Anda di halaman 1dari 8

KONSEB KEBIDANAN LANJUT

Empowermen Women

KELOMPOK III

NURUL MIFTAH SAKINAH ANASTASIA MARDIA


PAULINA RENGGI RANADO ANDI NURMI
HASMIRA ESA NINGSIH
SAMRIA NIHI ANDI TENRI MELINDA
ANISAH MARDIAH LISNAWATI
RADINAH MALAN KIKI RESKI ANANDA
RIKA
Pengertian Empowerment Women

Empowermen = pemberdayaan
Women = perempuan

Pemberdayaan perempuan merupakan upaya untuk


mengatasi hambatan guna mencapai pemerataan atau
persamaan bagi laki-laki dan perempuan pada setiap tingkat
proses pembangunan.
Pentingnya Pemberdayaan Perempuan

pentingnya pemberdayaan perempuan karena


memberdayakan perempuan berarti
memberdayakan bangsa.

Tujuan empowerment women


Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan di
berbagai bidang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

Meningkatkan peran perempuan sebagai pengambil


keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan
gender.
NEXT..
Meningkatkan kualitas peran kemandirian organisasi perempuan dengan
pempertahankan nilai persatuan dan kesatuan

Meningkatkan komitmen dan kemampuan semua lembaga yang


memperjuangkan kesetaraan dam keadilan gender

Mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan kesejahteraan keluarga


dan masyarakat serta perlindungan anak.
Sasaran Pemberdayaan Perempuan
1. Meningkatnya kualitas sumber daya perempuan di berbagai sector dan
subsector serta lembaga dan sublembaga yang mengutamakan
peningkatan kemampuan dan profesionalisme atau keahlian kaum
perempuan.
2. Kedua mewujudkan kepekaan, kepedulian gender dari seluruh masyarakat,
penentu kebijakan, pengambil keputusan, perencana, dan penegak hokum,
serta pembaruan produk hukum yang bermuatan nilai social budaya serta
keadilan yang berwawasan gender.
Peran Bidan Dalam Pemberdayaan Perempuan

Adapun peran bidan dalam pemberdayaan perempuan yaitu bidan sebagai


partnership bagi perempuan.

Permasalahan dan tantangan empowerment women di


Indonesia

Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan.


Meningkatkan perlindungan bagi perempuan
terhadap berbagai tindak kekerasan.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG
(Pengarusutamaan Gender) dan pemberdayaan
perempuan.
Pendekatan hukum dalam upaya pemberdayaan perempuan
(Empowerment women)

Secara singkat, inti gagasan dari pendekatan hukum berperspektif


perempuan meliputi beberapa hal.
1. mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah menguji
apakah hukum telah gagal memperhitungkan pengalaman
perempuan, atau betapa standar ganda dan konsep hukum telah
merugikan perempuan.
2. mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah dalam rangka
menerapkan metode kritis terhadap penerapan hukum.
3. ketiga inilah yang menjadi ciri khas dari pendekatan hukum
berperspektif perempuan, yang membedakannya dari aliran
mainstream pada umumnya yaitu tidak berasal dari teori yang
muluk-muluk, tetapi berdasarkan pengalaman-pengalaman
perempuan, melihat bagaimana perempuan dapat menikmati
hak-hak dasarnya dan memperoleh perlindungan hukum.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai