Di susun oleh :
1. Alfiyah (P27901121004)
2. Camelia Pricilla Suyatno (P27901121008)
3. Intan Permatasari (P27901121019)
4. Isfa Alluthfiyah (P27901121020)
5. Nabila Salsabilla (P27901121032)
6. Nur Ain Mutiyani (P27901121036)
7. Sabryna Luthfi Khoirunnisa (P27901121041)
Kelas 2A D3 keperawatan
Puji syukur kita ucapkan untuk Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya jadi kami bisa menyelesaikan makalah
“Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ema
Hikmah, SKp., M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas, karena
tugas yang diberikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat
membantu proses pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi penulis dan
pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
atas bantuan, dan doanya. Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah kami ini, di karenakan masih banyak kekurangan dalam
mengerjakan makalah ini. Mohon maaf atas kekurangan dan ketidak sempurnaan
makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir adalah suatu fase kehidupan lanjutan dari janin
yang sebelumnya berasal dari intra uteri ke ekstra uteri, sehingga
keberadaannya dianggap unik (Kosim, 2008). Menurut Notoatmodjo
(2007), Bayi merupakan seseorang yang berumur 0-12 bulan. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1
tentang perlindungan anak, anak merupakan seseorang yang belum berusia
18 tahun, termasuk anak yang masih di dalam kandungan. Jadi bayi juga
dapat dikatakan anak jika dilihat dari pengertian anak menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1.
Menurut Notoatmodjo (2007), bayi ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi, sehingga pada masa ini bayi sepenuhnya tergantung
pada perawatan dan pemberian makanan oleh ibunya. Pada masa bayi
terjadi perubahan dan pertumbuhan fisik yang sangat cepat dan merupakan
bulan pertama kehidupan kritis. Bayi akan mengalami adaptasi terhadap
lingkungan, perubahan sirkulasi darah, dan mulai berfungsinya organ-
organ tubuh (Potter & Perry, 2009).
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim
sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system. Bayi baru lahir mengalami
fase transisi yang cukup berat, yakni dari suatu kehidupan intrauterin ke
dalam lingkungan ekstrauterin.
Dilaksanakannya pemeriksaan bayi baru lahir bertujuan untuk
mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi. Resiko terbesar kematian
BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,sehingga jika bayi lahir
difasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama. Oleh karena itu, peran perawat dalam
1
memberikan asuhan keperawatan bayi baru lahir merupakan tindakan
keperawatan harus dilakukan dengan cepat,tepat dan didasarkan pada
rasional ilmiah. Asuhan keperawtan yang adekuat pada bayi akan
mencegah bahaya pada bayi, misalnya asfiksia, dan pada gilirannya akan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka kita dapat jadikan sebagai
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengkajian pada bayi baru lahir ?
2. Apa saja masalah keperawatan pada bayi baru lahir ?
3. Bagaimana menyusun rencana dan implementasi keperawatan pada
bayi baru lahir
4. Bagaimana evaluasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir ?
5. Bagaimana dokumentasi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas kita dapat jadikan
sebagai tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengkajian pada
bayi baru lahir
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami masalah
keperawatan pada bayi baru lahir
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana
menyusun rencana dan implementasi keperawatan pada bayi baru lahir
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami evaluasi asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dokumentasi
asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian Pada Bayi Baru Lahir
1. Anamnesa
Dalam hal ini kita harus tanyakan pada ibu atau keluarga tentang
masalah kesehatan pada ibu, yakni :
a. Keluhan tentang bayinya
b. Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam
saat persalinan, KPD > 18 jam, hepatitis B atau C, siphilis,
HIV/AIDS, penggunaan obat)
c. Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada
bayi jika ada
d. Warna air ketuban
e. Riwayat bayi buang air kecil dan besar
f. Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap.
2. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan secara menyeluruh.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur
perawatan bayi segera setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk
mengkaji adaptasi bayi baru lahir dan untuk memastikan bayi dalam
keadaan normal atau mengalami penyimpangan (Muslihatun, 2010).
a. Pengukuran Antropometri
1) Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur mulai dari bagian depan kepala
(diatas alis/area frontal) dan area oksipital. Lingkar kepala
normalnya 32- 36,8 cm. Apabila lingkar kepala lebih kecil
dari pada lingkar dada dicurigai adanya mikrosefalus. Jika
lingkar kepala 4 cm lebih besar dari lingkar dada atau tetap
menetap atau bertambah meningkat selama beberapa hari,
maka harus dicurigai adanya hidrosefalus.
3
2) Lingkar Dada
Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30-33 cm.
Sekitar 2 cm lebih kecil daripada lingkar kepala. Pengukuran
tepat dilakukan pada garis buah dada. Bila lingkar kepala <30
cm perlu dicurigai adanya prematur.
3) Panjang Badan
Panjang badan bayi yang diukur yakni dari puncak kepala
sampai tumit, pada bayi cukup bulan normalnya adalah 45-55
cm. Bila panjang badan <45 cm atau >55 cm perlu dicermati
adanya penyimpangan kromosom.
4) Berat Badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2500-4000
gram.
4
3) Nadi
Denyut nadi normal pada bayi baru lahir adalah 110-160
x/menit. Pengukuran juga dilakukan dengan menghitung
selama 60 detik.
4) Kondisi Umum
Yang perlu diperhatikan dalam kondisi umum meliputi:
a) Keadaaan Umum
Pada keadaan umu ini dilihat dari kesadaran dan
keaktifan bayi tersebut.
b) Kulit
Pada bayi baru lahir kulit tampak berwarna
merah. Observasi warna kulit bayi dalam hubungannya
dengan perubahan aktifitas, posisi dan temperatur. Pada
umumnya bayi akan memerah jika dia menangis,
penurunan temperatur dapat meningkatkan derajat
sianosis karena vasokontriksi (Maryunani dkk, 2008).
5
Caput succedenum Cephalhematoma
Muncul pada saat lahir a. Muncul beberapa jam
a. Tidak bertambah besar setelah lahir
b. Hilang dalam b. Lebih besar hari ke-2
beberapa hari atau ke- 3
c. Batas tidak jelas c. Hilang setelah 6 minggu
d. Kadang-kadang d. Batas tegas
melewati sutura e. Tidak pernah lewat sutura
e. Penyebab: bengkak f. Penyebab :
melewati jaringan perdarahan
lunak subperiosteal
Komplikasi: tidak ada Komplikasi: ikterus,
fraktur, perdarahan
intrakranial, syok.
2) Mata
Pada bayi baru lahir dilihat ukuran matanya, bentuk
matanya (strabismus, pelebaran efikantus), kesimetrisan
mata, bengkak pada kelopak mata atau tidak, ada perdarahan
sukonjungtiva.
3) Telinga
Pada bayi baru lahir dilihat kesimetrisan letak dihubungkan
dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran
apa tidak.
4) Hidung
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk hidung, kesimetrisan,
pola pernafasan, kebersihan hidung, ada polip atau tidak, ada
kelainan pada rongga hidung atau tidaknya.
5) Mulut
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk mulut simetris atau
tidak, mukosa mulut kering atau basah, bentuk lidah,
palatum, bercak putih pada gusi, refleks menghisap, ada
tidaknya labio atau palatoskisis.
6
6) Leher
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk simetris atau tidak
lehernya , adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan tiroid.
7) Dada
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk dada, kesimetrisan
dada ,puting susu,pola pernapasannya, ada atau tidaknya
gangguan pernapasan, auskultasi bunyi jantung, dan pernafasan.
8) Abdomen
Pada bayi baru lahir dilihat ada penonjolan sekitar tali pusat
pada saat menangis atau tidak, perdarahan tali pusat, dinding
perut dan adanya benjolan atau tidak, gastroskisis, omfalokel,
bentuk simetris/tidak, palpasi hati, ginjal.
9) Kulit
Pada bayi baru lahir dilihat warna kulit, keleatisan kulit,
terdapat lesi atau tidak, terdapat odema atau tidak, terdapat
bercak tanda lahir, memar.
10) Ekstrimitas Atas
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk lengan dan tangan,
kesimetrisan panjang lengan dan tangan, adakah fraktur
klavikula, gerakan tangan dan jari, jumlah jari, ada kelainan
gerak atau tidak.
11) Ekstrimitas Bawah
Pada bayi baru lahir dilihat bentuk kaki, kesimetrisan kaki,
ada atau tidaknya fraktur kaki, jumlah jari kaki (sindaktili,
polidaktili) , ada kelainan gerak atau tidak.
12) Genetalia dan Anus
Pada bayi laki-laki :
Lihat bentuk skrotum sudah turun, urifisium uretra diujung penis
(fimosis, hipospadia/epispadia).
Pada bayi perempuan :
7
Lihat labia mayora, labia minora, orifisium vagina, orifisium
uretra, sekret dan lain-lain.
Pada Anus :
Pada bayi baru lahit lihat adanya lubang anus atau tidak, posisi anus,
fungsi sfingter ani, adanya atresia ani.
13) Reflek pada bayi baru lahir
Refleks yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis dan
spontan tanpa disadari pada bayi normal. Berikut ini tabel refleks
yang biasa ditemukan pada neonatus normal :
Refleks Cara Merangsang Keterangan
Bayi secara otomatis akan
Sentuhkan puting menghisap benda yang
Refleks menghisap
susu ke ujung ditempatkan di mulut
(sucking)
mulut bayi mereka. Hilang setelah 3-4
bulan
Bayi itu memalingkan
kepalanya ke arah benda
Sentuh bibir, pipi
Refleks mencari/ yang menyentuhnya, dalam
atau sudut mulut
memutar (rooting) upaya menemukan sesuatu
dengan puting
yang dapat dihisap. Hilang
setelah 3-4 bulan.
Otot-otot tenggorokan
menutup trakea dan
Refleks menelan membuka esofagus ketika
Beri bayi minum
(swallowing) minuman berada dalam
mulut. Refleks akan
menetap.
Jari-jarinya akan langsung
menggenggam sangat kuat.
Refleks
Tempatkan jari di Hilang pada bulan ketiga.
menggengan
telapak tangan bayi Tidak adanya refleks ini
(graps)
menegaskan penyakit
serebral.
Tonik leher Gerakkan kepala Lengan pada sisi tersebut
bayi ke samping akan lurus dan lengan yang
berlawanan akan menekuk.
Refleks muncul pada bulan
8
pertama dan hilang pada
bulan keenam. Jika refleks
ini menetap hingga usia > 6
bulan menandakan gangguan
pada neuron motorik atas.
Refleks moro Bayi dikejutkan Seluruh tubuhnya bereaksi
dengan gerakan dengan gerakan
yang mendadak mengayunkan/merentangkan
atau suara yang lengan dan kaki seolah ia
keras akan meraih sesuatu dan
menariknya dengan cepat ke
arah dada dengan posisi
tubuh meringkuk seperti
berpegangan dengan erat,
mendorong kepala ke
belakang, membuka mata,
dan mungkin menangis.
Hilang pada usia 3-4 bulan.
Jika menetap setelah 4-6
bulan bayi menderita
penyakit serebral.
Refleks berjalan Biarkan telapak Bayi akan melakukan
dan melangkah kaki bayi gerakan seperti berjalan.
(stepping) menyentuh Akan menurun pada usia 1
permukaan yang minggu dan hilang setelah
keras usia 2 bulan.
Refleks merangkak Baringkan bayi Bayi akan melakukan
(crawling) dengan tengkurap gerakan merangkak dengan
menggunakan lengan dan
tungkainya
9
telapak kaki
dengan
menjentikkan jari
Babinsky (Plantar) Menggoreskan Jari-jari akan mengembang
telapak kaki dan jari kaki yang besar
dimulai dari tumit menekuk untuk hasil yang
lalu sisi lateral positif. Menetap sampai usia
kearah atas 2-4 tahun
Refleks daya tarik Bayi diangkat Kepala akan tengadah dan
(traksi) dengan jatuh ke belakang
pergelangan tangan
dari posisi
telentang
Inkurvasi badan Atur posisi bayi Fleksi lateral searah usapan.
tengkurap, usap Hilang setelah 2-3 bulan.
punggung
membentuk garis,
4-5 cm dari tulang
belakang.
10
C. Menyusun Rencana dan Implementasi Keperawatan pada Bayi Baru
Lahir
Komponen pada tahap implementasi pada bayi baru lahir yakni :
1. Tindakan Keperawatan Mandiri
Tindakan keperawatan mandiri, tindakan ini dilakukan tanpa
pesanan dokter. Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan
standar praktek American Nurses Associatioin (1973) dan kebijakan
institusi perawatan kesehatan
2. Tindakan Keperawatan Kolaboratif
Tindakan keperawatan kolaborasi diimpelementasikan bila perawat
bekerja dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam
membuat keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah
klien.
3. Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap
tindakan keperawatan.
Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian/identitas yang
otentik dengan mempertahankan catatan-catatan yang tertulis.
Dokumentasi merupakan wahana untuk komunikasi dan suatu
profesional ke profesional lainnya tentang kasus klien.
Dokumen klien merupakan bukti tindakan keperawatan mandiri
dan kolaborasi yang dimplementasikan oleh perawat dan perubahan-
perubahan pada kondisi klien. Frekuensi dokumentasi tergantung pada
kondi klien dan terapi yang diberikan idealnya terapi dilakukan setiap
shift. Rekam medis klien merupakan dokumentasi yang legal, tekam
medis tersebut diterima di pengadilan.
Pada tuntutan mal praktik catatan perawatan memberikan bukti
tindakan perawat. Perawat harus melindung catatan tersebut dari
pembaca yang tidak berhak seperti pengunjung. Tanda tangan perawat
di akhiri catatan perawat merupakan akuntabilitas terhadap isi catatan.
Mengubah dokumen legal tersebut merupakan suatu kejahatan adalah
11
tidak bisa di terima untuk menghapus tulisan pada catatan
menggunakan tipe x, penghapusan tinta atau lainnya.
12
c) Tujuan Tidak Tercapai
Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan adanya
perubahan kearah kemajuan sebagaimana kriteria yang
diharapkan.
13
3. Pemeriksaan Fisik
Nilai APGAR
Angka Penilaian 1 5
0 1 2 Menit Menit
Bunyi Tidak
Lambat <100 Diatas >100 2 2
Jantung ada
Tidak
Pernafasan Tidak teratur Menangis 2 2
ada
Tonus Otot lemas Sedikit fleksi Pergerakan aktif 1 1
Tidak
Reflek Menyeringai Menangis kuat 1 2
ada
Biru Badan merah, Seluruh badan
Warna 1 2
pucat extermitas biru merah
Jumlah 7 9
14
• Ukuran bola mata : simetris kiri dan kanan
• Lesi : Tidak ada
• Warna : normal (sclera putih, kornea
hitam)
• Jaundice : Tidak ada
• Purulen : Tidak ada
• Gerakan bola mata : normal
d. Alis Mata : ada
e. Bulu Mata : ada
f. Sclera : Putih
3) Hidung
a. Bentuk : simetris
b. Letak : normal
c. Cuping hidung : Ada
d. Mukosa : tidak ada
4) Mulut, Gusi, Pipi
a. Mulut
• Bentuk : simetris
• Warna bibir : merah
• Gerakan : aktif
b. Gusi
• Lidah : normal
• Saliva : ada
• Warna : merah muda
• Gigi : Tidak ada
c. Pipi
• Palatum : normal
• Refleks : normal
• Rooting : baik
• Menghisap : baik
• Extrusion : baik
15
5) Telinga
a. Bentuk : normal
b. Kedudukan : simetris kiri dan kanan
c. Jumlah kartilago : Terbuka
d. Saluran pendengaran : ada
e. Cairan : tidak ada
6) Leher
a. Panjang/ Pendek : pendek
b. Gerakan Kepala : normal
c. Massa : Tidak ada
d. Reflex Tonik Leher : baik
7) Dada
a. Bentuk : simetris
b. Clavicula Tulang Iga : simetris kiri dan kanan
c. Puting Susu : ada
• Ukuran : normal
• Letak : normal
• Jumlah : 2 buah
• Jaringan Susu : tidak ada
• Ekskresi susu : tidak ada
d. Gerakan Respirasi
Roles, Rhonchi, Weezing : tidak ada
e. Denyut Jantung
Murmur, Arytmia : tidak ada
8) Abdomen
a. Bentuk : simetris kiri dan kanan
b. Tali Pusat
• Perdarahan sekitar tali pusat : Tidak ada
• Arteri/ Vena : Lengkap
• Gastroskizis : Tidak ada
• Bercak Mekonium : Tidak ada
16
c. Bising Usus : 15x/menit
d. Warna Kulit Perut : kuning langsat
e. Gerakan Respirasi Diafragmatik : normal
9) Punggung, Panggul, Bokong
a. Tulang Belakang : tidak ada kelainan
b. Bahu Scapula : simetris kira dan kanan
c. Crista Iliaka : normal
d. Dasar Tulang Belakang : normal
e. Area Pilonidea : normal
f. Reflex Membungkukan badan : baik
g. Lipatan bokong simetris : ada
h. Warna Kulit Bokong : kuning langsat
10) Genitalia
a. Labia Mayora : normal
b. Labia Minora : normal
c. Clitoris : normal
d. Pengeluaran Vagina : Lendir
e. Meatus Urinarus : normal
11) Ekstremitas
Tangan
a. Tingkat Flexi : baik
b. Tingkat Gerakan : aktif
c. Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
d. Tonus Otot : baik
e. Clavicula : normal
f. Lengan : normal
g. Jumlah Jari : normal/ lengkap
h. Reflex Mengenggam : baik
i. Tulang Sendi : normal
• Bahu : normal
• Siku : normal
17
• Pergelangan Tangan : pergerakan normal
Kaki
a. Pergerakan : Baik/ aktif
b. Jumlah Jari Kaki : 10 (5 kiri dan 5 kanan)
c. Lipatan Gluteal Mayor : Tidak Rata
d. Warna Kuku : putih kemerah- merahan
e. Reflex Babinski : baik
12) Anus : normal
13) Vernix, Lanugo
a. Vernix : tidak ada
b. Lanugo : Ada
Kesimpulan Keadaan Bayi Setelah Lahir :
Bayi lahir dengan sehat/ tanpa kelainan
14) Pola Tidur dan Istirahat
a. Nutrisi
Minuman yang diberikan : ASI
Pemberian : 1 x 2 jam
b. Istirahat/ Tidur
Sehari : ± 12 Jam
Keadaan Waktu Tidur : Bayi diselimuti di tempat yang hangat
c. Kebersihan dari Rambut s/d kaki : Baik
d. Tanda- tanda Vital
Suhu : 36,2º
Nadi : 165x/menit
RR : 34x/menit
e. Pengetahuan Ibu Mengenai Perawatan Bayi :
Ibu mengetahui perawatan bayi
f. Tanggapan Keluarga/ Ibu Terhadap Bayi: Bahagia
18
4. Analisa Data
Masalah
No Tanda dan Gejala Etiologi
keperawatan
1 Ds : -
Do :
Bayi Ny. N.S lahir 1 jam yang lalu.
3
Ds : -
Do :
Terputusnya
Tali pusat masih basah, warna putih, Resiko tinggi
kontinuitas
Kassa penutup tali pusat basah dan Infeksi tali pusat
jaringan.
kotor.
Bayi Ny. N.S belum dimandikan.
Prioritas Masalah
• Resiko tinggi pola nafas tidak efektif
• Resiko tinggi hipotermi
• Resiko tinggi infeksi tali pusat.
19
5. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi pola nafas tidak efektif b.d. gangguan jalan nafas
2) Resiko tinggi hypotermi b.d. usia ekstrem.
3) Resiko tinggi infeksi tali pusat b.d. terputusnya kontinuitas
6. Intervensi Keperawatan
No Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan
Keperawatan Intervensi Rasional
1 26 Resiko tinggi Setelah • Observasi adanya • pernafasan
Juni pola nafas dilakukan pernafasan cuping cuping hidung
2022 tidak efektif tindakan hidung, retraksi dan retraksi dada
berhubungan keperawatan dada. dapat memicu
dengan 1x24 jam, • Observasi gagal nafas
gangguan diharapkan pernafasan • Bayi dapat
jalan nafas pola nafas mendengkur. mendengkur
bayi Ny. N • Auskultasi bunyi apabila posisi
kembali Krekels/Ronchi. tidur berada
efektif. • Bersihkan jalan pada posisi yang
nafas (hisap naso tidak tepat
faring secara • Jalan nafas yang
perlahan). tersumbat dapat
• Observasi warna menyebabkan
kulit terhadap gagal nafas
sianosis. • Bayi yang
• Tempatkan bayi kekurangan O2
pada posisi akan
Trendelemburg yang menimbulkan
dimodifikasi pada warna kebiru-
sudut 10 derajat. biruan pada
tubuh bayi
2 26 Resiko tinggi Setelah • Ukur suhu inti • Suhu tubuh bayi
20
Juni hypotermi dilakukan neonatus. normal (36,5-
2022 brhubungan tindakan • Pantau suhu kulit 37,5ºc)
dengan usia keperawatan secara continue. • Menggunakan
ekstrem. 2x24 jam, • Atur suhu ruangan. pakaian hangat/
diharapkan • Keringkan kepala selimut dapat
suhu tubuh bayi dan tubuh mempertahankan
bayi Ny. N kemudian pakaikan suhu tubuh
dapat baju dan popok serta • Dekapan ibu
dipertahanka dibedong dengan membuat bayi
n dalam batas selimut hangat. merasa lebih
normal • Anjurkan kepada nyaman
dengan Ibu untuk sering • Baby oil dapat
lingkungan mendekap bayinya.. memberikan rasa
termonetral. • Berikan baby hangat tehadap
oil/minyak kayu tubuh bayi
putih kepada bayi
(perut dan
punggung) setelah
bayi dimandikan.
3 26 Resiko tinggi Setelah • Pantau tanda – tanda • Tanda- tanda
juni infeksi tali dilakukan infeksi pada tali infeksi (tumor.
2022 pusat tindakan pusat. Rubor, kalor,
berhubungan keperawatan • Balut tali pusat dolor,
dengan 1x24 jam, dengan kassa kering. fungsialesa)
terputusnya diharapkan • Pertahankan • Kassa kering
kontinuitas infeksi tidak penutup tali pusat menyerap
jaringan. terjadi. tetap kering. cairan&memper
• Observasi kulit dan mudah proses
tali pusat setiap hari pengeringan tali
untuk tanda –tanda pusat
kemerahan, adanya • Memcuci tangan
21
cairan. akan mengurangi
• Cuci tangan kontaminasi
sebelum&sesudah bakteri
merawat bayi.
• Ajarkan teknik
mencuci tangan
yang tepat pada Ibu
sebelum memegang
bayi.
7. Implementasi Keperawatan
22
Mengeringkan tubuh bayi dan kepala,
pakaian, kaos kaki, dan sarung tangan, baju
dan popok kemudian dibedong
Hasil :
- Suhu tubuh bayi 36,4 C.
- Kulit hangat dan kemerahan.
- Suhu ruangan netral
8. Evaluasi Keperawatan
Tanggal Evaluasi paraf
27 Juni S:
2022 Ny. N mengatakan bayi nya tidak sesak dan dapat menyusu
09.10 dengan baik.
O:
- Bayi tampak tenang
- Tampak tidak sesak
23
- RR=36x/menit.
- Tidak ada tanda – tanda hypoksia.
- Kulit hangat dan kemerahan.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan tindakan keperawatan
27 Juni S:
2022 Ny. N mengatakan bayi nya tampak tenang dan tidak demam
10.15 O:
- Suhu tubuh bayi 36,4 C.
- Kulit hangat dan kemerahan.
- Suhu ruangan netral.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan tindakan keperawatan.
27 Juni S:
2022 Ny. N mengatakan selalu mencuci tangan sebelum
11.15 memegang bayi nya
O:
- Tali pusat bersih dan sedikit mengering.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan tindakan keperawatan.
24
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan BB lahir 2500 gr sampai 4000 gr. Kehadiran seorang
bayi sangat dinanti-nanti oleh sebuah keluarga, apalagi bagi mereka yang baru
membina rumah tangga, bayi dapat memberikan suasana keharmonisan
keluarga. Akan tetapi seorang bayi masih rentan terhadap berbagai
penyakit,hal itu bisa dikarenakan oleh faktor bayinya sendiri yang mempunyai
kelainan, faktor lingkungan atau juga dari perawatan yang kurang baik atau
pun berasal dari asupan nutrisi yang kurang baik.
B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan dan dapat menjalankan asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir dengan tepat dan sesuai prosedur sangat
penting dilakukan agar dapat menerapkan praktik yang benar di dunia kerja
dan tentunya menjamin keselamatan klien.
25
DAFTAR PUSTAKA
Muin, Rahmiani. 2018. Karya Tulis Ilmiah. Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi
Baru Lahir Pada Bayi Ny “I” Dengan Asfiksia Sedang Di Rsud Labuang
Baji Makassar Pada Tanggal 17 Juli-13 Agustus Tahun 2018. Dalam
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12975/1/Rahmiani
%20Muin_70400115074.pdf diakses pada 22 Januari 2023.
Apriliyani, Widya. 2016. Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. A
Di Bangsal Melati Bagian Kebidanan Budi Rahayu Rsud Tidar Magelang
[Karya Tulis Ilmiah]. Semarang: Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
Putri, Amanda., dkk. 2013. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir, Refleks BBL,
APGAR Score, dan Penyuluhan Sebelum Bayi Pulang. Dalam
https://www.slideshare.net/retnobudiyanti/pemeriksaan-bb-neonatus-px-
fisik-reflek-apgar-penyuluhan-sebelum-bayi-pulang diakses pada 22 Januari
2023.
26