Anda di halaman 1dari 23

PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun Oleh:

NUR SITI HAJAR ARMAINI 17052053

VIVI CHOLIZA 17052054

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu

proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian

meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan

perencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian

yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep

dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan

pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan

serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,

pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk

mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan,

oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di

uji melalui pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan

angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari informasi

yang didapatkan dalam penelitian.

Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka,

statistik dan sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum

atau bersifat menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada

sebuah kesimpulan umum.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?

2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?

3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?

4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?

5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?

6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.

2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.

3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.

4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.


5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan Penenlitian kuantitatif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga

pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila

disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti

penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif. Penelitian

kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian kualitatif yang

menekankan pada studi kasus.

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-

model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk

menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan


hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep,

mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam

ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.

B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.

2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal

pakai.

3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar

berupa angka atau yang diangkakan.

4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam

jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.

5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.

6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah

ke generalisasi.

C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif

Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah.

Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi

sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah

penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara lain :

1. Tahap Konseptual

Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan,

mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk


merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi,

bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka.

Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian

kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi

pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta

menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di

mengerti.

2. Fase Perancangan dan Perencanaan

Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,

mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana

sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot

penelitian dan membuat revisi.

3. Fase Empirik

Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data

penelitian dari lapangan.

4. Fase Analitik

Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari

lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang

diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh

masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan

hasil penelitian.

Penggunaan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :

1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.

3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.

4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.

5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang

empiris dan dapat diukur.

6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Proses Penelitian Kuantitaif

Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan

penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh

peneliti yang meliputi:

1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti

seperti:

b. Topik

c. Masalah
Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:

1. Pertimbangan objektif

Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan

masalah itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan

masalah itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan

dapatnya masalah itu dikonseptualisasikan.

2. Pertimbangan subjektif

Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap

apa yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini

mencakup minat, dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti

terhadap masalah yang akan ditelitinya.

Sumber Masalah

Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari

apabila:

1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan

2) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan

3) Ada pengaduan

4) Ada kompetisi

d. Judul

Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal

judul adalah:
1) Hubungan

2) Kontribusi

3) Pengaruh

4) Perbedaan

5) Persepsi

2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya

menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh

dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana

memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan

empiris. Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena

yang dibicarakan itu.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep

penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat

bahwa konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti

membaca teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan

konsep telah terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan

digunakan.

Variabel Kuantitatif

Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:


a. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi

sasaran dalam penelitian.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel

terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.

c. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang

kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran

variabel moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas

dengan variabel terikat.

d. Variabel Antara

Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai

mempengaruhi variabel terikat.

Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Hubungan simetris.

b. Hubungan asimetris.

c. Hubungan timbale balik.

Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan

antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian

kuantitatif:

a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel

terikat.

b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi

hubungannya masih sederhan

c Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan

satu variabel terikat

d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan

satu variabel terikat

e Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat

dan satu variabel bebas

f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat

Hipotesis Penelitian Kuantitatif

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut

masih perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal

memenuhi 3 kriteria yaitu:

a. Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian

b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris


c. Hipotesis harus bersifat spesifik

Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis

nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)

Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga,

dan lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi

yang anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut

elemen. Banyak teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal

teori Slovin, gay dan lain-lain.

3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian

Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang

digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran

inilah yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam

penelitian. Instrument penelitian dibedakan menjadi:

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden.

Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama,

wawancara terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.


b. Angket (quisioner)

Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan

menjadi dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner

surat.

c. Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh

peneliti. Ada dua bentuk observasi, yaitu:

1) Observasi Berstruktur

2) Observasi Tidak Berstruktur

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau

file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar,

foto, dan lain sebagainya.

e. Test

Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan,

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes

instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi,

tes sikap, tes intelegensi.


Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis

untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari

penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting

dalam proses pengumpulan data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabilitas.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti

harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas

dari kesalahan pengukuran.

4. Melakukan pengumpulan data penelitian

Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana.

Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

a. Membuat schedule penelitian

Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan

deadline selesai dan lain-lain.

b. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat,

pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat

penelitian, dan lain-lain.

c Organisasi tim peneliti

Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak

memerlukan pengorganisasian seperti ini.

d. Penyusunan anggaran penelitian

Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena

semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi

penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat

rencana anggaran dana.

e. Uji coba dan revisi instrument penelitian

Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.

Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak

harus diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.

f. Field workers dan tenaga asisten

Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan

pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang

lain.
g. Mengambil data dilapangan

Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data

bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai

pada pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.

5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

a. Mengolah Data

Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan

pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:

1) Tahap editing (Pemeriksaan Data)

2) Tahap coding (pembuatan kode)

3) Tahap penyederhanaan data

4) Tahap mengode data

b. Rencana Analisis

Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun

rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:

1) Menentukan variabel yang hendak di analisis.

Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.

2) Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.

Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan apa

yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data


yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang

keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang

disusun sebelumnya.

3) Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.

Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.

Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor,

dan pembentukan indeks dan skala.

4) Table yang dibutuhkan.

Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk table.

5) Statistik Yang Diperlukan

Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Jika

penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang

meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median

(untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran

penyimpangan).

Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic

inferensial. Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis

komparasi (perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena

statistic untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.

c. Analisis dan Intepretasi

Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah

selanjutnya adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi


yang lebih luas dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian

peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam

penelitiannya. Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya

dengan kesimpulan peneliti lain.

Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu

perhitungan atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat

maknanya secara verba. Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan

hipotesis maka interpretasikan yang diberikan sesuai dengan hasil uji

hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima ataupun sebaliknya.

Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

6. Mendesain laporan hasil penelitian

Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan

penelitian amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu

penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah

lengkap, ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. [1]

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif:

1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal

2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai

aturan.
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau

lebil variabel

4. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan

rumit dalam sebuah model.

Kekurangan Metode Kuantitatif:

1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)

2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh

maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.

3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk

menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.

4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan

(sampel) yang jumlahnya sedikit.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian

kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang

spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.

Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih

dahulu. Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses

membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel,

prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang

terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga

harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang

diperlukan dalam penelitian kuantitatif.

Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan

model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan

fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu

teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk

menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.
B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf

apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

https://reynandorico.blogspot.co.id/2017/05/makalah-penelitian-kuantitatif.html

http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html

Anda mungkin juga menyukai