Untuk mengukur korelasi, metode survei
mungkinsudah cukup memadai. Tetapi untuk menjawab “Apakah tingkat pendidikan
menyebabkan naiknya status sosial?” Diperlukan suatu studi eksperimen yang sangat
ketat pembuktianya.

Berikut ini adalah salah satu contoh penelitian eksperimen:


“Pengaruh Kecemasan Siswa pada Waktu Mengerjakan Ujian Terhadap Hasil Ujian
Mereka” dari judul di atas terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (X) dalam judul di atas adalah kecemasan siswa dan ujian
nasional. Variabel terikatnya (Y) adalah hasil ujian.

Ciri dari penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap variabel bebas (X).
Dari kondisi di atas, variabel bebas dapat dimanipulasi menjadi cemas dan tidak cemas.
Konkritnya, sebuahkelas terdiri dari kelas A dan B. Masing-masing kelas dimanipulasi
kondisinya menjadi kelas A menjadi kelas yang cemas, sementara kelas B menjadi
kelas yang netral (pengendali). Pengkondisian kelas dapat dilakukan dengan
memberikan sugesti kepada kelas A bahwa ujian yang diberikan akan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas.

Artinya, siswa yang memiliki nilai yang rendah dimungkinkan bisa tidak naik kelas.
Sementara kelas B dikondisikan netral. Dengan pengertian bahwa ujian di kelas B
hanyalah untuk mengukur kemampuan pemahaman terhadap suatu kompetensi tanpa
adanya pengaruh dari hasil dengan kenaikan kelas. Setelah kelas sudah terkondisikan,
maka diberikan soal dengan tingkat kuantitas dan kualitas kesulitan yang sama. Pada
waktu yang bersamaan, lembar jawaban dikumpulkan bersama dan dilakukan
pengoreksianterhadap hasil jawab dari kelas A dan B. Apabila terjadi perbedaan nilai,
semisal, nilai kelas A lebih tinggi daripada kelas B, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya kecemasan ternyata mampu meningkatkan nilai ujian.

Anggapan lain, bahwa dengan adanya kecemasan membuat siswa semakin berpacu
untuk mendapatkan yang terbaik.Dikatakan true experiment (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama
dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi
cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.

7. Metode Kuasi Experiment


Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design
yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
8. Metode Subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang
dilakukan terhadap subjek tunggal.

Ungkapan ahli diatas dapat dirumuskan bahwa dalam penelitian kuantitatif memiliki
beberapa jenis dalam metode penelitian yang merupakan sebuah alat yang dapat
menyelesaikan permasalahan penelitian yang ditemukan dilapangan, diantaranya metode
deskriptif, metode komperatif, metode korelasi,penelitian survei, penelitian ex post facto,
penelitian eksperimen, policy research, action research, penelitian evaluasi, metode kuasi
experiment, metode subjek tunggal.

BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUANTITATIF


Bagian utama dalam membuat penelitian adalah bagaimana membuat rancangan
penelitian. Rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang
suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Adapun langkah-langakah dalam penelitian kuantitatif
yakni:

A. BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Langkah penelitian ini adalah yang melatarbelakangi peneliti memilih tema dan topik
tersebut harus diuraikan dalam latar belakang disertai dengan data-data pendukung.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kajian masalah yang ditemukan Merumuskan dan
mendefinisikan masalah sesuai dengan acuan teori yang telah diketahui sebelumnya
3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan sebuah kalimat pertanyaan bukan pernyataan dan harus
relevan dengan tema yang diangkat, bersifat baru dan asli serta penting
4. Tujuan Penelitian
Arti tujuan penelitian ialah menunjukkanserangkaian pertanyaan tentang mengapa Anda
ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin di capai
5. Manfaat penelitian
Secara umum merupakan serangkaian atau kumpulan kegunaan hasil penelitian, baik bagi
kepentingan untuk pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan yang
dianggap penting untuk dilakukan

B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka adalah peninjauan kembali literatur-literatur yang relevan atau terkait
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
1. Deskripsi teoritik
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. suatu deskripsi teori
paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui
uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi, Variabel-variabel yang tidak
dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan
antar variabel yang diteliti menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan
konteks penelitian
2. Hasil penelitian yang relevan
Penelitian relevan adalah penelitian yang memiliki kesesuaian antara masalah yang
diusung sesuai dengan pembahasan teori di bab II. Dikatakan penelitian yang relevan
apabila judul penelitian dengan topik yang diangkat memiliki kaitan. Dikatakan relevan
apabila terdapat hubungan antar variabel penelitian yang diangkat
3. Kerangka berpikir
Kerangka berpkir adalah Sebagai model konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori
yang ada kaitannya dengan beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai masalah
penting.
4. Hipotesis penelitian
Hipotesis berasal dari kata 'hypo' yang berate 'di bawah' dan 'thesa' yang berarti
'kebenaran.' Istilah hipotesis telah didefiniskan dalam beberapa definisi, antara lain
adalah: Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih, Jadi, hipotesis adalah sebuah kesimpulan atau jawaban sementara
yang berrsifat teoritis yang dihasilkan melalui kajian secara mendalam dan saksama
terhadap berbagai teori (referensi) yang relevan. Hipotesis inilah yang selanjutnya perlu
dibuktikan melalui penelitian. Dengan demikian, untuk merumuskan sebuah hipotesis,
peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai
bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(hipotesis).

C. BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentU. Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh dan
mencari kebenaran yang bersifat tentatif, bukan kebenaran absolut. Hasilnya berupa
kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang terbuka untuk terus diuji,
dikritik bahkan direvisi.
1. Jenis penelitian
Sugiyono (2019) menyatakan metode kuantitatif digunakan apabila;
 Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan
dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan.
Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data,
baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk
menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai
masalah harus ditunjukkan.
 Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi
tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut.
 Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh
jamu tertentu terhadap derajat kesehatan.
 Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
 Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat
tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan tes IQ
 Bila ingin menguji terhadap adanya keraguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu.
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini maka untuk mendukung proses penelitian ini
digunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dinilai bisa
menjawab permasalahan yang akan diangkat di penelitian ini.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dan menyelesaikan permasalahan dalam penelitian
3. Populasi dan Sampel
 Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulannya
 sampel adalah sebagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
digunakan untuk penelitian
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
5. Teknik pengumpulan data
 Kuisoner
 Wawancara
 Observasi
 Dokumentasi
 Tes tertulis
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesisyang telah dirumuskan dalam proposal. Salah satu dari beberapa program
aplikasi komputer untuk mengolah dan menganalisis data statistic. Dengan
menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hal ini digunakan untuk
mengetahi taraf signifikan data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan
penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji untuk mengukur apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah Pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua
buah distribusi atau lebih.. Untuk mengetahui homogen variasi sampel-sampel yang
diambil dari populasi yang sama maka dilakukan dengan uji grafik, uji varians dan
uji barlet.
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, dirumuskan dalam
pernyataan yang dapat diuji serta menjelaskan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
a. Jika nilai signifikan > 0,05 = tidak signifikan
b. Jika nilai signifikan < 0,05 = signifikan
c. Jika nilai F hitung > F tabel = variabel independent secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependent.
4. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk

D. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil penelitian.

2. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran asli peneliti untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna
menjawab pertanyaan pada penelitiannya

BAB V PENUTUP
1. Simpulan
Penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu proses penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif di atas,
maka tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linear, yaitu bahwa langkah-
langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan
data, analisis data, dan membuat kesimpulan dan saran

2. Saran
Saran berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti, tetapi bukan untuk menjawab
permasalahan penelitian. Saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut
penulis bisa bermanfaat secara praktis untuk pengembangan ilmu pengetahuan
berdasarkan kedekatan objek

Prosedur Komponen Penelitian Kuantitatif


DAFTAR PUSTAKA

Priyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Zifatama Publishing.


Samsu. (2017). Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, Serta Research & Development). Pusaka.
Santoso (2007). Fundamental Metodologi Penelelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Sihotang, H. 2023. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. UKI Press.
Sinambela, L dan Sinambela, S. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Depok. Rajawali
Press
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta.
Syahrizal, H., & Jailani, M. S. (2023). Jenis-jenis penelitian dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif. QOSIM: Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora, 1(1), 13-23.

Anda mungkin juga menyukai