Anda di halaman 1dari 22

TUGAS GEOGRAFI

TENTANG
DINAMIKA DAN
MASALAH KEPENDUDUKAN

Disusun Oleh

Nama : MARETAKUMARA
Kelas : XI Ips 3

GURU GEOGRAFI
Dra. Emi Minarti

Kementerian Agama
MAN 1 Model Kota Bengkulu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang berjudul “Dinamika dan Masalah Kependudukan”. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan


bagi kami khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari
bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah
ini.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga
terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai
amal sholeh di hadapan Allah SWT. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................1

KATA PENGANTAR................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA................................................................................22

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................
C. Tujuan........................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Sumber Data Kependudukan.......................................................5


B. Kuantitas dan Analisis Demografi...............................................6
C. Kualitas Penduduk Indonesia......................................................15
D. Mobilitas Penduduk dan Pengendaliannya.................................16
E. Permasalahan Kependudukan di Indonesia dan Solusi...............18
F. Road Map Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia.....21
G. Warga Negara yang Bertanggung jawab dalam Meningkatkan
Kualitas Diri................................................................................21

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................22
B. Saran.............................................................................22
BAB 1
PENDHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang
besar dan persebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan tersebut apabila tidak cepat
diatasi akan menghambat pembangunan di negara kita. Sebagai gambaran, jumlah penduduk
Indonesia berada pada urutan keempat terbesar di dunia setelah berturut-turut Republik
Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010,
penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa.

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang
terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan
kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan
karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita
semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak
mengtehaui tentang permasalaan penduduk yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya
mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di
Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari
suku yang itu-itu saja.
Dan kebanyakan dari mereka tidak mau ikut campur tentang masalah kependudukan
yang ada di Indonesia. Dan Indonesia pun terpuruk akibat permasalahan penduduk yang
dihadapi. Dan bagaimana generasi muda mau menyikapi hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Dinamika kependudukan?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Dinamika kependudukan?
3. Apa Saja Permasalahan Kependudukan Di Indonesia, Dampak Dan Upaya Mengatasinya?

c. Tujuan
1. Menjelaskan Dinamika Kependudukan
2. Meyebutkan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Dinamika Kependudukan
3. Menjelaskan Permasalahan Kependudukan Di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
1. Sensus
Sensus berasal dari bahas aLatin, yaitu “cencera” artinya menghitung dan
menaksir. Sensus Penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan,
pengelolahan, dan publikasi data demografi untuk keseluruhan penduduk di suatu
negara pada periode tertentu. Sensus di Indonesia dilakukan setiap 10 tahun
sekali. Manfaatnya, untuk mengetahui jumlah penduduk, pesebaran penduduk,
tingkat kemakmuran, migrasi penduduk, komposisi penduduk.
Dalam pelaksanaannya, metode sensus dibedakan menjadi 2 jenis :
a. Metode Householder, yaitu pengisian daftar pertanyaan tentang data
kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, dan kemudian
akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Dapat dilakukan pada daerah
yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi karena mereka harus
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
b. Metode Canvasser, yaitu sama seperti metode Householder mengisi daftar
pertanyaan tapi bedanya dilakukan oleh petugas sensus dengan cara
mendatangi dan mewawancarai penduduk secara langsung. Dan penduduk
yang didatangi menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dapat dibedakan menjadi 2 :
a. Sensus De Facto, sensus yang dilakukan oleh petugas kepada setiap orang di
daerah tersebut pada saat dilakukan sensus. Metode ini, tidak membedakan
antara penduduk yang asli menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal
sementara.
b. Sensus De Jure, sensus yang dilakukan oleh petugas untuk penduduk yang
benar-benar tinggal di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus.
Penduduk yang belum resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut
tidak disertakan perhitungan.

2. Registrasi penduduk
Yaitu, suatu sistem regristrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat,
meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal, atau perubahan pekerjaan. Tujuannya, sebagai suatu catatan resmi
dari peristiwa tertentu dan sebagai sumber yang berharga karena secara
penyusunan langsung dapat digunakan dalam proses perencanaan
kemasyarakatan. Di Indonesia, sistem regristrasi dilakukan oleh bebrapa
departemen antara lain peristiwa kelahiran dicatat oleh Departemen Dalam
Negeri, kematian oleh Departemen Kesehatan, dan migrasi penduduk oleh
Departemen Kehakiaman.
3. Survei Penduduk
Survei penduduk sebernarnya sama seperti sensus penduduk yang
membedakannya yaitu waktu, cakupan wilayah, dan materi sensusnya. Waktu
untuk melakukan survei tidak harus periodik atau bisa dilakukan kapan saja,
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.cakupan wilayah tidak
diberlakukan di seluruh penduduk Indonesia hanya daerah-daerah tertentu yang
diperlukan datanya saja. Materinya disesuaikan secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan.

B. KUANTITAS DAN ANALISI DEMOGRAFI


1. Kuantitas Penduduk
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar
(mencapai 203.456.000 berdasarkan sensus penduduk tahun 2000), maka tidak
heran jika Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan bagi kalangan
dunia usaha. Sebenarnya, jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu
modal dasar pembangunan. Akan tetapi, hal tersebut dapat terjadi jika sumber
daya manusia yang ada merupakan sumber daya manusia yang berkualitas; namun
jika sumber daya manusia yang berkualitas tersebut jumlahnya terbatas, maka
banyaknya jumlah penduduk merupakan kendala dalam melaksanakan
pembangunan. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat ketergantungan dari manusia
yang tidak produktif terhadap manusia yang produktif. Indonesia telah
mengadakan sensus sebanyak lima kali sejak tahun 1945 hingga tahun 2000.
Perkembangan jumlah penduduk sejak sensus pertama hingga terakhir (2000)
Saat ini, besarnya jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama di
antara negara-negara ASEAN, menempati urutan ke tiga di Benua Asia setelah
RRC dan India, serta menempati urutan ke empat dunia setelah RRC, India, dan
Amerika Serikat.

2. Analisis Demografi
a. Jumlah Penduduk Indonesia
Bedasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2010 yang dirilis oleh BPS
pada november 201, jumlah penduduk indonesia mencapai 237.641.326 orang,
yang terdiri dari 119.630.913 jiwa penduduk laki-laki dan 118.010.413 jiwa
penduduk perempuan.
b. Pertumbuhan Penduduk
Adalah perubahan penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun
1995-2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995-
2000. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk berguna untuk memprediksi
jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara yang akan datang. Di bidang
Politik, berguna mengenai jumlah pemilih untuk pemiliu yang akan datang.

1) Macam-macam pertumbuhan penduduk


Dapat dibedakan menjadi pertumbuhan penduduk alami, prtumbuhan
penduduk sosial, dan pertumbuhan penduduk sosial.
a) Pertumbuhan = penduduk alami
Yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan
kematian. Dihitung menggunakan rumus :

Pa = L - M

Ket :
Pa = Pertumbuhan penduduk alami
L = kelahiran (natalitas)
M = kematian (mortalitas)

b) Pertumbuhan penduduk sosial


Dapat dihitung menggunakan rumus :

Ps =+ (L – Po M) + (l –E )

Ket :
Ps = pertumbuhan penduduk sosial
PO = penduduk awal
L = kelahiran
M = kematian
I = imigrasi
E = emigrasi

c) Pertumbuhan Penduduk total


Dapat dirumuskan sebagai berikut :

P t = (L – M) + ( i – E)
Ket :
Pt = pertumbuhan penduduk total
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = banyaknya orang yang melakukan imigrasi
E = banyaknya orang yang melakukan emigrasi

d) Persentase angka pertumbuhan penduduk


Dapat dihitung menggunakan rumus :

P t = PO X (1 + r)n
Ket :
Pt = pertumbuhan penduduk pada akhir tahun
PO = jumlah penduduk awal tahun
r = angka pertumbuhan penduduk dalam persen
n = lamanya waktu antara PO dan Pc
e) Proyeksi penduduk yang akan datang
Dapat dihitung menggunakan rumus :

P n = PO X (1 + r)n
Ket :
Pn = jumlah penduduk pada tahun yang akan datang
PO = jumlah penduduk tahun sebelumnya
r = tingkat pertumbuhan alami dalam persen
n = selisih tahun yang diperhitungkan

f) Mengitung pengandaan jumlah penduduk (double time)

DT = 70/ r
Ket :
DT = pengandaan penduduk
t = angka pertumbuhan penduduk

2) Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk


Secara umum faktor ini mempunyai faktor demografi dan faktor non-
demogrsfi yaitu seperti, kesehatan dan tingkat pendidikan.
Berikut ini faktor demografi :
a) Kelahiran (natalis)
Besar kecilnya angka kelahiran dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu :
(1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
Faktor penghambat :
(a) Anggapan jika banyak anak banyak rezeki
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan
(c) Pernikahan usia dini
(d) Adanya anggapan bahawa derajat laki laki lebih tinggi dari
pada perempuan
(2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
Faktor penghambat :
(a) Adanya program KB
(b) Kemajuan di bidang IPTEK dan obat obatan
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjangan
anak bagi PNS
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia
pernikahan
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomis,
pendidikan, dan karier
(f) Adanya perasaan malu bila mempunyai banyak anak

Dalam pembahasan natalis, di bahas cara menghitung


angka kelahiran yaitu :
(1) Angka kelahiran kasar (CBR)
Yaitu, angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
yang hidup pada tahun tertentu setiap 1.000 penduduk pada
pertengahan tahun. Dapat dihitung menggunakan rumus :

Ket : CBR = B/P X


CBR = angka kelahiran kasar
k
B = jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta, yaitu 1.000

Kriteria Tingkat Kelahiran Kasar


NO Presentase Kriteria
1 CBR < 20 per 1.000 Rendah
2 CBR antara 20-30 per 1.000 Sedang
3 CBR > 30 per 1.000 Tinggi

(2) Angka kelahiran khusus (ASBR)


Yaitu, angka yang menujukkan jumlah kelahiran yang
dialami wanita kelompok umur tertentu 15-49 tahun.
Dapat dihitung menggunakan rumus :

Ket :
ASBR = EB / EP X
i i

ASBR = angka kelahirankkhusus


Bi = jumlah kelahiran di dalam kelompok umur selama
1 tahun
Pi = jumlah perempuan kelompok umur pada suatu
Tahun tertentu
K = konstanta yaitu 1.000

Kelebihan : Perhitungannya lebih cermat dari CBR, karena


sudah membagi penduduk yang sudah exposed to risk ke
dalam berbagai kelompok umur.

Kekurangan : Membutuhkan data yang terperinci, yaitu


banyaknya kelahiran untuk umur.

(3) Angka fertilitas total (TFR)


Yaitu, angka jumlah kelahiran hidup laku-laki perempuan
tiap 1.000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya dengan catatan :
1. Wanita tidak boleh meninggal-masa produksinya
2. Tingkta fertilitas menurut umur tidak berubah pada
periode tertentu
b) Angka kematian (mortalitas)
Yaitu, angka yang menujukkan kematian pada suatu daerah atau
negara. Adapun faktor pendorong dan penghambat :
(1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)
Faktor pendorong :
(a) Adanya wabah penyakit, bencana alam.
(b) Kesehatan dan pemenuhan gizi yang rendah
(c) Adanya peperangan, kecelakaan, dan pencermaran lingkungan
(2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
Faktor pendorong :
(a) Kesehatan masyarakat yang sudah membaik
(b) Negara aman
(c) Adanya kemajuan IPTEK di bidang kedokteran
(d) Pemahaman agama yang kuat pada masyarakat

Ada tiga macam, angka kematian :

(1) Angka kematian kasar (CDR)


Yaitu, yang menujukkan banyaknya kematian setiap 1.000
penduduk dalam 1 tahun. Dapat dihitung menggunakan :

CDR = D/p X
Ket : k
CDR = angka kematian kasar
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk

(2) Angka kematian khusus (ASDR)


Yaitu, angka yang menujukkan banyaknya kematian setiap
1.000 penduduk golongan umur dalam 1 tahun. Dapat dihitung
menggunakan rumus :
ASDR = Mi /Pi X k
Ket :
ASDR = angka kasar
Mi = jumlah kematian usia tertentu
Pi = jumlah penduduk usia tertentu

(3) Angka kematian bayi (IMR)


Yaitu, angka yang menujukkan banyaknya kematian (dibawah
1 tahun) setiap 1.000 per 1 tahun. Angka kematian bayi
merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan
derajat kesehatan di suatu masyarakat.
Dengan demikian, angka kematian bayi merupakan tolok ukur
yang sensitif dari semua upaya intervesi yg dilakuakan
pemerintah.
Dapat dihitung menggunakan rumus :
IMR = Jumlah angka kematian bayi (0-1 tahun)

