Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN

KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP


KINERJA TENAGA PENDIDIK
DI SMP NEGERI 5
SIPIROK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian


Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada Fakultas Sosial Sains
Universitas Pembangunan Panca Budi

Oleh :

PUTRI HELENA SIREGAR


NPM 1625311051

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS
SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam
arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan
pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan
megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah
dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep
dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih
lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel,
prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data,
analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam
penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui
pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan
sebagai representasi dari informasi yang didapatkan dalam
penelitian.
Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam
bentuk angka, statistik dan sebagainya yang kemudian dianalisa
dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat
menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada
sebuah kesimpulan umum.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian
Kuantitatif?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.
2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian
Kuantitatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan
penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian
kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi
kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil
survey sedangkan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi
kasus.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis
yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif
banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan
hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam
maupun ilmu-ilmu social.

B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif


1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal
pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian
besar berupa angka atau yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data
dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan
mengarah ke generalisasi.

C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab
masalah. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya
dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita
dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab
masalah tersebut, antara lain :
1. Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan
yang relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan
hipotesis. Tahap ini termasuk merenungkan, berpikir, membaca,
membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, bertukar pendapat,
konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan
diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki
permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan
kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah
penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang
diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel
penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau
rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat
revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau
mengumpulkan data penelitian dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang
dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan
kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil
pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti
dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut
disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.

D. Penggunaan Metode Kuantitatif


Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi.
3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu
terhadap yang lain.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

E. Proses Penelitian Kuantitaif


Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja
peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Minimal ada enam
langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang meliputi:
1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan
diteliti seperti:
a. Topik
b. MasalahAdapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:
1. Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah itu sendiri,
layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu minimal didasarkan
pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu dikonseptualisasikan.
2. Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa yang akan
ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat, dana, kemampuan,
waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang akan ditelitinya.
Sumber Masalah
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat
diketahui atau dicari apabila:
1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan
kenyataan
2) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan
3) Ada pengaduan
4) Ada kompetisi
c. Judul
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata
yang digunakan diawal judul adalah:
1) Hubungan
2) Kontribusi
3) Pengaruh
4) Perbedaan
5) Persepsi
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang
peneliti hendaknya menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan
konsep penelitian dapat diperoleh dengan generalisasi dan
abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh
prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan
empiris. Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas
dari fenomena yang dibicarakan itu.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti
dalam membuat konsep penelitian adalah desain variabel dan
interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa konseptualisasi
dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca
teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan
konsep telah terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian
yang akan digunakan.

Variabel Kuantitatif
Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi sasaran dalam
penelitian.
b. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel terikat dan
mempunyai hubungan positif dan negatif.
c. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang kuat dalam
hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran variabel moderator ini akan
mengubah hubungan awal antara variabel bebas dengan variabel terikat.
d. Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai mempengaruhi
variabel terikat.
Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.

Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti. Bentuk
paradigma atau model penelitian kuantitatif:
a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih
sederhan
c Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu variabel
terikat
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu variabel
terikat
e Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu variabel
bebas
f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat

Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu
masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Adapun
cara merumuskan hipotesis minmal memenuhi 3 kriteria yaitu:
a. Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian
b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol (Ho) dan
hipotesis alternative (Ha).

Populasi dan Sampel


Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang,
produk, lembaga, dan lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu
himpunan bagian dari populasi yang anggotanya disebut sebagai
subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen. Banyak teori
guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori
Slovin, gay dan lain-lain.
3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian
Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah
jala atau jaring yang digunakan untuk menangkap data sebanyak
dan sevalid mungkin. Karena peran inilah yang menjadikan
instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam
penelitian. Instrument penelitian dibedakan menjadi:
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti
dengan responden. Ada beberapa model wawancara yang bisa
dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.
b. Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang
telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis
quisioner bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, Quisioner yang
diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, dan data
penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada dua bentuk
observasi, yaitu:
1) Observasi Berstruktur
2) Observasi Tidak Berstruktur
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam
bentuk dokumen atau file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan,
notulen, disc, majalah, surat kabar, foto, dan lain sebagainya.

