BAB III
TINJAUAN KASUS
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent.
2) Memberitahu ibu seluruh hasil pemeriksaan yaitu usia kehamilan saat ini
30-31 minggu, keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaan baik.
3) Memberitahu ibu ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yaitu
terjadi leukore (sekresi vagina dalam jumlah besar), peningkatan
frekuensi berkemih, nyeri ulu hati, flatulen (mengeluarkan gas secara
berlebihan, konstipasi, hemoroid, kram kaki, edema dependen, varises,
insomnia, nyer punggung bawah, hiperventilasi dan sesak nafas, dan
kesemutan pada jari.
130
g. Evaluasi
1) Keadaan umum ibu dan janin baik, TFU sesuai usia kehamilan dan DJJ
dalam batas normal.
2) Ibu menunjukkan respon yang baik terhadap informasi mengenai hasil
pemeriksaan. anjuran yang diberikan.
3) Ibu telah mengetahui jadwal kunjungan ulang dan bersedia untuk
melakukan kunjungan ulang.
2. Kunjungan Kedua
Pada Tanggal 22 Desember 2023 pukul 09:00 WIB
a. Pengkajian dan Pengumpulan Data
1) Data Subjektif
Pada Kunjungan ulang kedua ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya, ibu mengatakan nyeri dibagian punggung berkurang, dan
pergerakan janin aktif. Usia kehamilan sekarang 33-34 minggu.
131
2) Data Objektif
Pada Pemeriksaan fisik didapat keadaan umum baik, tekanan darah
110/80 mmHg, pernapasan 20 x/menit, nadi 78 x/menit, suhu tubuh
36,5°C, tugor baik, tinggi badan 157 cm, berat badan sekarang 68 kg.
Pemeriksaan secara head to toe didapatkan muka tidak oedem dan tidak
pucat, seklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda. Pada pemeriksaan
kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening tidak ada pembesaran,
Pemeriksaan abdomen pembesaran sesuai dengan usia kehamilan. Pada
pemeriksaan palpasi didapatkan Leopold I TFU 30 cm, teraba bokong.
Leopold II bagian kiri perut ibu teraba punggung (keras, rata dan
memanjang), sebaliknya pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-
bagian terkecil janin (ektermitas). Leopold III teraba bagian bulat, keras,
melenting (kepala). Pada bagian terbawah janin kepala sudah masuk
pintu atas panggul. Leopold IV sebagian kecil sudah masuk PAP
(konvergent). Taksiran Berat Janin 2790 gram. Auskultasi DJJ 144
x/menit, teratur, kuat. Pada pemeriksaan extermitas tidak tampak cacat.
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent.
2) Memberitahu ibu seluruh hasil pemeriksaan yaitu usia kehamilan saat ini
30-31 minggu, keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaan baik.
3) Menjelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti rasa
mules semakin sering dan lama, terasa nyeri perut bagian bawah menjalar
ke pinggang dan mengeluarkan lendir campur darah, keluar air-air
beserta pecahnya ketuban.
4) Menganjurkan ibu melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
meliputi pemeriksaan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb), protein urin,
golongan darah, penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B.
5) Memberitahu ibu kunjungan ulang berikutnya.
6) Mendokumentasikan semua asuhan kebidanan yang telah diberikan.
133
g. Evaluasi
1) Keadaan umum ibu dan janin baik, TFU sesuai usia kehamilan dan DJJ
dalam batas normal.
2) Ibu menunjukkan respon yang baik terhadap informasi mengenai hasil
pemeriksaan. anjuran yang diberikan.
3) Ibu telah mengetahui jadwal kunjungan ulang dan bersedia untuk
melakukan kunjungan ulang.
3. Kunjungan Ketiga
Pada Tanggal 07 Januari 2024 pada pukul 16.00 WIB
a. Pengkajian dan Pengumpulan Data
1) Data Subjektif
Pada Kunjungan ulang ketiga, ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya, pergerakan janin aktif dan nyeri punggung yang di
rasakan sedikit berkurang.Usia kehamilan sekarang 35-36 minggu.
