Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa periode kehamilan terjadi berbagai perubahan fisiologis antara lain
perubah fisik. Perubahan-perubahan selama kehamilan menimbulkan ketidak nyamanan
pada ibu hamil. Perubahan ini deperlukan guna melindungi fungsi normal ibu dalam
menyediakan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perubahan ini
menimbulkan gejala spesifik sesuai dengan tahapan kehamilan yang terdiri dari tiga
trimester. Selama ibu hamil ditrimester tiga membutuhkan perhatian khusus, karena masa
ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang semakin meningkat. Postur dan
berat badan yang bertambah menyebabkan ibu hamil merasakan salah satunya adalah
nyeri pada pinggang (Martinus Gonsianus Geta, Fransiska Yuniati Demang, 2020).
Sementara menurut Kusmaryadi (2011), nyeri pinggang selama kehamilan adalah
keluhan umum pada wanita hamil. Angkanya sekitar 50-70 % dari wanita hamil bisa
merasakannya.
Nyeri pinggang ini bisa dirasakan di semua tingkat usia kehamilan. Tetapi paling
banyak dirasakan saat kehamilan tua (trimester ketiga). Oleh karena itu, selain makan
secara teratur, ibu hamil harus cukup istirahat dan berolahraga sesuai dengan
kebutuhannya. Salah satu olahraga yang baik untuk ibu hamil adalah senam hamil. Nyeri
pinggang yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan nyeri jangka panjang,
meningkatkan kecenderungan nyeri pinggang pada saat pasca partum dan nyeri pinggang
kronis yang sulit untuk disumbuhkan. Sehingga pada khasus ini harus diberikan asuhan
atau penanganan yang tepat salah satunya adalah senam hamil. Ibu hamil membutuhkan
tubuh yang segar dan bugar agar dapat menjalankan aktivitasnya. Adapun kondisi tubuh
yang demikian dapat diupayakan dengan olah tubuh yang sesuai dengan ibu hamil yaitu
senam hamil (Purwati&Agustina 2016).
Salah satu metode penanganan nonfarmakologis yang dilakukan untuk mengatasi
nyeri pinggang pada ibu hamil adalah mengajak ibu hamil untuk melakukan senam
hamil, mengingat pentingnya manfaat senam hamil yaitu memperbaiki sirkulasi darah.
Senam hamil yang dilakukan untuk membantu kesiapan fisik ibu dalam menghadapi
persalinan dan membantu mengatasi ketidak nyamanan pada trimester tiga (Febrida
cahya, Tina, 2020). Secara ringkas petunjuk senam hamil berupa konsultasi/pemeriksaan
kesehatan, dilakukan mulai umur kehamilan 28 minggu, membutuhkan ruangan yang
nyaman dan pakaian yang sesuai, minum yang cukup baik sebelum, selama dan setelah
melakukan senam, melakukan senam 3x seminggu/teratur, melakukan pemanasan dan
pendinginan, tidak menahan nafas selama latian, hentikan bila timbul keluhan, bila
dilakukan di rumah sakit senam hamil dipandu dan terdapat sosialisasi (Anik & Yetty
2011:52). Berdasarkan uraian di atas maka peran bidan memberikan asuhan kebidanan
fisiologi holistic dengan nyeri punggung untuk mengurangi angka kesakitan ibu hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan kebidanan

Fisiologi Holistik Kehamilan menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta

mendokumentasikan hasil asuhannya.

2. Tujuan khusus

a. Mahasiswa Melakukan pengkajian pada Ny. S umur 30 tahun dengan kehamilan

G2P1A0 di PMB Rabiatul Aini, Amd. Keb

b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan data

subyektif dan data obyektif pada Ny. S umur 30 tahun dengan kehamilan G2P1A0 di

PMB Rabiatul Aini, Amd. Keb

c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi Ny. S umur 30

tahun dengan kehamilan G2P1A0 di PMB Rabiatul Aini, Amd. Keb

d. Menyusun rencana tindakan pada Ny. S umur 30 tahun dengan kehamilan G2P1A0 di

PMB Rabiatul Aini, Amd. Keb

e. Melakukan Implementasi pada Ny. D umur 34 tahun dengan kehamilan anak ketiga di

PMB Susi Irma Novia, SST.

C. Mengevaluasi tindakan pada Ny. S umur 30 tahun dengan kehamilan G2P1A0 di PMB

Rabiatul Aini, Amd. Keb

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayananan kebidanan

yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil yang berkaitan dengan kehamilan.

E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara

langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama

pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan fisiologi

kehamilan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan

fisiologi kehamilan yang sesuai dengan teori yang telah diberikan.

b. Bagi pasien

Setelah memberi asuhan pada klien selama masa kehamilan diharapkan dapat

memberikan saran dan pengetahuan klien tentang kehamilan dan persalinan.

c. Bagi institusi

1) PMB

Dapat memberikan masukan pada PMB dalam rangka meningkatkan mutu

pelayanan antenatal care.

2) Institusi Pendidikan

Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan, terutama

pengetahuan tentang asuhan kebidanan fisiologi kehamilan.


BAB II

KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Masalah Kasus

Berdasarkan hasil data subjektif didapatkan bahwa Ny. S datang ke PMB Rabiatul

Aini, Amd. Keb. pada hari Rabu, 21 september pukul 19.00 WIB mengatakan ingin

memeriksakan kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. S, didapatkan bahwa

Ny. S berusia 30 tahun, ini merupakan kehamilan Keduanya dengan haid terkahir pada

tanggal 11-02-2022. Ny. S mengatakan ia dan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi,

ASMA, TBC, jantung, DM, HIV/AIDS. Ny. S mengatakan bahwa sehari makan 2-3 kali

sehari dengan porsi sekitar setengah piring kurang dengan jenis makanan nasi, sayur, dan

lauk. Ny. S mengatakan ia minum air putih 6-7 gelas sehari. Ny. S mengatakan akhir-akhir ini

sering merasakan nyeri pada daerah punggungnya dan merasa cemas dengan keadaannya

tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif didapatkan hasil TD = 110/80 mmHg,

79x/menit, R = 20x/m, BB sekarang = 61 kg, TB = 156 cm, LILA = 25 cm. Pada pemeriksaan

mata tidak terdapat oedema, conjungtivas merah muda, skelera putih. Pada pemeriksaan

payudara tidak terdapat benjolan. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi,

pembesaran sesuai usia kehamilan dengan TFU 27 cm. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada

pengeluaran keputihan. Pada pemeriksaan ektreminas tidak terdapat varises. Pada punggung

terdapat nyeri tekan dengan skala ringan. Berdasarkan hasil anamnesa Ny. S umur 30 Tahun

G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puki, Divergen

dengan nyeri pinggang.


B. Kajian Teori

A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu)

dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (prawirohardjo, 1999).terakhir Pembagian

kehamilan dibagi dalam 3 trimester : trimester I, dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan

(0-12 minggu); trimester II, dimulai dari bulan keempat sampai enam bulan (13-28

minggu); trimester III dari bulan tujuh sampai Sembilan bulan (29-42minggu). (Fatimah

dan Nuryaningsih,2017:3)

Menurut (Manuaba, 2012 : 75) Kehamilan merupakan mata rantai yang

berkesinambungan dan terdiri dari : Ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum. Konsepsi

dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantassi) pada uterus, pembentukan plasenta dan

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterem.

Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu). Kehamilan wanita

dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama 0-12 minggu, triwulan kedua 13-28

minggu, triwulan ketiga: 29-40 minggu (Bandiyah, 2019). Jadi kehamilan trimester III

adalah trimester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang

waktu 29-40 minggu dan janin berada pada tahap penyempurnaan. Kehamilan trimester

III sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat ibu merasa tidak

sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan memebesarnya perut merupakan

dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. (Vivian, 2021).