e. Test
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan
dan latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes
prestasi, tes sikap, tes intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian
akan dianalisis untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang
telah ditentukan peneliti. Dari penjabaran ini nampak bahwa
instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam proses
pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu valid dan reliabilitas.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument. Untuk
memperoleh instrument yang valid peneliti harus bertindak hati-
hati sejak awal penyusunannya
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran
suatu instrument bebas dari kesalahan pengukuran.
4. Melakukan pengumpulan data penelitian
Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus
terprogram dan terencana. Hal-hal yang harus disiapkan oleh
peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Membuat schedule penelitian
Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan
waktunya dan deadline selesai dan lain-lain.
b. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi
persiapan surat-menyurat, pengurusan ijin penelitian, persiapan
pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat penelitian, dan lain-lain.
c Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian
individual tidak memerlukan pengorganisasian seperti ini.
d. Penyusunan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak
diperlukan karena semua pengeluaran langsung dikoordinasi
sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi penelitian kolektif yang
membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat rencana
anggaran dana.
e. Uji coba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba
adalah jenis angket. Sedangkan jenis wawancara, observasi,
interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus diuji cobakan.
Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
f. Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian
kuantitatif yang dilakukan pada populasi yang sangat luas.
Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g. Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka
pengumpulan data bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa
jika suatu penelitian sudah sampai pada pengumpulan data maka
penelitian tersebut 80% sudah selesai.
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a. Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan pendahuluan yang
meliputi tiga tahap, yaitu:
1) Tahap editing (Pemeriksaan Data)
2) Tahap coding (pembuatan kode)
3) Tahap penyederhanaan data
4) Tahap mengode data
b. Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya
adalah menyusun rencana analisis. Adapun tahapan menyusun
rencana analisis meliputi:
1) Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis
penelitian.
2) Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu
sama dengan apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan
adalah dengan meneliti data-data yang diperoleh kemudian
melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang keluar dari
prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang
disusun sebelumnya.
3) Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban
yang bervariasi. Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan
urutan kode, pemberian skor, dan pembentukan indeks dan skala.
4) Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan
kedalam bentuk table.
5) Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
penelitiannya. Jika penelitian deskriptif maka statistik yang
digunakan statistic deskriptif yang meliputi distribusi frekuensi
(untuk mengethaui penyebaran), mean modus median (untuk
ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran
penyimpangan).

Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka


digunakan statistic inferensial. Peneliti harus mengecek apakah
hipotesisnya terkategori hipotesis komparasi (perbedaan,
perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena statistic
untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.
c. Analisis dan Intepretasi
Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka
langkah selanjutnya adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari
makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian tersebut.
Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya melakukan
interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya.
Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya
dengan kesimpulan peneliti lain.
Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil
dari suatu perhitungan atau analisis data agar data berupa angka-
angka itu dapat dilihat maknanya secara verba. Adapun dalam
penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan
yang diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho
ditolak maka Ha diterima ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu
diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

6. Mendesain laporan hasil penelitian


Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian
kuantitatif. Laporan penelitian amat penting karena ‘benda” ini
menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang telah
dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap,
ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-
lain. [1]

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif:


1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai
aturan.
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua
atau lebil variabel
4. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan
rumit dalam sebuah model.
Kekurangan Metode Kuantitatif:
1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang
jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan
menyesatkan.
3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk
menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan
(sampel) yang jumlahnya sedikit.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif


dijabarkan dalam table berikut:

No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif


1 Kejelasan Tujuan, pendekatan, Subjek sampel, sumber data
Unsur subjek, sumber data tidak mantap dan rinci,
sudah mantap, dan rinci masih flexsibel, timbul dan
sejak awal berkembangnya sambil
jalan
2 Langkah Segala sesuatu di Baru diketahui dengan
penelitian rencanakan sampai mantap dan jelas setelah
matang ketika persiapan penelitian selesai
disusun

3 Sampel dan Dapat menggunakan Tidak dapat menggunakan


populasi sampel dan hasil pendekatan populasi dan
penelitiannya sampel. Dengan kata lain
diberlakukan untuk dalam penelitian kualitatif
populasi tidak dikenal istilah
populasi dan sampel, istilah
yang digunakan adalah
setting. Hasil penelitia
hanya berlaku bagi setting
yang bersangkutan.
4 Hipotesis a Tidak mengemukakan
hipotesis sebelumnya, tetapi
b dapat lahir selama
penelitian berlangsung.
Hasil penelitian terbuka.

5 Desain Dalam desain jelas Desain penelitiannya adalah


langkah-langkah flexible dengan langkah dan
penelitian dan hasil yang hasil yang tidak dapat
diharapkan dipastikan sebelumnya.

6 Pengumpulan Kegiatan pengumpulan Kegiatan pengumpulan data


data data memungkinkan harus selalu dilakukan oleh
untuk diwakilkan peneliti sendiri.

7 Analisis data Dilakukan sesudah Dilakukan bersamaan


semua data terkumpul dengan pengumpulan data.

8 Pemberi Disebut responden Disebut informan


Informasi

9 Data Berupa data kuantitatif Berupa narasi dan angka


atau dalam bentuk angka

10 Instrumen Berupa kuisioner yang Instrument penelitian


penelitian tidak boleh adalah peneliti sendiri,
diinterpretasikan oleh sehingga peneliti harus
pengedar kuisioner dan konseptual dan teoritikal.
tidak juga boleh
ditambah atau dikurangi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang
bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang
lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan
terlebih dahulu. Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan
penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang
terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut,
peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan
penelitian lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis
yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif
banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan
hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam
maupun ilmu-ilmu social.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan
manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya
membangun dengan tangan terbuka kami terima demi
kesempurnaan di masa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Alfabeta.
https://reynandorico.blogspot.co.id/2017/05/makalah-penelitian-
kuantitatif.html
http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-
kuantitatif.html
http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-
kuantitatif.html

Anda mungkin juga menyukai