Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat
serta hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah“Validasi Data Kuantitatif” dengan baik. Salawat serta salam senantiasa
tercurhakan kepada Nabi Muhammad SAW, pemimpin segala sumber ilmu bagi
seluruh umat manusia.

Dan kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membant menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. \

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Palu, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Data Kualitatif Dan Data Kuantitatif


2.2 Teknik Analisis Data Kualitatif
2.3 Teknik Analisis Data Kuantitatif

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penelitian terbagi menjadi dua macam, yakni penelitian kualitatif dan


kuantitatif. Dimana masing-masing jenis penelitian memiliki ciri tersendiri, baik
dari segi tujuan, isi, data, sumber maupuan analisis datanya. Karena masing-
masing penelitian memiliki tujuan (purpose) yang berbeda-beda. Sehingga dari
setiap penelitian memiliki cara atau teknik analisis data yang berbeda-beda.
Melakukan sebuah penelitian pastinya tidak luput dari yang namanya analisis
data. Yaitu kegiatana menelaah, menjelaskan data hasil yang didapatkan ke dalam
sebuah narasi melalui proses tertentu. Dimana nantinya akan didapatkan tujuan
dari sebuah penelitian itu sendiri. Yaitu membuktikan sebuah teori baru atau
mengungkapkan sebuah teori baru untuk dapat dimanfaatkan di halayak umum.
Tidak hanya bermanfaat untuk peneliti sendiri tetapi dengan tujuan utama adalah
untuk kemakmuran orang-orang pada umumnya. Menurut sifatnya, data sendiri
dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dimana
keduanya memiliki cirri khas tesendiri. Sehingga dari masing-masing tersebut
membutuhkan teknik atau langkah untuk melakukan analisi yang berbeda-beda.
Sehingga dibuatlah makalah ini untuk menjelaskan bagaimana teknik analisis data
penelitian, baik itu penelitian yang bersifat kualitatif maupaun penelitian
kuantitatif.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif ?


2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif ?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif ?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif ?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif ?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif ?
1.3 TUJUAN MAKALAH

1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.


2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan
berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.
Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian
kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1[1]
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan
fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu
teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.2[2]

B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif


Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian
kuantitatif, seperti :

1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.


2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa
angka atau yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah
banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke
generalisasi.
C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif
Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah.
Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi
sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah
penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara lain :

1. Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan,
mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep,
teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran
pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta
menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di
mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot
penelitian dan membuat revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data
penelitian dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan
dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan,
yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui
oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan
hasil penelitian.

D. Penggunaan Metode Kuantitatif


Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :

1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.


2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.

E. Proses Penelitian Kuantitaif


Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam
melakukan penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus
dilakukan oleh peneliti yang meliputi:

1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:


a. Topik
b. Masalah
Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:

1) Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan
masalah itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan
masalah itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan
dapatnya masalah itu dikonseptualisasikan.
2) Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap
apa yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini
mencakup minat, dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti
terhadap masalah yang akan ditelitinya.
Sumber Masalah
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari
apabila:
1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
2) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
3) Ada pengaduan
4) Ada kompetisi3[3]
c. Judul
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan
diawal judul adalah:
1) Hubungan
2) Kontribusi
3) Pengaruh
4) Perbedaan
5) Persepsi
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti
hendaknya menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat
diperoleh dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana
memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan
empiris. Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena
yang dibicarakan itu.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat
konsep penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu
diingat bahwa konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika
peneliti membaca teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori
dan konsep telah terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan
digunakan.

Variabel Kuantitatif

Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

a. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi
sasaran dalam penelitian.

b. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel
terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.

c. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan
yang kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran
variabel moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas
dengan variabel terikat.

d. Variabel Antara
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.
Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.

Paradigma Penelitian Kuantitatif


Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model
penelitian kuantitatif:

a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhan
c. Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan
satu variabel terikat
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat
e. Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan
satu variabel bebas
f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat4[4]

Hipotesis Penelitian Kuantitatif

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban


tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis
minmal memenuhi 3 kriteria yaitu:

a. Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian


b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

Populasi dan Sampel


Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk,
lembaga, dan lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari
populasi yang anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi
disebut elemen. Banyak teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan.
Missal teori Slovin, gay dan lain-lain.

3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian


Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring
yang digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena
peran inilah yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting
dalam penelitian. Instrument penelitian dibedakan menjadi:

a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan
responden. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti.
Pertama, wawancara terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.

b. Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan
menjadi dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua,
Quisioner surat.

c. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh
peneliti. Ada dua bentuk observasi, yaitu:

1) Observasi Berstruktur
2) Observasi Tidak Berstruktur
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen
atau file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat
kabar, foto, dan lain sebagainya.

e. Test
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes
instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi,
tes sikap, tes intelegensi.

Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan


dianalisis untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan
peneliti. Dari penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran
yang penting dalam proses pengumpulan data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid
dan reliabilitas.

a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid
peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya

b. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument
bebas dari kesalahan pengukuran.

4. Melakukan pengumpulan data penelitian


Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan
terencana. Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan
data adalah sebagai berikut:

a. Membuat schedule penelitian


Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.

b. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-
menyurat, pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan
alat-alat penelitian, dan lain-lain.

c. Organisasi tim peneliti


Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak
memerlukan pengorganisasian seperti ini.
d. Penyusunan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan
karena semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri.
Tapi bagi penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu
membuat rencana anggaran dana.

e. Uji coba dan revisi instrument penelitian


Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis
angket. Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan
lainnya tidak harus diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.

f. Field workers dan tenaga asisten


Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang
dilakukan pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan
bantuan orang lain.

g. Mengambil data dilapangan


Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan
data bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah
sampai pada pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.

5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian


a. Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan
pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:
1) Tahap editing (Pemeriksaan Data)
2) Tahap coding (pembuatan kode)
3) Tahap penyederhanaan data
4) Tahap mengode data
b. Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1) Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.
2) Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan
apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data
yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang
keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang
disusun sebelumnya.
3) Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.
Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor,
dan pembentukan indeks dan skala.
4) Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk
table.
5) Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya.
Jika penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang
meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median
(untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran
penyimpangan).
Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic
inferensial. Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis
komparasi (perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena
statistic untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.

c. Analisis dan Intepretasi


Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi
yang lebih luas dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian
peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam
penelitiannya. Bisa juga luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya
dengan kesimpulan peneliti lain.

Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu
perhitungan atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat
maknanya secara verba. Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan
hipotesis maka interpretasikan yang diberikan sesuai dengan hasil uji
hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima ataupun sebaliknya.
Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

6. Mendesain laporan hasil penelitian


Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan
penelitian amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu
penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah
lengkap, ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain.
5[5]

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif


Kelebihan Metode Kuantitatif:

1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal


2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil
variabel
4. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam
sebuah model.
Kekurangan Metode Kuantitatif:

1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis
data yang populasi atau sampelnya sama.
4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam


table berikut:6[6]
No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1 Kejelasan Tujuan, pendekatan, Subjek sampel, sumber
Unsur subjek, sumber data data tidak mantap dan
sudah mantap, dan rinci rinci, masih flexsibel,
sejak awal timbul dan
berkembangnya sambil
jalan
2 Langkah Segala sesuatu di Baru diketahui dengan
penelitian rencanakan sampai mantap dan jelas setelah
matang ketika persiapan penelitian selesai
disusun

3 Sampel dan Dapat menggunakan Tidak dapat menggunakan


populasi sampel dan hasil pendekatan populasi dan
penelitiannya sampel. Dengan kata lain
diberlakukan untuk dalam penelitian kualitatif
populasi tidak dikenal istilah
populasi dan sampel,
istilah yang digunakan
adalah setting. Hasil
penelitia hanya berlaku
bagi setting yang
bersangkutan.
4 Hipotesis a. Mengajukan hipotesis Tidak mengemukakan
yang akan diuji dalam hipotesis sebelumnya,
penelitian tetapi dapat lahir selama

Hipotesis menentukan penelitian berlangsung.


b.
Hasil penelitian terbuka.
hasil yang diramalkan

5 Desain Dalam desain jelas Desain penelitiannya


langkah-langkah adalah flexible dengan
penelitian dan hasil langkah dan hasil yang
yang diharapkan tidak dapat dipastikan
sebelumnya.

6 Pengumpulan Kegiatan pengumpulan Kegiatan pengumpulan


data data memungkinkan data harus selalu dilakukan
untuk diwakilkan oleh peneliti sendiri.

7 Analisis data Dilakukan sesudah Dilakukan bersamaan


semua data terkumpul dengan pengumpulan data.

8 Pemberi Disebut responden Disebut informan


Informasi
9 Data Berupa data kuantitatif Berupa narasi dan angka
atau dalam bentuk
angka

10 Instrumen Berupa kuisioner yang Instrument penelitian


penelitian tidak boleh adalah peneliti sendiri,
diinterpretasikan oleh sehingga peneliti harus
pengedar kuisioner dan konseptual dan teoritikal.
tidak juga boleh
ditambah atau dikurangi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif
menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur
yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu.
Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan
pelaporan hasil penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan
teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam
penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan
fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu
teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami
terima demi kesempurnaan di masa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-
kuantitatif.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz29P0h8prM

7[1] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:


Alfabeta, 2009), h. 14
8[2] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz29P0h8prM

9[3] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:


Alfabeta, 2009), h. 52

10[4] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:


Alfabeta, 2009), h. 66

11[5] http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

12[6] http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-
kuantitatif.html

Anda mungkin juga menyukai