Anda di halaman 1dari 13

M EN ET A P K AN

K EH A M I L A N
DIAGNOSA N
DAN MEN E N T U KA
PENAT AL AK SA N A A N
ASUH A N S E SU A I
DIAGNOSA

Kelompok 14
STr Kebidanan Tanjung Karang
Dr. Ika Fitria Elmeida, S.ST.,M.Keb. 2022/2023
Menetapkan
Diagnosa
Kehamilan
Dengan Tepat

A. ) Normalitas Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah


kira - kira 280 hari ( 40 minggu ) dan tidak lebih dari 300 hari
( 43 minggu ) kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:
Trimester I dimulai dari konsepsi sampai dengan 12 minggu
Trimester II dimulai dari 13 minggu sampai 28 minggu
Trimester 3 dimulai dari 29 minggu sampai 40 minggu
Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda pasti hamil
2. Tanda persumtif/tanda
tidak pasti 2) Tanda persumtif/tanda tidak pasti
3. Tanda mungkin hamil
1) Perut membesar
2) Mual muntah
1) Tanda pasti hamil 3) Payudara tegang
Terasa gerakan janin 4) Mengidam (ingin makanan khusus)
Teraba bagian – bagian 5) Hipersalivasi
janin 6) Konstipasi
Denyut jantung janin 7) Pigmentasi kulit
3.Tanda Mungkin Hamil
Amenorhea : Wanita tidak menstruasi 2 bulan berturut - turut
Mual & Muntah : Umumnya terjadi saat wanita hamil muda ( 6-
8 minggu )
Mastodynia : Payudara terasa nyeri dan kencang, karena
hormon estrogen pada ductus mamae dan progesteron pada
alveoli
Quickening : Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau 20
( primigravida ) dan 14 atau 16 minggu ( multi gravida )
Miksi : Wanita hamil trimester I dan II sering ingin kencing
Konstipasi : kesulitan BAB karena pengaruh hormon progesteron
Epulis: Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah
B.)Membedakan Antara Ketidaknyamanan Dan
Kemungkinan Komplikasi

Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan akibat kehamilan yang


disebutkan dibawah ini, akan tetapi tidak sedikit juga yang mengalaminya.
Seperti, rasa letih, punggung atas sakit, kram kaki, edema tungkai, varikositas
/ varises.

Maka, Bidan harus melakukan hal-hal sebagai berikut:


a) Mengkaji keluhan yang dirasakan pasien melalui anamnesis yang efektif dan
komunikatif.
b) Dikuatkan dengan pemeriksaan fisik, terutama yang berkaitan dengan
keluhan yang dirasakan pasien
c) Pengambilan kesimpulan secara tepat untuk mengurangi resiko komplikasi
C.) Identifikasi Tanda & Gejala
Penyimpangan Normal
a) Melalui anamnesis dengan teknik yang efektif
b) Bidan menguasai teori mengenai kehamilan yang normal dan tidak normal
Beberapa tanda bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan
• Ibu hamil mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah terus menerus
dari jalan lahir, baik itu pada usia kehamilan muda maupun tua.
• Bengkak di kaki, tangan, atau wajah yg tdk normal disertai sakit kepala atau
bahkan kejang-kejang. muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
• Demam atau panas tinggi. (saat Demam Tinggi Ibu Hamil tidak disarankan minum
obat penurun panas, sebaiknya cukup diberikan air putih)
• Air ketuban keluar sebelum waktunya, sehingga dapat memicu terjadinya infeksipada
janin.
• Gerakan Bayi dalam kandungan berkurang atau tidak bergerak, sama sekali.
(seorang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin kurang lebih 10 kali dalam 24 jam)
D.) Identifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar
a) Bidan harus aktif dalam mengajukan pertanyaan, sehingga penyuluhan benar-
benar sesuai kebutuhan pasien.
b) Pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) bertujuan untuk memberi
pemecahan masalah sesuai dengan hasil kajian pada saat melakukan asuhan
pada ibu hamil.
Pemberian buku KIA. Pastikan bahwa ibu memahami hal-hal berikut:
Perencanaan persalinan dan pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk: Siapa
yang akan menolong persalinandimana akan melahirkan, siapa yang akan
membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan kesiapan donor darah
bila timbul permasalahan.
Pentingnya peran suami atau pasangan dan keluarga selama kehamilan dan
persalinan.
Pemberian suplemen vitamin dan tablet FE.
2. Menentukan Penatalaksanaan Asuhan Sesuai
Diagnose
A.) Kebutuhan Tindakan Segera
Komplikasi kehamilan dan persalinan seringkali menjadi penyebab utama morbiditas
dan mortalitas ibu. Setidaknya 40% dari semua wanita hamil mengalami beberapa
jenis komplikasi selama kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal sehingga ibu hamil mampu
untuk menghadapi persalinannya nanti, pada masa nifas, pada pemberian ASI untuk
bayinya dan proses kembalinya masa nifas secara normal.
Pentingnya pemeriksaan kehamilan secara intensif dan terpantau oleh tenaga
kesehatan yang terlatih maka dapat meminimalkan faktor resiko pemicu munculnya
komplikasi yang dialami oleh ibu hamil selama kehamilannya, selama persalinan dan
selama ibu dalam masa nifas. (Depkes RI, 2012).
B.) Pemenuhan Kebutuhan Psikis Dan Fisik Ibu Hamil Sesuai Tahap
Perkembangannya

1.) Psikis
Secara teoritis kecemasan adalah perasaan khawatir,gugup, atau gelisah
tentang sesuatu dengan hasil yang tidak pasti dan dapat mengiringi,
mempengaruhi, atau menyebabkan depresi dan tidak didukung oleh situasi yang
ada. Kecemasan pada ibu hamil trimester 1 yaitu adanya perubahan fisik dan
psikologis yaitu mual-mual, pusing,cepat lelah, mudah marah,dan takut akan
keguguran. Kecemasan pada trimester 2 yaitu ketakutan ibu hamil akan
berkembangnya janin didalam kandungan masih hidup atau mengalami suatu
gangguan. Kecemasan pada trimester 3 ketika mendekati persalinan, dimana ibu
hamil akan ditakuti oleh kesakitan ketika persalinan bahkan resiko kematian
(Icemi, 2015).
2.) Fisiologis

Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu dalam menjalani
kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi oksigenasi,
nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi/body mekanik,
istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu
maupun janin selama masa kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
C.Pendidikan dan konseling dalam kehamilan

Konseling merupakan proses menolong seseorang untuk belajar bagaimana


mencapai pertumbuhan diri, mengembangkan hubungan interpersonal,
menyelesaikan masalah, membuat keputusan dan merubah perilaku.
Dalam konseling klien dimotivasi secara alamiah untuk mengembangkan diri,
kesehatan, sosialisasi, realisasi diri dan kebebasan.

Konseling laktasi ditemukan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Klien


yang mendapat konseling laktasi akan mempunyai pengetahuan yang benar
tentang proses laktasi sehingga lebih percaya diri dalam memberikan ASI
eksklusif.
C. Persiapan persalinan

Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat sebagian kecil ibu hamil yang memilih
bersalin di rumah sendiri dan ditolong oleh paraji. Hal ini perlu diwaspadai
karena persalinan tersebut tidak aman dan dapat membahayakan ibu dan bayi.
Persalinan hendaknya dilakukan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dalam kebidanan.

Untuk itu, karena masih adanya ibu hamil yang memilih bersalin di rumah dan
ditolong oleh paraji, maka yang perlu dilakukan petugas kesehatan disini adalah
meningkatkan upaya edukasi yang lebih intensif dan menjangkau kepada seluruh
ibu hamil sehingga ibu hamil dapat memilih penolong persalinan yang aman, tepat
dan sesuai.
Thank You!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai