Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR DAN

PEMERIKSAAN SEHARI- HARI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Balita dan Prasekolah

Disusun Oleh
KELOMPOK :
1. Karni
2. Septi ariyanti
3. Kasianten
4. Ratna Dewi
5. Nurasiah

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR LOMBOK TIMUR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Dan Pemeriksaan Sehari- Hari” guna memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan pada Bayi Balita Dan Prasekolah.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Eka Faizaturrahmi, SST.M.Kes.selaku Ketua Program Program Studi S1
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Lombok Timur.
2. Baiq Disnalia Siswari, S.ST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Asuhan
Kebidanan pada Bayi Balita Dan Prasekolah.
3. Teman-teman kami di S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
Lombok Timur yang telah member banyak dukungan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalahini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaanmakalahini.

Lombok utara, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Bayi Baru Lahir................................................................
B. Tujuan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.............................................
C. Factor Yang Mempengaruh Adaftasi Bayi Baru Lahir ..................
D. Tatalaksana Bayi Baru Lahir..........................................................
E. Prinsip Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.............................................
F. Peralatan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
G. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan pada masa bayi baru lahir sangat rawan oleh karena memerlukan
penyesuaian fisiologik agar bayi diluar uterus dapat hidup sebaik-baiknya. Peralihan dari
kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faal.
Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah proses fisiologik seperti : Pertukaran gas
melalui plasenta digantikan oleh aktifnya paru untuk bernafas.
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat
keluarga, riwayat kehamilan sekarang, sebelumya dan riwayat persalinan. Pemeriksaan
fisik pada bayi baru lahir dilakukan paling kurang tiga kali yakni pada saat lahir di kamar
bersalin, dalam 24 jam di ruang perawatn dan pemeriksaan pada waktu pulang.
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. hasil pemeriksaan
akan di catat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu
dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. pemeriksaan fisik pada
bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya.
Waktu pemeriksaan dapat di lakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir (sesaat
sesudah bayi lahir pada saat kondisi atau suhu tubuh sudah stabil dan setelah di
lakukanpembersihan jalan nafas/resisutasi, pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat )
dan akan pulang pulang dari rumah sakit.
Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena sangat penting untuk
diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada bayi baru lahir.Keadaan
suhu di luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru lahir tersebut. Karena kondisi
di luar rahim sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu dan memahami pengertian bayi baru lahr
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara melakukan asuhan pada bayi dan
mengetahui cara pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
4. Mahasiswa mengetahui kondisi fisik bayi normal atau tidak.

4
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi atau pengertian dari bayi baru lahir?
2. Apa tujuan dari perawatan bayi baru lahir?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir?
4. Apa saja tatalaksana bayi baru lahir?
5. Apa saja prinsip – prinsip dalam pengkajian fisik bayi baru lahir?
6. Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk pengkajian fsik bayi baru lahir?
7. Bagaimana prosedur pemeriksaan fisik bayi baru lahir?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari,
2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2010).
Periode baru lahir atau neonatal adalah bulan pertama kehidupan (Maryunani &
Nurhayati, 2008). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg dan
panjang 50 cm (Simkin, 2008).
Kesimpulannya adalah bayi baru lahir merupakan bayi lahir yang dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin.

B. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir


1. Periode pascapartum awal
a. Mencapai dan mempertahankan jalan napas dan mendukung pernapasan
b. Mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermia
c. Memastikan keamanan dan mencegah cidera atau infeksi
d. Mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial yang memerlukan
perhatian segera
2. Perawatan lanjutan
a. Melanjutkan perlindungan dari cidera atau infeksi dan mengidentifikasi masalah-
masalah aktual atau potensial yang memerlukan perhatian
b. Memfasilitasi terbinanya lingkungan dengan orangtua-bayi
c. Memberikan informasi kepada orangtua tentang perawatan bayi baru lahir
d. Membantu orangtua dalam mengembangkan sikap sehat dalam praktik
membesarkan anak (Stright, 2005)

6
C. Faktor Yang Mempengaruhi Adaptasi Bayi Baru Lahir
1. Pengalaman antepartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya, zat toksik dan sikap
orangtua terhadap kehamilan dan pengasuhan anak)
2. Pengalaman intrapartum ibu dan bayi baru lahir (misalnya, lama persalinan, tipe
analgesik atau anastesia intrapartum)
3. Kapasitas fisiologi bayi baru lahir untuk melakukan transisi ke kehidupan ekstrauterin
4. Kemampuan petugas kesehatan untuk mengkaji dan merespon masalah dengan tepat
pada saat terjadi (Stright, 2005)

D. Tatalaksana Bayi Baru Lahir


Menurut Direktorat Kesehatan Anak Khusus Kementrian Kesehatan RI tahun 2010,
tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:
 Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan
diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama.
 Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan
ibunya atau di ruangan khusus.
 Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.
2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
 Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/
pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga
kesehatan.
 Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau
keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.

E. Prinsip Pemeriksaan Bayi Baru Lahir


Menurut Johnson, 2004, prinsip pemeriksaan bayi baru lahir meliputi:
1. Jelaskan prosedur pada orangtua dan minta persetujuan tindakan dari mereka
2. Cuci dan keringkan tangan untuk mengurangi resiko infeksi pada bayi; pakai sarung
tangan bila bayi belum dimandikan

7
3. Pastikan bahwa pencahayaannya baik sehingga visualisasi dapat dilakukan dengan
baik; akses ke bayi juga harus baik, terutama bila kedua orangtua bayi ikut hadir
ditempat pemeriksaan
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat; untuk menjaga suhu tubuh bayi, pajankan
hanya bagian yang diperiksa dan segera selimuti kembali dengan cepat
5. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

F. Peralatan Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir


1. Kapas
2. Senter
3. Termometer
4. Stetoskop
5. Selimut bayi
6. Bengkok
7. Timbangan bayi
8. Pita ukur/metlin
9. Pengukur panjang badan

G. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Perkembangan
Bagian Hasil pemeriksaan
Cara Pemeriksaan Kemudian (hari
Tubuh Pendahuluan
ke-7 sampai 10)
Kepala Diukur mengelilingi Lingkaran rata-rata Tidak boleh terjadi
Ukuran eksipitofrontal 35 cm peningkatan dalam
minggu pertama
Ubun-ubun Dipalpasi perlahan Ubun-ubun anterior Ubun-ubun
dan sutura tidak boleh terasa posterior dapat
tegang atau cekung ; menutup; keadaan
ubun-ubun posterior saling bertumpuk
dan sutura harus menghilang
teraba ;mungkin
beberapa sutura

8
saling bertumpuk
Bentuk Dilakukan inspeksi Memanjang Moulage berkurang
dan palpasi terutama dalam 48
jam pertama;bentuk
kepala yang normal
akan kembali
setelah hari ke 7
hingga 10
Bagian yang lunak Berkurang setelah
seperti spons 48 jam
Pembengkakan lunak Berkurang setelah
unilateralatau 3-4 hari; bayiharus
bilateral diobservasi untuk
ikterus
Wajah Dilakukan inspeksi Merah muda hingga
Warna kulit merah
wajah
Penampakan Dilakukan inspeksi Tampak simetris
dan palpasi pada waktu istirahat
dan ketika bergerak
(menangis) ; bantalan
pengisap ditemukan
pada belahan pipi
kiri; petekie yang
kecil dapat terlihat
Mata Dilakukan Bagian kornea mata Sklera dapat
Penampakan inspeksi;kedua berwarna berwarna kuning
palpebra (kelopak hitam/gelap, sklera jika terdapat ikterus
mata) harus dibuka berwarna putih; letak
dengan perlahan kedua belah mata
simetris; perdarahan
konjungtiva kecil-
kecil sering dijumpai

9
Palpebra Dilakukan inspeksi Palpebra dapat Edema menghilang
dibuka; menutup dalam 24 jam; mata
rapat ketika bayi yang basah tidak
tidur; refleks boleh lengket
mengedip ditemukan;
sedikit edematous;
“stork mark” (kapiler
yang berdilatasi pada
palpebra superior)
sering terdapat;
palpebra tampak
basah
Pupil Dilakukan inspeksi; Bentuknya bundar;
diuji dengan senter ukuran kedua
pupilsamabesar ;
bereaksi terhadap
cahaya
Lensa Dilakukan inspeksi Jernih
Telinga Dilakukan inspeksi Terbentuk dengan
Bentuk dan palpasi baik, posisinya
kartilago
Pendengaran Bayi dirangsang Reflek moro positif
dengan suara
mendadak
Hidung Dilakukan inspeksi Tampak simetris; Pendataran hidung
Penampakan sering mendatar milia menghilang setelah
(kelenjar sebasea 24 jam
yang tersumbat
sering dijumpai)
Nostril/lubang Dilakukan inspeksi Tampak simetris;
hidung bernafas tanpa
kesulitan; cuping
hdung tidak nampak

10
kembang kempis;
mukus sering
ditemukan beberapa
saat setelah
dilahirkan
Mulut Dilakukan inspeksi; Bibir tampak merah
Bibir disentuh perlahan- muda; kadang-
lahan kadang gambaran
agak sianosis terlihat
untuk
sementarawaktu;
sentuhan pada bibir
menimbulkan reaksi
mengisap
Lidah Dilakukan inspeksi Lidah dapat
dijulurkan, lidah
bersih dan berwarna
merah muda
Palatum Dilakukan inspeksi Palatum durum dan
dan palpasi mole menyatu
Gingiva Dilakukan inspeksi Tampak bersih dan
dan palpasi berwarna merah
muda; kadang-
kadang sekali terlihat
satu atau dua buah
gigi
`
Leher Dilakukan inspeksi tampak pendek dan
Penampakan dan palpasi lurus; tidak terlihat
pelebaran. Edemma
atau massa pada
leher
Gerakan Kepala digerakkan Bergerak dengan

11
dalam batas-batas bebas dari sisi yang
normal satu ke sisi yang lain
dan dari gerakan
fleksi ke ekstensi
Dada Diukur pada bagian
Ukuran setinggi puting
Gerakan Dilakukan inspeksi Mengembang
simetris bersamaan
saat respirasi; tidak
tampak retraksi
sternal
Payudara Dilakukan inspeksi Jaringan payudara Payudara dapat
dan palpasi dapt teraba baik pada membengkak (pada
bati laki-laki maupun hari ke 3 hingga 4)
perempuan sebagai respon
terhadap
penghentian
produksihormon-
hormon plasenta,
dan dapat
mensekresikan
cairan
Puting Dilakukan inspeksi
dari aksila hingga
lipat paha pada
kedua belah sisi
Frekuensi Auskultasi 120-160 kali/menit;
Jantung suara jantung jelas
dan teratur
Abdomen Dilakukan inspeksi Tidak teraba massa;
Bentuk dan palpasi abdomen sedikit
menonjol tetapi tidak
distensi

12
Gerakan Dilakukan inspeksi Abdomen bergerak
ke atas dan ke bawah
bersamaan dengan
respirasi
Umbilikus Dilakukan inspeksi Tali pusat berwarna Tali pusat akan
dan palpasi biru/putih; tiga mengering dan
pembuluh darah mengalaminekrosis;
tampak pada putung terpisah dari
tali pusat;jahitan erat, umbilikus pada
tidak terlihat harike 7 sehingga
pendarahan meninggalkan
umbilikus/pusar
yang basah dan
kering
Genetalia Dilakukan inspeksi Labia dan klistoris Dapt terlihat sedikit
Wanita dan palpasi dengan sering terlihat perdarahan dari
membuka labia menonjol; verniks vagina selama
secara perlahan tampak pada lipatan beberapa hari
labia; introitus vagina pertama, akibat
terlihat; kadang- penghentian
kadang produksi hormon-
ditemukan’lendir’ hormon plasenta
Laki-laki Dilakukan inspeksi Berukuran besar
dan palpasi dibandingkan
tubuhnya; skrotum
berisi dua buah testis
yang sudah turun
(atau testis dapat
ditarik turundengan
mudah); prepusium
melekat pada glans
penis;meatus uretra

13
terletak di bagian
tengah ujung penis
Anggota Dilakukan inspeksi Anggota gerak harus
gerak dan palpasi, kedua tampak simetris,
Penampakan belah tangan bundar dan teraba
disatukan pada hangat; kedua lengan
umbilikus harus cukup panjang
sehingga kedua
tangan dapat bertemu
di daerah umbilikus;
kedua tungkai
mempunyai
panjangyang
proporsional;
ekstremitas biasanya
berada dalam
keadaan fleksi ketika
bayi tidur
Gerakan Digerakkan pada Anggota gerak dan
seluruh kisaran ektermitas Dapat
gerak secara penuh menahan gerakan
pasif dalamkisaran
yang penuh

Ekstremitas Dilakukan inspeksi Mungkin tampak Sianosis biasanya


dan palpasi siasonis; memiliki menghilang setelah
10 jari tangan dan 10 4-6 jam
jari kaki kuku jari
acapkali panjang;
tidak terdapat
webbing; refeleks
menggenggam

14
terlihat pada jari-jari
tangan dan kaki; kaki
dapat berputar ke
dalam, tetapi posisi
bisa dikoreksi secara
pasif
Sendi Paha Tes ortolani untuk Sendi paha dapat
Gerakan dislokasi kongenital diabsusikan hingga
sendi pahaq 900C (dengan bayi
dalam posisi
supinasio dan sendi
paha serta lutut
difleksikan) tanpa
terasa bunyi “klik”
Punggung Dilakukan inspeksi Tulang belakang
dan palpasi utuh,tidak ada
sementara bayi cekungan atau
disangga dalam pertumbuhan rambut;
posisi pronanasio, tulang belakang
pemeriksa tampak lurus dan
menelusuri tulang mudah difleksikan;
belakang dari kaadang-kadang
pangkal leher hingga terlihat lekukan kecil
anus dengan jari pada dasar tulang
tangannya belakang; bulu-bulu
halus dapat terlihat
menutupi daerah
bahu serta punggung
bagian atas
Anus Dilakukan palpasi Anus terbuka (paten);
dengan meisahklan termometer dapat
kedua belah pantat; dimasukkan dengan

