Disusun Oleh :
NIM : P27224016032
ALIH JENJANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh :
NIM : P27224016032
Pembimbing Kasus,
R.D.Rahayu,S.SiT,S.Psi,M.Psi
NIP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan menggunakan manajeman kebidanan.
2. Khusus
C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
a. Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung
pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam
melaksanakan tugas sebagai bidan.
b. Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga
kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
3. Bagi Klien dan Keluarga
a. Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang
terjadi pada kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta
masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk
memperhatikan kehamilannya.
b. Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi
yang terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta
masalah pada kehamilan.
4. Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan
selalu menjaga mutu pelayanan.
5. Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi
yang terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta
masalah pada kehamilan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Tahap Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga periode yaitu : 40
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
Ketika wanita dinyatakan hamil, maka kadar hormon
progesteron dalam tubuh akan meningkat dan akan menimbulkan
mual, muntah pada pagi hari, lemah, letih dan membesarnya
payudara. Pada awal kehamilannya ibu akan membenci perubahan
yang terjadi pada dirinya. Banyak ibu merasa kecewa, terjadi
penolakan, kecemasan, dan kesedihan.
b. Kehamilan triwulan kedua (antara > 12 sampai 28 minggu).
Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini ibu dapat merasakan kehamilannya. Banyak ibu merasa
terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakan pada trimester pertama.
c. Kehamilan triwulan terakhir (antara > 28 sampai 40 minggu).
Pada trimester ketiga ibu akan bersikap melindungi bayinya
dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya.
Trimester ketiga lebih sering disebut periode menunggu atau
penantian dan waspada. Sebab pada masa ini ibu merasa tidak sabar
ingin segera melihat anak yang selama sembilan bulan lahir kedunia
ini. Trimester ketiga ini adalah masa persiapan kelahiran dan peran
sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
4. Diagnosa Banding Kehamilan
a. Hamil palsu (pseudocyesis)
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan tes biologis tidak
ditemukan tanda kehamilan
b. Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda kehamilan,
Bentuk dan pembesaran tidak merata, Perdarahan banyak dan nyeri
pada saat menstruasi
c. Hematometra
Terlambat datang bulan yg dapat melampaui usia kehamilan, Perut
terasa sakit setiap bulan, Terjadi penumpukan darah dalam rahim,
Tanda dan pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan hasil positif,
Sebab himen in ferporata
d. Kandung kemih yang penuh
Lakukan katerisasi, maka pembesaran uterus akan menghilang.
4. Macam-macam Palpasi
a. Secara Leopold I, gunanya untuk :
1) Menentukan umur kehamilan.
Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri :
a) Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum bisa terbaca dan
diraba dari luar.
b) Akhir bulan ketiga (12 minggu) → 1 – 2 jari atas symphisis
c) Akhir bulan IV (16 minggu) → pertengahan antara pusat –
symphisis
d) Akhir bulan V (20 minggu) → 3 jari bawah pusat
e) Akhir bulan VI (24 minggu) → setinggi pusat
f) Akhir bulan VII (28 minggu) → 3 jari atas pusat
g) Akhir bulan VIII (32 minggu) → pertengahan prosessus
xipoideus
h) Akhir bulan IX (36 minggu) → 3 jari bawah prosessus
xipoideus
i) Akhir bulan X (40 minggu) → pertengahan prosessus
xipoideus – pusat.
2) Mengetahui bagian yang terdapat di fundus.
a) Kepala → keras, bundar, dan melenting.
b) Bokong → lunak, kurang bundar, kurang melenting.
c) Lintang → fundus teraba kosong.
3) Menghitung TBJ menurut Johnson Tusak.
HI : TFU – 13cm X 155 gram
H II : TFU – 12cm X 155 gram
H III : TFU – 11cm X 155 gram
b. Secara Leopold II
Gunanya untuk menentukan letak punggung anak pada letak
memanjang dan menentukan letak kepala dan letak lintang.
Tanda punggung : datar, keras, tidak teraba bagian kecil anak.
c. Secara Leopold III
Gunanya untuk mnentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan
apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
d. Secara Leopold IV
Gunanya untuk menentukan seberapa jauh masuknya bagian bawah.
Bila jari-jari tangan saling bertemu berarti kepala belum masuk
(convergen), bila kedua tangan sejajar berarti kepala sudah masuk
rongga panggul, dan bila kedua tangan saling menjauh berarti ukuran
kepala terbesar sudah masuk PAP (divergen).
Prasat Osborn gunanya untuk menentukan ada tidaknya
keseimbangan antara kepala dan panggul.