Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Disusun Oleh:
1. Erna Usmayani
2. Regina Jingga
3. Ririn Dwi Arianti
4. Wendi Munajat Syaputra
5. Iskandar Wiranata
6. Zantria Enjelita

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang
kependudukan. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Lingkungan Hidup. Kami telah
berusaha untuk membuat makalah ini sebaik mungkin namun tentu masih terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang konstrukstif
dalam rangka penyempurnaan penulisan berikutnya.
Penulis juga ingin berterimakasih kepada orangtua dan semuanya yang telah
mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga bantuan
yang diberikan oleh semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT
dan semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.Amin ya rabbal ,,alamin.

Mataram , 10 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
B. DINAMIKA KEPENDUDUKAN
 FERTILITAS
 MORTALITAS
 MIGRASI
C. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KOMPOSISI PENDUDUK
D. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
BAB III
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat dunia modern sangat menyadari pentingnya pendidikan. Pernyataan ini
disimpulkan dari observasi terhadap fenomena real yang ada pada masyarakat sosial
khususnya masyarakat Indonesia.
Untuk memahami lebih jauh tentang hakikat pendidikan maka kita dapat meninjau dari
beberapa definisi pendidikan itu sendiri. Dalam bahasa Yunani pendidikan adalah paedagogik,
yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai edukasi, yaitu
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik dan
kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan sendiri memiliki pengertian, proses pengubahan
sikap dan perilaku seseorang atau kelompok. Pengertian hakikat manusia adalah seperangkat
gagasan tentang sesuatu olehnya Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat
untuk mengetahui segala sesuatu. Dalam rentang ruang dan waktu manusia telah dan selalu
berupaya mengetahui dirinya sendiri.
Setiap Negara mempunyai konsep pendidikan yang berbeda-beda sesuai alasan dan dasar
pemikiran mereka terhadap sistem pendidikan mereka masing-masing. Seperti halnya
Indonesia, tentu  saja memiliki konsep pendidikan tersendiri sebagaimana yaitu tercantum
dalam undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.
Karena pentingnya pendidikan, banyak orang bekerja keras untuk mendapat pendidikan
secara efisien karena pendidikan diibaratkan sebagai sebuah emas yang diinginkan semua
orang sehingga orang harus banyak menghadapi berbagai kendala tertentu untuk
memperolehnya. Pendidikan juga masih terisolasi dengan berbagai macam faktor yang sangat
berpengaruh terhadap mutu pendidikan itu sendiri baik itu yang bersifat positif atau
membangun maupun bersifat sebaliknya sehingga sangat mempengaruhi perkembangan
pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja sumber data kependudukan?
2. Jelaskan apa saja dinamika kependudukan?
3. Jelaskan pertumbuhan pendudukan dan komposisinya?
4. Jelaskan masalah kependudukan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sumber data kependudukan.
2. Untuk mengetahui dinamika pendudukan.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan komposisinya.
4. Untuk mengetahui masalah kependudukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Data Kependudukan
Sumber data adalah sebuah data statistik yang dikeluarkan oleh instansi resmi,
pemerintahan, dan juga badan swasta ataupun perorangan. Data ini bisa berupa berbagai
macam bentuk, grafik, angka, tabel dan berbagai macam data statistik lainnya. Nah, untuk
sumber data kependudukan sendiri di Indonesia ada sebuah badan resmi pemerintah yang
bertugas untuk mengumpulkan, menerbitkan, dan juga mengolahnya, yaitu BPS (Badan Pusat
Statistik).
BPS selaku badan resmi statistik pemerintah indonesia menggunakan beberapa metode
pengumpulan data. Berdasarkan dari cara pengumpulan data ini, data dibagi menjadi dua,
yaitu:

