PENELITIAN KUANTITATIF
oleh
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat, hidayah, dan inayat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Penelitian Kuantitatif" tepat waktu.
Makalah tentang "Penelitian Kuantitatif" disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode Penelitian yang dibina oleh Isnawati Lujeng Lestari, S.Pd., M.Si.Penulis berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang metode penelitian kuantitatif.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Isnawati Lujeng Lestari, S.Pd., M.Si.
selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian. Tugas yang diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis berharap
kritik dan saran dari para pembaca yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
1
PEMBAHASAN
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan
penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi
kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian
kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
2
Arti penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan pengalaman empiris
dengan mengumpulkan data berbentuk angka yang bisa dihitung dan berbentuk
numeric. Penelitian kuantitatif juga diartikan sebagai penelitian yang didasari pada
asumsi, selain menentukan variabel dan melakukan analisis menggunakan metode
penelitian valid.
4) Berryman
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, desain, hipotesis dan
penentuan subjek yang didukung dengan pengumpulan data dan melakukan analisa
data sebelum pengambilan kesimpulan. Definisi lain juga menyebutkan jika penelitian
kuantitatif adalah kajian dari pemikiran yang bersifat ilmiah dan proses penelitian
menggunakan logico hypothetico.
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
1) Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2) Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3) Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka
atau yang diangkakan.
4) Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak
dan dalam waktu yang relatif singkat.
5) Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6) Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke
generalisasi.
3
Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan
penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang
meliputi:
1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:
a) Topik
Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:
1) Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan
masalah itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan
masalah itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan
dapatnya masalah itu dikonseptualisasikan.
2) Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti
terhadap apa yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini
mencakup minat, dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti
terhadap masalah yang akan ditelitinya.
b) Sumber Masalah
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:
Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
Ada pengaduan
Ada kompetisi
c) Judul
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan
diawal judul adalah:
Hubungan
Kontribusi
Pengaruh
Perbedaan
Persepsi
5
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau
file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat
kabar, foto, dan lain sebagainya.
e) Test
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada
beberapa macam tes instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian,
tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting
dalam proses pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabilitas.
6
penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat
rencana anggaran dana.
e. Uji coba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus
diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
f. Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g. Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data
bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada
pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
b. Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1) Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.
2) Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan
apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data
yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang
7
keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang disusun
sebelumnya.
3) Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi. Dalam
pengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor, dan
pembentukan indeks dan skala.
4) Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk table.
5) Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya.
Jika penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang
meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median
(untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran
penyimpangan).
Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic
inferensial. Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis
komparasi (perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena
statistic untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.
8
6. Mendesain laporan hasil penelitian
Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan
penelitian amat penting karena „benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu
penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap,
ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. [5]
Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal
tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah
tersebut, antara lain :
1. Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang
relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep,
teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian
kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat
perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan
masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan
metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri
dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian
dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
9
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.
C. Variabel Kuantitatif
Menurut Effendi (1982, h. 42), variabel penelitian sebagai sebuah konsep yang
mengandung variasi nilai. Sementara Sugiyono (2016, h. 38) mendefinisikan variabel
penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
a. Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Hubungan antar Variabel
Berdasarkan sifat hubungan antar variabelnya, variabel penelitian dibedakan
menjadi dua yaitu:
Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas berarti variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang
terjadi pada variabel lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada suatu variabel
dianggap disebabkan oleh variabel bebas ini.
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca terhadap prestasi
belajar siswa” variabel bebasnya adalah minat baca karena variabel tersebut berdiri
sendiri dan dianggap mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya
yaitu prestasi belajar siswa. Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah
variabel stimulus atau pengaruh.
Variabel terikat (dependent variable)
Berkebalikan dengan variabel bebas, variabel terikat berarti variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel ini keberadaannya dianggap merupakan
suatu akibat dari adanya variabel bebas. Contoh masih dengan judul penelitian yang
sama dengan sebelumnya, berarti variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”
karena hasil prestasi siswa dianggap dipengaruhi oleh minat baca siswanya.
Dalam menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan terikat terdapat tiga
istilah yang dikenal yaitu hubungan simetris, timbal balik, dan asimetris. Hubungan
simetris berarti suatu variabel tidak memiliki hubungan pengaruh/dipengaruhi oleh
variabel lain.
10
Dua variabel dalam hubungan simetris mempunyai kecenderungan arah yang
sama. Contohnya terdapat penelitian dengan judul “pengaruh pola makan pada
tinggi badan dan berat badan anak”. Hubungan simetris dari variabel yang ada pada
penelitian ini adalah pada tinggi badan dan berat badan. Keduanya saling
berhubungan tetapi tidak saling mempengaruhi.
Hubungan timbal balik berarti suatu variabel dapat menjadi penyebab sekaligus
akibat bagi variabel lainnya. Contohnya variabel kualitas pendidikan dengan
tingkat ekonomi nasional. Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh satu sama
lain. Semakin tinggi kualitas pendidikan maka semakin tinggi pula ekonomi suatu
negara. Berlaku juga sebaliknya, apabila ekonomi suatu negara tinggi maka kualitas
pendidikannya akan tinggi pula.
Hubungan asimetris berkebalikan dengan hubungan simetris yang berarti satu
variabel memiliki pengaruh atas variabel lainnya. Contohnya seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya mengenai variabel minat baca dan variabel prestasi belajar
siswa.
11
Konseptual berarti variabel dalam jenis ini tersembunyi dan tidak terlihat melalui
fakta yang ada. Meski begitu, variabel konseptual dapat terlihat melalui indikator
yang ada. Contoh dari variabel konseptual adalah minat baca, motivasi belajar,
bakat,
Variabel faktual
Variabel faktual merupakan variabel yang dapat terlihat melalui fakta yang ada.
Contohnya seperti suku daerah, umur, gender, pendidikan, agama dan lain
sebagainya. Mengingat sifatnya yang faktual, kesalahan variabel dalam jenis ini
merupakan hal yang jarang terjadi. Apabila pada akhirnya ditemukan kesalahan
biasanya penyebabnya adalah responden yang tidak jujur.
12
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi sasaran
dalam penelitian.
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel
terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.
Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang
kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran variabel
moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.
13
E. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Mudahnya, sampel penelitian dapat
diartikan sebagai bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian dan merupakan
“wakil” dari anggota populasi tersebut. Keduanya merupakan dua hal yang sangat
menentukan dalam penelitian karena dapat memberikan generalisasi pada kesimpulan hasil
penelitian yang didapat.
a. Pengertian Populasi Menurut Para Ahli
Menurut Sugiyono (2005), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Supardi (1993) populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi
“finit” dan populasi “infinit”. Populasi finit merujuk pada suatu populasi yang
jumlah anggotanya sudah dapat diketahui secara pasti oleh peneliti. Sementara
populasi infinit kebalikannya, merupakan suatu populasi yang jumlah anggotanya
masih belum atau tidak dapat diketahui.
Berdasarkan sifatnya populasi juga terbagi menjadi dua bagian, yakni populasi
homogen dan heterogen. Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-
unsur bersifat sama. Populasi jenis ini tidak mempersoalkan jumlah secara kuantitatif.
Penelitian di bidang eksakta memiliki populasi bersifat homogen seperti larutan air,
cairan, dsb.
Sementara populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut memiliki
sifat yang beragam atau bervariasi. Populasi jenis ini memerlukan batas-batas yang
harus ditetapkan terlebih dahulu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada
penelitian di bidang sosial populasi yang digunakan cenderung bersifat heterogen
karena subjeknya yang seringkali adalah manusia serta gejala-gejala sosial dalam
kehidupan manusia.
b. Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
Sugiyono (2016), sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau
berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil
14
dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan
keadaaan populasi yang sebenarnya.
Definisi oleh Supardi (1993), Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling
merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel
penelitian.
Menurut Margono (2004), menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel yang diperoleh dapat
mewakili populasi (bersifat representatif). Penggunaan sampel diperlukan dalam
penelitian kuantitatif karena akan sangat menghabiskan banyak waktu, tenaga dan
biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu dalam suatu populasi.
c. Langkah Penggunaan Sampling dalam Penelitian
Untuk bisa menjalankan penggunaan teknik sampling ini untuk penelitian, ada
beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti.
1) Menentukan besar atau luas populasi yang akan diteliti
Menentukan besar populasi diperlukan sebagai tahapan awal dalam penentuan
sampel karena nantinya dapat memberi batas kepada peneliti tentang populasi yang
harus diteliti agar tidak melebar pada populasi lain yang dianggap kurang relevan.
2) Mengenali kualitas anggota populasi yang akan diteliti
Tahapan ini diperlukan agar peneliti dapat mengambil kesimpulan di awal
mengenai keadaan anggota populasi. Misalnya seperti apakah populasi yang ada
cenderung bersifat homogen atau heterogen, dan lain sebagainya. Selain itu juga
mengenali keadaan anggota populasi yang akan diteliti nantinya akan memudahkan
kerja peneliti untuk menentukan langkah penentuan besar sampel hingga teknik
pengambilan sampel yang harus digunakan.
3) Menetapkan besaran sampel yang akan digunakan
Sama halnya dengan populasi, besaran atau jumlah sampel juga harus ditetapkan
terlebih dahulu sehingga dapat diperkirakan sampel mana saja yang sekiranya
mampu mewakili anggota populasi dalam penelitian.
15
1) Pengaruh Metode Pembelajaran yang Efektif di dalam Menyelesaikan Suatu
Permasalahan.
2) Pengaruh Orang Tua dalam Membangun Karakter Anak.
3) Pengaruh Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak.
4) Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Berdasarkan Harga dan Bukan
Mereknya.
5) Analisis tentang Keputusan Konsumen dalam Menentukan Suatu Produk Berdasarkan
Merknya.
6) Penelitian tentang Kebiasaan Membaca Para Siswa di SMP X.
7) Penelitian tentang Kebiasaan Menulis Cerpen, Studi di SMP X.
8) Metode Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android pada Materi
Matematika untuk Siswa Kelas XI SMP X.
9) Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Smartphone Berbasis Android Sebagai Media
Pembelajaran di SMP X.
10) Pengembangan Sistem Informasi Presensi Kuliah Berbasis NFC pada Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas X.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif ,Kualitatif dan Kombinasi (mixed method).
Bandung: Alfabeta
Leedy, P. D. And Ormrod, J.E. 2005. Practical Research. Planning and Design. Eighth
Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson, Merril Prentice Hall
Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina
Aksara.
Sohilait, Emy, 2020. Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika, Bandung; Cakra
Nasehudin, T. S., & Gozali, N. (2012). Metode penelitian kuantitatif.
Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif.
Suliyanto, S. E., & MM, S. (2017). Metode penelitian kuantitatif.
17