Anda di halaman 1dari 5

Nama

Waode Elfina

Stambuk

A1J116101

Jurusan
Biologi

Pendidikan

Fakultas

FKIP

Teks Pembukaan UUD 1945


UNDANG UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan perikeadilan
Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka Rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaanya
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Teks Proklamasi
PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., di-

Selenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja


Djakarta, Hari 17 Boelan 08 Tahoen 05
Atas Nama Bangsa Indonesia,
Soekarno/Hatta

Teks Sumpah Pemuda


SUMPAH PEMUDA
Pertama:

Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengaku Bertanah tjang satoe,


Tanah Indonesia

Kedua:

Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengaku Berbangsa tjang satoe,


Bangsa Indonesia

Ketiga:

Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mengaku Berbahasa tjang satoe,


Bahasa Indonesia

Teks Supersemar
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
SURAT PERINTAH
I. Mengingat:
1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun
Internasional
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar
Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966
II. Menimbang:

2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk
memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar
Revolusi serta segala adjaran-adjarannja
III. Memutuskan/Memerintahkan:
Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:
1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan
ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta
mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan
Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar
Revolusi.
2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima AngkatanAngkatan lain dengan sebaik-baiknja.
3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggungdjawabnja seperti tersebut diatas.
IV. Selesai.

Djakarta, 11 Maret 1966


PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/ PEMIMPIN BESAR REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S

SOEKARNOE
Teks Pancasila
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
Teks Dekrit Presiden 5 Juli 1959
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

DEKRIT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG


TENTANG
KEMBALI KEPADA UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa :
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI
ANGKATAN PERANG,
Dengan ini menyatakan dengan khidtmat :
Bahwa anjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-undang Dasar 1945,
yang disampaikan kepada segenap rakyat Indonesia dengan Amanat Presiden pada tanggal
22 April 1959, tidak memperoleh keputusan dari Konstituante sebagaimana ditentukan
dalam Undang-undang Dasar Sementara;
Bahwa berhubung dengan pernyataan sebagian terbesar anggota-anggota Sidang Pembuat
Undang-undang Dasar untuk tidak menghadiri lagi sidang, Konstutuante tidak mungkin lagi
menyelesaikan tugas yang dipercayakan oleh rakyat kepadanya;
Bahwa hal yang demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraan yang membahayakan
persatuan dan keselamatan negara, nusa dan bangsa, serta merintangi pembangunan
semesta untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur;
Bahwa dengan dukungan bagian terbesar rakyat Indonesia dan didorong oleh keyakinan
kami sendiri, kami terpaksa menempuh satu-satunya jalan untuk menyelamatkan negara
proklamasi;
Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undangundang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi
tersebut;
Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI
ANGKATAN PERANG,
Menetapkan pembubaran Konstituante;
Menetapkan Undangt-undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah-darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan dekret ini, dan
tidak berlakunya lagi Undang-undang Dasar Sementara.
Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas anggotaanggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan
golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara, akan
diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Ditetapkan di DJakarta.

Pada tanggal: 5 DJuli 1959.


Atas Nama Rakyat
Indonesia :
Presiden Republik Indonesia/Panglima
Tertinggi Angkatan Perang

SOEKARNOE

Anda mungkin juga menyukai