Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KREATIVITAS
Disusun untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH: Manajemen Inovasi
Dosen Pengampu: Nur Lailiyah, M.Pd.

Oleh:
Kelompok IX:
1. Meyta Lusiana (2214040039)
2. Adinda Amelia (2214040056)
3. Aprilliane Dwi Wimia Putri (2214040036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Manajemen Inovasi yang membahas mengenai kiat-kiat menjadi kreatif, strategi
pengembangan dan pengelolaan kreativitas individu, serta pola pemikiran dan ciri
kreatif.
Dalam penulisan makalah ini, Kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, serta yang Kami sajikan dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca guna menambah ilmu pengetahuan.

Kediri, September 2022

ii
Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
LATAR BELAKANG........................................................................................1
RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
TUJUAN PENULISAN......................................................................................1
MANFAAT PENULISAN.................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
Teori-teori Kreativitas...........................................................................................3
Teori Psikoanalisa..............................................................................................3
Teori Humanistik...............................................................................................3
Teori Cziksentmihalyi........................................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
Definisi Kreativitas.............................................................................................5
Kiat-kiat menjadi Kreatif..................................................................................8
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Kreativitas Individu..................10
Pola Pemikiran dan Ciri Kreatif Pola Pemikiran.........................................14
BAB IV..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
Kesimpulan.......................................................................................................16
Saran..................................................................................................................16
Daftar Pustaka......................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada abad pengetahuan, yaitu abad 22 diperlukan sumber daya manusia dengan
kualitas tinggi yang memiliki keahlian, yaitu mampu bekerja sama, berpikir
tingkat tinggi, kreatif, terampil, memahami berbagai budaya, kemampuan
komunikasi, dan mampu belajar sepanjang hayat (life long leaning) (Trilling and
Hood, 1999). Galbreath (1999) mengemukakan bahwa pada abad pengetahuan
modal intelektual khususnya kecakapan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking) merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal. Rindel (1999)
mengemukakan agar siswa melek terhadap sains mampu memahami materi
pelajaran, mampu memanfaatkan informasi, dan mampu berkreativitas diperlukan
kecakapan berpikir. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, siswa harus
dilatih tentang kecakapan berpikir. Namun kenyataannya sampai saat ini
kecakapan berpikir siswa ini belum ditangani secara sungguh-sunguh oleh para
guru di sekolah. Hal ini didukung penemuan Rofi’udin (2000) bahwa terjadi
keluhan tentang rendahnya kemampuan berpikir kritis-kreatif yang dimiliki oleh
lulusan pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, karena pendidikan berpikir
belum ditangani dengan baik. Oleh karena itu penanganan kecakapan berpikir
kritis-kreatif sangat penting diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran. Krulik
and Rudnick (1996) mengemukakan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir
kreatif dan berpikir kritis. Berpikir kreatif adalah aktivitas mental untuk
mengembangkan atau menemukan ide-ide asli (orisinil), estetis, konstruktif yang
berhubungan dengan pandangan konsep, dan menekankan pada aspek berpikir
intuitif dan rasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1.1.1 Apa yang dimaksud dengan kreativitas?

1.1.2 Jelaskan bagaimana kiat-kiat menjadi kreatif!

1.1.3 Bagaimana strategi pengembangan dan pengelolaan kreativitas individu?

1.1.4 Jelaskan tentang pola pemikiran dan ciri kreatif!

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk menginformasikan, menganalisis dan
membujuk suatu pembaca untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik mengenai
kreativitas.

1
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini untuk menjelaskan mengenai kreativitas yang akan
berkembang seiring berjalannya waktu serta berprogres lebih baik dari
sebelumnya.

2
BAB II

Teori-teori Kreativitas

1. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang
biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai
seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan
memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur
menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
 Sigmund Freud. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan,
yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai
ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima.
Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas
kreatif.Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat
tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan
penyebab utama dari kreativitas.
 Ernest Kris. Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih
ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku
sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering muncul
dalam tindakan kreatif.
 Carl Jung. Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan
yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang
tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-
karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari
eksistensi manusia.

2. Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis
tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas
pada usia lima tahun pertama.
Abraham Maslow. Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-
naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan
itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang
terendah hingga yang tertinggi.
Carl Rogers. Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah
keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi
sesuai dengan Patokan pribadi seseorang, kemampuan untuk
bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.

3
3. Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis
(genetic predispotition).Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap
warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi
pemusik.
 Minat pada usia dini pada ranah tertentu:
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
 Akses terhadap suatu bidang:
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang
diminati sangat membantu pengembangan bakat.
 Access to a field:
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh
penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir,
mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang
diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan.

4
BAB III

PEMBAHASAN

1.2.1 Definisi Kreativitas


Pengertian kreativitas adalah keterampilan membayangkan sesuatu yang
baru, berbeda atau inovatif dan menciptakannya. Semua manusia itu kreatif. Jadi,
kita dilahirkan dengan kekuatan kreativitas. Itu hanya perlu menemukan cara yang
tepat untuk menggunakannya.
Beberapa orang memang kreatif sejak lahir seperti mungkin musisi. Tapi
ada juga sejumlah orang yang dari waktu ke waktu meningkatkan keterampilan
kreativitasnya, seperti contoh sosok Steve Jobs.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kreativitas adalah
kemampuan untuk mencipta. Pengertian kreativitas lainnya adalah daya cipta.
Bahkan menurut KBBI, pengertian kreativitas memiliki empat arti.
Kreativitas adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Kreativitas memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda, sehingga kreativitas
dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan.
Melansir dari Idea to Value yang mengutip Jurnal Penelitian Kreativitas
yang dipimpin oleh Dr Mark Runco, menetapkan parameter untuk definisi standar
kreativitas. Mereka menentukan pengertian kreativitas dalam setiap kasus, apa
pun yang dinilai, perlu menunjukkan dua kriteria: orisinalitas dan efektivitas.
Sedangkan dikutip dari Dictionay.com, pengertian kreativitas adalah kemampuan
untuk melampaui ide-ide tradisional, aturan, pola, hubungan, atau sejenisnya, dan
untuk menciptakan ide-ide baru yang bermakna, bentuk, metode, interpretasi, dan
sebagainya; orisinalitas, kemajuan, atau imajinasi.
Pengertian kreativitas adalah tindakan, ide, atau produk apa pun yang
mengubah domain yang ada, atau yang mengubah domain yang ada menjadi
domain baru.
Oleh karena itu, pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan hal
yang berbeda atau melakukan hal yang sama secara berbeda. Dengan
menggunakannya Anda dapat memecahkan banyak masalah dalam kehidupan
sehari-hari dengan perspektif baru. Itu dapat menciptakan cara baru, lebih mudah
atau lebih baik untuk melakukan pekerjaan yang sama. Ini adalah keterampilan
yang membuat Anda hebat. Menurut beberapa ahli, kreativitas itu:

 Albert Einstein
Kreativitas adalah kecerdasan untuk bersenang-senang.

 Clarkl Monstakis
Pengertian kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara
hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain (Seorang ahli dalam buku

5
yang ditulis oleh Munandar terbitan tahun 1995)

 James J. Gallagher (1985)


“Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas
or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is
novel to him or her.”
Pengertian kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan
individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengombinasikan
antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.

 Chaplin (1989)
Pengertian kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru
menggunakan metode-metode baru.

 Widayatun
Pengertian kreativitas adalah kemampuan memecahkan masalah yang
memberikan individu mampu menciptakan ide-ide asli atau adaptif
fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.

 Semiawan (1997)
Pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan
baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

 James R. Evans
Pengertian kreativitas adalah keterampialn menentukan pertalian baru
dengan melihat subjek perspektif baru dan membentuk kombinasi-
kombinasi baru dari dua atau lebih konsep dalam pikiran.

 Csikzentmihalyi (dalam Munandar, 1995)


Pengertian kreativitas adalah sebagai produk berkaitan dengan
penemuan sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi
keterampilan atau berlatih pengetahuan dan mempelajari buku.

 Supriadi (1994)
Pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada.

 Santrock
Pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk memikirkan
sesuatu dengan cara baru dan tidak biasa serta mendapatkan solusi-
solusi yang unik.

 Munandar

6
Pengertian kreativitas adalah kemampuan mengombinasikan. memecah
masalah, dan cerminan dari kemampuan operasional anak kreatif.

Kreativitas merupakan hal yang yang kompleks dalam system


pengkajiannya, Hal ini menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan
definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang
saling melengkapi. Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar
perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi
penekanannya.
Menurut Cambell (1986), dan Glover (1990), kreativitas merupakan kegiatan
yang mendatangkan hasil yang sifatnya: baru (novelty), yang berarti invasi, belum
pernah ada sebelumnya dan aneh ; berguna (useful), yang berarti lebih praktis,
mempermudah, mengatasi kesulitan, dan meng- hasilkan yang lebih baik;
dimengerti (understandable), yang berarti hasil yang sama dapat dimengerti atau
dipahami dan dapat dibuat pada waktu yang berbeda (Setyabudi, 2011).
Kreativitas juga merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari
lingkungannya akan mempengaruhi kreativitas seseorang. Selama ini terdapat
anggapan yang keliru mengenai
orang yang kreatif. Terdapat anggapan bahwa hanya orang pintar saja atau jenius
saja yang memiliki kreativitas. Bahwa proses kreatif adalah proses mental yang di
dalam proses itu pengalaman masa lampau dikombinasikan kembali sering dengan
beberapa distorsi dalam bentuk sedemikian rupa sehingga orang muncul dengan
pola-pola baru, konfigurasi baru,
aturan baru sehingga muncul pemecahan yang lebih baik yang dibutuhkan
manusia (Sya'roni& Sudirham, 2012)

Pada tingkat individu, kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan


untuk berpikir out of the box, berpikir lateral, mengamati, membayangkan serta
membangun ide dan model yang melebihi cara berpikir serta persepsi yang selah
ada sebelumnya. Kreativitas sering dikaitkan dengan kemana berimajinasi dalam
arti mampu melihat perspektif masa depan, yang tidak terlihat jelas di bawah arus
keadaan. Kreativitas juga dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk melihat apa
yang dilihat orang lain, tetapi berpikir tentang apa yang belum pernah dipikirkan
orang lain sebelumnya (Carayannis, Samara and Bakouros, 2011) (Hadiyati,
2011) menyatakan bahwa kreativitas merupakan sumber penting dalam
penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth
(pertumbuhan) dan change (perubahan). Sesungguhnya kreativitas melekat pada
diri seseorang, dan sering ditunjukkan melalui pengaktualisasian diri. Kreativitas
juga merupakan sumber keunggulan kompetitif yang dibutuhkan wirausahawan
untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya
(Sherly et al., 2000).

7
Kiat-kiat menjadi Kreatif

1. Menemukan Ceruk atau Relung Pasar


Kecerdasan dan kreativitas seorang entrepreneur bisa menjadi cara paling mudah
untuk mengidentifikasi dan menemukan adanya ceruk pasar. Hal ini berkaitan
dengan peluang mendapatkan keuntungan yang konsisten dengan menentukan
basis konsumen yang akan dibidik atau dilayani. Kesulitan atau masalah yang ada
di sekitar bisa menjadi sumber peluang bisnis baru. Terutama jika seorang
entrepreneur mampu mengidentifikasi solusi dari masalah tersebut dan menjadi
penyedia solusi bagi masalah yang ada.
Hal ini membutuhkan kejelian dan tentu saja kreativitas untuk bisa menggagas
sebuah skema bisnis berupa solusi bagi masalah-masalah orang lain yang
membutuhkan.

2. Memahami dinamika pasar dan konsumen


Kecerdasan dan kreativitas juga bisa memudahkan seorang entrepreneur untuk
bisa memahami dinamika yang terjadi di pasar serta sifat-sifat konsumen agar
nantinya bisa dimanfaatkan dalam skema bisnis yang dilakukan.
Pasar merupakan sesuatu yang dinamis dan dengan kreativitas maka seorang
entrepreneur bisa menciptakan pasar sendiri dengan mengundang target konsumen
yang tepat. Ada banyak strategi dan skema yang bisa dibangun untuk membangun
pasar. Faktor kreativitas bisa menjadi pembeda bagi keberhasilan seorang
entrepreneur untuk menciptakan pasar sendiri untuk menjual produk atau jasa
yang ditawarkan.

3. Membuat Rencana
Keuntungan lain yang bisa diperoleh dari kepemilikan kemampuan berkreasi
adalah kemampuan untuk membuat rencana. Rencana bisnis seringkali
memadukan beberapa aspek yang berupa fakta atau referensi dan hipotesa atau
perkiraan.
Kreativitas akan bekerja di bagian kemampuan untuk membuat hipotesis seperti
memperhitungkan reaksi konsumen ataupun justru merencanakan strategi untuk
menarik konsumen. Sebuah rencana bisnis akan selalu melibatkan kreativitas
dalam membuat hal baru yang bisa laku dijual dan menarik konsumen.

4. Kemampuan Membuat Inovasi


Salah satu keuntungan terbesar dari kreativitas bagi seorang entrepreneur tentu
saja adalah menemukan sesuatu yang baru atau membuat inovasi. Hal yang baru
dan sesuai dengan kondisi pasar serta kebutuhan konsumen akan menjadi sesuatu
yang laku dan bahkan dicari.
Kemampuan seperti ini hanya bisa terjadi karena kreativitas seseorang. Terkadang
sebuah rencana bisnis yang akhirnya sukses berasal dari angan-angan atau
imajinasi kreatif seorang entrepreneur. Bagaimana kemudian imajinasi tersebut
bisa diwujudkan akan melibatkan berbagai aspek mulai dari organisasi dan skema
kerja hingga kemampuan untuk bekerja sama dan meyakinkan orang lain.

8
keempat hal tersebut bisa diperoleh akan membutuhkan proses belajar, berlatih
dan memperluas wawasan yang bisa dijalani melalui berbagai cara.
mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

5. Melihat Peluang
Mencari referensi baru. Jangan lupa juga untuk bersosialisasi dan mendengar
masukan ataupun ide dari teman-teman yang kamu punya.

6. Belajar dari orang kreatif


Mendapatkan berbagai pelajaran saat berkumpul bersana orang-orang kreatif
seperti caara berpikir mereka atau cara mereka berkreasi

7. Bergerak aktif
Menjadi orang kreatif, kamu semakin dituntut untuk bergerak aktif. Jangan hanya
diam saja menunggu datangnya ide, tapi cobalah untuk memikirkan inovasi baru
kapanpun dan dimanapun. Kamu pun bisa coba untuk bergerak kemanapun yang
kamu mau untuk mencari ide yang lebih baru lagi.

8. Tuangkan semua ide


Tulis semua ide. Memikirkan ide setiap saat sehiingga jangan lupa juga untuk
menulisnya ketika ada ide yang tiba-tiba terlintas dibenakmu.

9. Percaya diri
Memiliki ide yang out of the box, tidak perlu takut untuk mengeluarkan ide yang
kamu punya didepan umum. Jadi, jangan minder untuk memberi tahu ide ide
kreatif.

10. Mulai beraksi


Beraksi untuk menjalankan ide yang sudah adaselama ini.

9
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Kreativitas Individu

Kreativitas adalah kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan


berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan,
orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta
bermakna. Kreativitas merupakan bagian yang penting, pokok serta tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia. Karena berfikir dan bersikap secara kreatif
menjadikan seseorang mampu melihat berbagai kemungkinan dalam pemecahan
masalah, serta menjadi kunci dalam pening katan kualitas dan taraf hidup
individu.
Berkaitan dengan kreativitas individu, Robbin (2003:674) mendefinisikan
kreativitas individual sebagai kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang baru
dan bermanfaat atau kemampuan menunjukkan perbedaan melihat adanya respon
terhadap masalah yang dihadapi sebagai sebuah tindak kreatif. Menurut Jill dan
Smith (2006); dan Mumfrod & Gustafson (dalam Suharnan, 2010:38);
mendefinisikan kreativitas individual sebagai pengembangan respon secara unik
dan baru terhadap problema dan peluang dari kejadian yang ada, sedangkan
Anderson (dalam Taggar, 2004), mendefinisikan kreativitas individual sebagai
berbuat menerobos hambatan, baik hambatan teknologi, pengetahuan, kegiatan
praktis, norma sosial ataupun kepercayaan.
Kreativitas bukanlah sekedar melihat dan melakukan hubungan baru diantara
teknologi, pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai sosial yang
mempengaruhi, melainkan juga bagaimana memperlakukan berbagai aspek
tersebut membawa dampak bagi kehidupan yang lebih baik.
Kreativitas individu berasal dari keunikan perspektif seseorang dalam melihat
situasi kerja yang sedang dihadapi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga mampu memberi arti bagi situasi kerja tersebut (Pirola-
Merlo, dan Mann, 2004). Kreativitas individu bisa berupa gagasan perubahan cara
kerja yang lebih bermakna sesuai dengan perkembangan situasi yang ada agar bisa
menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Ciri dan Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Individu Guilford (dalam
Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
A. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan
bukan kualitas.
B. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-
beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang
yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan

10
mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya
dengan cara berpikir yang baru.
C. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan
dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan
atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
D. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan
unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong


terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
A. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsic)
Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal press) yang
dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:
1) Keterbukaan terhadap pengalaman. Keterbukaan terhadap pengalaman
adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman
hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,
tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan
keterbukaan terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan
hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu
menerima perbedaan.
2) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi
seseorang (internal locus of evaluation). Pada dasarnya penilaian terhadap
produk ciptaan seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan
karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak
tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
3) Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep.
Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.

B. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)


Rogers (dalam Munandar, 2009) menyatakan kondisi lingkungan yang dapat
mengembangkan kreativitas ditandai dengan adanya:
1) Keamanan psikologis
 Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya.
 Mengusahakan suasana yang di dalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal
(atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek
mengancam.
 Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan,
pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang
mereka dan menerimanya.

11
2) Kebebasan psikologis
Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan kesempatan kepada
individu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau
perasaanperasaannya. Faktor kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan
(inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir berupa pengalaman dan
ketrampilan.

Strategi pengelolaan Kreativitas Individu

Kreatifitas merupakan langkah pertama dalam inovasi, yang merupakan


kesuksesan pengimplementasian kebaruan, kecocokan ide-ide dan inovasi sangat
vital untuk kesuksesan perubahan dalam jangka panjang.
Secara umum inovasi adalah suatu proses dan/atau hasil pengembangan
pemanfaatan suatu produk/ sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga
memiliki nilai yang lebih berarti. Inovasi diartikan sebagai proses dari mulai
penemuan ide dan gagasan, proses produksi sampai kepada proses pemasaran
(Rogers, 2003; Urabe, 1998; Van de Ven, 2016).
Kreatifitas strategi merupakan suatu hasil pemikiran seseorang atau tim kerja yang
lain dari biasanya untuk mewujudkan suatu karya inovasi program yang
bermakna.
 Cara mengelola kreativitas individu yaitu:
1. Memahami bagaimana proses berpikir kreatif
2. Mengidentifikasi kreativitas terbesar dari masing masing individu dan
meningkatkan sesuai bidangnya
3. Lebih sering melatih berpikir kreatif
4. Membiarkan kreativitas berembang sampai akhirnya dapat membantu
pencapaian tujuan.
 Tiga kompponen yang membentuk kreativitas adalah keahlian, kecakapan
berpikir dan, motivasi.
 Pengujian terhadap pengaruh kreatifitas dengan melihat pada efek faktor
kontekstual pada kreatifitas individu dianggap penting karena kreatifitas
merupakan langkah kritis dalam proses inovasi, yang menjamin bahwa
faktor lingkungan dapat meningkatkan atau menahan kreatifitas individu.
Bila lingkungan dan distruktur untuk mendukung kreatifitas perilaku yang
kreatif boleh jadi berkontribusi terhadap produktivitas jangka panjang dan
keinovatifan organisasi (Pratt et al., 2007)
 Individu yang kreatif akan membuka dirinya untuk saling berbagi
informasi, individu yang menggali dirinya dengan mencoba bekerja kreatif
akan dapat membantu penyelesaian masalah (problem-solving) (Woodman
et al.,1993). Hal ini dapat mendukung kreatifitas suatu organisasi dalam
menentukan strategi. Kerjasama dalam grup atau kelompok yang disebut

12
dengan teamwork merupakan antecedent dari grup kreatifitas inovasi
dalam kreatifitas strategi.
 Strategi yang ditetapkan diharapkan dapat dimunculkan melalui sebuah
proses yang bermutu, oleh karena itu menghasilkan suatu strategi yang
bermutu pula.
 Kompensasi atau Reward.
Seseorang memberikan sebagian besar waktu dan perhatiannya akan merasakan
dihargai, seseorang akan lebih menginvestasikan segala kemampuan untuk
berkreatifitas untuk menerima kembali apa yang telah ia investasikan dalam
bentuk kompensasi atau reward, dan kompensasi atau reward yang ia terima
proporsional (seimbang) dengan usaha-usaha kreatif yang telah dilakukan.
Pemberian kompensasi atau reward dapat meningkatkan prestasi kerja dan
memotivasi kerja, karena itu, perhatian terhadap pengaturan kompensasi atau
reward secara rasional dan adil sangat diperlukan.

13
Pola Pemikiran dan Ciri Kreatif Pola Pemikiran

Proses berpikir itu merupakan suatu rangkaian proses mulai saat informasi
masuk, pemrosesan sehingga terbentuk skema berpikir merupakan suatu proses
yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Proses atau
jalannya berpikir itu disebut proses berpikir. Proses berpikir pada pokoknya ada
tiga langkah, yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan
penarikan kesimpulan (Suryabrata .1990). Proses berpikir merupakan proses
penerimaan informasi sampai pada pemanggilan kembali informasi itu dari
ingatan (Marpaung, 1986).
Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif mempunyai kaitan yang erat dengan kreativitas. Hasil dari
berpikir kreatif adalah kreativitas. Berfikir kreatif adalah pola pola berfikir yang
didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk
kreatif, dengan kata lain kriteria utama dalam kreativitas adalah pada produk
(Hassoubah, 2004). Menurut hasil kajian D.N.Perkins dan R.Weber (Hassoubah,
2004) ada aspek ketidaksengajaan bagi seseorang yang dikatakan menghasilkan
produk. Mereka menyimpulkan:
1. Semua bentuk ketidaksengajaan bisa saja ditemukan dalam proses kreatif.
2. Penemuan biasanya muncul dari kajian sistematis.
3. Jarang sekali akan muncul dari keberuntungan.
4. Meskipun kadang-kadang muncul dari coba-coba, tetapi sangat jarang
terjadi.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa suatu produk yang kreatif
tidak dapat dilihat sebagai produk dari kebetulan saja yaitu sesuatu yang
ditemukan karena ketidaksengajaan, akan tetapi suatu produk yang kreatif
memunkinkan terjadi jika ditempuh melalui proses-proses yang kreatif.

Ciri kreatif:
1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan
bukan kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-
beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang
yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan
mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya
dengan caraberpikir yang baru.

14
3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan
dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan
atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan
unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

Sifat-sifat pemikir kreatif adalah (Rusdiana, 2014):


 Sensitif terhadap masalah
 Mampu menghasilkan sejumlah sejumlah ide besar.
 Fleksibel
 Keaslian
 Mau mengikuti perasaan
 Bisa melihat pikiran bawah sadar
 Mempunyai motivasi
 Tidak ada rasa takut gagal
 Mampu berkonsentrasi

15
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Dari makalah dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah keterampilan
membayangkan sesuatu yang baru, berbeda atau inovatif dan menciptakannya.
Semua manusia itu kreatif. Jadi, kita dilahirkan dengan kekuatan kreativitas. Kita
hanya perlu menemukan cara yang tepat untuk menggunakannya serta
mengasahnya. Kreativitas ibaratkan benda tumpul, jika tidak diasah, tidak akan
ada perkembangan. Tentunya terdapat kiat-kiat menjadi kreatif diantaranya
menemukan ceruk atau relung pasar, membuat rencana serta apa yang sedang
menjadi minat para konsumen, membuat Inovasi, melihat peluang, aktif dan mulai
beraksi. Untuk menjadi kreatif, kita harus mengambil peluang yang ada serta
memulai aksi agar pemikiran tersebut dapat berkembang.
Proses berpikir itu merupakan suatu rangkaian proses mulai saat informasi
masuk, pemrosesan sehingga terbentuk skema berpikir merupakan suatu proses
yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Berfikir kreatif
adalah pola pola berfikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita
untuk menghasilkan produk kreatif, dengan kata lain kriteria utama dalam
kreativitas adalah pada produk (Hassoubah, 2004). Suatu produk yang kreatif
tidak dapat dilihat sebagai produk dari kebetulan saja yaitu sesuatu yang
ditemukan karena ketidaksengajaan, akan tetapi suatu produk yang kreatif
memunkinkan terjadi jika ditempuh melalui proses-proses yang kreatif.

Saran
Menurut pendapat Kami, seharusnya ada pembelajaran yang mengangkat
tema sesuai bakat dan minat individu agar dapat menumbuhkan kreativitas setiap
individu tersebut. Jika memungkinkan setiap individu tidak dibatasi dalam hal
berpikir serta menuangkan isi pikiran tersebut namun tidak keluar dari norma dan
ketentuan yang berlaku di masyarakat. Mungkin dari hal tersebut, akan ada
pemikiran out of the box dari setiap individu yang menghasilkan sebuah karya
sehingga kita dapat mengapresiasi kreativitas tersebut.
Demikian pembuatan makalah ini, semoga makalah ini bisa untuk bahan
pembelajaran dan refleksi untuk para pembaca. Tentunya penulis sudah
menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak kesalahan serta
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran agar
makalah ini dapat tersusun lebih baik lagi kedepannya.

16
Daftar Pustaka

https://m.merdeka.com/trending/pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli-pahami-
cara-melatih-dan-mengembangkannya.html?page=3 03 Oktober 2022 11.30

Yolanda. "KIAT-KIAT MENJADI WIRAUSAHA SUKSES" Jurnal Manajemen.


Vol. 2 No. 1 2014

https://m.liputan6.com/showbiz/read/2455802/6-kiat-jitu-menjadi-pribadi-kreatif-
dan-inovatif 03 Oktober 2022 11.50

Rofi dkk. "Strategi Inovasi pada Industri Kreatif Digital: Upaya Memperoleh
Keunggulan Bersaing pada Era Revolusi Industri 4.0" Jurnal Manajemen dan
Keuangan. Vol. 8 No. 3 2019

Dr.Meithiana Indrasari, S. T., M. M. 2017. "Kepuasan Kerja dan Kinerja


Karyawan". Sidoarjo: Indomedia Pustaka

Tanoko, Hendro. "KONTRIBUTOR KINERJA PEMASARAN DARI ASPEK


REWARD, INDIVIDU DAN KREATIFITAS STRATEGI PEMASARAN"
Jurnal Dinamika Manajemen. Vol. 1 No. 2 2010

Sisca dkk. 2021. "Manajemen Inovasi". Medan: yayasan kita menulis

Andri dkk. "Dimensi Kreativitas dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)" Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi).
Vol. 2 No. 1 Maret 2019

Taga, Gregorius. "PROSES BERPIKIR MAHASISWA FIELD INDEPENDENT


DAN FIELD DEPENDENT DALAM MEMAHAMI KONSEP GRUP" Jurnal
HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi). Vol. 2 No. 1, Maret 2019

Lutfi, Ahmad. "PROBLEM POSING DAN BERPIKIR KREATIF"RUP"


JURNAL OF SONGKE MATH. Vol. 32 No. 2, Desember 2019

17
ZIKRUN, 2018. Teori Humanistik Abraham Maslow Dalam Perspektif Islam.
Aceh:Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Husna Faqiatul. 2018. Aliran Psikoanalisis dalam Prespektif Islam. Salam: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i. Volume 5 Nomor 2. 2018:99-112. ISSN: 2356-1459.

18

Anda mungkin juga menyukai