15
pada beberapa mudah dan ketika
rumah sakit, ke dikeluarkan terlihat
dalam anus mekonium
dimasukkan
termometer rektal
Berat badan
Berat badan rata-rata bayi aterm normal adalah sekitar 3,5 Kg. Kehilangan berat badan sampai
10% selama 2-4 hari pertama keadaan normal, dan berat badan tersebut akan naik kembali pada
hari ke 10 sampai ke 14
Pengukuran
Dilakukan pemriksaan antropometri lengkap dilakukan dalam keadaan telanjang. Pemeriksaan
lingkarkepala biasanya diulang secara rutin 2-3 hari setelah dilahirkan untuk mencari
pembesaran ukuran kepala kemungkinan adanya hidrosefalus
Warna kulit
Bayi harus berwarna merah muda. Mungkin akan terjadi sianosis pada kaki dan tangan selama
24 jam.
Respirasi
Pola respirasi agak menyimpang selama beberapa jam pertama setelah dilahirkan dengan
frekuensi antara 40 dan 60 kali per menit. Sesudah dua jam, frekuensi respirasi menurun berkisar
di sekitar 40 kali per menit ketika bayi dalam keadaan tidur. Frekuensi respirasi dihitung dengan
mengamati naik turunnya abdomen.
Posture
Bayi yang normal secara alami akan mengambil sikap fleksi yang serupa dengan sikap
meringkuk di dalam rahim.
Gerakan
Ketika ditelanjangi dan dalam keadaan terjaga-jaga, bayi harus dapat menggerak-gerakkan
anggota geraknya dengan kuatdan bebas. Lehernya harus dapat bergerak dari kiri kekanan dan
dari fleksi ke ekstensi.tonus ototnya harus kencang.
Refleks
Refleks yang terdapat pada neonatus normal:
a) Moro

16
b) Menggenggam
c) Menghisap
d) Mencari sentuhan (rooting)
e) Melangkah (stepping)
 Refleks Moro atau refleks ‘terkejut’
Refleks ini ditunjukkan untuk menentukan adanya koordinasi neuromuskular yang
memuaskan. Jika tidak adanya refleks Moro menunjukkan kerusakan serebral. Bayi akan
memperlihatkan refleks Moro sebagai reaksi terhadap rangsangan ekternal tiba-tiba. Refleks
ini dapat diperlihatkan dengan cara menurunkan kepala bayi seca cepat sementara bayi dalam
posisi terlentang. Suara yang keras dan sentuhan seca tiba-tiba, khususnya dengan
menggunakan tangan yang dingin, segera akan menimbulkan refleks Moro.
 Refleks menggenggam
Refleks menggenggam bisa kuat sekali dan kadang-kadang bayi dapat diangkat dari
permukaan meja/tempat tidurnya sementara ia berbaring terlentang dan menggenggam jari
tangan si pemeriksa.
 Refleks mengisap
Bayi normal yang mature akan berupaya untuk mengisap setiap benda yang menyentuh
bibirnya. Refleks menelan juga terdapat.
 Refleks mencari atau ‘rooting reflex’
Kalau pipi bayi disentuh, ia akan menolehkan kepalanya ke sisi yang disentuh itu untuk
mencari puting susu.
 Refleks melanagkah
Jika bayi didirikan dengan memegang badannya di bawahkedua lengannya sedemikian rupa
sehingga kedua kakinya menyentuh suatu permukaan yang keras, maka ia akanmengangkat
mula-mula tungkai yang satu dan kemudian tungkai lainnya seperti gerrakan mencoba
melangkah/berjalan. Refleks ini biasanya menghilang setelah tempo 48 jam.
 Menangis
Tangisan bayi yang baru lahir harus kuat dan jernih. Setiap variasi dari keaadaan ini (misalnya
tangisan yang lemah dengan bernada tinggi/melengking) merupakan keadaan abnormal yang
harus dilaporkan.

17
18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari,
2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (dewi, 2010).
Tujuan perawatan bayi baru lahir meliputi perawatan pada Periode pascapartum
awal dan perawatan lanjutan.

B. Saran
Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

19
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Johnson, Ruth. 2004. Buku ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Simkin, Penny.2008. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Edisi Revisi. Jakarta: Arcan.
Stright, Barbara. 2004. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta: EGC.
https://www.scribd.com/doc/220732927/makalah-pemeriksaan-BBL
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir

20

Anda mungkin juga menyukai