Anda di halaman 1dari 47

MODUL /LKPD

MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


NAMA GURU : Zeli Primalia, S.Pd.
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

DISELESAIKAN OLEH:
NAMA SISWA : ..................
NIS : ....................
KELAS : XI TKJ

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIKARANG UTARA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini kepala SMK Negeri 1 Cikarang Utara mengesahkan
Modul Pembelajaran yang disusun oleh:

Nama : Zeli Primalia, S.Pd

Guru : Guru Produktif Teknik Komputer dan Jaringan

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Cikarang Utara

Judul Modul :

“Modul Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tingkat XI Tahun Pelajaran


2020/2021”

Telah disahkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Cikarang Utara pada tanggal 27 Juli 2020

Yang Mengesahkan,
Kepala SMK Negeri 1 Cikarang Utara

Untung Waluyo, S.Pd.Kn.,M.Si


NIP. 19630906 198803 1 007

2
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Martini, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Kepala Perpustakaan SMK Negeri 1 Cikarang Utara

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah modul pembelajaran sebagai berikut:
Judul : Modul Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan Tingkat XI
Nama : Zeli Primalia, S.Pd
Jabatan : Guru Produktif Teknik Komputer dan Jaringan
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Cikarang Utara

Telah disimpan di Perpustakaan SMK Negeri 1 Cikarang Utara yang beralamat di Perumahan
Grand Cikarang City Blok E, Desa Karang Raharja, Kec.Cikarang Utara, Kab.Bekasi.
Demikian surat keterangan ini kamu buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi, 29 Juli 2020
Mengetahui
Kepala Perpustakaan
SMKN 1 Cikarang Utara

KATA PENGANTAR

3
Segala puji hanya milik Allah Azza wa jalla yang telah melimpah Rahmat dan KaruniaNya
sehingga modul ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Modul ini
digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan materi mata pembelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahan, selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Sesuai dengan Pedoman Prakerin dari Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan (DitPSMK)
bahwa Prakerin dilaksanakan selama 6 bulan, sehingga untuk keseimbangan ilmu pengetahuan
baik di DUDI maupun disekolah dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
(KIKD)kurikulum 2013 maka dibuatkan modul/lembar kegiatan siswa yang isinya disesuaikan
dengan KIKD mata pelajaran masing-masing. Diharapkan siswa dapat membaca dan
mengerjakan tugas dan soal yang ada pada modul.

Semoga modul/ lembar kegiatan siswa ini bermanfaat dan siswa yang Prakerin dapat
belajar mandiri. Semoga modul ini dapat dikembagkan lagi dan tidak hanya digunakan dalam
lingkungan sendiri tapi juga untuk sekolah yang lain sesuai dengan mata pelajarannya.

Bekasi, 23 Juli 2020


Guru Mapel PKK

Zeli Primalia, S.Pd.

DAFTAR ISI
4
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………….2
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI………………………………………………………………….3
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................4
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..................................................................................................6
KIKD..........................................................................................................................................................7
1. MODUL KD 3.1 DAN 4.1.................................................................................................................8
2. MODUL KD 3.2 DAN 4.2...............................................................................................................18
3. MODUL KD 3.3 DAN 4.3...............................................................................................................29
4. MODUL KD 3.4 DAN 4.4...............................................................................................................36
5. MODUL KD 3.5 DAN 4.5...............................................................................................................42

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

5
1. Simak dan Bacalah materi pembelajaran sebelum menjawab soal.
2. Cermati kelengkapan soal dan lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Cermati petunjuk kerja yang terdapat dalam soal.
4. Modul diberikan walikelas kepada siswa PKL dalam bentuk softcopy
5. Siswa menjawab soal-soal yang di modul dan mengirimkan lembar jawaban
dalam bentuk hard copy dan dikumpulkan dimap snalhecter
6. Jawaban dikerjakan dengan menggunakan pulpen warna hitam.
7. Modul dikerjakan sesuai dengan pelaksanaan PKL pada semester 1 atau semester
2 (sesuaikan dengan jadwal PKL masing-masing).

6
KIKD
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS : XI TKJ

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Mempresentasikan sikap dan perilaku
wirausahawan wirausahawan

3.2 Menganalisis peluang usaha produk 4.2 Menentukan peluang usaha produk
barang/jasa barang/jasa

3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual 4.3 Mempresentasikan hak atas kekayaan
intelektual

3.4 Menganalisis konsep desain/prototype dan 4.4 Membuat desain/prototype dan kemasan
kemasan produk barang/jasa produk barang/jasa

3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan 4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa

3.6 Menganalisis lembar kerja/gambar kerja 4.6 Membuat lembar kerja/gambar kerja
untuk pembuatan prototype produk untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa

3.7 Menganalisis biaya produksi prototype 4.7 Menghitung biaya produksi prototype
produk barang/jasa produk barang/jasa

3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa
prototype produk barang/jasa

3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
prototype produk barang/jasa

3.10 Menganalisis perencanaan produksi 4.10 Membuat perencanaan produksi massal


massal

7
MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
NAMA GURU : ZELI PRIMALIA, S.Pd.
KOMPETENSI KEAHLIAN (KK) : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SEMESTER : 1
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A. MODUL KD 3.1 DAN 4.1
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.1 Memahami sikap dan perilaku 3.1.1        Menjelaskan   pengertian
wirausahawan kewirausahan
4.1 Mempresentasikan sikap dan perilaku 3.1.2         Mengidentifikasikan tentang
wirausahawan wirausaha dan kewirausahaan
3.1.3        Mengidentifikasikan sikap dan
perilaku wirausaha
3.1.4 Menganalisis karakterisik
wirausahawan
3.1.5 Menganalisis kegagalan dan
keberhasilanseseorang berdasarkan
karakteristik wirausahawan
4.1.1Mempresentasikan sikap dan perilaku
wirausahawan yang berhasil

B. TUJUAN PEMBELAJARAN (DIBUATKAN SEMUA TUJUAN PEMBELAJARAN


SETIAP KD)
1. Menjelaskan pengertian wirausaha secara mandiri
2. Mengidentifikasi tentang wirausaha dan kewirausahaan secara mandiri
3. Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha dengan tanggung jawab
4. Menganalisis karakteristik wirausahawan dengan tanggung jawab
5. Mepresentasikan sikap dan perilaku kewirausahawan dengan bahasa yang baik

C. RANGKUMAN MATERI PELAJARAN (EBOOK)


KD 3.1 DAN 4.1
Uraian Materi

8
1. Wirausaha dan Kewirausahaan
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus
bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga
kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon
wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal
bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan
memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras.
Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan
negara.
2. Pengertian Kewirausahaan
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti
petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah
entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada
tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di
dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan
batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus
menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha untuk
menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan risiko
yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang
diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and
Economic Development, New York : The Free Press, 1971). Dalam bentuk yang lain,
kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang), risk taking (mengambil
risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).

9
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti
mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan
ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang
dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
a. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
b. Pekerjaan baru
c. Lingkungan kerja yang kreatif
d. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
e. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
Pengertian harfiah/bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha
dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya. Berikut beberapa pendapat
ahli dan sumber :
a. ZIMMERER : Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
b. SAVARY : Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun
orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
c. ROBIN : Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka kendalikan.
d. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang
lebih besar.
e. GEDE PARMA : Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi
pelayan bagi orang lain.

10
f. J.A. SCHUMPETER : Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai
naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
3. Tujuan kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

4. Sikap dan Perilaku Wirausahawan


a. Sikap wirausahawan
1) Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovative
2) Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
3) Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
4) Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5) Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani
mengambil risiko.
b. Perilaku wirausahawan
· Memiliki rasa percaya diri
· Berorientasi pada tugas dan hasil
· Pengambil risiko
· Kepemimpinan
· Keorisinilan
· Berorientasi pada masa depan
c. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
1) Ketrampilan dasar meliputi:
· Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
· Memiliki kepribadian unggul

11
· Pandai berinisiatif
· Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2) Ketrampilan khusus meliputi :
· Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
· Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam
mengelola usahanya.
· Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama
wirausahawan
5. Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang
membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
a. Kerja keras dan disiplin
b. Mandiri dan realistis.
c. Komitmen tinggi.
d. Kreatif dan Inovatif.
e. Jujur.
f. Memiliki jiwa kepemimpinan.
g. Berpikir kedepan/prespektif
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:
a. By Grave
1) Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya.
2) Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan
dilakukan.
3) Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti.
4) Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.

12
5) Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
6) Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
7) Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci.
8) Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
9) Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang
dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
10)Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang
kepercayaannya.
b. Fadel Muhammad
1) Kepemimpinan
2) Inovasi
3) Cara pengambilan keputusan
4) Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
5) Bekerja ekonomis dan efisien
6) Visi masa depan
7) Sikap terhadap risiko
c. Drs Wasty Soemanto,M.Pd
1) Memiliki moral yang tinggi
2) Sikap mental wiraswasta
3) Kepekaan terhadap arti lingkungan
4) Ketrampilan wiraswasta
d. Mc. Celland
1) Keinginan untuk berprestasi
2) Keinginan untuk bertanggung jawab
3) Preferensi kepada risiko – risiko menengah
4) Persepsi kepada kemungkinan hasil
5) Rangsangan oleh umpan balik
6) Aktifitas energik

13
7) Orientasi ke masa depan
8) Ketrampilan dalam pengorganisasian
9) Sikap tentang uang

6. Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha


A. Keberhasilan wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
1) Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
2) Disiplin dan berani :
· Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
· Karena keyakinan dan fasilitas
3) Menguasi bidang usaha yang digeluti
4) Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Dari sisi produk
1) Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk,
prestise, manfaat dsb.
2) Didukung oleh promosi yang efektif kepada public
b. Kegagalan wirausaha :
1) Tidak ada perencanaan yang matang
2) Bakat yang tidak cocok
3) Kurang pengalaman
4) Tidak punya semangat berwirausaha
5) Kurang modal
6) Lemahnya pemasaran
7) Tidak punya etos kerja yang tinggi
8) Lokasi yang kurang strategis
5. Perilaku Wirausahawan
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :

14
a. perilaku instrumental
b. perilaku prestatif
c. perilaku keluwesan bergaul
d. perilaku kerja keras
e. perilaku keyakinan diri
f. perilaku pengambilan risiko
g. perilaku swa kendali
h. perilaku inovatif
i. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
a. Jangan mudah berpuas diri
b. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
c. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
d. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
e. Membuat pelanggan setia
f. Tawakal pada Tuhan
g. Selalu dinamis
B. Kegagalan Wirausahan
Faktor-faktor kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Zimmer mengemukakan beberapa factor-faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam
menjalankan usaha barunya, yaitu:
1. Tidak kompeten dalam manajerial.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan menginterasikan operasi perusahaan
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.

15
6. Kurangnya pengawasan peralatan.
7. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

D. SOAL-SOAL
 Tes Pengetahuan/individu
Jawablah pertanyaan berikut:
1. Jelaskan pengertian dari istilah berikut ini:
a. Wirausaha
b. Kewirausahaan
c. Wirausahawan
2. Seorang wirausaha yang tangguh akan memiliki karakter wirausaha. Jelaskan karakter
yang harus di miliki oleh seorang wirausaha!
3. Usaha yang dirintis oleh seorang wirausaha jika dikelola dengan baik maka akan
mencapai keberhasilan usaha. Jelaskan factor yang membuat wirausaha mencapai
keberhasilan usahanya!
4. Tidak semua usaha yang dijalankan berhasil dengan kesuksesan, kadangkala akan
mengalami kebangkrutan. Jelaskan factor yang membuat wirausaha mengalami
kegagalan usaha!
5. Indonesia memiliki banyak sekali wirausahawan yang membangun perekonomian
negara kita. Berikanlah contoh 5(lima) tokoh wirausaha yang sukses dalam bidang
usahanya.

