Anda di halaman 1dari 26

2020

PELUANG USAHA
PRODUK BARANG/
JASA
KELAS XI
Semester Gasal

Wuri Citra Handayani


Produk Kreatif dan Kewirausahaan
8/19/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

PELUANG USAHA PRODUK BARANG/ JASA

A. Gambaran Kondisi Ekonomi Indonesia 3

B. Pengertian peluang usaha 4

C. Faktor keberhasilan dan kegagalan peluang usaha 6

D. Analisis peluang usaha 8

E. Merancang Business Plan 13

F. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif 16

G. Risiko usaha 17

Rangkuman 20

Uji Kompetensi 23

Daftar Pustaka 26
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis (C4) peluang usaha produk barang/ jasa
4.2 Menentukan- Menyaji (K5) peluang usaha produk barang/ jasa

INDIKATOR PENCAPAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI 3.2.1. Mendiagnosis (C4) peluang usaha
3.2.2. Memerinci (C4) faktor-faktor keberhasilan dan
kegagalan peluang usaha
3.2.3. Mengembangkan (C5) ide dan peluang usaha
3.2.4. Menganalisis (C4) peluang usaha
3.2.5. Memerinci (C4) pemanfaatan peluang secara
kreatif dan inovatif
3.2.6. Menganalisis (C4) risiko usaha
4.2.1 Membuat telaah (K4) tentang peluang usaha
produk barang/ jasa
4.2.2 Mempresentasikan (K5) hasil diskusi tentang
peluang usaha produk barang/ jasa
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat:
3.2.1. Mendiagnosa peluang usaha (C4) dengan
benar melalui telaah pustaka/literasi secara mandiri
3.2.2. Secara mandiri memerinci faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan peluang usaha
(C-4) dengan benar melalui kegiatan diskusi
kelompok
3.2.3. Secara mandiri mengembangkan ide dan
peluang usaha
(C-5) dengan benar melalui kegiatan diskusi
kelompok
3.2.4. Menganalisis peluang usaha (C-4) secara benar
melalui kegiatan diskusi kelompok
secara bertanggung jawab
3.2.5 Secara mandiri memerinci pemanfaatan
peluang secara kreatif dan inovatif
(C-4) dengan benar melalui kegiatan diskusi
kelompok
3.2.6. Menganalisis risiko usaha (C-4) melalui
kegiatan diskusi kelompok
secara bertanggung jawab
4.2.1 Membuat telaah (K4) tentang peluang usaha
produk barang/ jasa melalui kegiatan diskusi
kelompok secara bertanggung jawab
4.2.2 Mempresentasikan (K5) hasil diskusi tentang
peluang usaha produk barang/ jasa yang sudah
ditemukan dalam diskusi secara mandiri

A. Gambaran Kondisi Ekonomi Indonesia

Negara Indonesia termasuk negara yang sangat potensial untuk pendirian berbagai
macam usaha karena luasnya wilayah dan terdapat banyak sekali bahan baku industri serta
jumlah penduduk yang sangat besar sebagai pasarnya.

Indonesia saat ini telah menjadi negara emerging ekonomi dan menjadi kekuatan
ekonomi ke-16 dunia. Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah dengan tingkat
kemiskinan dan pengangguran yang secara bertahap berhasil diturunkan dengan mengatasi
tantangan-tantangan pembangunan ekonomi melalui implementasi berbagai kebijakan.

Sebagai bangsa kita harus yakin dan percaya bahwa pada saatnya nanti kita dapat
memiliki ekonomi yang lebih kuat dan berkeadilan, demokrasi yang stabil dan berkualitas
serta peradaban bangsa yang maju dan unggul sebagaimana kita cita-citakan bersama.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 berada pada kisaran 6-7 %, cenderung
stabil dan memiliki kemungkinan besar untuk terus meningkat dibandingkan tahun 2013
(6,2%).

Faktor penopang perekonomian Indonesia pada tahun 2014 adalah pertumbuhan


konsumsi rumah tangga yang kuat serta adanya proses pemulihan iklim investasi secara
terstruktur. Membaiknya iklim investasi sudah terjadi di awal tahun dimana impor barang
modal mengalami pertumbuhan sebesar 0,9%.

Pemilu 2014 memberikan dampak positif pada perekonomian nasional dengan peningkatan
pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 0,2%. Investasi juga akan tumbuh seiring
dengan kebijakan baru yang akan dikeluarkan presiden terpilih nantinya.

Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dengan tingkat pendapatan yang cukup
baik sebagai sasaran pasar, produk barang dan jasa apapun di Indonesia akan bisa hidup
dengan baik. Apabila jika biasa ekspansi dengan melakukan ekspor, produk barang dan jasa
tentu akan lebih luas/ terbuka. Ditengah lesunya ekonomi yang dialami banyak negara
diberbagai belahan dunia pada tahun 2017-2018, ternyata ekonomi Indonesia tetap tumbuh
di atas 5% per tahun.

Pertumbuhan itu terutama ditopang oleh konsumsi domestik dan rumah tangga. Hal
ini menunjukkan bahwa peluang usaha di Indonesia dengan sasaran pasar lokal masih
terbuka dan masih tumbuh. Artinya permintaan pasar lokal atas produksi barang dan jasa
masih terus meningkat. Pasar ekspor pun tetap terbuka peluangnya karena adanya produk-
produk khas Indonesia, bumbu rempah masakan Indonesia, juga produk-produk kerajinan
khas dari berbagai daerah di Indonesia.

B. Pengertian Peluang Usaha

Sebenarnya apa pengertian peluang


usaha? Saat ini, kata “Peluang Usaha” cukup
populer di Indonesia dan sering kita dengar
setiap hari. Untuk mengetahui definisi peluang
usaha lebih akurat, kita perlu mengetahui arti
masing-masing kata tersebut.

Kata “Peluang Usaha” terdiri dari dua kata, yaitu; Peluang yang artinya kesempatan,
dan Usaha yang artinya upaya dengan berbagai daya untuk mencapai tujuan atau sesuatu
yang diinginkan.
Secara sederhana, pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki
seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan
usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki. Peluang usaha merupakan
kesempatan yang pasti bisa didapatkan seseorang dengan mengandalkan potensi diri dan
memanfaatkan berbagai kesempatan.
Sumber peluang usaha itu bisa berasal dari dalam diri kita sendiri, orang lain ataupun
dari lingkungan sekeliling. Secara garis besar, sumber peluang usaha ini dapat muncul di
karenakan oleh 2 (dua) faktor yaitu :

1. Faktor internal
Sumber peluang usaha dapat muncul dari faktor internal atau berasal dari dalam diri
seseorang. Munculnya peluang ini biasanya di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
• Pengetahuan
• Pengalaman yang di alami sendiri
• Pengalaman orang lain
• Intuisi atau berasal dari pemikiran diri sendiri
2. Faktor ekstenal
Selain dari faktor internal, sumber peluang usaha juga dapat muncul dari faktor eksternal
atau terinspirasi dari orang lain. faktor eksternal ini biasanya di peroleh dari :
• Permasalahan yang dihadapi
• Kesulitan yang sering muncul dalam keseharian
• Kebutuhan yang belum dapat di penuhi oleh diri sendiri atau orang lain
• Pemikiran untuk membuat hal yang baru
Ciri-Ciri Peluang Usaha yang Potensial
• Punya nilai jual
• Bukan sekedar ambisi, tapi sifatnya riil
• Bisa bertahan lama dan berkelanjutan
• Bukan bisnis musiman
• Skala usaha bisa diperbesar
• Modal memulainya tidak terlalu besar
• Bisnis tersebut profitable
Resep Dr. D.J Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Percaya dan yakin usaha bisa dilaksanakan.
2. Janganlah hadiri lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausaha.
3. Setiap hari bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih
baik.
4. Bertanya dan dengarkanlah.
5. Perluas pikiran anda.
Paul Charlap, mengemukakan 4 unsur yang harus dimiliki agar mencapai sukses:
1. Work hard (kerja keras)
2. Work smart (Kerja cerdas)
3. Enthusiasm (Kegairahan)
4. Service (pelayanan)
C. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan
peluang usaha

Keberhasilan suatu usaha dipengaruhi olah berbagai faktor. Berikut ini faktor-faktor
tersebut :
1. Faktor Manusia
Manusia merupakan makhluk sosial dan makhluk hidup yang mempunyai akal pikiran.
Dengan modal dasar akal, manusia akan mampu mewujudkan tujuan di dalam usahanya.
Oleh karena itu, manusia merupakan faktor utama keberhasilan suatu usaha. Seorang
wirausaha sangat cerdik dalam menjalankan usahanya, berbagai macam cara dilakukan
untuk kesuksesan usahanya tersebut.
2. Faktor Keuangan
Faktor keuangan merupakan suatu hal yang cukup penting, apalagi menyangkut suatu
usaha. Suatu usaha tentunya memerlukan biaya, dalam hal ini berupa uang. Hal-hal yang
pErlu dipelajari wirausahawan dalam bidang keuangan, antara lain perkiraan jumlah dana
yang dibutuhkan; struktur pembelanjaan yang menguntungkan; perhitungan biaya, harga
dan laba yang diinginkan; pemasukan dana dari pinjaman.
3. Faktor Organisasi
Perusahaan juga merupakan sebuah organisasi. Organisasi usaha perusahaan tersebut
mempunyai ciri-ciri adanya sekelompok orang bekerja, adanya kerja sama satu sama lain,
dan adanya kegiatan kerja yang berbeda-beda tetapi saling berhubungan.
4. Faktor Perencanaan
Suatu pekerjaan atau usaha haruslah didahului dengan perencanaan yang matang agar
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perencanaan juga membantu dapat diraihnya
keberhasilan. Perencanaan usaha bertujuan untuk mendorong cara berpikir seorang
wirausahawan jauh ke depan, mengoordinasikan kegiatan usaha, mengawasi kegiatan
usaha, dan merumuskan tujuan usaha yang akan dicapai.
5. Faktor Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam dunia usaha, karena dengan
pemasaran yang baik suatu usaha tentunya akan mendapatkan keuntungan. Sebaik
apapun produk suatu usaha, namun bila gagal dalam pemasarannya maka usaha tersebut
dikatakan tidak berhasil. Dalam hal pemasaran, seorang wirausaha harus belajar
mengenai daya serap pasar dan prospeknya, kondisi pemasaran dan prospeknya, serta
program pemasarannya.
6. Faktor Fasilitas Pemerintah
Pemerintah berupaya membantu keberhasilan suatu usaha. Oleh karena itu, pemerintah
juga berusaha memberikan bantuan terhadap para wirausahawan agar dapat berhasil
dalam menjalankan usahanya. Pemerintah membantu dalam bentuk fasilitas-fasilitas
yang diberikan kepada wirausahawan. Adapun fasilitas-fasilitas yang diperoleh
wirausahawan dari pemerintah berupa keringanan membayar pajak, kemudahan dalam
memberi izin usaha, dan kemudahan dalam pendanaan usaha.
7. Catatan Bisnis
Semakin meningkat suatu usaha, maka semakin banyak kejadian-kejadian dalam
menjalankan usaha tersebut. Ketika usaha masih kecil, mungkin seorang wirausahawan
tidak perlu membuat catatan, karena semua kejadian atau transaksi masih dapat
diingatnya dengan baik. Namun, ketika usaha sudah semakin besar maka sangat
diperlukan adanya catatan-catatan atas hal-hal penting dalam usaha tersebut. Kejadian-
kejadian penting yang dimaksud, antara lain transaksi, order barang, pembelian barang,
pembayaran, dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan suatu usaha, menurut
pendapat Zimerer :
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan kekacauan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan berhubungan erat dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang
kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang
berhasil.
D. Analisis Peluang Usaha

1. Identifikasi peluang dan


persaingan
Sebelum memulai usaha, identifikasi
produk bisa jadi langkah pertama untuk
menghadapi ketatnya persaingan. Produk
yang unik dan berbeda dari kompetitor
tentu akan dicari masyarakat.
2. Mengenal pasar lebih jauh
Karakteristik pasar sangat penting untuk dikenali lebih jauh saat melakukan analisis
peluang usaha. Target seperti apa yang Anda tuju dan apakah mereka tertarik pada produk
yang akan ditawarkan. Kedua poin tersebut sangat penting sebelum memulai usaha.
3. Modal untuk mengembangkan usaha
Modal merupakan bagian dari analisis peluang usaha yang paling penting. Sebelum
memulai bisnis, Anda perlu memikirkannya sebaik mungkin agar dana yang dibutuhkan
sesuai.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:
1. Pengaruh lingkungan sekitar
2. Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih
3. Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu
4. Banyak sedikitnya pesaing
5. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain seperti
berikut ini :
1) Jasa servis
Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi sehingga banyak sekali dijumpai
alat canggih seperti televisi, VCD, Komputer, Vacuum cleaner, mesin cuci, sepeda motor,
bahkan mobil.
2) Jas Hiburan
Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan kerja, contoh bioskop, diskotik dan
karokean.
3) Jasa Transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil dan sebagainya.
4) Jasa kesehatan
Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan seperti finess, SPA, pijat
refleksi dan pengobatan alternative.
5) Jasa yang lain
Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga kebersihan, penulis atau pengetikan karya tulis
sebagainya.
Sedangkan pemilihan produk, berupa barang yang dapat menciptakan peluang usaha
adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
1. Mudah dalam pemakaian
2. Efisien dalam penggunaan
3. Kualitas produk terjamin
4. Hemat dalam pemakaian
5. Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian
Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen. Untuk mengetahui
besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan
observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara :
a) Mengadakan pengamatan langsung ke pasar
b) Melakukan wawancara
c) Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan daya beli konsumen. Kita
harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita:
1. Apakah mereka dari kalangan atas, menengah, atau bawah?
2. Apakah mereka berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah?
3. Apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa?
4. Apakah mereka orang yang tinggal di kota, desa atau pesisir pantai?
Sebelum bisnis baru dimulai, harus diadakan penelitian apakah bisnis yang akan dirintis
atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut memadai dan dapat diperoleh
secara terus-menerus dalam waktu yang lama? Untuk itu ada dua analisis yang dapat digunakan
untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis, yaitu studi kelayakan usaha dan analisis SWOT.
Studi kelayakan usaha atau analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam hal ini pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan
dasar implementasi kegiatan usaha. Hasil studi kelayakan usaha bisa digunakan untuk :
1. Merintis usaha baru baik pengadan barang/ jasa.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada.
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di
antaranya:
1. Pihak wirausaha (pemilik perusahaan), untuk menghindari munculnya kegagalan/kerugian
dan memberikan keuntungan sepanjang waktu.
2. Investor atau penykitang dana, untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan
dan memberikan jaminan atas modal yang ditanam.
3. Masyarakat dan pemerintah, untuk menilai dampak sosial, pertimbangan perizinan dan
penyediaan fasilitas usaha.
Studi kelayakan dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
1. Tahap penemuan ide (gagasan). Wirausaha merumuskan dan mengidentifikasi gagasan
usaha baru.
2. Tahap formulasi tujuan. Yaitu tahap perumusan visi dan misi bisnis, setelah ide bisnis
dirumuskan.
3. Tahap analisis. Yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan
layak tidaknya melakukan bisnis. Tahap ini bisa dilakukan seperti melakukan penelitian
ilmiah, yaitu dimulai dari mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik
kesimpulan (dilaksanakan atau tidak dilaksanakan).
Aspek yang harus diamati terdiri dari :
a) Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang, permintaan dan
penawaran, harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran, perkembangan, dan struktur pasar
serta strategi pesaing.
b) Aspek teknis produksi/operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin dan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi dan tata letak pabrik.
c) Aspek manajemen, meliputi organisasi, pengelolaan tenaga kerja, kepemilikan, yuridis,
lingkungan.
d) Aspek finansial/keuangan, meliputi sumber dana dan penggunaannya, proyeksi biaya,
pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
e) Tahap keputusan, keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteris investasi
seperti periode pembayaran kembali (pay back period), nilai sekarang bersih (net
present value), tingkat pengembalian internal (internal rate of return).
Sedangkan Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi
faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang. Metode analisis ini tujuannya adalah untuk
menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis
yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi. Manfaat analisis
SWOT adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk
meningkatkannya.
2) Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
3) Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan
tersebut.
4) Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman
tersebut.
Secara garis besar terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi analisa SWOT, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan,
yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal yang
merupakan bagian dari faktor internal adalah;
• Sumber daya keuangan yang memadai
• Sumber daya manusia yang kompeten
• Properti teknologi terkini
• Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
• Kemampuan pemasaran yang baik
• Kemampuan distribusi yang baik
• Dan lain-lain
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar perusahaan
(ancamandan peluang) dan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun
beberapa hal yang merupakan bagian faktor eksternal adalah;
• Tren bisnis
• Budaya masyarakat
• Sosial politik dan ideologi
• Kondisi perekonomian suatu negara
• Peraturan dan kebijakan pemerintah
• Perkembangan teknologi
Analisis ini bukan hanya penting untuk membangun sebuah bisnis saja, namun sangat
penting untuk keberlangsungan bisnis. Analisa SWOT sudah dianggap sebagai metode analisis
untuk mendeskripsikan perusahaan yang paling dasar. Melalui analisa SWOT dapat menjadi
bahan untuk membuat perencanaan strategis dan mencapai tujuan perusahaan secara lebih
sistematis.
Analisis yang diterapkan dengan baik dan dijalankan dengan benar dalam sebuah
perusahaan akan sangat membantu untuk melihat sisi-sisi perusahaan yang selama ini tidak
terlihat. Tanpa melakukan analisis bisa jadi bisnis yang dibangun tidak berjalan secara efisien
dan efektif.
Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
Keberhasilan dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen
penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan
menciptakan nilai. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan mengubah semua tantangan
menjadi peluang melalui ide- ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha.

