Nim: P17324416053
Romana tari, 2013 “Mitos Keiliru larangan makanan ibu nifas” Kompas. Diakses pada
tanggal 06 mei 2017
http://lifestyle.kompas.com/read/2013/04/30/15025148/Mitos.Keliru.Seputar.Makan
an.untuk.Ibu.Nifas
Dewi Erna Puspita,2015 “ Kebudayaan dan tradisi ibu nifas” blogspot. Diakses pada
tanggal 06 mei 2017 http://midwifery.blog.uns.ac.id/kebudayaan-dan-tradisi-suku-
toraja-pada-masa-nifas-dan-bayi-baru-lahir/
Yurika, 2016 “malpraktik pada masa nifas ” Scribd. Diakses pada tanggal 20 mei
2017. https://www.scribd.com/document/332144670/malpraktek-bidan
https://www.scribd.com/document/332144670/malpraktek-bidan
Kasus dugaan malpraktek kembali terjadi. Di Jember Jawa Timur, seorang ibu muda
mengalami luka robek di bagian anusnya, hingga tidak bisa buang air. Diduga
korban yang kini harus buang air besar melalui organ kewanitannya, disebabkan
kelalaian bidan yang masih magang di puskesmas setempat menangani
persalinannya. Kini kasus dugaan malpraktek ini ditangani Dinas Kesehatan Kota
Jember.
Kasus dugaan malpraktek ini dialami Ika Agustinawati, warga Desa Semboro Kidul,
Kecamatan Semboro, Jember.
Ibu muda berusia 22 tahun ini, menjadi korban dugaan malpraktek, usai menjalani
proses persalinan anak pertamanya, Irza Praditya Akbar, yang kini berusia 1 bulan.
Diduga karena kecerobohan bidan yang masih magang saat menolong persalinannya
di Puskesmas Tanggul, Ika mengalami luka robek di bagian organ vital hingga ke
bagian anus. Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan, sejak sebulan
lalu korban terpaksa buang kotoran melalui alat kelaminnya.
Saat menjalani proses persalinan 3 Februari lalu, korban dibantu oleh beberapa
bidan magang, atas pengawasan bidan puskesmas. Namun, salah seorang bidan
magang diduga melakukan kesalahan saat menggunting dinding kemaluan korban.
Terkait kasus ini pihak Puskesmas Tanggul saat ini belum memberikan keterangan
resmi. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jember tengah menangani kasus ini.
Jika terbukti terjadi malpraktek, Dinas Kesehatan berjanji akan menjatuhkan sanksi
terhadap petugas persalinan tersebut, sesuai ketentuan yang berlaku.
ANALISA KASUS:
Didalam kasus ini kesalahan bidan tidak hanya dalam proses persalinan akan tetapi
didalam proses perawatan pada masa nifas. Bidan tidak memberikan asuhan yang
maksimal. Bidan juga cerobh dalam melakukan hal pemeriksaan jalan lahir. Dalam
kesalahan ini juga bidan melalalikan tanggung jawabnya terhadap klien karena tidak
memberikan asuhan yang benar kepada klien. Bidan juga melalaikan kewajiban
terhadap Negara karena meningkatkan angka kesakitan ibu dan anak.
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimanan dimaksud
pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi.