Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SONDANG ANNA MARTHA S

NIM : 2007031

RESUME
KAJIAN GENDER DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

A. Definisi Gender

a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran perempuan

ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

b. Gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki- laki

yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku

dalam periode waktu tertentu (WHO, 2001).

c. Gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab sosial bagi perempuan

dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya (Azwar, 2001)

d. Gender adalah jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk

menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin (Suryadi dan Idris,

2004).

B. Teori Dasar Tentang Gender

a. Teori Kodrat Alam

Menurut teori ini perbedaan biologis yang membedakan jenis kelamin

dalam memandang jender (Suryadi dan Idris, 2004). Teori ini dibagi menjadi

dua yaitu:

a) Teori Nature

Teori ini memandang perbedaan gender sebagai kodrat alam yang

tidak perlu dipermasalahkan.

b) Teori Nurture

Teori ini lebih memandang perbedaan gender sebagai hasil rekayasa

budaya dan bukan kodrati, sehingga perbedaan gender tidak berlaku

universal dan dapat dipertukarkan


b. Teori kebudayaan

Teori ini memandang gender sebagai akibat dari konstruksi budaya

(Suryadi dan Idris, 2004). Menurut teori ini terjadi keunggulan laki-laki terhadap

perempuan karena konstruksi budaya, materi, atau harta kekayaan. Gender itu

merupakan hasil proses budaya masyarakat yang membedakan peran sosial laki-

laki dan perempuan. Pemilahan peran sosial berdasarkan jenis kelamin dapat

dipertukarkan, dibentuk dan dilatihkan.

c. Teori Fungsional Struktural

Berdasarkan teori ini munculnya tuntutan untuk kesetaraan gender

dalam peran sosial di masyarakat sebagai akibat adanya perubahan struktur

nilai sosial ekonomi masyarakat. Dalam era globalisasi yang penuh dengan

berbagai persaingan peran seseorang tidak lagi mengacu kepada norma-norma

kehidupan sosial yang lebih banyak mempertimbangkan faktor jenis kelamin,

akan tetapi ditentukan oleh daya saing dan keterampilan (Suryadi dan Idris,

2004).

d. Teori Evolusi

Menurut teori ini semua yang terjadi di jagat raya tidak berlangsung

secara otomatis tetapi mengalami proses evolusi atau perubahan-perubahan

yang berjalan secara perlahan tapi pasti, terus-menerus tanpa berhenti.

C. Penyebab ketidak setaraan gender/kesetaraan gender

Kesetaraan gender merupakan gejala alam atau tuntutan yang menghendaki

kesetaraan, yang harus di respon oleh umat manusia dalam rangka adaptasi dengan

alam. Berdasarkan teori ini pembagian tugas dan tanggung jawab antara laki-laki

dan perempuan pada zaman dahulu tidak pernah dipermasalahkan karena lamanya

menuntut demikian. Sekarang tuntutan kesetaraan gender menjadi permasalahan

yang menjadi perhatian manusia di seluruh dunia juga karena alam menuntut

demikian disebabkan adanya perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
berlaku di masyarakat yang memungkinkan peran laki-laki dan perempuan bisa

sama atau dipertukarkan.

Penyebab Kesenjangan Gender adalah masalah gender atau pemilahan

peran sosial laki-laki dan perempuan merupakan hasil dari konstruksi sosial dan

budaya melalui pembiasaan, sosialisasi, budaya dan pewarisan budaya sejak anak

dilahirkan ke dunia yang dipengaruhi oleh waktu dan tempat (Suryadi dan Idris,

2004).

Pada prinsipnya gender bisa berbeda dan dipengaruhi oleh waktu dan

tempat sehingga tidak bisa berlaku universal dan tetap menetap (Suryadi dan Idris,

2004).

D. Pengambilan Keputusan

Keputusan bersifat kompleks, terdapat banyak faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:

a. Fisik didasarkan pada rasa yang dialami tubuh seperi rasa sakit, tidak

nyaman atau nikmat. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang

menimbulkan rasa tidak senang atau sebaliknya memilih tingkah laku yang

memberikan kesenangan

b. Emosional didasarkan oleh perasaan dan sikap. Orang akan bereaksi pada

suatu situasi secara subjektif

c. Rasional didasarkan pada pengetahuan. Orang-orang mendapat informasi,

memahami situasi dan berbagai konsekuensinya

d. Praktikal didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan

melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan

dirinya melalui kemampuan dalam bertindak

e. Interpersonal didasarkan pada pengaruh jaringan-jaringan sosial yang ada.

Hubungan antara satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi

tindakan individual
f. Struktur didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.

Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik

suatu tingkah laku tertentu

Jenis-jenis pengambilan keputusan

1. Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa karena

ketidaksanggupan atau merasa tidak sanggup

2. Pengambilan keputusan intuitif sifatnya segera, langsung diputuskan

karena keputusan tersebut dirasakan paling tepat

3. Pengambilan keputusan yang terpaksa karena harus segera dilaksanakan

4. Pengambilan keputusan yang reaktif seringkali dilakukan dalam situasi

marah atau tergesa-gesa

5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan, dialihkan pada orang lain

yang bertanggung jawab

6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati dipikirkan baik-baik,

mempertimbangkan berbagai pilihan (Saraswati dan Hakim, 2002).

Anda mungkin juga menyukai