2) Data Objektif
Pada Pemeriksaan fisik didapat keadaan umum baik, tekanan darah
110/80 mmHg, pernapasan 20 x/menit, nadi 78 x/menit, suhu tubuh
36,5°C, tugor baik, tinggi badan 157 cm, berat badan sekarang 71 kg.
Pemeriksaan secara head to toe didapatkan muka tidak oedem dan tidak
pucat, seklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda. Pada pemeriksaan
kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening tidak ada pembesaran,
Pemeriksaan abdomen pembesaran sesuai dengan usia kehamilan.
Pada pemeriksaan palpasi didapatkan Leopold I TFU 31 cm, teraba
bokong. Leopold II bagian kiri perut ibu teraba punggung (keras, rata dan
memanjang), sebaliknya pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-
bagian terkecil janin (ektermitas). Leopold III teraba bagian bulat, keras,
melenting (kepala). Pada bagian terbawah janin kepala sudah masuk
pintu atas panggul. Leopold IV sebagian kecil sudah masuk PAP
(konvergent). Taksiran Berat Janin 2945 gram. Auskultasi DJJ 146
x/menit, teratur, kuat. Pada pemeriksaan extermitas tidak tampak cacat.
Refleks patella positif kanan kiri. Akral normal dan pemeriksan
anogenetalia tidak dilakukan. Pemeriksaan laboratorium dan tripel
eliminasi dilakukan di Puskesmas Talang Bakung dengan hasil yaitu Hb:
11,7 gr/dl, golongan darah: 0, protein urine: negatif, HBsAg: non reaktif,
VCT: non reaktif, sifilis: non reaktif. USG telah di lakukan
134
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent
2) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu tekanan darah: 110/80
mmHg, Nadi: 81 x/menit, Suhu; 36,5°C. Pernapasan: 20 x/menit, TB:
157 cm, BB: 71 cm. Usia Ininggu, kehamilan 35-36 minggu, TBJ: 2945
gram, DJJ: 146 x/menit teratur dan kuat. Ibu dan janin dalam keadaan
baik..
3) Mengingatkan ibu tentang ibu mengenai tanda-tanda persalinan seperti
rasa mules semakin sering dan lama, terasa nyeri perut bagian bawah
menjalar ke pinggang dan mengeluarkan lendir campur darah, keluar air-
air beserta pecahnya ketuban.
4) Menjelaskan kepada ibu mengenai persiapan persalinan seperti rencana
tempat dan penolong persalinan, rencana pembuat keputusan jika terjadi
kegawadaruratan, mempersiapkan pakaian ibu dan pakaian bayi dalam
tas agar memudahkan pada saat ibu akan bersalin.
5) Menginformasikan kepada ibu mengenai KB pasca persalinan dengan
metode kontrasepsi berdasarkan jangka waktu pemakaian yaitu metode
kontrasepsi jangka panjang diantaranya AKDR, AKBK, kontrasepsi
mantap (MOW, tubektomi, vasektomi) dan metode kontrasepsi jangka
pendek yaitu suntik pil, kondom.
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang setiap minggu atau
apabila ada keluhan serta jika sudah ada tanda-tanda melahirkan.
7) Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan.
g. Evaluasi
1) Keadaan umum ibu dan janin baik, TFU sesuai usia kehamilan dan DJJ
dalam batas normal.
2) Ibu menunjukkan respon yang baik terhadap informasi mengenai hasil
pemeriksaan. anjuran yang diberikan.
3) Ibu telah mengetahui jadwal kunjungan ulang dan bersedia untuk
melakukan kunjungan ulang.
136
kaki, kepala diangkat dengan mata melihat ke perut dan mata jangan
dipejamkan dan berhenti saat tidak ada his.
5) Memberikan dukungan dan pujian kepada ibu untuk usahanya dalam
meneran dan ibu terlihat semangat untuk meneran karena didampingi
oleh suami.
6) Memimpin ibu meneran dan menolong kelahiran bayi, meliputi:
a) Melihat adanya tanda persalinan kala II.
b) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan penatalaksana komplikasi ibu dan
bayi baru lahir. Untuk asfiksia: tempat tidur datar dan keras, 2 kain
dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60
cm dari tubuh bayi.
c) Memakai APD seperti celemek, masker, kaca mata dan sepatu boat.
d) Melepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, mencuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
mengeringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan kering.
e) Memakai sarung tangan DTT.
f) Memasukan oxitosin ke dalam spuit (menggunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT dan steril, letakkan kedalam wadah
partus set.
g) Bersihkan vulva dan perineum menyeka dengan hati-hati dari depan
kebelakang dengan menggunakan kapas basah yang telah dibasahi
oleh air DTT.
h) Lakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap,
portio tidak teraba, UUK, Hodge IV, penurunan 0/5 dan selaput
ketuban sudah pecah.
i) Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian melepaskan dan merendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan setelah sarung
tangan dilepaskan.
j) Memeriksa DJJ setelah uterus berkontraksi/saat relaksasi uterus
142
kanan
Tabel 3.1
Hasil Pemantauan Kala IV Selama 2 Jam Post Partum
Keadaan Kandung
NO Waktu TD N S TFU Perdarahan
Umum Kemih
03.10 120/80 mmHg 82x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
03.25 120/80 mmHg 82x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
1 03.40 110/80 mmHg 80x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
03.55 110/70 mmHg 80x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
04.25 110/70 mmHg 80x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
2 04.55 110/70 mmHg 80x/i 36,5°C 2 jr d b/pusat Baik Kosong ±20 cc
Data dasar:
a) Bayi lahir segera menangis, warna kulit merah muda, bayi bergerak
aktif.
b) Keadaan umum bayi baik, frekuensi denyut jantung 142 x/menit, suhu
36,5°C, pernapasan 47 x/menit
c) Jenis kelamin perempuan.
d) Berat badan 3300 gram, panjang badan 50 cm lingkar kepala 33 cm,
lingkar dada 32 cm, lingkar perut 31 cm,
e) Apgar Score 9/10.
2) Masalah: tidak ada
c. Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Tidak ada
d. Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan
Segera Tidak ada
e. Merancanakan Asuhan
1) Lakukan informed consent
2) Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan.
3) Timbang dan ukur panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar
perut bayi.
4) Berikan suntikan Vitamin K1 0,5c segera setelah lahir pada bayi di paha
bagian kiri.
5) Berikan salep mata pada bayi.
6) Berikan suntikan imunisasi Hb 0 dengan dosis 0,5 ml dipaha kanan
anterolateral setelah 1 jam pemberian vitamin K.
7) Lakukan perawatan tali pusat terbuka tanpa menggunakan kasa steril dan
betadin.
8) Pertahankan suhu tubuh bayi.
9) Berikan bayi pada ibu untuk disusui sesering mungkin atau minimal setiap
2 jam dan ciptakan bounding antara ibu dan bayi.
10) Dokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent
2) Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi saat ini dalam
151
2) Data Objektif
Pada pemeriksaan fisik didapatkan mata bersih, tidak anemis dan tidak
ikhterik. Warna kulit kemerahan, dan tidak ikterus. Talipusat
bersih.Keadaan umum bayi baik, frekuensi denyut jantung 140 x/menit,
suhu 36,7°C, pernapasan 45 x/menit, jenis kelamin perempuan, berat
badan 3300 gram, panjang badan 50 cm lingkar kepala 33 cm, lingkar
dada 32 cm, lingkar perut 31 cm, refleks hisap kuat.
b. Interpestasi Data Bayi Baru Lahir
1) Diagnosa: Bayi baru lahir normal umur 6 jam.
Data dasar:
a) Ibu mengatakan keadaan bayi baik.
b) Frekuensi denyut jantung 140 x/menit, suhu 36,7°C, pernapasan 45
x/menit.
c) Tugor baik, bayi aktif.
d) Refleks hisap kuat.
e) Warna kulit kemerahan.
2) Masalah :Tidak ada.
c. Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Tidak ada
d. Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan
Segera Tidak ada
e. Merancanakan Asuhan
1) Lakukan informed consent.
2) Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
3) Mandikan bayi dengan menggunakan air hangat.
4) Jaga kehangatan dan kebersihan bayi dengan segera mengganti popok bayi
bila bayi BAB atau BAK dengan popok kering yang baru.
5) Berikan nasehat pada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi di rumah
seperti perawatan tali pusat terbuka tanpa menggunakan kasa.
6) Ajarkan kepada ibu berbagai posisi menyusui yang dapat di praktikkan dan
memberitahu perlekatan antara mulut bayi dan puting yang benar.
7) Informasikan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
153
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent pada ibu
2) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan kondisi
bayi dalam keadaan baik, TTV dalam batas normal, BB:3300 gram, PB: 50
cm.
3) Memandikan bayi dengan menggunakan air hangat.
4) Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi dengan segera mengganti popok
bayi bila bayi BAB atau BAK dengan popok kering yang baru.
5) Memberikan nasehat pada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi di
rumah seperti penggunaan gurita bayi yang sudah tidak digunakan serta
perawatan tali pusat terbuka tanpa menggunakan kasa. Perawatan tali pusat
terbuka berarti membiarkan tali pusat terbuka dan hanya
membersihkannya dengan air bersih, serta membiarkan tali pusat puput
dengan sendirinya tanpa membungkus dan membubuhkan daun-daunan,
abu dapur, atau ramuan. Perawatan tali pusat terbuka menunjukan bukti
pelepasan tali pusat jauh lebih cepat di karenakan sirkulasi udara pada
perawatan tali pusat terbuka lancar dan tidak terhalang.
6) Mengajarkan kepada ibu berbagai posisi menyusui yang dapat di
praktikkan dan memberitahu perlekatan antara mulut bayi dan puting yang
benar.
7) Menginformasikan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
seperti bayi panas atau kedinginan, perubahan wama kulit, kejang, nafas
cepat, menangis merintih, menangis melengking, tidak mau menyusu dan
ada perdarahan tali pusat.
g. Evaluasi
1) Keadaan umum bayi baik.
2) Ibu dan keluarga telah mengerti tentang perawatan bayi di rumah seperti
penggunaan gurita bayi yang tidak boleh dikenakan serta perawatan tali
pusat terbuka tanpa kasa dan betadine.
154
e. Merencanakan Asuhan
1) Lakukan informed consent.
2) Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
3) Jaga kebersihan bayi dengan cara memandikan bayi, mengganti pakaian
bayi jika basah.
4) Anjurkan ibu untuk pemberian ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin setelah selesai menyusui bayi disendawakan.
5) Beritahu ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir.
6) Lakukan pendokumentasian
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan Informed consent.
2) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksain Berat
badan 3500 gram, panjang badan 50 cm lingkar kepala 33 cm, lingkar dada
32 cm, lingkar perut 32 cm, kondisi bayi dalam keadaan baik.
3) Menjaga kebersihan bayi dengan cara memandikan bayi, mengganti
pakaian bayi jika basah.
4) Menganjurkan ibu untuk pemberian ASI eksklusif dan menyusui bayinya
sesering mungkin setelah selesai menyusui bayi disendawakan.
5) Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir sepert pemberian ASI
sulit, pernapasan lebih cepat >60 x/meni, suhu badan yang tinggi, Tali
pusat merah dan bernanah, muta bengkak, kemungkinan infeksi bakteri,
Berat badan rendah, diare.
6) Melakukan pendokumentasian.
g. Evaluasi
1) Keadaan umum bayi baik dan terjadi peningkatan berat badan bayi
menjadi 3500 gram dan lingkar perut 32 cm.
2) Ibu akan memberikan ASI eksklusif dan menyusui bayinya sesering
mungkin setelah menyusui bayi disendawakan.
156
4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Umur 27 Hari (KN- III)
Pada Tanggal 202 Februari 2024 Pukul 09.00 WIB
a. Pengkajian (Data Subjektif dan Data Objektif)
1) Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan bayinya kuat
menyusu, tidak rewel, BAB 1-2 kali sehari. BAK 5-6 kali sehari.
