mengatasi hambatan guna mencapai pemerataan atau persamaan bagi laki-laki dan perempuan pada setiap tingkat proses pembangunan. Pentingnya Pemberdayaan Perempuan
pentingnya pemberdayaan perempuan karena
memberdayakan perempuan berarti memberdayakan bangsa.
Tujuan empowerment women
Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan di berbagai bidang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Meningkatkan peran perempuan sebagai pengambil
keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. NEXT.. Meningkatkan kualitas peran kemandirian organisasi perempuan dengan pempertahankan nilai persatuan dan kesatuan
Meningkatkan komitmen dan kemampuan semua lembaga yang
memperjuangkan kesetaraan dam keadilan gender
Mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat serta perlindungan anak. Sasaran Pemberdayaan Perempuan 1. Meningkatnya kualitas sumber daya perempuan di berbagai sector dan subsector serta lembaga dan sublembaga yang mengutamakan peningkatan kemampuan dan profesionalisme atau keahlian kaum perempuan. 2. Kedua mewujudkan kepekaan, kepedulian gender dari seluruh masyarakat, penentu kebijakan, pengambil keputusan, perencana, dan penegak hokum, serta pembaruan produk hukum yang bermuatan nilai social budaya serta keadilan yang berwawasan gender. Peran Bidan Dalam Pemberdayaan Perempuan
Adapun peran bidan dalam pemberdayaan perempuan yaitu bidan sebagai
partnership bagi perempuan.
Permasalahan dan tantangan empowerment women di
Indonesia
Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan.
Meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan. Meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender) dan pemberdayaan perempuan. Pendekatan hukum dalam upaya pemberdayaan perempuan (Empowerment women)
Secara singkat, inti gagasan dari pendekatan hukum berperspektif
perempuan meliputi beberapa hal. 1. mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah menguji apakah hukum telah gagal memperhitungkan pengalaman perempuan, atau betapa standar ganda dan konsep hukum telah merugikan perempuan. 2. mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah dalam rangka menerapkan metode kritis terhadap penerapan hukum. 3. ketiga inilah yang menjadi ciri khas dari pendekatan hukum berperspektif perempuan, yang membedakannya dari aliran mainstream pada umumnya yaitu tidak berasal dari teori yang muluk-muluk, tetapi berdasarkan pengalaman-pengalaman perempuan, melihat bagaimana perempuan dapat menikmati hak-hak dasarnya dan memperoleh perlindungan hukum. SEKIAN DAN TERIMAKASIH