Data Primer : Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung.
Data Sekunder : Data yang diambil dari berbagai sumber resmi lainnya.
Menurut ilmu statistik sendiri metode yang dilakukan untuk menghitung jumlah penduduk
yang ada di Indonesia, adalah sebagai berikut:
1. Sensus Penduduk
Cara mengetahui jumlah penduduk di Indonesia, atau bahkan digunakan juga di beberapa
negara lain adalah sensus penduduk. Sensus penduduk adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan data penduduk yang ada
di suatu wilayah. Di Indonesia sendiri biasanya pengadaan sensus penduduk diadakan
pada tahun yang berakhiran nol (0). Bisa dibilang sensus ini diadakan setiap 10 tahun
sekali dan manfaat sensus penduduk ini sangat menentukan kondisi suatu wilayah
kedepannya. Ada beberapa sensus yang bisa dibagi lagi menjadi beberapa bagian:
 Sensus berdasarkan jenis: Seperti sensus penduduk, sensus tempat tinggal, sensus pabrik
dan industri, sensus pertanian.
 Sensus berdasarkan tempat tinggal: Dibagi menjadi defacto dan dejure. Defacto tidak
membedakan penduduk asli atau pendatang semua orang dicatat pada saat sensus
penduduk dilakukan. Dejure, menunjukkan bukti tempat tinggal, biasanya berupa KTP
(Kartu Tanda Penduduk), untuk bisa dicatat saat adanya sensus.
Berdasarkan Cara Pengumpulan Data: Dibagi menjadi house holder dan Canvaser. House
Holder, dilakukan oleh kepala rumah tangga yang mengisi data sendiri untuk kemudian
dikumpulkan. Canvaser, dilakukan oleh petugas sensus mendatangi dan bertanya kepada
pihak keluarga pemilik rumah.
2. Registrasi Penduduk
Di Indonesia registrasi penduduk sudah dilakukan sejak abad ke-19. Registrasi
penduduk adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah setempat bekerja sama dengan
keluarga mencatat peristiwa penting kelahiran, kematian, pernikahan, pengangkatan anak
(adopsi) dan peristiwa penting lainnya.
Tujuan dari registrasi adalah pengumpulan data yang bisa di proses guna perencanaan
lebih lanjut dalam sebuah pemerintahan. Proses registrasi penduduk sendiri masih
terdapat berbagai kelemahan yang terjadi seperti, data yang kurang tepat sehingga tidak
mencerminkan data sebenarnya.

3. Survei Penduduk
Terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara survei penduduk dan sensus
penduduk. Survei penduduk adalah proses pengambilan data penduduk menggunakan
sampel data. Jadi menggunakan perhitungan statistik data sampel diambil, sampel
tersebut mewakili beberapa kelompok penduduk.
Fungsi Sumber Data Kependudukan.
Sumber data kependudukan digunakan untuk berbagai keperluan dan berfungsi untuk
mendukung berbagai keperluan pemerintahan. Beberapa fungsi dari sumber data
kependudukan, adalah sebagai berikut:

 Mengetahui Sebaran jumlah penduduk: Pemerintah akan lebih mengetahui wilayah dan
daerah mana yang memiliki penduduk yang lebih banyak dan sedikit, sehingga bisa lebih
memaksimalkan pengembangan suatu daerah.
 Kesehatan Penduduk: Dengan data penduduk, sangat memungkinkan untuk mengetahui
kesejahteraan di bidang kesehatan. Jumlah rumah sakit di daerah tertentu akan juga
terlihat melalui data ini.
 Total Jumlah penduduk: Sensus penduduk tentunya bertujuan untuk mengetahui total
jumlah penduduk yang ada. Termasuk jumlah pria, wanita, umur, dan juga semua data
lainnya.
B. Dinamika Kependudukan
Dinamika kependudukan dipengaruhi oleh 3 komponen utama yaitu Kelahiran
(Fertilitas), Kematian (Mortalitas), dan Perpindahan (Migrasi).
Maka estimasi jumlah penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu dapat diketahui melalui
persamaan keseimbangan (balancing equation) sebagai berikut:
Pt = P0+(B-D) = (Mi-Mo) atau
Pt = P0(Natural increase/decrease) + (net migration)
Dengan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar
B = Jumlah kelahiran antara tahun dasar dan tahun t
D = Jumlah lematian antara tahun dasar dan tahun t
Mi = Jumlah migran masuk antara tahun dasar dan tahun t
Mo= Jumlah migran keluar antara tahun dasar dan tahun t
1. Fertilitas
Fertilitas adalah banyaknya kelahiran hidup (live birth) bagi wanita. Demografer hanya
memperhitungkan live birth untuk mengukur tingkat kelahiran dan tidak memperhitungkan
kelahiran mati (still birth).
Tingkat kelahiran ditunjukkan dengan TFR (Total Fertility Rate).
 Masalah Pengukuran Fertilitas
Pengukuran fertilitas lebih sulit daripada pengukuran mortalitas, karena untuk meninggal
hanya satu kali namun untuk melahirkan bisa berkali-kali, masalah lainnya:
 Biasanya suatu angka menunjukkan ukuran buntuk suatu jangka waktu tertentu, namun
angka fertilitas menunjukkan dua pilihan jangka waktu; untuk jangka waktu pendek
biasanya 1 tahun dan untuk jangka panjang adalah jumlah kelahiran selama masa
reproduksi.
 Kelahiran disebabkan karena factor ibu dan ayah, sehingga ada kemungkinan pengukuran
dari sisi ibu dan ayah.
 Menentukan penduduk yang exposed to risk didalam pengukuran tingkat fertilitas sangat
sulit.
 Sulit membedakan live birth dan still birth.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu komponen yang dapat mempengaruhi dinamika
penduduk. Definisi tentang kematian perlu diketahui utuk membedakan antara kematian bayi
dan kematian janin (lahir mati).
Definisi kematian menurut WHO:
Suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa
terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
 Ukuran Dasar Mortalitas
Beberapa ukuran dasar mortalitas yang umum digunakan keperluan evaluasi program
pemerintah adalah:

1. Angka kematian kasar.


2. Angka kematian menurut umur spesifik.
3. Angka kematian bayi.
4. Angka kematian anak.
5. Angka kematian balita.
6. Angka kematian ibu.

3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk yang terjadi pada suatu waktu tertentu, melintas batas
wilayah, dengan maskud untuk tinggal, baik temporer maupun permanen; Orang yang
melakukan migrasi disebut migran.
 Ada 2 dimensi yang berkaitan dengan migrasi yaitu dimensi waktu dan dimensi
wilayah.
 Untuk dimensi waktu, BPS menggunakan batas waktu 6 bulan, artinya seseorang
dikatakan migran apabila lamanya tinggal di suatu wilayah 6 bulan atau lebih.
 Untuk dimensi wilayah, ada 2 (migrasi internasional dan migrasi internal)
 Perbedaan niat bermigrasi memdedakan migrasi permanen dengan migrasi non
permanen.
C. Pertumbuhan Penduduk dan Komposisi Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk, baik pertambahan
maupun penurunannya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh besarnya kelahiran (birth),
kematian (death), migrasi masuk (in migration), dan migrasi keluar (out migration).
Dalam ilmu Geografi, komposisi penduduk dianggap sebagai sebuah susunan atau
pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
Komposisi penduduk disusun berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Misalnya
berdasarkan demografinya, seperti usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan lain seabgainya.
1. Macam-Macam Komposisi Penduduk
Secara umum, komposisi penduduk diklasifikasikan menjadi beberapa macam sesuai kriteria.
Macam-macam komposisi penduduk tersebut, antara lain:

 Komposisi Biologis
Komposisi biologis mengelompokkan penduduk berdasarkan ras, etnis, warna kulit, umur,
dan jenis kelamin.
 Komposisi Budaya
Komposisi budaya mengelompokkan penduduk berdasarkan pendidikan, status perkawinan,
agama, dan bahasa.
 Komposisi ekonomi
Komposisi ekonomi mengelompokkan penduduk berdasarkan status pekerjaan penduduk.
2. Fungsi komposisi penduduk
 Untuk mengetahui gambaran penduduk di suatu daerah dalam berbagai kriteria.
 Memudahkan pemerintah merancang strategi dan kebijakan untuk pembangunan suatu
negeri.
 Memudahkan pemerintah mengklasifikasikan penduduk sebagai arah pencapaian
pembangunan nasional.
 Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia suatu daerah, berdasarkan umur, jenis
kelamin, status pendidikan, maupun pekerjaan.

D. Masalah Kependudukan di Indonesia


Masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial karena terjadinya di
lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah kependudukan dapat terjadi karena adanya
ketimpangan antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Jumlah penduduk yang besar ternyata hanya salah satu dari masalah kependudukan di
Indonesia. Masalah kependudukan di Indonesia bisa dikelompokkan berdasarkan kuantitatif
dan kualitatif.

Masalah kependudukan yang bersifat kuantitatif


1. Jumlah Penduduk Besar

Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan pembangunan.


Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, Indonesia mengalami berbagai
permasalahan sebagai berikut.
a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup rakyatnya.
b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, serta fasilitas sosial
lainnya.

2. Pertumbuhan Penduduk Cepat


Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung
lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik masalah lingkungan
hidup, ekonomi, dan sosial.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit
karena dijadikan lahan permukiman dan industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa
belum dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.

Masalah kependudukan yang bersifat kualitatif


1. Tingkat Kesehatan
Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal ini
disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk di
suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka kemampuan untuk membeli
pelayanan kesehatan juga semakin tinggi.

2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan.
Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses
pendidikan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia, yaitu
1. Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.
2. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang ada.
3. Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.
3. Tingkat Pendapatan. Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan:
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun
puskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

BAB III
PENUTUP
Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan
Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan
manusia atau menjadikannya sebagai manusia, manusia utuh.  Hakikat pendidikan ini dapat
terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran,pembersihan dan pembiasaan,dan
kompetensi dengan memperhatikan kompetensi paedagogi berupa profesi, kepribadian dan
sosial. Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran dan tubuh
peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan.

Anda mungkin juga menyukai