TENTANG
DINAMIKA DAN
MASALAH KEPENDUDUKAN
Disusun Oleh
Nama : MARETAKUMARA
Kelas : XI Ips 3
GURU GEOGRAFI
Dra. Emi Minarti
Kementerian Agama
MAN 1 Model Kota Bengkulu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang berjudul “Dinamika dan Masalah Kependudukan”. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang.
KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................22
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................
C. Tujuan........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................22
B. Saran.............................................................................22
BAB 1
PENDHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang
besar dan persebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan tersebut apabila tidak cepat
diatasi akan menghambat pembangunan di negara kita. Sebagai gambaran, jumlah penduduk
Indonesia berada pada urutan keempat terbesar di dunia setelah berturut-turut Republik
Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010,
penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa.
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang
terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan
kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan
karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita
semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak
mengtehaui tentang permasalaan penduduk yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya
mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di
Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari
suku yang itu-itu saja.
Dan kebanyakan dari mereka tidak mau ikut campur tentang masalah kependudukan
yang ada di Indonesia. Dan Indonesia pun terpuruk akibat permasalahan penduduk yang
dihadapi. Dan bagaimana generasi muda mau menyikapi hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Dinamika kependudukan?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Dinamika kependudukan?
3. Apa Saja Permasalahan Kependudukan Di Indonesia, Dampak Dan Upaya Mengatasinya?
c. Tujuan
1. Menjelaskan Dinamika Kependudukan
2. Meyebutkan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Dinamika Kependudukan
3. Menjelaskan Permasalahan Kependudukan Di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
1. Sensus
Sensus berasal dari bahas aLatin, yaitu “cencera” artinya menghitung dan
menaksir. Sensus Penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan,
pengelolahan, dan publikasi data demografi untuk keseluruhan penduduk di suatu
negara pada periode tertentu. Sensus di Indonesia dilakukan setiap 10 tahun
sekali. Manfaatnya, untuk mengetahui jumlah penduduk, pesebaran penduduk,
tingkat kemakmuran, migrasi penduduk, komposisi penduduk.
Dalam pelaksanaannya, metode sensus dibedakan menjadi 2 jenis :
a. Metode Householder, yaitu pengisian daftar pertanyaan tentang data
kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, dan kemudian
akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Dapat dilakukan pada daerah
yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi karena mereka harus
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
b. Metode Canvasser, yaitu sama seperti metode Householder mengisi daftar
pertanyaan tapi bedanya dilakukan oleh petugas sensus dengan cara
mendatangi dan mewawancarai penduduk secara langsung. Dan penduduk
yang didatangi menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dapat dibedakan menjadi 2 :
a. Sensus De Facto, sensus yang dilakukan oleh petugas kepada setiap orang di
daerah tersebut pada saat dilakukan sensus. Metode ini, tidak membedakan
antara penduduk yang asli menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal
sementara.
b. Sensus De Jure, sensus yang dilakukan oleh petugas untuk penduduk yang
benar-benar tinggal di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus.
Penduduk yang belum resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut
tidak disertakan perhitungan.
2. Registrasi penduduk
Yaitu, suatu sistem regristrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat,
meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal, atau perubahan pekerjaan. Tujuannya, sebagai suatu catatan resmi
dari peristiwa tertentu dan sebagai sumber yang berharga karena secara
penyusunan langsung dapat digunakan dalam proses perencanaan
kemasyarakatan. Di Indonesia, sistem regristrasi dilakukan oleh bebrapa
departemen antara lain peristiwa kelahiran dicatat oleh Departemen Dalam
Negeri, kematian oleh Departemen Kesehatan, dan migrasi penduduk oleh
Departemen Kehakiaman.
3. Survei Penduduk
Survei penduduk sebernarnya sama seperti sensus penduduk yang
membedakannya yaitu waktu, cakupan wilayah, dan materi sensusnya. Waktu
untuk melakukan survei tidak harus periodik atau bisa dilakukan kapan saja,
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.cakupan wilayah tidak
diberlakukan di seluruh penduduk Indonesia hanya daerah-daerah tertentu yang
diperlukan datanya saja. Materinya disesuaikan secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan.
2. Analisis Demografi
a. Jumlah Penduduk Indonesia
Bedasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010 yang dirilis oleh BPS
pada november 201, jumlah penduduk indonesia mencapai 237.641.326 orang,
yang terdiri dari 119.630.913 jiwa penduduk laki-laki dan 118.010.413 jiwa
penduduk perempuan.
b. Pertumbuhan Penduduk
Adalah perubahan penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun
1995-2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995-
2000. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk berguna untuk memprediksi
jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara yang akan datang. Di bidang
Politik, berguna mengenai jumlah pemilih untuk pemiliu yang akan datang.
Pa = L - M
Ket :
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = kelahiran (natalitas)
M = kematian (mortalitas)
Ps =+ (L – Po M) + (l –E )
Ket :
Ps = pertumbuhan penduduk sosial
PO = penduduk awal
L = kelahiran
M = kematian
I = imigrasi
E = emigrasi
P t = (L – M) + ( i – E)
Ket :
Pt = pertumbuhan penduduk total
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = banyaknya orang yang melakukan imigrasi
E = banyaknya orang yang melakukan emigrasi
P t = PO X (1 + r)n
Ket :
Pt = pertumbuhan penduduk pada akhir tahun
PO = jumlah penduduk awal tahun
r = angka pertumbuhan penduduk dalam persen
n = lamanya waktu antara PO dan Pc
e) Proyeksi penduduk yang akan datang
Dapat dihitung menggunakan rumus :
P n = PO X (1 + r)n
Ket :
Pn = jumlah penduduk pada tahun yang akan datang
PO = jumlah penduduk tahun sebelumnya
r = tingkat pertumbuhan alami dalam persen
n = selisih tahun yang diperhitungkan
DT = 70/ r
Ket :
DT = pengandaan penduduk
t = angka pertumbuhan penduduk
Ket :
ASBR = EB / EP X
i i
CDR = D/p X
Ket : k
CDR = angka kematian kasar
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk
Ket :
IMR = angka kematian bayi
NO Presentase Kriteria
1 IMR < 35 Rendah
2 IMR antara 35-75 Sedang
3 IMR antara 75-125 Tinggi
4 IMR > 125 Sangat tinggi
c) Migrasi
Adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
melewati batas negara ataupun daerah. Faktor migrasi yaitu, bisa jadi
karena ekonomi, sosial budaya, dll.
Migrasi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
(1) Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu
negara ke negara lain.
(2) Migrasi nasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain.
c. Distribusi Penduduk
Atau persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkatan kepadatan
penduduk. Diartikan sebagai, perbandingan banyaknya jumlah penduduk
dengan luas wilayah yang ditempati. Dapat terbagi 3 jenis :
1) Kepadatan penduduk kasar
Adalah banyaknya jumlah penduduk untuk setiap km persegi luas wilayah.
Dan sering disebut juga kepadatan penduduk aritmatik. Dapat dihitung
menggunakan rumus :
KP = P/A X 1 km2
Ket :
KP = kepadatan penduduk
P = jumlah penduduk
A = luas wilayah (km2)
2) Kepadatan penduduk agraris
Adalah banyaknya penduduk petani untuk setiap hektar lahan paertanian.
Dapat dihitung menggunakan rumus :
KPA = Luas lahan pertanian
Jumlah petani
3) Kepadatan penduduk fisiologis
Adalah banyaknya penduduk untuk setiap km persegi wilayah lahan yang
ditanam. Dapat dihitung menggunakan rumus :
Kepadatan penduduk fisiologis = ∑ penduduk / luas lahan
d. Komposisi penduduk
Adalah pengelompokkan penduduk bedasarkan usia, jenis kelamin. Agama,
mata pencarian, dan suku bangsa.
1) Komposisi penduduk menurut usia
Menurut usia dan jenis kelamin sangat penting mengetahui hal berikut :
a) Jumlah penduduk usia sekolah, angkatan kerja, umlah angkatan
ketergantungan
b) Peramal penduduk masa yang akan datang, dan jumlah penuduk wanita
yang subur.
Ket :
SR = rasio jenis kelamin
PL = jumlah penduduk laki-laki
Pw = jumlah penduduk wanita
NO Presentase Kriteria
1 SR > 100 Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan
2 SR = 100 Jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah
penduduk perempuan
3 SR < 100 Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari
pada jumlah penduduk laki laki
Piramida ini menujukkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dari
pada usia dewasa maupun tua. Ciri dari bentuk piramida ini, melebar di
bagian bawah dan semakin kecil di bagian atasnya. Dan banyaknya tingkat
kelahiran. Contohnya Indonesia, Pakistan, India .
2) Piramida penduduk stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-
sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Dengan ciri yaitu bentuknya relatif sama atau rata di setiap keompok.
3) Piramida penduduk konsturktif
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan
tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah
kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua.
Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika
Serikat.
b. Faktor Penarik
1) Kesempatan lebih untuk bekerja, memperoleh pendapatan yang tinggi, dan
memperoleh pendidikan yang dikendaki.
2) Keadaan lingkungan yang menyenangkan, ketergantungan.
3) Penyediaan untuk melakuakan bagi kegiatan.
c. Faktor kendala
Yaitu, faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan sperti jarak.
a) Dampak positif
(1) Memeratakan kepadatan penduduk, meningkatkan hasil pertanian.
(2) Merangsang pembangunan di daerah baru, dan memperkuat
kesatuan bangsa melaui pembauran antar bangsa suku.
b) Dampak negatif
(1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
(2) Terganggunya habitat hewan
(3) Menimbukan kecemburuan sosial antara penduduk asli dan
pendatang.
1) Dampak positif
a) Penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
b) Memperoleh upah tenaga kerja yang lebih murah
c) Pemerataan pendapatan
2) Dampak negatif
a) Menimbulkan kenaikan vulume lau lintas
b) Mengurangi peluang kerja penduduk asli
c) Beban kota atau derah semakin besar
c. Urbanisasi
Urbanisasi tidak hanya diartikan sebagai suatu proses perpindahan penduduk
dari desa ke kota, tapi juga memiliki beberapa arti :
1) Urbanisasi adalah suatu prose penggelembungan kota yang diakibatkan
adanya peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat.
2) Urbanisasi adalah suatu proses bertambahnya jumlah penduduk kota pada
suatu wilayah disebabkan perkembangan sosial, ekonomi, dll.
3) Urbanisasi adalah suatu proses berubahnya kehidupan pedesaan menjadi
perkotaan.
B. SARAN
Permasalahan kependudukan di Indonesia, baik masalah-masalah yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk maupun masalah-masalah yang berkaitan dengan kualitas
penduduk. Sejauh ini pemerintah kita sudah berupaya untuk mengatasi berbagai
masalah tersebut meskipun belum sepenuhnya berasil dengan maksimal. Berkaitan
dengan hal tersebut kita sebagai generasi muda yang merupakan bagian dari
penduduk Indonesia hendaknya terus mengasah diri agar kelak tidak menjadi beban
negara tetapi dapat menjadi bagian dari sumber daya manusia yang berkualitas yang
mampu menjadi motor penggerak pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA