Oleh:
Nama: Cici Yuni Anggraini
Nim: 2015201005
Sekolah tinggi ilmu kesehatan alifah padang
S1 kebidanan
Tahun ajaran 2021-2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sejarah evidence dimulai pada tahun 1970 ketika Archie Cochrane menegaskan perlunya
mengevaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah (scientific evidence).
Sejak itu berbagai istilah digunakan terkait dengan evidence base, diantaranya evidence base
medicine (EBM), evidence base nursing (EBN), dan evidence base practice (EBP). Evidence
Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan klinis berdasarkan
sumber yang paling relevan dan valid. Oleh karena itu EBP merupakan jalan untuk
mentransformasikan hasil penelitian ke dalam praktek sehingga perawat dapat meningkatkan
“quality of care” terhadap pasien. Selain itu implementasi EBP juga akan menurunkan biaya
perawatan yang memberi dampak positif tidak hanya bagi pasien, perawat, tapi juga bagi
institusi pelayanan kesehatan. Sayangnya penggunaan bukti-bukti riset sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan klinis seperti seorang bayi yang masih berada dalam tahap
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan evidence for hospital based to midwifery practice care
3. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan dalam penerapan evidence based pada praktik
C. Tujuan
1. Mengetahui evidence for hospital based to midwifery practice care
3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam penerapan evidence based pada praktik
B. Menurut Melnyk & Fineout-Overholt (2011) Evidance for hospital based adalah
penggunaan bukti ekternal, bukti internal ( clinical expertise), serta maanfaat dan
keinginan pasien untuk mendukung tindakan di rumah sakit khususnya dalam
pelayanan kebidanan
Langkah dalam penerapan evidence for hospital based care dalam praktik pelayanan kebidanan.
Berikut adalah proses/langkah dalam Evidence for hospital based care :
a. Merumuskan pertanyaan klinis yang dapat dijawab, contoh : Clinical Question : Bagaimana
efektifitas pemeriksaan kardiotokograpi untuk mendeteksi kesejahteraan janin dalam proses
persalinan ?
b. Menetukan bukti terbaik
1. Formulasi PICO
2. Frase penelusuran
Search Tems
Patient/Population (Infant OR Neonatal)
Problem
Intervention (Carditocography)
Comparator (Intermitten auscultation)
Outcome (Assessment of fetal wellbeing)
Apakah ada perbandingan dengan baku Iya alat screening pemantauan janin selama proses
emas yang dilakukan secara independen persalian tersebut dibandingkan oleh gold
dan tersamar? standarnya yaitu auskultasi secara intermitten
denyut jantung janin.
Apakah alat diagnosis diuji akurasinya Penelitian ini dilakukan di ruag bersalin rumah
dalam spectrum pasien yang sakit bersalin nasional di Dublin, Irlandia.
merta(seperti terjadi dalam praktek Pada jurnal dijelaskan bahwa responden yang
rutin?) akan diteliti yaitu ibu hamil tunggal dengan usia
kehamilan kurang dari 42 minggu, tidak ada
kelainan janin dan komplikasi kehamilan, suhu
tubuh ibu kurang dari 37,5 C saat masuk dan
bersedia menjadi responden.
Apakah uji yang dipakai sebagai baku Tidak, pada penelitian ini jika salah satu kondisi
emas dilakukan dengan mengabaikan seperti perlambatan denyut jantung janin atau
hasil dan pemeriksaan lain yang sedang takikardia pada auskultasi dan cairan ketuban
diuji akurasinya? bercampur mekonium, suhu ibu > 38 C, persalinan
lebih dari 8 jam makan digunakan EFM.
Akankah kemungkinan sakit setelah Iya, bila janin terdiagnosa gawat janin setelah
pemeriksaan mempengaruhi pemeriksaan maka mempengaruhi manajemendan
manajemen dab pertolongan anda pertolongan pada ibu bersalin.
kepada pasien? (Dapatkah hal ini Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
menggerakan anda dari nilai ambang kandungan dan spesialis anak untuk penanganan
pemeriksaan dan terapi? Apakah pasien lebih lanjut.
anda merupakan berkeinginan menjadi
partner dalam melakukan pemeriksaan
ini?
Akankah konsekuensi-konsekuensi Efek dari gwat janin tidak hanya di alami bayi pada
pemeriksaan menolong pasien anda? saat lahir, tetapi juga berpengaruh pada
perkembangan bayi.
b. Mengaplikasikan Bukti
Contoh :
Apakah ada hasil yang valid dari pene;itian ui diagnosis ini penting?
Hitungan anda:
c. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dalam melaksankan langkah-langkah dan mencari cara
untuk meningkatkan mereka berdua untuk waktu berikutnya.
1. PICO
Contoh : PICO percobaan kardiotokograpi cocok dengan pertantaan klinis kita yaitu
bagaimanakah efektifitas pemeriksaan kardiotokograpi untuk mendeteksi kesejahteraan
janin dalam proses persalinan.
2. Validitas Internal
a) Rekrutmen
Pada percobaan kardiotokograpi, subjek direkrut dari awal secara sukarela.
b) Alokasi
Penempatan kelompok secara acak tetapi metode yang dipakai bukan metode paling
efektif untuk menghilangkan bias penempatan.
c) Maintenance
Sekali subjek ditempatkan ke kelompok, maka semua subjek diatur secara sama.
d) Measurement
Blinding/penyamaran – bidan yang melakukan pemeriksaan dengan menggunakan gold
standar mengetahui keadaan pasien sebelumnya.
3. Overall/keseluruhan
Percobaan dilaksanakan dengan baik tapi memiliki kelemahan metodologi yang bisa
berdampak.
4. Hasil
Hasil menunjukan perbedaan besar antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
5. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan cardiotocography memiliki dua peran potensial. Pertama,
bertindak sebagai stress test untuk janin dalam proses persalinan. Kedua, mendeteksi dan
pelayanan yang cepat dan beberapa janin sudah kronis hypoxic.
- manfaat Evidence for Hospital Based Care dalam Praktik Pelayanan Kebidanan
Evidence for hospital based care dalam praktik pelayanan kebidanan memiliki manfaat:
a. Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik
b. Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk
c. Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil-hasil penelitian.
d. Mengeliminasi budaya “practice which is not evidence based”
Degan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang berdasarkan evidence based tersebut
tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang di
alami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga untuk memperbaiki keadaan
kesehatan masyrakat.
- Efektifitas Evidence for Hospital Based Care dalam praktik pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat dan keluarga. Pelayanan kebidanan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
Langkah dalam penerapan evidence for hospital based care dalam praktik pelayanan
kebidanan, berikut adalah proses/langkah dalam Evidence for hospital based care :
a. Sistem yang mendukung penguatan penelitian dan publikasi jurnal kesehatan nasional
dan internasional
b. Penelitian praktisi di bidang kesehatan/kebidanan
c. Repositori subyek
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil
penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis. Manfaat yang dapat
diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1. Keamanan bagi tenaga kesehatan karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsia, sepsis dan komplikasi
keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut
sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif yang berdasarkan
evidence based practice seperti: gentle birth, water birth, hypnobirthing, lotus birth, dll.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam
pembelajaran. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. American physihological association. (2006). APA presidential task force on evidance
based practice. Washington,DC.Author
2. Anonim.(2014).evidence based care and systematic review.
http://community.cochrane.org/about-us/evidance-based-health care. florida state
university
3. Elder,linda.(2007).critical thinking
4. https://www.criticalthinking.org/pages/defining-critical-thinking/766.tomales,CA
5. Yuniarti 1.filosofi kebidanan. Bandung: program pasca sarjanaa progam study magister
kebidanan fakultas kdkteran universitas padjajaran bandung: 2011
6. NICE.antenatal care routine care for the health pregnant woman..2 ed london . royal
collage of obstetrical gynaecologist;2008
7. Sandip,s.asha,k.pauling g,hiren s,gagandeep s, amit V,A comperative study of serum urid
acid and magnesium in preeclampsia and normal pregnancy journal of research in
biological sciences. 2013;5(1);55-8
8. Slawson DC. Shaughnessy AF. Teaching evidance-based medicine : should we be
teaching information management instead? Acad med. 2005 jul :80(7);685-9
9. Sackett DL, Strauss SE, Richarson WS, et al, Evidence-Based medicine; how to practice
and teach EBM,London: Churchill-livingstone, 2000