D. Merancang Business Plan


Setelah menemukan bisnis apa yang ingin dijalankan, saatnya Anda mulai merancang
business plan. Ini merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang calon entrepreneur
sebelum memulai bisnisnya. Business plan
berbentuk pernyataan formal dan tertulis
yang dibuat agar bisnisnya bisa mencapai
tujuan. Banyak orang yang mengalami
kegagalan dalam bisnisnya karena kurang
memiliki perencanaan yang matang.
Jika seorang wirausaha sudah
memetapkan jenis usaha sesuai dengan
yang diinginkan dan sudah melalui berbagai
macam pertimbangan, maka tugas yang
perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan adalah :
1. Jenis usaha yang sesuai hasrat dan minat,
2. Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan,
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya,
4. Jenis usaha yang mudah pemeliharaannya,
5. Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen,
6. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat, dan
7. Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.
Berikut ini contoh sistematika penyusunan dan penjelasan business plan.
A. Cover
Cover minimal berisi judul yang mempunyai nilai jual, misalnya “lezatnya toping rupiah
martabak mini”, dan memuat gambar-gambar yang menarik dan menggambarkan kelebihan
usaha yang sedang dirintis.
B. Executive Sumarry
Ringkasan eksekutif (executive summary) adalah bagian dari rencana bisnis yang biasanya
ditempatkan di depan yang secara ringkas menjelaskan komponen utama yang akan dirinci
pada bagian selanjutnya. Pada dasarnya ringkasan eksekutif harus menjelaskan siapa, apa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana rencana bisnis, latar belakang bisnis, visi dan misi.
Pada bagian ini juga bisa ditampilan analisa SWOT (kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman).
C. Marketing Plan
Pada aspek manajemen pemasaran ini, ada dua hal penting yang harus dibahas, yaitu
mengenai; Gambaran umum pasar yang bisa dianalisa dengan pendekatan STP, yaitu Segmen
pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha, Target pasar merupakan sasaran
khusus bagi konsumen potensial dari usaha dan Positioning adalah bagaimana kita
menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis.
Strategi pemasaran yang bisa digunakan dengan pendekatan marketing mix atau bauran
pemasaran, sekurang-kurangnya 4P atau lengkap dengan analisa 7P, yaitu;
• Product, strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen
untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas,
ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
• Price, strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga
dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga
yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita
berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga.
• Promotion, strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation dan lain-lain.
• Placement, Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan
konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau
melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang
kecil).
• People, Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.
• Process, Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun
proses pelayanan terhadap konsumen.
• Physical Evidence, Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan
bersih untuk restoran.
D. Production Plan
Untuk business plan sederhana pembahasan aspek production plan di satukan dengan
pembahasan operation plan dan organization and management plan, yang membuat
sekurang-kurang ;
• Proses produksi (produk) atau prosedur pelayanan (jasa) dari awal proses sampai produk
diterima atau pelayan akhir diperoleh oleh kosumen dan dilengkapi dengan proses purna
jual jika ada.
• Faktor produksi, adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja
(labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan
(entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Untuk business
plan sederhana diperlukan pembahasan minimal mengenai
• Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi, dimana dibahas mengenai berapa banyak
diperlukan tenaga kerja biasa (pelaksana) dan jika ada tenaga kerja ahli (supervisor,
manager).
• Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi, dimana pada bagian ini dirinci berdasarkan “barang-barang investasi”
(barang-barang yang tidak habis pada proses produksi), seperti misalnya gedung,
kendaraan, mesin, peralatan dan lain-lain, dan barang-barang modal kerja (yang habis
terpakai pada saat proses produksi), seperti misalnya bahan baku dan bahan penolong.
E. Financial Projection
Pada bagian proyeksi keuangan ini dijelaskan kebutuhan permodalan/keuangan, jumlah
modal yang dibutuhkan dan penjelasan secara singkat penggunaan modal anda. Sebenarnya
bagian ini merupakan rekapitulasi dari marketing plan dan production plan yang dituangkan
dalam bentuk biaya (jumlah uang yang dikeluarkan).
Selain hal tersebut diatas, untuk business plan yang kompleks, diperlukan analisa ”Rencana
Penjualan & Aliran Kas” serta Analisa Risiko Bisnis Analisa Kelayakan Usaha (analisa, Paybak
Period, Net Present Value, Profitability Index Internal Rate of Return, dan analisa keuntungan,
misalnya Break even Point analysis). Namun untuk business plan yang sederhana analisa
kelayakan usaha yang diperlukan sekurang-kurangnya Payback Period atau periode
pengembalian modal.
F. Business Plan Conclusion
Pada bagian ini, anda membuat konklusi dengan acuan pada pertanyaan mengapa bisnis anda
harus tetap dijalankan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Konklusi kuantitatif
merupakan penjabaran dari hasil analisa kelayakan pada bagian financial projection,
sedangkan kualitatifnya adalah lebih banyak dari keyakinan anda terdahap strategi
pemasaran yang anda akan terapkan.

F. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan


inovatif
Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang
yang muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnya, yang tidak pernah melewatkan
waktunya dengan sia-sia. Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan
dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual.
1. Memanfaatkan barang bekas
contoh: memanfaatkan kembali plastik/kain perca yang dapat dijadikan karya seni.
2. Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam, misalnya: memanfaatkan tanah liat
menjadi kerajinan gerabah, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kejadian/peristiwa yang ada , misalnya: berjualan minuman seperti es buah/
es kelapa/ minuman segar lainnya di musim kemarau.
Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif
dan kreatif, yaitu:
1. Harus percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan,
2. Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis,
3. Sering bertanya pada diri sendiri,
4. Bersedia mendengarakan saran dari orang lain,
5. Mempunyai etos kerja yang tinggi,
6. Pandai dan terampil berkomunikasi.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebkan berdaya gunanya suatu produk
atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan
inovasi dalam usaha antara lain keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran atau
keinginan untuk menanggung risiko, faktor pendidikan, pengalaman, dan adanya peluang.
tujuan mengadakan inovasi dalam usaha, yaitu:
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat.
3. Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.
4. Untuk memuaskan konsumen.
5. Untuk menarik konsumen.

G. Risiko usaha
Risiko adalah berupa kejadian, informasi, kerugian atau pekerjaan yang bisa terjadi
akibat keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis risiko yang sering dihadapi dalam dunia usaha atau dunia kewirausahaan diantaranya
seperti:
1. Risiko Perusahaan
Risiko Perusahaan adalah risiko yang
terjadi dan berdampak terhadap
kelangsungan hidup perusahaan
atau saham-saham yang ada di
perusahaan.
2. Risiko Keuangan
Risiko Keuangan adalah risiko yang
pada umumnya akan berdampak kepada kerugian aspek keuangan perusahaan.
3. Risiko Permodalan
Risiko permodalan adalah risiko yang timbul akibat kerugian penjualan likuiditas dan
keuangan, yang akan membuat modal usaha Mengalami penurunan secara signifikan.
4. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko yang timbul akibat persaingan usaha gaya hidup pelanggan,
perubahan pola persaingan, atau munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk.
5. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat penyimpangan hasil prediksi. Hal ini bisa
terjadi karena kurang sempurnanya penerapan keputusan, SDM, teknologi, perubahan sistem
inovasi dan mutu.
Terdapat beberapa pertanyaan bagi wirausaha sebelum memutuskan untuk mengambil
risiko,yaitu:
a. Apakah risiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut? Bila usaha yang
bersifat judi (gambling) keluaran (outcome) yang keluar pasti lebih besar ruginya dari pada
untungnya. Untuk memulai usaha harus melalui studi kelayakan untuk memperhitungkan
risiko tersebut.
b. Bagaimana risiko dapat dikurangi? Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi
pengeluaran dana yang tidak ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang
masih kecil tidak perlu membuat lapangan tenis dan kolam renang. Bertindak yang efektif
sehingga sasaran yang dituju akan mudah dicapai.
c. Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi risiko ? Setiap kegiatan memerlukan
sumber daya manusia. Setiap orang dituntut memberikan produktivitas kerja sebaik
mungkin. Hal ini hanya mungkin bila “the right man on the right place”. Untuk
meningkatkan produtivitas kerja setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar baik formal,
informal maupunnonformal.
d. Persiapan apa yang kita lakukan sebelum mengambil risiko ? Yang utama ialah kesiapan
sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai keterampilan (lihat risiko teknis).
Selanjutnya harus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya
mengambil strategi yang tepat.
Mengidentifikasi Risiko Usaha a. Perubahan permintaan
b. Perubahan konjungtur
c. Persaingan
d. Perkembangan IPTEK
e. Perubahan peraturan
f. Bencana Alam
Prosedur Menganalisis Usaha a. Tujuan dan sasaran usaha
b. Alternatif Risiko
c. Merencanakan dan melaksanakan sebuah
alternatif
d. Taksiran risiko usaha
e. Mengumpulkan informasi usaha
f. Mengurangi risiko usaha

RANGKUMAN

Peluang usaha merupakan kesempatan yang pasti bisa didapatkan seseorang dengan
mengandalkan potensi diri dan memanfaatkan berbagai kesempatan. Sumber peluang usaha
itu bisa berasal dari dalam diri kita sendiri, orang lain ataupun dari lingkungan sekeliling. Ciri-
Ciri Peluang Usaha yang Potensial :
• Punya nilai jual
• Bukan sekedar ambisi, tapi sifatnya riil
• Bisa bertahan lama dan berkelanjutan
• Bukan bisnis musiman
• Skala usaha bisa diperbesar
• Modal memulainya tidak terlalu besar
• Bisnis tersebut profitable
Sebelum bisnis baru dimulai, harus diadakan penelitian apakah bisnis yang akan
dirintis atau tidak. Untuk itu ada dua analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak
tidaknya suatu bisnis, yaitu studi kelayakan usaha dan analisis SWOT.
Studi kelayakan usaha atau analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan
proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial
sepanjang waktu. Dalam hal ini pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena
akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. Hasil studi kelayakan usaha bisa
digunakan untuk :
1. Merintis usaha baru baik pengadan barang/ jasa.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada.
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan.
Setelah melakukan analisis tentang peluang usaha, wirausaha dapat membuat
business plan. Business plan berbentuk pernyataan formal dan tertulis yang dibuat agar
bisnisnya bisa mencapai tujuan. Banyak orang yang mengalami kegagalan dalam bisnisnya
karena kurang memiliki perencanaan yang matang dan kurang mampu menghadapi risiko apa
yang terjadi setelah usaha tersebut dijalankan.

UJI KOMPETENSI

Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang benar !
1. Salah satu ciri peluang usaha yang baik adalah…..
a. Bermodal besar
b. Memiliki banyak pesaing
c. Memproduksi satu macam produk
d. Meniru produk yang sudah ada
e. Harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan
2. Salah satu faktor keberhasilan peluang usaha adalah…..
a. Beromset di atas Rp. 100 juta
b. Memiliki banyak karyawan
c. Memiliki banyak modal
d. Bisa terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya
e. Proposal usahanya dibuat secara menarik
3. Istilah peluang berasal dari bahasa inggris yakni…..
a. Good d. Change
b. Idea e. Opportunity
c. Chance
4. Masa depan usaha banyak mengalami perubahan akibat dari adanya perkembangan…..
a. Teknologi d. Zaman
b. Informasi e. Generasi
c. Teknologi dan informasi
5. Di bawah ini yang merupakan salah satu usaha dalam bidang jasa adalah…..
a. Makanan olahan d. Pakaian jadi
b. Angkutan e. Toko kue
c. Tata boga
6. Berbekal modal yang cukup besar, Rena membuka usaha milo kepal. Usahanya ia rintis
karena mengikuti trend masyarakat yang sedang menggandrungi minuman ini. Tak lama,
usaha yang ia rintis mengalami penurunan. Karena tak memiliki menu andalan lainnya,
usaha yang dirintis Rena ini akhirnya tutup. Menurutmu, bagaimana agar sebuah bisnis
dapat bertahan?
a. Membuat produk tiruan dengan harga yang lebih rendah
b. Membuat produk yang diminati masyarakat
c. Membuat produk dengan mengikuti trend
d. Membuat produk dengan berdasarkan masalah dari pelanggan
e. Membuat produk sesuai keinginan sendiri
7. Bu Irma membuka restoran seafood, dalam pemanfataan peluang usaha secara kreatif dan
inovatif, maka bu Irma melakukan cara sebagai berikut di bawah ini….
a. make modification
b. make it better
c. make it first
d. make it special product
e. cloning
8. Berikut ini adalah kemampuan wirausahawan dalam menganalisis lingkungan,
diantaranya …..
a. mengetahui perkembangan perekonomian
b. melaksanakan manajemen berusaha
c. mengetahui seluk beluk bisnis dan peluangnya
d. menerapkan teknologi dalam usahanya
e. mengetahui selera konsumen
9. Adanya biaya-biaya produksi,adanya pinjaman-pinjaman dan utang-utang perusahaan
yang besar, hasil analisismu tersebut tergolong dalam analisis aspek ...
a. risiko SDM
b. risiko potensi pasar
c. risiko keuangan
d. risiko pelanggan
e. risiko aspek-aspek
10. Kemajuan teknologi melalui internet-nya telah mengubah perilaku konsumen dalam
berbelanja. Menurut sebuah survei, konsumen jaman sekarang melakukan pencarian dan
belanja secara online. Sebagai pelaku bisnis offline, apa yang harus kamu lakukan untuk
menghadapi perubahan perilaku konsumen?
a. Belajar berbisnis online
b. Membuka lebih banyak toko fisik untuk menghadapi serangan bisnis online
c. Ikut dalam semua kegiatan basar dan pameran untuk meningkatkan penjualan
d. Menitipkan produk ke banyak took
e. Memproduksi massal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Sebutkan contoh faktor-faktor internal dalam diri seseorang yang dapat
memunculkan inspirasi untuk peluang usaha !
2. Salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha adalah dengan berpikir kreatif dan
inovatif dengan melakukan modifikasi, jelaskan maksudnya !
3. Apa yang harus dilakukan agar produk yang diciptakan mampu menarik minat
konsumen !
4. Sebutkan bentuk-bentuk peluang yang berasal dari diri sendiri, jelaskan dengan
singkat !
5. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha ?

FORM PENILAIAN

Standar keberhasilan siswa mencapai ≥ 85% dari skor total


Hasil Penilaian
Skor Total Tindak Lanjut Catatan Guru Paraf Guru
Remedial
Pengayaan

1. Temukan peluang usaha jika terdapat suatu keadaan sebagai berikut :


a. Sebuah perumahan baru
b. Jarak 3 km dari pasar
c. 2 km dari terminal
d. Pemilik rumah banyak yang bekerja
e. Dekat perumahan ada toko kelontong
f. Dekat dengan pusat kota
2. Dari peluang usaha yang sudah ditemukan buatlah business plan !

DAFTAR PUSTAKA

Suryana, KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat, Jakarta:2013.


http://ilmukaya.com/sumber-peluang-usaha/
http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peluang-usaha.html
Kurniawan, Alan Lulu. “Membaca Peluang Bisnis,” Blog Alan Lulus Kurniawan.
Kritanti, Mariana Jenny. “Peluang Usaha,” Blog Mariana Jenny Kristanti.
Ahadisyawal.blogspot.com/2014/03/peluang-dan-kesempatan-berwirausaha.html
http://andihm.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/02/business-plan/
https://muamala.net/contoh-business-plan-cokelat/

Anda mungkin juga menyukai