Anda di halaman 1dari 28

Teknik Komunikasi dalam menyampaikan

evidence dengan memperhatikan prinsip


women-centred care

Marni K
Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu mengaplikasikan


 Teknik Komunikasi dalam
menyampaikan evidence dengan
memperhatikan prinsip women-
centred care dalam pelayanan
kebidanan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN WANITA

1. Faktor status wanita dalam masyarakat yang rendah.


2. Faktor resiko kesehatan reproduksi dimana seorang wanita mengalami hamil,
melahirkan, nifas yang beresiko untuk mati.
3. Faktor ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri sebagai
akibat dari pendidikan yang rendah.
4. Faktor kurangnya modal dalam upaya pemeliharaan wanita.
5. Faktor sosial budaya, ekonomi dalam kesehatan wanita antara lain;
• Pelayanan kesehatan tidak terjangkau akan tidak cocok.
• Pengetahuan yang rendah untuk mengenal tanda dan gejala dari berbagai
komplikasi terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
Faktor-Faktor Yang Membuat Ibu Puas

1. Komunikasi
• Cara berkomunikasi yang dipakai bidan melibatkan
ibu dan keluarga.
• Informasi yang diberikan hanya sebatas pengertian
ibu, pengambilan keputusan sepenuhnya diberikan
kepada ibu.
• Komunikasi akan mendekatkan antara bidan dan
ibu, adanya kesejajaran dalam proses asuhan
antara ibu dan bidan, untuk mencapai tujuan asuhan
bidan harus berempati

(Rooks, 1999)
KOMUNIKASI EFEKTIF
• Memberikan asuhan berpusat pada ibu (women centered), bidan untuk
membina hubungan dan berkomunikasi secara efektif dengan ibu.
• pertanyaan yang penting diajukan kepada bidan selama asuhan
kebidanan agar memenuhi kaidah komunikasi efektif adalah meliputi :
• Apakah tersedia kesempatan bagi ibu untuk mengungkapkan harapan
dan ketakutannya selama periode keamilan, persalinan, nifas, dll?
• Bagaimana bidan dapat memfasilitasi diskusi yang penting tentang
pilihan ibu untuk asuhan kebidanan?
• Apa informasi yang perlu diberikan agar ibu dapat memutuskan apakah
keputusan asuhan yang diberikan merupakan hal yang paling tepat?
Lanjutan…
• Bagaimana pasangan dapat terlibat secara efektif dalam
mendukung ibu selama periode kehamilan, persalinan, nifas, dll?
• Apakah ibu memberi persetujuan kepada bidan untuk aspek
asuhan yang akan dilakukan?
• Apakah ibu memahami apa yang dilakukan selama asuhan
kebidanan diberikan?
• Bagaimana informasi tentang aspek asuhan ini dapat diberikan?
• Informasi apakah yang harus diberikan kepada ibu selama
asuhan?
• Apa yang harus diobservasi pada perilaku ibu selama asuhan?
• Apa yang harus dikomunikasikan pada ibu setelah asuhan
kebidanan diberikan?
• Bagaimana dan dimana seharusnya pendokumentasian asuhan
dan efektivitasnya dibuat?
2. Kontrol
• Hasil dari salah satu proyek penelitian
menunjukkan bahwa ibu lebih menyukai
bidan yang mendemonstrasikan lebih dulu
kemampuan dari ibu, memungkinkan ibu
merasakan jadi special,dan menolong ibu
untuk relaks dan tetap dalam kontrol dan
dapat menjadi aspek advokasi.

(Frager,1999)
3. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
• Bidan dan praktisi lain yang praktek dalam
model kebidanan diharapkan memberikan
asuhan secara personal tradisional seperti
yang wanita inginkan.
4. Asuhan yang berkelanjutan
Ada 4 (empat) Pandangan terhadap Asuhan Berkelanjutan.
Caroline Flint (1993) menggunakan sebuah slogan menggambarkan konsep
dari asuhan yang berkelanjutan.
• Hal tersebut tertuang dalam bentuk ‘hati’ yang berarti ‘berkelanjutan’ dan
memilik makna ganda yaitu ‘bidan sebaiknya mengetahui wanita atau
wanita sebaiknya tahu bidan‘.
• Model tersebut menunjukkan makna ‘mengetahui atau mengenal’ satu
sama lain pada dua group partisipan dalam asuhan maternitas yaitu ibu dan
bidan.
• Terdapat pandangan bidan dan pandangan ibu.
• Masing-masing memiliki persepsi terhadap dua aspek ‘mengenal’ yakni
‘bidan mengenal ibu dan ibu mengenal bidan’.
Sehingga seluruhnya ada 4 persepsi, 2 dari sisi ibu dan 2 dari sisi bidan.
PROGRAM DI INDONESIA
Bentuk-bentuk ‘women center care’ di Indonesia merupakan program untuk
menurunkan angka kematian ibu yang merujuk pada program-program
sedunia yang didukung oleh WHO yaitu:
• ‘Safe Motherhood’ tahun 1988, di Indonesia dibentuknya Standar
Pelayanan Kebidanan, yang diikuti dengan program-program lainnya yang
masih berkesinambungan.
• ‘The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 Indonesia
menterjemahkannya sebagai ‘Gerakan Sayang Ibu’
• ‘Live Saving Skill’
• Komunikasi Inter Personal dan Konseling (KIP-K)
• Asuhan Persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi
Asuhan Persalinan Normal (APN)
• ‘Making Pregnancies Safer‘(MPS) tahun 2000, dan
• IBI sendiri mengeluarkan Standar Asuhan Kebidanan, dan usulan
peningkatan pendidikan bidan (dari DI, DIII,DIV, S1 dan profesi).
Apa itu Asuhan Yang Berpusat Pada
Perempuan di Kebidanan

Sebuah pendekatan asuhan untuk perempuan


dan bayi baru lahirnya, dimana bidan:
• Mengoptimalkan proses normal
biologis, psikologis, social, dan
budaya dari proses persalinan dan
Siklus awal kehidupan bayi
Hidup • Bekerja sebagai mitra dengan
perempuan – menghormati latar
belakang dan situasi serta pandangan
dari setiap perempuan
• Mempromosikan agar perempuan memiliki
kapasitas untuk merawat dirinya dan
keluarganya
• Berkolaborasi dengan bidan dan profesi
kesehatan lainnya untuk layanan holistic
yang diperlukan oleh perempuan
masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah,
termasuk kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana sesuai dengan tugas
(UU Kebidanan, 2019)
Midwives, defender of woman’s rights
- Bidan, pembela hak perempuan

• Bidan menghormati dan melindungi hak perempuan, setiap hari


• Bidan perlu lingkungan kerja yang aman dan mendukung
• Perempuan dan Remaja Perempuan punya hak untuk bebas dari
bahaya, kekerasan & abuse, diskrimnasi
• Perempuan dan remaja perempuan memiliki hak untuk mengakses
layanan kesehatan seksual dan Reproduksi

International Day of the Midwife 2019, Advocacyresource


pack
Hak Perempuan – ICM 2017
• Hak untuk dapatkan layanan persalinan dari bidan yang
terampil dan kompeten
• Hak Bayi untuk memiliki Ibu yang sehat dan teredukasi baik
• Hak untuk dihormati sebagai manusia
• Hak atas keselamatan tubuhnya
• Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi
• Hak untuk mendapatkan informasi kesehatan terkini
• Hak untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan keputusan
atas layanan kesehatan yang diterima dan menawarkan
informed consent
• Hak untuk kerahasiaan
• Hak untuk memilih tempat dimana dia akan bersalin
Hak Bidan – ICM 2017

Hak untuk mendapatkan Pendidikan kebidanan yang dapat


memampukan dirinya untuk membangun dan mempertahankan
kompetensi sebagai bidan

Hak untuk praktek sesuai dengan tanggungjawab yang sudah


disepakati oleh ICM/organisasi profesi bidan

Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat
berkontribusi pada kebijakan dan asuhan kebidanan dan maternitas
ditingkat nasional
Definisi Asuhan yang Berpusat Pada Perempuan
(Women Centered Care)

• Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara sadar


dipilih dalam pengelolaan asuhan pada perempuan usia
Reproduksi
• Hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan
• Dibangun melalui interaksi yang baik dan saling terbuka
• Mengakui keahlian dan saling menghormati
kekuatan/kelebihan masing-masing
• Memiliki fokus yang seimbang antara ‘pengalaman
perempuan’ dan juga kesehatan/kesejahteraan dari ibu dan
bayinya

(Patient Centered Care)

Fontein-Kuipers Y,et al., 2018, Women Centered Care 2.0: Bringing the concept intofocus
Prinsip Asuhan yang Berpusat Pada Perempua
(Women Centered
• Jika dan Kapan akan hamil
• Prosedur yang akan dilakukan,
Pilihan • Kontrasepsi,
• Pemberi layanan dan fasilitas
kesehatan yang ingin digunakan
Layanan yang mudah diakses, maksudnya:
• Dapat terjangkau
(harga/pembiayaan)
• Dilakukan dalam jangka waktu yang
Akses sesui
• Bisa diakses dengan mudah
oleh masyarakat setempat
• Menghargai dan kerahasiaan dijamin
• Tawarkan layanan kesehatan Reproduksi lain yang
terkait

• Pastikan kerahasiaan/konfidesialitas, privasi dan


interaksi yang menghormati

• Menjamin layanan yang bebas stigma, bebas


Kualitas diskriminatif dan non-judgmental

• Menjamin rasa nyaman, aman dan


menghargai (respectful)

• Layanan diberikan secara komprehensif dan


menggunakan teknologi tepat guna
Apa yang bisa di lakukan?
Bidan mendukung perempuan untuk
membuat pilihan-pilihan untuk dirinya
dengan cara :
• Berikan informasi yang lengkap dan
Dukungan untuk akurat;
Perempuan membuat • Tawarkan pasien untuk ajukan
Pilihan
pertanyaan dan menyampaikan
kekhawatiran;
• Akui hak pasien perempuan untuk
membuat pilihan, tanpa melihat umur, status
pernikahan ataupun karakteristik lainnya.
• Miliki rasa empati dan hormat untuk
semua perempuan, tanpa melihat
umur ataupun status pernikahan
• Pertahankan interaksi dan
komunikasi yang positif
Dukungan
Pemenuhan hak • Hormati privasi dan kerahasiaan
pasien/perempuan • Patuh pada proses yang suka rela
• dan berbasiskan konsent/ijin
• Memberikan asuhan sesuai dengan
kompetensi, kode etik, standar
profesi, standar pelayanan dan SOP
yang ada
Bidan mendukung perempuan untuk
membuat pilihan-pilihan untuk
dirinya dengan cara :
• Berikan informasi yang lengkap
Sikap dan Kepercayaan
dan akurat;
Pemberi Layanan • Tawarkan pasien untuk ajukan
Kesehatan
pertanyaan dan menyampaikan
kekhawatiran;
• Akui hak pasien perempuan
untuk membuat pilihan, tanpa
melihat umur, status pernikahan
ataupun karakteristik lainnya.
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO

Asuhan yg aman dan berguna

Dukungan
Memberi
emosional Memfasilitasi
kesempatan
dan psikologi mobilitas dan Dukungan
yang luas
selama pemilihan untuk proses
untuk ibu
kehamilan posisi untuk menyusui
dalam
dan ibu
menyusui
persalinan
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO

Asuhan yang membahayakan atautidak


efektif harus dihindari.

Menghindari
hal yang menghindari episiotomi mencukur
membahayak
enema yang rutin rambut pubis
an dan tidak
efektif
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO

Asuhan yang membahayakan atautidak


efektif harus dihindari.

Pemakaian electric Pemakaian Pemakaian


al fetal oxytocin untuk analgesia epidural
monitoring secara meningkatkan untuk mengurangi
lanjut kontraksi nyeri karena his
Kategori Asuhan Sesuai dengan Ev.
based menurut WHO

Asuhan yg masih
Kurangnya penelitian
Asuhan itu memang
untuk
perlu untuk wanita
mengklarifikasi issue
tetapi tidak semua
sehngga bukti kurang
tepat untuk semua
untuk mendukung
orang
rekomendasi yang
jelas
Hambatan Pelaksanaan EBP
Pada Kebidanan
 Berkaitan dengan penggunaan waktu.
 Akses terhadap jurnal dan artikel.
 Keterampilan untuk mencari.
 Keterampilan dalam melakukan kritik riset.
 Kurang paham atau kurang mengerti.
 Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa
untuk penggunaan hasil-hasil riset.
 Salah pengertian tentang proses.
 Kualitas dari fakta yang ditemukan.
 Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang
bagaimana untuk menggunakan literatur hasil
penemuan untuk intervensi praktek yang terbaik
untuk diterapkan pada klien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai