Marni K
Tujuan Pembelajaran
1. Komunikasi
• Cara berkomunikasi yang dipakai bidan melibatkan
ibu dan keluarga.
• Informasi yang diberikan hanya sebatas pengertian
ibu, pengambilan keputusan sepenuhnya diberikan
kepada ibu.
• Komunikasi akan mendekatkan antara bidan dan
ibu, adanya kesejajaran dalam proses asuhan
antara ibu dan bidan, untuk mencapai tujuan asuhan
bidan harus berempati
(Rooks, 1999)
KOMUNIKASI EFEKTIF
• Memberikan asuhan berpusat pada ibu (women centered), bidan untuk
membina hubungan dan berkomunikasi secara efektif dengan ibu.
• pertanyaan yang penting diajukan kepada bidan selama asuhan
kebidanan agar memenuhi kaidah komunikasi efektif adalah meliputi :
• Apakah tersedia kesempatan bagi ibu untuk mengungkapkan harapan
dan ketakutannya selama periode keamilan, persalinan, nifas, dll?
• Bagaimana bidan dapat memfasilitasi diskusi yang penting tentang
pilihan ibu untuk asuhan kebidanan?
• Apa informasi yang perlu diberikan agar ibu dapat memutuskan apakah
keputusan asuhan yang diberikan merupakan hal yang paling tepat?
Lanjutan…
• Bagaimana pasangan dapat terlibat secara efektif dalam
mendukung ibu selama periode kehamilan, persalinan, nifas, dll?
• Apakah ibu memberi persetujuan kepada bidan untuk aspek
asuhan yang akan dilakukan?
• Apakah ibu memahami apa yang dilakukan selama asuhan
kebidanan diberikan?
• Bagaimana informasi tentang aspek asuhan ini dapat diberikan?
• Informasi apakah yang harus diberikan kepada ibu selama
asuhan?
• Apa yang harus diobservasi pada perilaku ibu selama asuhan?
• Apa yang harus dikomunikasikan pada ibu setelah asuhan
kebidanan diberikan?
• Bagaimana dan dimana seharusnya pendokumentasian asuhan
dan efektivitasnya dibuat?
2. Kontrol
• Hasil dari salah satu proyek penelitian
menunjukkan bahwa ibu lebih menyukai
bidan yang mendemonstrasikan lebih dulu
kemampuan dari ibu, memungkinkan ibu
merasakan jadi special,dan menolong ibu
untuk relaks dan tetap dalam kontrol dan
dapat menjadi aspek advokasi.
(Frager,1999)
3. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
• Bidan dan praktisi lain yang praktek dalam
model kebidanan diharapkan memberikan
asuhan secara personal tradisional seperti
yang wanita inginkan.
4. Asuhan yang berkelanjutan
Ada 4 (empat) Pandangan terhadap Asuhan Berkelanjutan.
Caroline Flint (1993) menggunakan sebuah slogan menggambarkan konsep
dari asuhan yang berkelanjutan.
• Hal tersebut tertuang dalam bentuk ‘hati’ yang berarti ‘berkelanjutan’ dan
memilik makna ganda yaitu ‘bidan sebaiknya mengetahui wanita atau
wanita sebaiknya tahu bidan‘.
• Model tersebut menunjukkan makna ‘mengetahui atau mengenal’ satu
sama lain pada dua group partisipan dalam asuhan maternitas yaitu ibu dan
bidan.
• Terdapat pandangan bidan dan pandangan ibu.
• Masing-masing memiliki persepsi terhadap dua aspek ‘mengenal’ yakni
‘bidan mengenal ibu dan ibu mengenal bidan’.
Sehingga seluruhnya ada 4 persepsi, 2 dari sisi ibu dan 2 dari sisi bidan.
PROGRAM DI INDONESIA
Bentuk-bentuk ‘women center care’ di Indonesia merupakan program untuk
menurunkan angka kematian ibu yang merujuk pada program-program
sedunia yang didukung oleh WHO yaitu:
• ‘Safe Motherhood’ tahun 1988, di Indonesia dibentuknya Standar
Pelayanan Kebidanan, yang diikuti dengan program-program lainnya yang
masih berkesinambungan.
• ‘The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 Indonesia
menterjemahkannya sebagai ‘Gerakan Sayang Ibu’
• ‘Live Saving Skill’
• Komunikasi Inter Personal dan Konseling (KIP-K)
• Asuhan Persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi
Asuhan Persalinan Normal (APN)
• ‘Making Pregnancies Safer‘(MPS) tahun 2000, dan
• IBI sendiri mengeluarkan Standar Asuhan Kebidanan, dan usulan
peningkatan pendidikan bidan (dari DI, DIII,DIV, S1 dan profesi).
Apa itu Asuhan Yang Berpusat Pada
Perempuan di Kebidanan
Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat
berkontribusi pada kebijakan dan asuhan kebidanan dan maternitas
ditingkat nasional
Definisi Asuhan yang Berpusat Pada Perempuan
(Women Centered Care)
Fontein-Kuipers Y,et al., 2018, Women Centered Care 2.0: Bringing the concept intofocus
Prinsip Asuhan yang Berpusat Pada Perempua
(Women Centered
• Jika dan Kapan akan hamil
• Prosedur yang akan dilakukan,
Pilihan • Kontrasepsi,
• Pemberi layanan dan fasilitas
kesehatan yang ingin digunakan
Layanan yang mudah diakses, maksudnya:
• Dapat terjangkau
(harga/pembiayaan)
• Dilakukan dalam jangka waktu yang
Akses sesui
• Bisa diakses dengan mudah
oleh masyarakat setempat
• Menghargai dan kerahasiaan dijamin
• Tawarkan layanan kesehatan Reproduksi lain yang
terkait
Dukungan
Memberi
emosional Memfasilitasi
kesempatan
dan psikologi mobilitas dan Dukungan
yang luas
selama pemilihan untuk proses
untuk ibu
kehamilan posisi untuk menyusui
dalam
dan ibu
menyusui
persalinan
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO
Menghindari
hal yang menghindari episiotomi mencukur
membahayak
enema yang rutin rambut pubis
an dan tidak
efektif
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO
Asuhan yg masih
Kurangnya penelitian
Asuhan itu memang
untuk
perlu untuk wanita
mengklarifikasi issue
tetapi tidak semua
sehngga bukti kurang
tepat untuk semua
untuk mendukung
orang
rekomendasi yang
jelas
Hambatan Pelaksanaan EBP
Pada Kebidanan
Berkaitan dengan penggunaan waktu.
Akses terhadap jurnal dan artikel.
Keterampilan untuk mencari.
Keterampilan dalam melakukan kritik riset.
Kurang paham atau kurang mengerti.
Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa
untuk penggunaan hasil-hasil riset.
Salah pengertian tentang proses.
Kualitas dari fakta yang ditemukan.
Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang
bagaimana untuk menggunakan literatur hasil
penemuan untuk intervensi praktek yang terbaik
untuk diterapkan pada klien.
TERIMAKASIH