 Tes keterampilan

16
No Ketentuan
1 Amatilah lingkungan di sekitar kota tempat tinggalmu
2 Carilah 1(satu) wirausaha yang menurut kalian mengalami perkembangan
pesat(catatan: wirausaha dalam bidang teknologi informasi)
3 Buatlah wawancara singkat mengenai usaha dan kisah sukses nya
4 Buatlah laporan

LEMBAR KERJA 1 karakter wirausaha


NAMA :
KELAS :

LAPORAN

NAMA USAHA

PEMILIK

SEJARAH BERDIRINYA

MASALAH DAN
HAMBATAN

SOLUSI

ANALISIS FAKTOR
KEBERHASILAN USAHA

DOKUMENTASI

17
A. MODUL KD 3.2 DAN 4.2
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.2. Menganalisis peluang usaha 3.2.1 Menjelaskan peluang dan resiko usaha
produk barang/jasa 3.2.2 Menjelaskan Faktor-faktor keberhasilan dan
4.2 Mempresentasikan sikap dan kegagalan usaha
perilaku wirausahawan 3.2.3 Mengembangkan ide dan peluang usaha
3.2.4 Menganalisis peluang usaha produk
barang/jasa
4.2.1 Menentukan peluang usahaproduk
barang/jasa

B. TUJUAN PEMBELAJARAN (DIBUATKAN SEMUA TUJUAN PEMBELAJARAN


SETIAP KD)
1. Menjelaskan pengertian peluang dan resiko usaha secara mandiri
2. Menjelaskan tentang faktor-faktor keberhasilan usaha dan kegagalan usaha secara
mandiri
3. Mengembangkan ide dan peluang usaha dengan mandiri
4. Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa dengan baik
5. Menentukan peluang usaha produk barang/jasa dengan baik

C. RANGKUMAN MATERI PELAJARAN (EBOOK)


KD 3.2 DAN 4.2
Uraian Materi
Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
Pengertian analis peluang usaha
Adalah suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui apakah usaha tersebut dapat
dikerjakan ,dilaksanakan,dan untuk memberikan keuntungan dikemudian hari.
Cara mengidentifikasi peluang usaha yang ada bisa dicari,asalkan wirausaha mau bekerja
keras,ulet,dan percaya kepada kemmpuan diri sendiri .untuk menggali dan memenfaatkan
peluang usaha seorang wirausaha harus berpikir positif dan kreatif yaitu dengan cara :
a. Percaya bahwa usaha dapat dilaksanakan
b. Menerima gagasan baru
c. Bertanya pada diri sendiri
d. Mendengarkan saran dari orang lain
18
e. Memiliki etos kerja tinggi
f. Pandai berkomunikasi

Menurut paul charlap ada 4 rumusan mencapai sukses yang mencangkup


a. Work hard / bekerja keras
b. Work smart / bekerja cerdas
c. Enthusiasm / kegairahan
d. Service / pelayanan

Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang,menyusun konsep usaha,merencanakan
produk pasar,mengembangkan diri serta dibekali dengan teknik teknik usaha tertentu.
Banyak bisnis usaha yang bisa dikelola,mana yang akan dipilih bergantung pada beberapa
hal,antara lain :
a. Minat seseorang
b. Modal yang dimiliki
c. Relasi yang dimiliki
d. Dan berbagai peluang lainnya

Setiap usaha yang dijalani pasti berorentasi mencari laba,anamun saat anda berusaha,tidak akan
terlepas dari resiko yang akan dihadapi.hal tersebut tidak perlu dicemaskan karena hanya akan
memperlambat dan menghambat usaha. Untuk mengantisifasinya persiapkan perhitungan secara
matang .langkah usaha yang akan ditempuh sehingga akan mengurangi resiko yang
dihadapi,ketersediaan informasi bagi seorang wirausaha mutlak diperlukan.
Setelah seorang wirausaha mewujudkan ide dan peluang usaha tersebut,sebaiknya mulailah dari
usaha yang bersekala kcil terdahulu.disamping itu memperkecil resiko,langkah tersebut juga
membantu mendayagunakan modal dan memantapkan strategi usaha. Dalam dunia bisnis selalu
ada ungkapan “ dengan pengorbanan yang sekecil kecilnya u ntuk mendapatkan hasil yang
sebesar besarnya “. Faktanya untuk menjalankan ungkapan tersebut memang sulit dan tidak
semudah membalikan telapak tangan .
Tujuan dan manfaat analisis peluang usaha
Tujuan dari disusunnya analasis peluang usaha untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut
layak / tidak untuk dilaksanakan ,serta untuk mengethui laba dan rugi usaha tersebut
kedepannya.
Analisis lain adalah dengan melakukan observasi langsung ke konsumen untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.dari observasi tersebut kita dapat mengetahui

19
besar kecilnya minat konsumen terhadap usaha yang sedang dilaksanakan.kesimpulannya produk
yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha dapat dihindari,selain itu
produk juga bisa dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara :
a. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat,berkualitas dan laku terjual denga harga
bersaing
b. Membuat desain baru dengan harga terjangkau
c. Membuat produk lebih cepat dan murah
d. Memilih dan menetukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan

Metode pendekatan analisis peluang usaha


Peluang usaha baru dapat muncul dari sekitar kita ,biasanya dari siituasi yang tidak diduga .untuk
mengembangkan ide dan gagasan tentang peluang usaha kita harus berpikir secara :
a. Positif arahkan pada hal hal yang mempermudah dan bermanfaat
b. Kreatif arahkan pada hal hal yang akan membuat orang tertarik pada produk kita
c. Iinovatif arahkan pada penciptaan produk baru yang berguna dimasyarakat
d. Inisiatif langsung bergerak jangan di tunda lagi
e. Fleksibel sesuaikan dengan perubahan yang terjadi
f. Responsible dapat selalu mengikuti perkembangan yang terjadi

Analisis peluang usaha merupakan salah satu cxara /strategi dalam memulai sebuah usaha
agar dalam menjalankan usahanya seorang wirausahawan sudah memiliki gambaran seperti
apa usahanya dan bagaimana cara mengelola dan menjalankan usahanya.adapun dalam
pemilihan produk berupa barang yang dapat menciptakan peluang usaha adalah dengan
mempertimbangkan produk produk yang :
a. Mudah dalam pemakaian
b. Efisien dalam penggunaanya
c. Kualitas produk terjamin
d. Hemat dalam pemakaian
e. Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian

Pemetaan analisis produk dapat diperjelas dan dikelompokan sbb:


a. Produk yang dapat memeprmudah pekerjaan rumah
b. Produk yang dapat mempermudah pekerjaan diluar rumah
c. Produk lainnya yang dibutuhkan tanpa mengenal tempat

20
Metode yang digunakan dalam analisis peluang usaha adalah ;
1. Analisis SWOT
Adalah metode perencanaan strategi yang digunakan untuk menaganalisis :
a. Kekuatan
b. Kelemahan
c. Peluang
d. Ancaman

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi ke empat faktornya kemudian menerapkan dengan gambar matrik
SWOT dimana aplikasinya adalah :
a. bagaimana kekuatan (strenght) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunity) yang ada ,
b. bagaimana cara mengatasi kelemahan (threath) yang ada,
c. bagaimana cara menatasi kelemahan (weakness)yang mampu membuat ancaman
(threath) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
2. analisis 5W+ 1H

Setelah melaksanakan analsis SWOT seorang wirausahawan juga bisa menggunakan


analisis lainnya seperti analisis 5W+ 1H yang terdiri dari :
What = jenis usaha apa yang kita ambil
Why = kenapa memilih usaha tersebut
When = kapan akan memulai usaha tersebut
Where = Dimana kita akan memulai usaha
Who = siapa yang akan terlibat dalam usahanya
How = bagaimana cara membuatnya/proses produksi
Dengan menggunakan analisis tersebut wirausaha akan lebih mengetahui
tentang usaha yang akan dipilihnya sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan usaha tersebut.adapun langkah langkah penyusunan
analisis kelayakan secara lebih jelas agar memperhatikan seperti :
a. amati kebutuhan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat
b. kapan saja mereka membutuhkannya
c. lihat karekteristik konsumen sperti kebutuhannya apa saja jadi produk dapat
disesuaikan dengan segmen konsumennya.
21
d. Bagaimana daya beli konsumen
e. Lihat ada pesaing atau tidak ,cari peluang usaha yang belum digarap oleh pesaing.

Setiap analisis peluang usaha akan menyesuaikan produk dan lingkungan sekitanya
karena setiap produk dan lingkungan ( wilayah pemasaran) akan memiliki
karekteristik dan wilayah yang berbeda ,sehingga seorang wirausaha juga harus
mengetahui :
a. Situasi dan kondisi kebiasaaan masyarkat
b. Sosial dan budaya,pola hidup masyarakat
c. Tingkat pendapatan dan pengeluaran serta pola ekonominya
d. Keberagamana masyarakat juga yang mendiami wilayah dari mana saja
e. Pola kebutuhan masyarakat

Ketika perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin cepat dengan


teknologi yang semakin banyak memberi perubahan maka berkembanglah suatu pola
baru yang harus diikuiti oleh seorang wirausahawan .maka munculah aplikasi dalam
smartpohe memberikan peluang tambahan yang harus dianalisis secara cermat agar
memberikan laba. Contoh: orang banyak yang tidak akan mengira GOJEK semakin
berkembang,dan hampir merubah pola hidup masyarakat hanya dari suatu
aplikasi ,namun disisi lain memberikan manfaat yang berefek domino adalah reaksi
berantai yang terjadi ketika perubahan kecil menyebabkan perubahan serupa
didekatnya yang kemudian menyebakan perubahan lain yang serupa.
3. Study kelayakan usaha
Atau disebut juga analisis proyek bisnis yang pada dasarnya membahaas tentang berbagai
konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar
mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.hasil study
kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan untuk :
a. Merintis usaha/produk baru
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada
c. Memilih jenis usaha /proyek yang paling mneguntungkan

Study kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara :


a. Tahap penemuan ide/gagasan ialah mencari kemungkinan kemungkinan bisnis usaha
yang bisa di identifikasi dan dirumuskan misal membuat produk dari bahan
lunak/keras.pembenihan ikan ,pembuatan kuliner,kosmetik sesuai keahlian
b. Tahap formulasi tujuan adalah merumuskan visi misi diwujudkan dalam tindakan

22
c. Tahap analisis ialah proses sistematis yang harus dilakukan dengan memperhatikan
aspek aspek meliputi aspek pasar,aspek teknik produksi,aspek manajemen,aspek
finansial
d. Tahap keputusan ialah setelah dievaluasi ,dipelajari,memperhatikan hasil maka
wirausaha harus bisa memutuskan apakah usaha tersebut dapat dilaksanakan/tidak.

Gagasan

Visi dan misi

Analisis:
1. Pasar
2. Produksi
3. Manajemen
4. Keunagan
5. Ekonomi

Keputusan

dlaksanakan Tidak dilaksanakn

23
Berikut ini adalah sistematika penyusunan study kelayakan usaha secara sederhana:
1. Pengenalan produk yang akan pilih/buah
2. Bahan dan cara pembuatan seperti apa
3. Cara penyadian/kemasanya bagaimana
4. Gambaran usaha yang sudah dipilih dengan menyusun seperti :
a. Gambaran volume produk yang ada
b. Tempat usaha/lokasi usahanya dimana
24
c. Perlengkapan usaha dan karyawan
d. Cara mempromosikannya seperti apa
e. Metode penetapan harga yang terjangkau oleh konsumen
f. Resiko yang akan terjadi dan pemecahannya.
g. Trif dan trik pengelolaan usahanya bagaimana
5. Asumsi dan penganggaran biaya usaha serta perkiraan keuangannya meliputi :
a. Masa penyusutan perlengkapan dan peralatan usaha
b. Belanja bahan baku dan pendukung
c. Jumlah pegawainya
d. Jumlah porsi yang tersedia di pasaran biasanya meningkat seiring permintaannya.
e. Biaya investasi awal
f. Biaya operasional perbulan
g. Penerimaan dan pengeluaran per bulan
h. Keuntungan per bulan

Menurut Allan Filley dan robert W Priece ( 1991:1-2) untuk mencapai keberhasilan
dalam wirausaha,ada beberapa analisis klasifikasi strategi yang harus dimiliki di
antaranya :
1. Craft, firms are prepared by people who are technical specialist /Kerajinan,
perusahaan disiapkan oleh orang-orang yang merupakan spesialis teknis
2. Promotion,promotion are typically dominated by their leader and are disgned to
exploid some kind of innovative advantages/ Promosi, promosi biasanya
didominasi oleh pemimpin mereka dan dirancang untuk memanfaatkan
beberapa keuntungan inovatif
3. Administrative,administrative firm have formal management necessausry
business funtion./Administrasi, perusahaan administratif memiliki fungsi
bisnis yang diperlukan manajemen formal.

Perkembangan yang semakin cepat memberikan efek yang dahsyat kepada masyarakat
apa lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan memberikan
kemudahan sehingga merubah dan menggeser paradigma yang selama ini ada
dimasyarakat seperti :
1. Kebutuhan akan sandang pangan papan bukan merupakan prioritas utama lagi,namun
tergantikan dengan kebutuhan rekreasi ,gaya hidup,dan interaksi dengan orang lain
2. Kebutuhan akan berkumpul dengan teman tergeser lewat media sosial sehingga orang
lebih banyak lewat media sosial dari pada kumpul di suatu tempat.

25
3. Kebiasaan yang bnayak berubah diantaranya di berbagai bidang seperti bidang
pendidikan,kesehatan,lainnya.

Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif


Kreativitas merupakan salah satu dari kemampuan manusia yang dapat memberi kepuasan dalam
hidup,sehingga manusia dapat mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungannya. Orang kreatif
adalah orang yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan
sekitarnya .orang kreatif akan memandang banrang yang oleh kebanyakan orang di anggap tidk
berguna menjadi sangat berguna dan memiliki nilai jual. Ada beberapa peluang usaha yang bisa
dimanfaatkan secara kretif dan mampu menghasilkan nilai tambah yaitu sbb:
1. Memanfaatkan barang bekas
2. Memnafaatkan barang yang disediakan oleh alam
3. Memanfaatkan kejadian yang ada disekitar
4. Memanfaatkan segala hal yang dianggap memberikan peluang dan kesempatan yang
menguntungkan dikemudian hari dengan mengetahui cara pengolahan dan
pemanfaatannya.

Tujuh langkah proses berpikir kreatif di antaranya :


1. Preparation adalah persiapan
2. Investigation adalah investigasi / Upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian,
pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk
mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian
menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.
3. Transformation adalah transformasi /  perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan
sebagainya):
4. Incubation /  proses penjagaan atau perawatan sesuatu hal dengan kondisi tertentu agar
sesuatu hal tersebut dapat berkembang dengan baik
5. Ilumination adalah penerangan /cara memberikan penjelasan harus jelas dapat dimengerti
6. Verification adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan
uang, dan sebagainya:
7. Implementation adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci. 

Inovasi adalah suatu proses pengubahan peluang menjadi gagasan yang dapat dijual dan
diterima oleh masyarakat . inovasi bukan selalu berupa ide yang rumit,tetapi kadang inovasi
berasal dari ide yang sepele dan sejenis saja.menurut kuratko ada 4 jenis inovasi :

26
1. Invensi a/ penemuan baru yang telah diakui, diterima, dan ditetapkan/digunakan
masyarakat, suatu penggabungan (kombinasi) baru atau kegunaan baru dari pengetahuan
yang sudah ada.
2. Ekstensi a/
3. Duplikasi
4. Sintesis

Menurut coleman dan hamman ,berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode
baru ,konsep baru ,pengertian baru,perencanaan baru,dan seni baru .untuk berpikir kreatif
diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri,orang berpikir kreatif karena adanya
dorongan untuk berprestasi yang tinggi serta kesadaran akan pentingnya sesuatu yang
baru.karena kreativitas merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan
seseorang.

D. SOAL-SOAL
 Tes Pengetahuan/individu
1. Apa yang dimaksud dengan analisis kelayakan usaha?
2. Jelaskan tujuan di buatnya analisis usaha!
3. Sebutkan 2 metode analisis kelayakan usaha!
4. Sebutkan cara berpikir apa agar peluang usaha muncul pada diri kita!
5. Sebutkalah 5 pemanfaatan peluang usaha secara kreatif dan inovatif dari barang
bekas!
 Tes Keterampilan

Buatlah sebuah kelompokterdiri atas 5 orang /(individu),lalu kelompok tersebut


menyusun sebuah gambaran dari suatu lingkungan dimana mereka tinggal setelah itu buat
pola kebutuhan dari lingkungan tersebut disertai dengan jumlah permintaannya,kemudian
buat study kelayakan usaha produk apa yang bisa memenuhi kebutuhan lingkungan
tersebut,sistematikanya seperti :
a. Jumlah penduduk.
b. Jumlah pelajar,mahasiswa,pekerja swasta dan negeri
c. Jumlah anak anak ,orang dewasa,perempuan dan laki laki
d. Jumlah warung ,warung nasi ,dan warung lainya disebutkan
e. Sosial dan budaya masyarakat.
f. Kebiasaan yang timbul dan menjadi ciri khas daerah tersebut.
g. Kegiatan /acara yang sering diadakan di lingkungan darah tersebut
h. Produk yang sering digunakan oleh masyarakat

27
i. Produk yang dibutuhkan namun agak jauh untuk mendapatkannya..
j. Produk yang diutamakan
k. Hal lain yang mendukung data untuk menyusun study kelayakan usaha secara
sederhana

28
A. MODUL KD 3.3 DAN 4.3
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.3. Memahami hak atas kekayaan 3.3.1 Menceritakan pengertian hak atas kekayaan
intelektual intelektual
4.3 Mempresentasikan hak atas 3.3.2 Mencegah pembajakan hak atas kekayaan
kekayaan intelektual intelektual
4.3.1 Melaksanakan hak atas kekayaan intelektual
4.3.2 Mengontrol hasil prilaku hak atas kekayaan
intelektual.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN (DIBUATKAN SEMUA TUJUAN PEMBELAJARAN
SETIAP KD)
1. Menceritakan pengertian hak atas kekayaan intelektual secara mandiri
2. Mencegah pembajakan hak atas kekayaan intelektualsecara mandiri
3. Melaksanakan hak atas kekayaan intelektualdengan baik
4. Mengontrol hasil perilaku hak atas kekayaan intelektual dengan baik
C. RANGKUMAN MATERI PELAJARAN (EBOOK)
KD 3.3 DAN 4.3
Uraian Materi
A. PENGERTIAN HAKI
Istilah HAKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual
Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang
pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian
Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang
timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak
seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).Pada intinya HAKI adalah
hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang
diatur dalam HAKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan
intelektual manusia.

B. MANFAAT HAKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


1. Bagi dunia usaha, adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan atau pemalsuan karya
intelektual yang dimilikinya oleh pihak lain di dalam negeri maupun di luar negeri.

29
Perusahaan yang telah dibangun mendapat citra yang positif dalam persaingan apabila
memiliki perlindungan hukum di bidang HKI.
2. Bagi inventor dapat menjamin kepastian hukum baik individu maupun kelompok serta
terhindar dari kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan curang pihak lain.
3. Bagi pemerintah, adanya citra positif pemerintah yang menerapkan HKI di tingkat WTO.
Selain itu adanya penerimaan devisa yang diperoleh dari pendaftaran HKI.
4. Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam melakukan usahanya tanpa gangguan
dari pihak lain.
5. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana bila terjadi
pelanggaran/peniruan.
6. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.

C. MACAM-MACAM HAKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif
kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

2. Hak Kekayaan Industri, yang meliputi:


a. Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah
hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah
menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi, berupa : proses, hasil
produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan
pengembangan hasil produksi.
b. Merek
Hak atas merek merupakan hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.

30
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1 Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dalam rangka
memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan
konsumen.
Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yaitu :
1) merek dagang
2) merek jasa
3) merek kolektif
c. Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
d. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam
bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian
atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
e. Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
f. Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek
bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah
asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,
faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan
kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
g. Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya
intelektual yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun.
31
Folklor mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik,
tarian, drama seni, kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana
lain untuk mengekspresikan kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit
ketergantungan pada teknologi tinggi.Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang
Hak Cipta tidak secara penuh mengakomodasikan dan melindungi folklor penduduk
asli.

D. PRINSIP-PRINSIP HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


a. Prinsip Ekonomi
b. Prinsip Keadilan
c. Prinsip Kebudayaan
d. Prinsip Sosial

E. DASAR HUKUM HAKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DI


INDONESIA
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World
Trade Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual
Property Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works
9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty

F. HAL-HAL YANG TIDAK DIANGGAP SEBAGAI PELANGGARAN HAK CIPTA


1. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk keperluan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah dengan
ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi pencipta;
2. Pengambilan ciptaan pihak lain guna keperluan pembelaan dalam pengadilan;
32
3. Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak
merugikan kepentingan yang wajar bagi pencipta;
5. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf braile
guna keperluan para tunanetra, kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial;
6. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat
apapaun atau proses yang serupa dengan perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan
atau pendidikan dan pusat dokumentasi yang non komersial, semata-mata untuk
keperluan aktivitasnya;
7. Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan
pertimbangan pelaksanaan teknis;
8. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer
yang dilkukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

G. PENTINGNYA HAKI DALAM DUNIA USAHA DAN PEMBANGUNAN SEKTOR


INDUSTRI
HAKI penting dalam dunia usaha untuk meningkatkan kreatifitas. Sedangkan dalam
perkembangan sektor industri, HAKI membantu penemuan baru, teknologi canggih, kualitas
tinggi, maupun standar mutu.
Ada beberapa langkah strategis dalam pembangunan sistem HAKI di Indonesia, yaitu :
1. Sosialisasi HAKI
2. Pembangunan administrasi dan kelembagaan
3. Penyempurnaan legislasi
4. Penyertaan pada perjanjian internasionalsertakerjasama internasional
5. koordimasi penegakan hukum.
Dasar pertimbangan HKI perlu dilindungi oleh hukum adalah karena:
1. Alasan yang bersifat non-ekonomis (meningkatkan self actualization pada diri)
2. Alasan yang bersifat ekonomis (melindungi mereka yang melahirkan karya intelektual
dengan memberikan keuntungan materiil dari karya-karyanya.

H. SISTEM HUKUM INDONESIAUNTUK MENGATASI PERSAINGAN CURANG


1. Hukum Umum, dalam hal ini Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata),
Pasal 1365[7] dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHPidana), Pasal 322 jo.
Pasal 323 jo. Pasal 382bis.[8]

33
2. Hukum Khusus, dalam hal ini adalah peraturan perundang-undangan dibidang HKI,
yang meliputi dua kelompok, yakni Hak Cipta dan Hak Milik Industri/Perindustrian, yang
terdiri dari Paten, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Siskuit
Terpadu, dan Varitas Tanaman.
3. Hukum Khusus, yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

I. Prosedur Pengajuan HAKI

D. SOAL-SOAL
 Tes Pengetahuan
1. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip hak atas kekayaan Intektual!
2. Jelaskan dasar hukum HAKI!
3. Apa syarat karya intelektual yang dapat dipatenkan!
4. Bagaimana prosedur mengajukan HAKI?

34
5. Jelaskan pengertian HAKI menurut UU yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal
21 Maret 1997!
 Tes Keterampilan
1. Carilah kasus pelanggaran HAKI kemudian buatlah laporan kegiatan dengan format
dibawah ini:
NAMA :
KELAS :

LAPORAN
Klasifikasi HAKI

Jenis Pelanggaran

Analisis Pelanggara

Sumber berita/dokumentasi

35
A. MODUL KD 3.4 DAN 4.4
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4. Menganalisis konsep desain/
3.4.1 Menentukan konsep desain/ prototype dan
prototype dan kemasan produk
kemasan produk barang/jasa
barang/jasa 3.4.2 Menerapkan konsep desain/ prototype dan
4.4. Membuat desain/ prototype dan
kemasan produk barang/jasa
kemasan produk barang/jasa
4.4.1 Melaksanakan pembuatan desain/ prototype dan
kemasan produk barang/jasa
4.4.2 Mengecek konsep desain/ prototype dan
kemasan produk barang/jasa
B. TUJUAN PEMBELAJARAN (DIBUATKAN SEMUA TUJUAN PEMBELAJARAN
SETIAP KD)
1. Menentukan konsep desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasasecara mandiri
2. Menerapkan konsep desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasa secara mandiri
3. Melaksanakan pembuatan desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasadengan
tanggungjawab
4. Mengecek konsep desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasa dengan baik
C. RANGKUMAN MATERI PELAJARAN (EBOOK)
KD 3.4 DAN 4.4
Uraian Materi
KONSEP DESAIN/ PROTOTYPE DAN KEMASAN PRODUK BARANG/JASA

A. PENGERTIAN PROTOTYPE PRODUK


Dalam pembuatan suatu produk perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada saat
awal. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah
pembuatan prototipe produk.Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari
sebuah produk. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk
diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe
tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe

36
tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut.
Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara
industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama
seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya
karena lebih ditujukan untuk pengetesan apakah produk bekerja sesuai desain yang
diinginkan dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha
prototype.Selain itu, ada juga yang disebut beta prototype dimana terdapat bagian yang
disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit sampai proses akhir. Tujuannya
untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji produk final.
B. TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE
1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan
dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek
hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap
konsumen.
2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan
dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan
produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working model
namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working
model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi
prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.
4. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh
fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan
5. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan
diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi
segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut.
Biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
6. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–
models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala
yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun
sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.

37
7. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan
sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden
akan menyamakannya dengan produk akhir.
C. PENGERTIAN KEMASAN PRODUK
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna,
citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Pengemasan memilki beberapa fungsi yaitu :
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran
distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para
konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional
Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut
warna, ukuran, dan penampilan. Terdapat beberapa fungsi berkenaan dengan promosi,
yaitu :
a. Self service; kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan
konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
b. Consumer offluence; dimanakonsumen bersedia membayar lebih mahal bagi
kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
c. Company and brand image; perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari
kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
d. Inovational opportunity. Pengemasan secara inovatif akan bermanfaat bagi konsumen
dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

D. TUJUAN KEMASAN PRODUK


Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa
tujuan, yaitu:
1. Physical Production; melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
2. Barrier Protection : melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
3. Containment or Agglomeration; pengelompokan dalam satu paket untuk efisiensi
transportasi dan penanganan.
4. Information Transmission; informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang,
atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5. Reducing Theft;kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
38
E. JENIS-JENIS KEMASAN
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu,
botol minuman, dll).
2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan
lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah
buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan,
pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung
selama pengangkutan.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kemasan sekali pakai (Disposable); bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun,
karton dus, makanan kaleng.
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya
tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk
kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk
kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng
susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan
sebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum
pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang
terbuat dari kertas, foil atau plastik.

D. SOAL-SOAL
 Tes Pengetahuan
1. Dalam peluncuran produk perusahaan ke market, sebagian besar sangat
memperhatikan pengemasan produk tersebut. Jelaskan yang dimaksud dengan
pengemasan!
2. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa mengamdung maksud tertentu. Jelaskan
tujuan dan manfaat pengemasan barang!

39
3. Pemberian kemasan pada suatu produk makanan menjadi syarat yang sangat penting
disamping kualitas makanan itu sendiri. Jelaskan tujuan pengemasan pada produk
makanan!
4. Pemilihan bahan kemasan haruslah disesuaikan dengan sifat produk tersebut.
Jelaskan jenis-jenis bahan kemasan suatu produk!
5. Labelling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu
produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Jelaskan hal-
hal yang harus diperhatikan dalam labeling!
 Tes Keterampilan
No Ketentuan
1 Tentukanlah satu jenis produk yang akan dikemas!
2 Rencanakanlah desain/prototype kemasan produk barang/jasa
3 Buatlah satu desain/prototype kemasan produk barang/jasa
4 Buatlah laporan kegiatan

40
LEMBAR KERJA (Kemasan Produk)
NAMA :
KELAS :

LAPORAN
Jenis Produk

Analisis Kemasan

Alat dan bahan

Dokumentasi Proses

Dokumentasi Hasil

41
A. MODUL KD 3.5 DAN 4.5
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5. Menganalisis proses kerja
3.5.1 Menentukan proses kerja pembuatan prototype
pembuatan prototype produk produk barang/jasa
barang/jasa 3.5.2 Memproses kerja pembuatan prototype produk
4.5. Membuat alur dan proses kerja
barang/jasa
pembuatan prototype produk
4.5.1 Melaksanakan pembuatan alur proses kerja
barang/jasa pembuatan prototype produk barang/jasa
4.5.2 Mengontrol hasil pembuatan alur proses kerja
pembuatan prototype produk barang/jasa
B. TUJUAN PEMBELAJARAN (DIBUATKAN SEMUA TUJUAN PEMBELAJARAN
SETIAP KD)
1. Menentukan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa secara mandiri.
2. Memproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasasecara mandiri.
3. Melaksanakan pembuatan alur proses kerja pembuatan prototype produk
barang/jasadengan tanggungjawab.
4. Mengontrol hasil pembuatan alur proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa
dengan baik.
C. RANGKUMAN MATERI PELAJARAN (EBOOK)
KD 3.5 DAN 4.5
Uraian Materi
PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASA

A. PENGERTIAN SKETSA
Sketsa ibarat gesekan biola tunggal, sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes yang
lengkap.Ungkapan ini menyatakan dua hal, pertama, sketsa sebagai ungkapan estetis
dihadirkan secara sangat sederhana karena menggunakan garis secara hemat dan
selektif.Umumnya sketsa dikerjakan dengan cepat dan secara spontan. Jika sketsa dibangun
oleh unsur-unsur garis sebagai medium utamanya, lukisan merupakan ungkapan lengkap,
dalam arti penyajiannya dibangun dengan menggunakan unsur-unsur lain, seperti tekstur,
kedalaman/ruang, gelap-terang, dan warna di samping unsur garis.Sebagaimana halnya

42
dengan karya lukisan, sketsa juga memiliki keragaman tema, gaya dan teknik
pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada medium pengucapannya.

B. JENIS-JENIS SKETSA
1. Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk sederhana tanpa
rincian dan tidak selesai.
2. Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk menampilkan
citra suatu sketsa yang sudah selesai.
3. Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang terperinci hanya
menunjukan bentuk global.

C. KOMPOSISI UNSUR SKETSA


Komposisi memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah sketsa yang bagus.
Komposisi atau susunan unsur-unsur dalam seni rupa harus berada pada perbandingan yang
tepat agar dihasilkan karya yang pas. Adapun unsur-unsur dalam sketsa antara lain :
1. Garis – Garis adalah unsur yang memiliki peran utama di dalam membentuk
komposisi(garis lurus dan garis lengkung)
2. Warna – Komposisi warna diatur berdasarkan gelap terang pencahayaan.
3. Bidang dan bentuk – Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai
faktor unsur-unsurnya yaitu simetris, asimetris, sentral, dan diagonal.
4. Efek pencahayaan – Unsur gelap terang merupakan pelengkap dalam pengkomposisian
warna. Meskipun sketsa cenderung berupa gambar kasar yang tidak selesai, akan tetapi
goresan-goresan yang dihasilkan kerap kali menghasilkan efek gelap terang sehingga
sebuah objek dapat diamati dengan cukup jelas.
D. ATURAN DALAM MEMBUAT SKETSA
1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal, maupun
lengkung secara tipis.
2. Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak dalam
keadaan tipis
3. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar.
E. FUNGSI ATAU MANFAAT SKETSA
Senada dengan defenisinya, sktesa memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Untuk lebih memfokuskan gambaran atau gagasan tema
2. Meminimalisir kesalahan
3. Mempertajam pengamatan
43
4. Meningkatkan kemampuan koordinasi hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
F. PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA
6. Tahapan – Tahapan Kegiatan Desain Produk
a. Memformulasikan hasil marketing research
b. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
c. Membuat sketsa
d. Membuat gambar kerja
 

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK


1. Fungsi Produk
Desain produk berhubungan dengan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya
memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya
untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi
kualitas maupun segi kuantitas.
2. Standar dan Spesifikasi Desain
a. Sambungan – sambungan
b. Bagian
c. Bentuk
d. Ukuran
e. Mutu
f. Bahan
g. Warna
3. Tanggungjawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk
kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh
karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan
pada waktu mendesain produk tersebut.
4. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan
dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang
dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah
sehingga desain produknya akan berbeda pula.
5. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan
memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
44
H. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK
BARANG/JASA
1. Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart Diagram)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu
proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah
pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work in process) harus
dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi
mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat
diterima.

2. Prosedur Pengawasan Mutu Produk


Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi
pengetahuanhal-hal berikut:
a. Kerusakan dan Mutu Produk
b. Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang (produk)
c. Kendali Mutu Terpadu
3. Jenis-jenis pengawasan mutu produk
a. Pemantauan Mutu Bahan-Bahan
b. Pemantauan Proses Produksi
c. Pemantauan Produk Jadi
d. Pemantauan Pengepakan
4. Pemecahan masalah mutu dengan statistic
Dalam dunia industri statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu,
termasuk dalam pencegahan kerusakan barang (defect prevention).Secara umum dari
metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis.
Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak.Dari hal
pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam
hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang
supervisor mutu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak
manajemen tentang standar mutu hasil produk.
Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut:
 Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi.
 Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya
penyimpangan (variasi atau deviasi) dalam proses produksi. Metode statistik dapat
memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut.
45
5. Alat kendali mutu
Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram
danhistogram.
a. Diagram Pengendati Mutu (Quality Control Chart)
DPM rencana kerja merupakan pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai
dengan mutu yang direncanakan. Melalui pembuatan suatu control chart (diagram
pengendali) diperoleh gambar atau diagram sebab akibat (DSA) atau dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah Cause and Effect Diagram (CED).
b. Histogram
Histogram mutu dapat dibuat dari diagram kontrol (diagram kendali) yang
dikumpulkan secara statistik pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan.
c. Peranan Komputer
Kegiatan pengendalian, terutama pada perusahaan besar, sebaiknya menggunakan
program komputer yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tetapi, komputer hanyalah
merupakan alat bantu analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian
mutu, adalah manusia.

D. SOAL-SOAL
 Tes Pengetahuan
1. Setiap kegiatan produksi menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Jelaskan
pengertian produk dan produksi!
2. Pembedaan antara produk dan jasa sukar dilakukan, karena pembelian suatu
produk seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu(misalnya instalasi), dan
pembelian suatu jasa seringkali pula meliputi barang-barang yang melengkapinya.
Jelaskan perbedaan produk barang dan produk jasa!
3. Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan
desain/prototype produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Jelaskan
yang dimaksud dengan prototype produk!
4. Agar pembuatan prototype bisa berjalan efektif dan efisien, diperlukan beberapa
tahapan. Jelaskan tahapan prototype produk!
5. Untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis tentu
sudah mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya berdasarkan business plan

46
yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah
memperhitungkan mengenai biaya produksi. Jelaskan yang dimaksud dengan
biaya produksi!
 Tes Keterampilan

No Ketentuan
1 Tentukanlah satu jenis produk yang akan dipilih!
2 Buatlah lembar kerja perencanaan desain/prototypeproduk barang/jasa
3 Buatlah satu desain/prototype kemasan produk barang/jasa
4 Buatlah laporan kegiatan

LEMBAR KERJA (PROTOTYPE PRODUK)


NAMA :
KELAS :

LAPORAN
Jenis Produk

Analisis Produk

Alat dan bahan

Dokumentasi Proses

Dokumentasi Hasil

47

Anda mungkin juga menyukai