2) Data Objektif
Keadaan umum: baik. Frekuensi denyut jantung 138 x/menit, suhu
36,60C, pernapasan 42x/menit, berat badan 3700 gram, panjang badan 52
cm lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar perut 36 cm. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan mata bersih, tidak ada secret, sclera putih,
konjugtiva merah muda, tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa
bibir lembab, bibir kemerahan, refleks sucking dan swallowing baik, tidak
ada oral trash, lidah bersih, tidak ada retraksi dada, pernapasan teratur,
perut tidak kembung, Tali pusat sudah lepas, bersih dan terlihat tidak ada
tanda- tanda infeksi. Genetalia bersih, tidak ada kelainan pada ekstermitas.
b. Interpretasi Data Bayi
1) Diagnosa: Bayi baru lahir normal umur 27
hari. Data Dasar:
a) Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan bayinya kuat
menyusu, tidak rewel.
b) Frekuensi denyut jantung 138 x/menit, suhu 36,60C, pernapasan
42x/menit.
c) Berat badan 3700 gram, panjang badan 52 cm lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 34 cm, lingkar perut 36 cm.
d) Refleks hisap dan menelan baik.
e) Tali pusat sudah lepas, bersih dan terlihat tidak ada tanda-tanda infeksi.
2) Masalah: Tidak ada
c. Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Tidak ada
d. Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan
Segera Tidak ada
157
e. Merencanakan Asuhan
1) Lakukan informed consent.
2) Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
3) Ingatkan ibu untuk melakukan perawatan sehari-hari pada bayi.
4) Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan apapun.
5) Informasikan kepada ibu untuk membawa bayinya ke Puskesmas atau ke
posyandu untuk imunisasi BCG saat umur bayi 1 bulan.
6) Anjurkan ibu membawa bayinya rutin ke posyandu setiap bulan untuk
mengukur pertumbuhan bayinya.
7) Anjurkan ibu membawa bayi ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.
8) Lakukan pendokumentasian.
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Melakukan informed consent.
2) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan frekuensi
denyut jantung 138 x/menit, suhu 36,6°C, pernapasan 42x/menit, Berat
badan 3700 gram, panjang badan 52 cm lingkar kepala 35 cm, lingkar dada
34 cm, lingkar perut 36 cm, kondisi bayi baik
3) Mengingatkan ibu untuk melakukan perawatan sehari-hari pada bayi
seperti memandikan bayi, perawatan tali pusat, mencegah ruam popok
dengan menganti popok bayi ketika basah.
4) Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan
tanpa makanan tambahan apapun.
5) Menginformasikan kepada ibu untuk membawa bayinya ke Puskesmas
atau ke posyandu untuk imunisasi BCG saat umur bayi 1 bulan.
6) Menganjurkan ibu membawa bayinya rutin ke posyandu setiap bulan
untuk mengukur pertumbuhan bayinya.
7) Menganjurkan ibu membawa bayi ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.
8) Melakukan pendokumentasian.
g. Evaluasi
1) Keadaan umu bayi baik dengan hasil pemeriksaan frekuensi denyut
jantung 138 x/menit, suhu 36,6°C, pernapasan 42x/menit, Berat badan
3700 gram,
158
2) Memberitahu ibu tentang perubahan fisiologis pada masa nifas yaitu rasa
mules sebagai proses yang normal karena otot rahim mengalami sedikit
kontraksi untuk proses pengecilan yang di pengaruhi hormon produk ASI
yaitu oksitosin. Untuk itu bila ibu menyusui dapat membantu proses
pengecilan uterus, dan rasa nyeri pada luka bekas jahitan itu merupakan
hal yang normal karena luka bekas jahitan belum kering.
3) Memberitahu ibu tanda bahaya nifas
a) Perdarahan pervaginam yang lebih dari 500 ml.
b) Adanya tanda-tanda infeksi masa nifas seperti nyeri pelvik, demam
38,5ºC atau lebih, pengeluaran vagina yang berbau busuk.
c) Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur.
d) Pembengkakan wajah, tangan atau kaki.
e) Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih.
f) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang sangat lama.
g) Rasa sakit, merah lunak, dan pembengkakan dikaki.
h) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan diri
sendiri.
4) Mengajarkan ibu tentang cara perawatan luka perineum dan
menganjurkan kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Kompres
dingin ini bekerja dengan memblok transmisi stimulasi nyeri sehingga
impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
5) Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri terutama daerah
perineum dan mengganti pakaian dalam dan pembalut sesering mungkin
minimal 3x sehari.
6) Menganjurkan ibu mobilisasi dini secara bertahap. Gerakan yang
dilakukan oleh ibu segera setelah melahirkan untuk merubah posisi ibu
berbaring, miring kanan/kiri, duduk sampai ibu dapat berdiri sendiri.
Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena.
7) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan. Kurang istirahat dapat menyebabkan jumlah ASI
berkurang, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan dalam merawat
bayi nya sendiri.
162
jahitan tampak kering, bersih, tidak kemerahan, dan tidak ada nanah.
b. Interprestasi Data Dasar
1) Diagnosa: P1A0 nifas normal hari ke 7.
Data dasar:
a) Ibu mengatakan persalinan pertama dan tidak pernah keguguran.
b) Ibu mengatakan hari ini memasuki hari ke 7 masa nifas.
c) Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering dan tidak nyeri lagi, bayi
menyusu kuat, ASI keluar banyak.
d) Keadaan umum: baik. Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 78 x/menit,
suhu 36,8°C, pernapasan 20 x/menit.
e) Konjugtiva merah muda, sclera tidak ikterik.
f) Payudara tidak ada pembengkakan, ASI keluar lancar.
g) TFU: pertengahan pusat sympisis, kontraksi baik.
h) Lokhea sanguinolenta.
i) Luka jahitan perineum tampak kering, bersih, tidak kemerahan, dan
tidak ada nanah.
2) Masalah: tidak ada.
c. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Tidak ada.
d. Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera
Tidak ada.
e. Merencanakan Asuhan
1) Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2) Beritahu ibu kembali kebutuhan nutrisi dan cairan ibu nifas.
3) Ingatkan kembali tentang perawatan perineum dan menjaga kebersihan
diri atau personal hygiene.
4) Ingatkan kembali kepada ibu untuk tetap memberikan ASI eklusif pada
bayinya.
5) Ingatkan kembali tanda dan bahaya pada masa nifas.
6) Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada keluhan.
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu Keadaan
umum: baik. Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 78 x/menit, suhu
36,8°C,
164
f. Pelaksanaan Asuhan
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu Keadaan
umum ibu baik. Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu
36,6°C, pernapasan 20 x/menit. Tidak ada tanda-tanda infeksi nifas.
2) Memastikan ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan tidak
mengalami kesulitan dalam memberikan ASI pada bayinya.
3) Mengingatkan kembali tentang perawatan perineum dengan cara sering
mengganti pembalut dan celana dalam minimal 2x sehari atau bila lembab
dan membersihkan vagina denga air bersih dari arah depan ke belakang.
4) Mengingatkan ibu untuk tetap meningkatkan asupan makanan yang
bergizi dan tinggi protein. Karena makanan yang bergizi berguna untuk
meningkatkan kesehatan ibu, penyembuhan luka perinium, serta
meningkatkan produksi ASI.
5) Memberikan ibu penjelasan tentang metode kontrasepsi pasca salin, dan
memastikan ibu memilih salah satu metode kontrasepsi.
6) Memberitahu ibu kapan diperbolehkannya melakukan hubungan seksual
yaitu setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa sakit saat
memasukan jari ke dalam vagina, dan pastikan ibu berKB supaya tidak
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
7) Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada keluhan.
g. Evaluasi
1) Keadaan ibu lebih membaik dari sebelumnya tanda-tanda vital dalam
batas normal yaitu tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu
36,6°C, pernapasan 20 x/menit, ASI keluar lancar, TFU tidak teraba,
pengeluaran pervaginam lokhe alba, pada perineum luka jahitan bersih,
tidak kemerahan, tidak ada nanah, dan sudah kering.
2) Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang.
4. Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas Hari Ke-34 Pada
Tanggal 30 Maret 2023 Pukul
16.00 WIB
a. Pengkajian (Data Subjektif dan Data Objektif)
1) Data Subjektif
Ibu mengatakan hari ini tidak memiliki keluhan pada masa nifasnya.
Sampai dengan hari ini ibu masih memberikan ASI saja kepada bayinya,
168