Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses
perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan
megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian
lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang
langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan
obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari
informasi yang didapatkan dalam penelitian.

Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
1
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.
2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif

2
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode Penelitian
Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 14) dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi/sampel tertentu,teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Emzir (2009:28), pendekatan kuantitatif adalah satu pendekatan yang secara primer
menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti
pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik
menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi
penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik. Sehingga dalam
penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya
(Arikunto: 2006).1
B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Beragam ciri yang terdapat dalam penelitian kuantitatif, ciri-ciri atau karakteristik dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut;
1. Penelitian kuantitatif lebih bersifat spesifik, jelas, dan terperinci.
2. Etik, artinya dalam penelitian kuantitatif ini mementingkan pandangan orang lain.
3. Menunjukkan hubungan antar varlabel
4. Penelitian kuantitatif biasanya memulai dengan teori dan hipotesis (deduktif)
5. Komputer, kalkulator dan aplikasi stafistik menjadi instrumen utama jenis penelitian
kuantitatif ini
6. Teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif antara
lain yaitu eksperjmen survei, dan angket.
7. Analisis dilakukan setelah pengumpulan data.
8. Hubungan dengan informan memiliki jarak dan berjangka pendek.2

C. Langkah-langkah Pokok Penelitian Kuantitatif


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal
tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah
tersebut, antara lain :
 Tahap Konseptual

1
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-
kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
&ved=2ahUKEwjkqvmim633AhVxzDgGHVJzA_sQFnoECD4QAQ&usg=AOvVaw1Qh7PciQM1-
vwcQe6YKwTy
2
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-
kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
&ved=2ahUKEwjkqvmim633AhVxzDgGHVJzA_sQFnoECD4QAQ&usg=AOvVaw1Qh7PciQM1-
vwcQe6YKwTy

3
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan,
mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi,
bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.
Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian
kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat
perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan
masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.

 Fase Perancangan dan Perencanaan

Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,


mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian
dan membuat revisi.

 Fase Empirik

Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian
dari lapangan.

 Fase Analitik

Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

 Fase Diseminasi

Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.3

D. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif


Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :
 Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
 Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
 Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
 Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
 Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur.
 Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.

3
Drs. Syahrum. M.Pd. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung : Citapustaka Media, 2012

4
E. Proses Penelitian Kuantitatif
Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan penelitian
kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang meliputi:
1) Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:
 Topik
 Masalah

a) Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:

 Pertimbangan objektif

Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah


itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu
minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu
dikonseptualisasikan

 Pertimbangan subjektif

Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa


yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat,
dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang
akan ditelitinya.

b) Sumber Masalah

Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:


 Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
 Ada pengaduan
 Ada kompetisi

c) Judul

Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal
judul adalah:
 Hubungan
 Kontribusi
 Pengaruh
 Perbedaan
 Persepsi

2) Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

5
Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya
menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh
dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh
prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris. Sedangkan
abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan itu.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep
penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa
konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca
teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah
terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

a. Variabel Kuantitatif

Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi
sasaran dalam penelitian.

 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel
terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.

 Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang
kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran
variabel moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas
dengan variabel terikat.

 Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.

b. Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:


a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.

c. Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian
kuantitatif:

 Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

6
 Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhana.
 Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan
satu variabel terikat.
 Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat.
 Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan
satu variabel bebas.
 Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat.

d. Hipotesis Penelitian Kuantitatif

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih
perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal memenuhi 3
kriteria yaitu:
 Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian.
 Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris.
 Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaituhipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha).
e. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan
lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen.
Banyak teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay
dan lain-lain.

3) Mendesain instrument pengumpulan data penelitian

Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang
digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah
yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian.
Instrument penelitian dibedakan menjadi:

a) Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden.


Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama,
wawancara terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.

b) Angket (quisioner)

Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan

7
menjadi dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi. Kedua, Quisioner
surat.

c) Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan


untuk menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh
peneliti. Ada dua bentuk observasi, yaitu:
 Observasi Berstruktur
 Observasi Tidak Berstruktur

d) Dokumentasi

Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau
file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar,
foto, dan lain sebagainya.

e) Test

Test sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes
instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi,
tes sikap, tes intelegensi.

Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting
dalam proses pengumpulan data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabilitas.

 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan


atau keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang
valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya.

 Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument


bebas dari kesalahan pengukuran.

4) Melakukan pengumpulan data penelitian

8
Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana. Hal-
hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai
berikut:

a. Membuat schedule penelitian


Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.

b. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat,
pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat
penelitian, dan lain-lain.

c. Organisasi tim peneliti


Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak
memerlukan pengorganisasian seperti ini.

d. Penyusunan anggaran penelitian


Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena
semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi
penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat
rencana anggaran dana.

e. Uji coba dan revisi instrument penelitian


Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak
harus diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.

f. Field workers dan tenaga asisten


Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang
lain.

g. Mengambil data dilapangan


Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data
bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai
pada pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.

5) Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian


a) Mengolah Data

Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan


pendahuluan yang meliputi empat tahap, yaitu:

1. Tahap editing (Pemeriksaan Data)


2. Tahap coding (pembuatan kode)

9
3. Tahap penyederhanaan data
4. Tahap mengode data

b) Rencana Analisis

Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun


rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1. Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.

2. Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.


Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama
dengan apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan
meneliti data-data yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel
bila terdapat data yang keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu
dengan pengkodean yang disusun sebelumnya.

3. Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.


Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang
bervariasi. Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode,
pemberian skor, dan pembentukan indeks dan skala.

4. Table yang dibutuhkan.


Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk
table.

5. Statistik Yang Diperlukan


Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya.
Jika penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif
yang meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean
modus median (untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk
mengetahui ukuran penyimpangan).

Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic


inferensial. Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori
hipotesis komparasi (perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi
(hubungan). Karena statistic untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.

c) Analisis dan Intepretasi


Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi
yang lebih luas dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian
peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam
penelitiannya. Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya
dengan kesimpulan peneliti lain.

10
Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu
perhitungan atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat
maknanya secara verba. Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan
hipotesis maka interpretasikan yang diberikan sesuai dengan hasil uji
hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima ataupun sebaliknya.
Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

6) Mendesain laporan hasil penelitian

Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian
amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian
yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas
dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain.

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif


 Bisa digunakan untuk meramal atau menduga
 Hasil analisis bisa didapatkan dengan akurat
 Bisa dipakai untuk menghitung interaksi hubungan dua atau lebih variable
 Bisa menyederhanakan permasalahan yang kompleks dalam sebuah model
Kekurangan Metode Kuantitatif
 Berdasarkan pada asumsi
 Asumsi yang tidak sesuai dengan realita yang terjadi akan mengakibatkan penyesatan
informasi
 Data harus berdistribusi normal dan hanya bisa dipakai untuk menganalisis data
dengan populasi dan sampel yang sama
 Apabila jumlah sampel sedikit sekitar 30, maka tidak dapat digunakan untuk
menganalisis
Perbandingan Antara Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
Kelebihan Metode Kualitatif
 Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
 Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta
 Penelitian lebih berjalan subyektif
 Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna bertemu
langsung.
 Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa
Kekurangan Metode Kualitatif
 Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh informan
 Bersifat sirkuler

11
 Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas
 Ukuran penelitian kecil.
 Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran
Kelebihan Metode Kuantitatif
 Penelitian lebih berjalan sistematis
 Mampu memanfaatkan teori yang ada
 Penelitian lebih berjalan objektif
 Spesifik, jelas dan rinci
 Ukuran penelitian besar, sehingga menjadi nilai tambah tersendiri
Kekurangan Metode Kuantitatif
 Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi
 Penelitian tidak subyektif
 Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.
 Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul
data orisinal
 Keterlibatan periset umumnya terbatas4

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan

4
https://skripsimalang.com/artikel-skripsiyuk-com/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-
metode-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
12
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan
hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam
penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-
hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian
lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang
bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.

Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-
kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
&ved=2ahUKEwjkqvmim633AhVxzDgGHVJzA_sQFnoECD4QAQ&usg=AOvVaw1Qh7PciQM1-
vwcQe6YKwTy

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-
kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
&ved=2ahUKEwjkqvmim633AhVxzDgGHVJzA_sQFnoECD4QAQ&usg=AOvVaw1Qh7PciQM1-
vwcQe6YKwTy

13
https://skripsimalang.com/artikel-skripsiyuk-com/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-
metode-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/

Drs. Syahrum. M.Pd. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung : Citapustaka Media, 2012

14

Anda mungkin juga menyukai