Anda di halaman 1dari 30

Strengthening

Midwifery
Profession
IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
• Organisasi profesi
• Berdiri tanggal 24 Juni 1951
• Menjadi anggota ICM 1956
• Jumlah anggota terdaftar : 138.000 orang
• Tersebar di 33 propinsi, 475 Cabang, 1944 Ranting
• Setiap 3 tahun menghadiri Kongres International
ICM, terakhir di Durban 19 – 23 Juni 2011
• Setiap 5 tahun: Kongres
• Setiap 5 tahun: Rapat kerja nasional (Rakernas),
• Rakernas V dilaksanakan 10 – 16 Okober 2011
BIDAN SEBAGAI PROFESI
• BIDAN bekerja berdasarkan ilmu
pengetahuan dan dipersiapkan secara
akademis dalam kurun waktu tertentu
• BIDAN memiliki degree dan bekerja dalam
suatu profesi setelah menyelesaikan suatu
pendidikan
• BIDAN memperlihatkan perilaku seorang
profesional.
Analisis Situasi
Pendidikan Bidan di Indonesia
• Pendidikan sudah ada sejak 1856
• 140 tahun kemudian … 1996 Pendidikan Bidan
Diploma III
• 12 tahun kemudian … 2008 Pendidikan Bidan
mulai ada S1 Kebidanan  Pendidikan Profesi
Bidan  SESUAI DENGAN STANDAR ICM
• Status Pendidikan Profesi Bidan jelas  ADA
IJIN
Bidan (Midwife)
• Profesi yang bertugas di FRONT LINE
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
• Harus diperkuat dengan latar belakang
pendidikan tinggi yang memiliki pengetahuan
yang adekuat, kepercayaan diri yang kuat,
pemikiran kritis yang baik dan memiliki
ketrampilan pengambilan keputusan yang
baik.
Dimana bidan berada... ?
BIDAN PRAKTIK MANDIRI
• Bertanggung jawab dan mampu
mengorganisir semua aspek dalam
pelayanan kebidanan terhadap
perempuan dan bayinya termasuk ANC,
INC , NIFAS, ASUHAN NEONATUS, BAYI,
BALITA SAMPAI USIA 5 TH, Pemeriksaan
fisik, test laboratorium, menentukan
diagnosa, rencana asuhan, rujukan,
konseling dan breastfeeding.
Filosofi of Care
• Bidan meyakini kehamilan dan kelahiran adalah
suatu peristiwa hidup yang normal
• Peran bidan memastikan,melindungi dan memberi
dukungan terhadap proses fisiologis
• Bidan memberikan asuhan mandiri dan perempuan
sebagai pusat asuhan
• Bidan memfasilitasi partisipasi aktif perempuan
dalam persalinan
• Bidan memberdayakan perempuan menjadi
proaktif
Bidan sahabat perempuan
Penguatan Profesi Bidan
Mengapa diperlukan?
Siapa saja yang bertanggung jawab?
Apa yang sudah kita lakukan?
Bidan diberi banyak tanggung jawab dalam
pelayanan kesehatan maternal – neonatal
Bidan yang paling tahu kebutuhan pasiennya di
komunitas.
Kita harus menggaris bawahi bahwa
penempatan seseorang harus menjiwai
pelayanan yang diberikan  penempatan bidan
di pelayanan kebidanan.
Moment to changes ....
• Pendidikan bidan sejak 1856 perkembangannya
sangat lambat.
• Perubahan dalam pelayanan kebidanan
• Kemajuan teknologi dalam pelayanan kesehatan.
• Meningkatnya harapan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
• Kebutuhan kebidanan perlu dikembangkan dan
didukung agar menjadi lebih baik.
• Perubahan harus dilanjutkan lebih cepat.
High quality of midwifery care

Penguatan pendidikan, pelayanan, manajemen,


penelitian dan policy making.

Mitos dan interpretasi yang keliru tentang


kompetensi bidan.
Seorang bidan cukup memiliki compassion dan
competence

Seorang bidan harus cukup terdidik dalam


memberikan asuhan dan pelayanan yang efektif
dan aman.
Apa yang harus dilakukan?
• Memasyarakatkan profesi,
• Meningkatkan mutu pelayanan
• Memperkuat SDM Kebidanan
• Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
dan stakeholder.
Preparing Action
Analisis kebutuhan sekarang:
•Trend demografi, sosial ekonomi, dan kesehatan
•Pendidikan dan pendidikan berkelanjutan
•Pengembangan profesi
•Kebutuhan supervisi
•Budaya manajemen dan tempat kerja
Bagaimana mengembangkannya:
•Melihat Visi-Misi
•Bidan yang bekerja di mainstream
Promosi inovasi dalam
pelayanan kebidanan
Bidan bekerja dengan versi
baru dan peran baru
Midwives leading Midwifery services
Bidan mampu menjadi pemimpin yang efektif dan
percaya diri dan pemimpin dalam pelayanan dan
mendapat kesempatan bersuara pada semua tatanan
dalam sistem pelayanan kesehatan