Jumlah kelahiran hidup

Ket :
IMR = angka kematian bayi
NO Presentase Kriteria
1 IMR < 35 Rendah
2 IMR antara 35-75 Sedang
3 IMR antara 75-125 Tinggi
4 IMR > 125 Sangat tinggi

c) Migrasi
Adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
melewati batas negara ataupun daerah. Faktor migrasi yaitu, bisa jadi
karena ekonomi, sosial budaya, dll.
Migrasi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
(1) Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu
negara ke negara lain.
(2) Migrasi nasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain.

c. Distribusi Penduduk
Atau persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkatan kepadatan
penduduk. Diartikan sebagai, perbandingan banyaknya jumlah penduduk
dengan luas wilayah yang ditempati. Dapat terbagi 3 jenis :
1) Kepadatan penduduk kasar
Adalah banyaknya jumlah penduduk untuk setiap km persegi luas wilayah.
Dan sering disebut juga kepadatan penduduk aritmatik. Dapat dihitung
menggunakan rumus :
KP = P/A X 1 km2
Ket :
KP = kepadatan penduduk
P = jumlah penduduk
A = luas wilayah (km2)
2) Kepadatan penduduk agraris
Adalah banyaknya penduduk petani untuk setiap hektar lahan paertanian.
Dapat dihitung menggunakan rumus :
KPA = Luas lahan pertanian

Jumlah petani
3) Kepadatan penduduk fisiologis
Adalah banyaknya penduduk untuk setiap km persegi wilayah lahan yang
ditanam. Dapat dihitung menggunakan rumus :
Kepadatan penduduk fisiologis = ∑ penduduk / luas lahan

Beberapa penyebab asumsi kepadatan penduduk :


a) Meningkatnya pertumbuhan penduduk
b) Banyaknya migrasi nasional yang bertujuan mencari penghidupan
yang lebih baik
c) Kesadaran untuk transmigrasi masih rendah, dan tinjauan historis.

Terpusatnya penduduk pada suatu daerah disebabkan beberapa faktor :

a) Faktor lingkungan menguntungkan, seperti kesuburan.


b) Faktor historis, pusat kegiatan penduduk pada zaman dulu.
c) Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat.

Permasalahan kepadatan penduduk, yaitu :

a) Luas tanah pertanian menyempit sehingga produksi pangan menurun.


b) Kelebihan tenaga kerja menimbulkan peningkatan jumlah
penggangguran.
c) Fasilitas yang tidak mencukupi`

Permasalahan yang ditinggalkan penduduk menjadi jarang jumlah


penduduknya :

a) Luas tanah yang besar tidak bisa diolah


b) Banyak sumber alam yang belum dimanfaatkan.

d. Komposisi penduduk
Adalah pengelompokkan penduduk bedasarkan usia, jenis kelamin. Agama,
mata pencarian, dan suku bangsa.
1) Komposisi penduduk menurut usia
Menurut usia dan jenis kelamin sangat penting mengetahui hal berikut :
a) Jumlah penduduk usia sekolah, angkatan kerja, umlah angkatan
ketergantungan
b) Peramal penduduk masa yang akan datang, dan jumlah penuduk wanita
yang subur.

Dapat dikelompokkan menjadi :

a) Penduduk usia belum produktif : 0-14 tahun


b) Produktif : 15-64 tahun
c) Tidak produktif : lebih dari 64 tahun
Sturuktur penduduk :
a) Sturktur penduduk muda, yaitu susunan suatu penduduk negara
terdiri atas anak usia muda.
b) Struktur penduduk dewasa, yaitu susunan penduduknya sebagian
besar terdiri atas usia dewasa.
c) Struktur penduduk dewasa, yaitu susunan penduduknya sebagian
besar berusia tua.
Untuk menghitung rasio dapat di hitung menggunakan rumus :
RK = P(0-14) + P65+ X 100
P(15-64)
Ket :
RK = rasio ketergantungan
P(0-14) = jumlah penduduk usia (0-14)
P65+ = jumlah penduduk usia (65 tahun ke atas)
P(15-64) = jumlah penduduk usia produktif

2) Komposisi penduduk menurut jenis kelamin


Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk pria dan perempuan pada suatu daerah tertentu, dinyatakan
banyaknya penduduk pria per 100 wanita. Dapat dihitung menggunakan
rumus : SR = P L / Pw X 100

Ket :
SR = rasio jenis kelamin
PL = jumlah penduduk laki-laki
Pw = jumlah penduduk wanita
NO Presentase Kriteria
1 SR > 100 Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan
2 SR = 100 Jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah
penduduk perempuan
3 SR < 100 Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari
pada jumlah penduduk laki laki

3) Komposisi penduduk menurut mata pencarian


Yaitu, aktivitas ekonomi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Komposisi penduduk menurut mata pencarian berguna untuk mengetahui
stuktur ekonomi suatu wilayah. Pengelompokkan tipe penduduk :
a) Jika sektor agraris masih mencari mata pencarian penduduk suatu
wilayah, disebut masyarakat trasisional
b) Jika sektor industri sudah dominan di sektor pertanian, disebut
masyarakat modern.
e. Bentuk piramida penduduk
Merupakan bentuk penyajian data kependudukan dilihat dari jenis kelamin dan
kelompok umur dalam bentuk grafik batang (piramida). Penggambaran
piramida ada dua garis yang saling tegak lurus yaitu, sumbu vertikal
menggambarkan kelompok umur penduduk dari 0-4 tahun- umur tahun
tertentu (65 tahun atau 75 tahun). Sedangkan sumbu horizontal
menggambarkan jumlah penduduk tertentu , baik absolut ataupun relatif
(dalam %)
Berdasarkan bentuknya, dapat dibedkan menjadi tiga macam piramida :
1) Piramida penduduk ekspansif

Piramida ini menujukkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dari
pada usia dewasa maupun tua. Ciri dari bentuk piramida ini, melebar di
bagian bawah dan semakin kecil di bagian atasnya. Dan banyaknya tingkat
kelahiran. Contohnya Indonesia, Pakistan, India .
2) Piramida penduduk stasioner

Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-
sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Dengan ciri yaitu bentuknya relatif sama atau rata di setiap keompok.
3) Piramida penduduk konsturktif
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan
tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah
kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua.
Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika
Serikat.

C. KUALITAS PENDUDUK INDONESIA


Adalah keadaan penduduk baik secara perorangan ataupun kelompok, baik secara
fisik maupun nonfisik berdasarkan tingkat kemajaun yang dicapai.
1. Tingkat Pendapatan
Adalah pendapatan rata-rata setiap penduduk suatu negara dalam satu tahun.
Pendapatan per-kapita mencerminkan tingkat kemakmuran suatu negara. Untuk
mengetahui angka pendapatan perkapita, diperoleh melalui angka pendapatan
kotor/ bruto negara dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah penduduk tahun yang
sama.
Penyebab rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia :
a. Pendapatan nasional yang rendah
b. Jumlah penduduk yang besar tiap tahunnya
c. Rendahnya penguatan teknologi

Cara mengatasi rendahnya tingkat pendapatan penduduk, pemerintah melakukan


beberapa langkah :

a. Memberikan subsidi kepada keluarga miskin melalui program sosial.


b. Memberikan keringanan pendidikan dan kesehatan untuk keluarga miskin.
c. Meningkatkan upah minimun kota,memberikan modal kepada pengusaha kecil
d. Melaksanankan pembangunan dan prasana sosial
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk untuk
mengolah SDA dengan baik. Penguasaan ilmu teknologi dan pengetahuan
memudahkan penduduk memenuhi kebutuhan dalam berbagai kebutuhan sehingga
taraf hidup mereka selalu meningkat, begitupun sebaliknya.
Faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia :
a. Pendapatan orang tua yang tudak cukup, dan meraka tidak mampu membiayai.
b. Prasana dam sarana belum memadai.
c. Kurangnya kesadaran penduduk pentingnya pendidikan.

Langkah pemerintah meningkatkan tingkat pendidikan :

a. Membangun sekolah pada daerah yang kurang sekolahnya, penambahan alat.


b. Meningkatkan kualitas guru, program wajib belajar.
c. Memberikan beasiswa kepada murid yang berprestasi atau memerlukan
bantuan.
3. Masalah Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualiats apabila kesehatannya juga tinggi.
Dalam hal ini, dapat dindikasi :
a. Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi, meskipun terus
menurun setiap tahun.
b. Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai meningkat.
c. Angka harapan hidup adalah perkiraan rata-rata yang dapat dicapai penduduk
suatu negara.