Careers in midwifery
Dalam karirnya bidan sudah tampil sebagai profesi yang
memiliki jenjang karir, tanggungjawab dan autonomi yang
tinggi serta kesempatan pengembangan profesional.
MEETING THE CHALLENGE
Meeting the challenge…
• Mempertahankan dan berinvestasi dalam
pengembangan kebidanan
• Memperjuangkan investasi dalam Pendidikan dasar
dan lanjutan  peningkatan ke level degree 
memperkuat Pendidikan Profesi Bidan.
• Memberikan dukungan terus menerus pada profesi
sebagai satu team yang solid dan memiliki budaya
kerja akademis.
• Memperbaharui image masyarakat terhadap profesi.
THE WAY FORWARD
Sumpah Bidan/ Midwifery
pledge
Mendeklarasikan kembali komitmen
bidan terhadap pengguna dan
masyarakat didalam sumpahnya
untuk memberikan asuhan yang
berkualitas tinggi dan mampu
mengatasi situasi yang tidak diduga
sesuai standar.
High quality, compassionate care

Tanggungjawab bidan dalam memberi asuhan:


• Memegang teguh sumpah
• Mempertanggungjawabkan asuhan secara individu
• Mempertahankan kredibiltas pelayanan kebidanan
• Mengutamakan asuhan yang berkualitas tinggi

Tanggungjawab institusi terhadap asuhan:


• Mempertanggungjawabkan terlaksananya pelayanan yang
berkualitas tinggi
• Menunjuk penanggungjawab pelayanan
• Menyusun struktur dan menciptakan budaya kerja yang
didukung oleh pemberi pelayanan yang berkualitas tinggi.
Health and wellbeing
Bidan berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan
• Bidan menganalisis dan merespon setiap interaksi
meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi
• Aktif dalam manajemen dan monitoring pelayanan
Bidan untuk setiap perempuan
• Bidan memberikan arahan dan dukungan dan meyakinkan
koordinasi terhadap kesetaraan dalam pelayanan kesehatan
perempuan.
Bidan sebagai “Role Model”
• Bidan adalah “Role Model” yang bertanggungjawab terhadap
kesehatan dan kesejahteraannya.
Promoting innovation
Building capacity for innovation
 Bidan sebagai “Change agent” mempromosikan
inovasi dalam merancang dan memberi pelayanan
kebidanan.
 Mengembangkan ketrampilan enterpreunership.

Membentuk jaringan
 Membangun jaringan untuk mengembangkan
kapasitas bidan menggunakan selektif tehnologi
dalam praktik kebidanan (midwifery)
.
Midwives leading services
Memperkuat Peran Bidan
 Supervisi/ Kepala unit Pelayanan Kebidanan
 Memperkuat peran bidan di semua tatanan pelayanan
kesehatan
 Memperkuat authority dan mengenal batas peran/
kewenangan bidan sebagai pemimpin/ pelaksana di klinik
untuk memberi pelayanan yang berkualitas dan aman.

Mempercepat pengembangan kepemimpinan


 Mengembangkan dan mendukung SDM bidan yang memilki

potensi menjadi pemimpin.


Careers in midwifery
Pendidikan Berkelanjutan Bidan
 Melakukan registrasi untuk semua yang baru lulus
pendidikan bidan.
 Melaksanakan efektif revalidasi
 Mengembangkan profesionalisme bidan sebagai investasi
keberlanjutan profesi.
Pemasaran Praktik Kebidanan (midwifery)
 Sosialisasi hal baru tentang kebidanan
 Promosikan Bidan sebagai pilihan karir yang baik
 Rekrut kandidat dari berbagai latar belakang sosial.
Integrasikan pratik, pendidikan dan penelitian
 Memfasilitasi keberlangsungan jenjang karir klinikal ademik
 Meningkatkan ketrampilan penelitian
WHAT NEXT?
The next steps
• Pembaruan dan revitalisasi kebidanan
(Midwifery)
• Pengakuan penuh autonomy kebidanan.
• Komitmen dalam memberikan pelayanan
kesehatan/ kebidanan yang berkualitas
( world-class health care).
What can we do?
•Aktif mengadakan/ menghadiri pertemuan
profesional.
•Berdiskusi dengan sejawat, manajer, pimpinan
dan profesi lain
•Merancang perubahan untuk peningkatan
kualitas pelayanan di tempat kerja.
•Praktik berdasarkan bukti ilmiah.
•Berpartisipasi aktif dalam rencana strategis.
•Mari memperkuat profesi bidan !
The world needs midwife
Now more than ever
Than
k you
!

Anda mungkin juga menyukai