Upaya pemerintah menanggulangi permasalahan kesehatan :

a. Mengadakan program kesehatan, dan bekerja sma dengan badan kesehatan


dunia, melengkapi prasana dan sarana.
b. Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat.

D. MOBILITAS PENDUDUK DAN PENGENDALIANNY


Mobilitas penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Mobilitas Penduduk
a. Faktor Pendorong
1) Turunnya SDA, hilangnya mata pencarian
2) Diskriminasi yang bersifat penekanan
3) Menjauhkan diri dari masyarkat, karena bencana alam atau pekerjaan.

b. Faktor Penarik
1) Kesempatan lebih untuk bekerja, memperoleh pendapatan yang tinggi, dan
memperoleh pendidikan yang dikendaki.
2) Keadaan lingkungan yang menyenangkan, ketergantungan.
3) Penyediaan untuk melakuakan bagi kegiatan.
c. Faktor kendala
Yaitu, faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah tujuan sperti jarak.

2. Macam- macam Mobilitas


a. Mobilitas Permanen (Tetap/Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
untuk menetap di daerah tujuan. Migrasi dapat dibagi menjadi 2 :
1) Migrasi Internasional
Dapat dibedakan :
a) Imigrasi adalah masuknya penduduk suatu negara ke negara lain,
tujuannya berkunjung atau kepentingan lain.
b) Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lain, bertujuan menetap atau bekerja.
2) Migrasi internal atau tansmigrasi
Transmigrasi adlah perpindahan penduduk dari yang padat ke tempat yang
negaranya kurang penduduk.
Tujuan :
a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa, terjadinya asimilasi.
b) Pertahanan dan ketahanan nasional, penyebaran yang merata.

Berdasarkan pelaksanaanya, terbagi menjadi 4 :

a) Transmigrasi umum, yaitu yang dilakukan melalui program


pemerintah.
b) Transmigrasi spontan. Yaitu yang dilakuakn atas kesadaran dan biaya
sendiri.
c) Transmigarsi sektoral, yang biayanya ditanggung bersama antara
pemerintah daerah asal dan pemerintah transmigrasi tujuan.
d) Transmigarsi bedol desa, yaitu yang dilakuakan terhadap satu daerah
secara bersama-sama.

Transmigrasi memiliki dampak :

a) Dampak positif
(1) Memeratakan kepadatan penduduk, meningkatkan hasil pertanian.
(2) Merangsang pembangunan di daerah baru, dan memperkuat
kesatuan bangsa melaui pembauran antar bangsa suku.
b) Dampak negatif
(1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
(2) Terganggunya habitat hewan
(3) Menimbukan kecemburuan sosial antara penduduk asli dan
pendatang.

Langkah pemerintah mengantisipasi dampak negatif :

a) Merealisasikan pemeratan pembangunan antar daerah.


b) Melaksanakan program pembangunan de sa, meningkatkan hasil-
hasil pertanian, merangsa kegiatan industri di pinggir kota.
c) Melakuakan kebijakan “kota tertutup”.

b. Mobilitas Nonpermanen atau Mobilitas Sirkuler (Tidak Tetap)


Adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dengan tidak
ada niat menetap. Berdasarkan intentitas waktunya , sirkulasi dapat dibedakan
3 macam :
1) Sirkulasi harian, adalah perpindahan yang dilakuakan pagi hari dan
kembali pada sore hari atau malam.
2) Sirkulasi mingguan, adalah dilakuakan pada awal pekan dan akan kembali
pada akhir pekan.
3) Sirkulasi bulanan, yaitu dilakukan sebulan sekali.
Mobilitas sekuler memiliki dampak :

1) Dampak positif
a) Penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
b) Memperoleh upah tenaga kerja yang lebih murah
c) Pemerataan pendapatan
2) Dampak negatif
a) Menimbulkan kenaikan vulume lau lintas
b) Mengurangi peluang kerja penduduk asli
c) Beban kota atau derah semakin besar

c. Urbanisasi
Urbanisasi tidak hanya diartikan sebagai suatu proses perpindahan penduduk
dari desa ke kota, tapi juga memiliki beberapa arti :
1) Urbanisasi adalah suatu prose penggelembungan kota yang diakibatkan
adanya peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat.
2) Urbanisasi adalah suatu proses bertambahnya jumlah penduduk kota pada
suatu wilayah disebabkan perkembangan sosial, ekonomi, dll.
3) Urbanisasi adalah suatu proses berubahnya kehidupan pedesaan menjadi
perkotaan.

Faktor penyebab terjadinya urbanisasi

Faktor Pendorong dari Desa Faktor Daya Tarik dari Kota


(a) Menyimpitnya lapangan kerja. (a) Lapangan kerja di kota beragam.
(b) Pemilikan lahan pertanian sebagai modal (b) Fasilitas di kota lebih memadai.
penduduk desa. (c) Pusat perkembangan penduduk deda
(c) Fasilitas pendidikan di desa masih yang mempunyai keahlian.
rendah. (d) Upah di kota tinggi.
(d) Pusat industrinya kecil, sehingga (e) Sebagi potensi tempat pemasaran.
memasarkan produk harus ke kota.
(e) Upah kerja di desa rendah.
Gejala urbanisasi, mempunyai pengaruh yaitu :
1) Pengaruh urbanisasi bagi wilyah perdesaan
a) Desa kekurangan tenaga kerja produktif.
b) Lahan pertanian terlantar akibat banyak penduduk desa usia produktif
yang pergi ke kota.
c) Produktivitas pertanian menurun

2) Pengaruh urbanisasi bagi wilayah perkotaan


a) Terjadinya penurunan kualiatas lingkunhan kota, contohnya
pencemaran (polusi), kabisingan, dan bahang.
b) Dijumpai daerah kumuh.
c) Tingkat kriminaliatas tinggi.
d) Penduduk desa yang tidak mempunyai keterampilan di kota akan
menjadi penggangur., dan kemacetan.
d. Rulalisasi
Adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa. Rulalisasi pada umumnya
banyak dilakuaakn oleh mereka yang pernah melakukan urbanisasi
1) Faktor pendorong rulaisasi :
a) Kejenuhan tinggal di kota, harga tanah di kota semakin mahal.
b) Berkeinginan memajukan desa
c) Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

2) Faktor penarik rulalisasi :


a) Harga lahan di desan masih murah, masyarakatnya masih sederhana.
b) Suasana lebih tenang.

E. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA DAN


SOLUSINYA
Jumlah penduduk menjadi masalah, luas negara yang tidak meratanya persebaran
penduduk, faktor geografis, migrasi, sempitnya lapanagan pekerjaan sehingga
menimbulkan banyaknya pengangguran.
1. Masalah Kuantitas Penduduk
Adalah masalah yang berkenaan dengan jumlah penduduk dan pertambahannya,
merupakan masalah yang dibahas oleh demografi. Demografi adalah penegtahuan
mengkhususkan diri pada masalah kependudukan dengan mengutamakan
pendekatan kuantatif.
Masalah penduduk bersifat kuantitatif :
a. Jumlah Penduduk Indonesia yang Besar
Besarnya populasi menjadi permasalahan dalam penyediaan SDA dan
berbagai kebutuhan penting lainnya. Kepentingan untuk membangun tempat
tinggal dan ruang gerak sangatlah penting, namun terdapat kepentingan
terkait dengan permaslahan lingkungan.
Penyediaan lapangan pekerjaan merupakan maslah yang muncul terkait
dengan jumlah penduduk yang besar. Masalahnya penduduk lebih senang
untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari
pekerjaan dari pada membuka lapangan pekerjaan. Menimbukan masalah baru
yaitu, pengangguran. Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam
berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
diperlukan perencanaan yang matang guna penentuan kebijakan terkait dengan
besarnya jumlah penduduk Indonesia.

b. Pertumbuhan Penduduk Cepat


Pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Anatara tahun 1961-1971 sebesar 2.1% per tahun,
tahun 1971-1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980-1990 sebesar 1,98% per
tahun, dan periode 1990-2000 sebesar 1,6%. Program KB merupakan suatu
usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga.
Tujuan pokok program KB :
1) Menurunkan angka kelahiran
2) Meningkatkan kesehatan ibu dan untuk mencapai keluarga sejahtera.

c. Persebaran Penduduk Tidak Merata


Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa
semakin sempit. Lahan untuk pertanian sebagian dijadikan permukiman dan
industri.
Faktor-faktor terjadinya persebaran penduduk :
1) Kesuburan tanah, wilayah yang ditempati penduduk dapat dijadikan lahan
bercocok tanam
2) Iklim wilayah yang tidak sesuai.
3) Bentuk permukaan bumi, sumber air, tranportasi.
4) Fasilitas dan juag pusat pusat ekonomi.

2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif


Adalah maslah-masalah yang berkaitan dengan taraf pendidikan penduduk,
kemakmuran penduduk, dan kesehatan penduduk.
a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Angka kematian yang tinggi menujukkan tingka kesehatan penduduk yang
rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menujukkan tingkat kesehatan penduduk
yang baik.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi
(sarjana) tetapi menganggur. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus
dengan tingkat kesejahteraan sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan
yang dilakukan signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya. Rendahnya kulitas SDM penduduk Indonesia ditunjukkan
dengan GDP perkapita yang relatif rendah. Kualitas SDM penduduk manusia
Indonesia yang rendah merupakan penghambat pembangunan.
Faktor kependudukan yang menghambat pemabnguanan :
1) Rendahnya kualitas SDM penduduk Indonesia
Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan penguasaan teknologi dan
ilmu pengetahuan. Jadi, kualitas SDM merupakan faktor penentu kemakmuran.
2) Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Penduduk yang berkulitas (produktif) merupakan potensi/ kekuatan
pembanguna. Sedangkan penduduk dengan kualitas rendah (nonproduktif)
merupakan beban pembangunan.
3. Solusi Mengatasi Permasalahan Kependudukan
a. Jumlah penduduk dan pertumbuhan diatasi dengan program Kb
b. Persebaran dan kepadatan penduduk diatasi dengan program transmigrasi.
c. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan pembangunan fasilitas kesehatan.
d. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan penyediaan fasilitas pendidikan
yang lengkap.
e. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan penciptaan perangkat hukum yang
menjamin berkembangnya usaha.

F. ROAD MAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


INDONESIA
Adalah sebuah arahan bagi usaha pengembangan yang bersifat strategis..
berskala besar, dan berdurasi panjang. Esensi sebuah peta jalan adalah jalur-jalur
pengembangan yang bila diikuti akan membawa pelakunya mencapai tujuan
pengembangan tersebut.
Ada 3 prinsip dasar digunakan menyusun tahapan penegembangan :
1. Perencanaan yang Realitis
Prinsip berpegang pada realitas menjamin setiap langkah didasarkan pada kondisi
yang sebenarnya sehingga setiap kegiatan yang dilakukan selalu relavan.
2. Implementasi yang Terukur
Digunakan untuk keperluan pemantauan dan evaluasi. Keterukuran dicapai
melalui identifikasi sasaran-sasaran dan indikator pencapaiannya. Indikator-
indikator ini bersifat kuantitatif dan digunakan sebagai acuan dalam pengukuran
letercapaian sasaran`
3. Kontinuitas Anatarkegiatan yang Terjaga
Berfungsi, menjalin satu kegiatan dengan kagiatan lain dalam membangun satu
rangkaian program yang utuh.

G. WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS DIRI
Salah satu sikap yang harus kita miliki adlah tanggung jawab, yaitu keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya (jika terjadi sesuatu boleh dituntut,
dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya.
Banyak cara yang dapat dilakuakn untuk meningkatkan kualiatas diri yaitu,
dengan belajar yang baik meningkatkan kualitas pendidikan memperbaiki SDM
manusia agar memiliki keterampilan.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dialami oleh setiap negara di
dunia, yaitu secara garis besar dapat dibedakan menjadi masalah yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk dan masalah yang berkaitan dengan kualitas penduduk.

B. SARAN
Permasalahan kependudukan di Indonesia, baik masalah-masalah yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk maupun masalah-masalah yang berkaitan dengan kualitas
penduduk. Sejauh ini pemerintah kita sudah berupaya untuk mengatasi berbagai
masalah tersebut meskipun belum sepenuhnya berasil dengan maksimal. Berkaitan
dengan hal tersebut kita sebagai generasi muda yang merupakan bagian dari
penduduk Indonesia hendaknya terus mengasah diri agar kelak tidak menjadi beban
negara tetapi dapat menjadi bagian dari sumber daya manusia yang berkualitas yang
mampu menjadi motor penggerak pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Dari buku geografi yudisthira, kelas 11 SMA/MA


Dari internet,
http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/permasalahan-
kependudukan-di-indonesia_3.html

Anda mungkin juga menyukai