2. Tanda Dan Gejala Kehamilan

a. Tanda-tanda dugaan hamil menurut Manuaba (2020 : 107) yaitu :

1) Amenore
Amenore (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak

terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi. Dengan mengetahui hari

pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan

perkirakan persalinan.

2) Mual dan muntah

Mual (nausea) dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron

menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah

terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang

fisiologis, keadaan ini dapat dibatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan

berkurang.

3)  Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang

demikian disebut ngidam.

4) Syncope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan

iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

5) Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit

lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung

syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

6) Sering miksi atau Buang Air Kecil (BAK)


Desakan rahim ke depan menyebabkan kendung kemih cepat terasa penuh

dan sering BAK. Pada trimester kedua, gejala ini sudah menghilang.

7) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan

kesulitan untuk Buang Air Besar (BAB).

8) Pigmentasi kulit

Keluarnya Melanophore Stimulating Hormone (MSH) hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada

dinding perut (strie livid, strie albikan, linea alba dan linea nigra) dan sekitar

payudara (hiperpigmentasi areola payudara, puting susu makin menonjol) di

sekitar pipi (kloasma garvidarum).

9) Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.

10) Varises atau penampakkan pembuluh darah vena.

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakkan

pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.

Penampakkan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki

dan betis dan payudara. Penampakkan pembuluh darah ini dapat menghilang

setelah persalinan.

b. Tanda tidak pasti kehamilan menurut Manuaba (2010 : 108) 

yaitu : Rahim membesar sesuai dengan tuanya hamil, pada pemeriksaan dalam

dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwick, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton-Hicks


dan teraba balotemen, pemeriksaan tes biologis kehamilan positif tetapi sebagian

kemungkinan positif palsu.

c. Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2010 : 109) yaitu :

1) Gerakan janin dalam rahim

Terlihat atau teraba gerakan janin. Teraba bagian-bagian janin.

2) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat

dengan Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan dengan alat Rontgen untuk

melihat kerangka janin (sekarang sudah tidak dipakai)

3. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Ibu Hamil

a. Uterus

Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan

mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir

kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,

lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.

b. Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh

estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan.

c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna

pada usia 16 minggu.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan

memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan

dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatotropin.

e. Sirkulasi darah ibu

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari

pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi) dengan

puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.

f. Sistem pernafasan

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem pernafasan untuk dapat memenuhi

kebutuhan oksigen (O2), disamping itu desakan diafragma karena dorongan rahim

yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya

desakan rahim dan kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih

dalam sekitar 20 % sampai 25 % dari pada biasanya.

g. Traktus urinarius

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua,

terjadi gangguan dalam bentuk sering BAK.

h. Perubahan pada kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh

MSH lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini
terjadi pada strie gravidarum livid atau alba, areola payudara, papila payudara, linea

nigra, pipi (kloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.

i. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang

mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan

persiapan memberikan ASI.

4. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan

Menurut Kusmiyati (2010 : 63), perubahan adaptasi psikologis dalam masa

kehamilan meliputi :

a. Perubahan psikologi pada kehamilan trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.

Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian

wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80%

wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.

Beberapa wanita yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras

untuk hamil, merasa senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil

dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Hasrat

seksual pada trimester pertama sangat bervariasi. Ada beberapa wanita

mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan waktu

terjadi penurunan libido.

b. Perubahan psikologis pada trimester II

Trimester kedua dibagi menjadi dua fase meliputi :


a) Fase prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa Prequickening pada trimester

kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di

dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan

mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan

akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak

yang dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang

telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif,

maka ia akan menolaknya.

b) Fase postquickening

Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas ke ibuan yang jelas akan

muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi

peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan

meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang

mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Trimester kedua sering

dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita

merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami

saat hamil. Pada saat ini sebagian wanita mengalami kemajuan yang nyata

dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama.

c.  Perubahan psikologis pada trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya

sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran bayi.
Perasaan waspada mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga-

jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

5. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester III

a. Kalori

berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh widya karya

nasional pangan dan gizi 1983, tambahan kalori untuk wanita hamil  ± 285

kalori. Kecukupan yang dianjurkan, sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi

yang seimbang, yaitu protein ± 15%, lemak ± 30% dan karbohidrat ± 55%

(salmah dkk, 2016).

b. Protein

Tambahan protein untuk wanita hamil sebesar 9 gram. Kecukupan protein

yang dianjurkan untuk wanita indonesia umur 20-39 tahun dengan berat badan

47 kg sebanyak 41 gram protein sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai

protein campuran (salmah dkk, 2016).

c. Vitamin dan mineral

Vitamin A ditambah 50 mg/hari, itamin ditambah 0,2 mg/hari, riboflavin

ditambah 0,2 mg/hari, niacin ditambah 0,6 mg/hari, dan zat besi ditambah 2

mg/hari. Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk

membentuk darah janin dan persediaan ibu masa latasi sampai enam bulan

sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung  garam besi,

Persedian ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada

waktu persalinan (Salmah dkk, 2016).


Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet

sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4  320 mg (zat besi

60 mg) dan asam folat 500 mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare

akibat tablet zat besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan. Sebaiknya,

tablet zat besi  dimakan bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C,

karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminum susu, teh atau kopi,

karena akan menghambat penyerapan (Salmah dkk, 2016).

Tablet zat besi dapat diminum separuh pada pagi hari dan separuh lagi pada

malam hari, untuk mengurangi efek samping. Bahan  makanan yang

mengandung zat besi yaitu bersumber dari hewani seperti telur, hati, ginjal, dan

daging atau yang bersumber dari nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran

hijau (Salmah dkk, 2016).

d. Air

Air diperlukan tetapi sering dilupan pada saat pengkajian. Air berfungsi

membantu sistem pencernaan makanan dan proses  transportasi. Selama hamil

terjadi nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel,

darah, getah bening, dan cairan tubuh lainya.  Air juga menjaga keseimbangan

suhu tubuh, karena itu dianajurkan minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air, susu,

dan jus tiap 24 jam (Salmah dkk, 2016).

e. Asam Folat

Selain zat besi , sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi

pematangan sel. jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adlah 400

mikrogram per hari. kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia


megaloblastik pada ibu hamil . asam folat dibutuhkan jika : sedang hamil atau

merencanakan kehamilan . sedang menyususi, melahirkan bayi dengan cacat

lahir pada otak atau tulang belakang dan ingin hamil lagi, memiliki anggota

keluarga dengan spina bifida.

f. Zat besi

Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigen

jaringan yang diperoleh dari peningkatakan dan pengantran oksigen melalui

hemoglobin didalam sel darah merah. untuk menjaga konsentrasi hemoglobin

yang normal , dibutuhkan asupan zat besi pada ibu hamil dengan 30 mg/hari

terutama setelah trimester kedua . bila tidak ditemukan anemia pemeberian besi

perminggu cukup adekuat. zat besi yang diberikan dapat berupa ferrous

gluconate, ferrous fumarate atau ferous sulphate.

Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyababkan anemia defisiensi

zat besi. Apa bila ibu mual , ada beberapa contoh suplemen yang mungkin akan

direkomendasikan oleh dokter untuk anda yang sedang hamil:vitamin B12.

Vitamin B12 akan diberikan pada ibu hamil vegetarian apalagi, bila selama

kehamilan mengalami kesulitan mengkonsumsi susu atau produk hewani.

Vitamin C , apabila ibu mengalami anemia , maka dokter akan menyarankan

anda untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, jangan lupa

untuk dibarengi dengan bahan makanan yang mangandung vitamin c sehingga

penyerapannya akan optimal.

6. Ketidak nyamanan pada kehamilan dan cara mengatasinya

a. Ketidak Nyaman Pada Kehamilan TM I Dan Cara Mengatasinya


Menurut Rukiyah (2019 : 116), ketidaknyaman pada kehamilan dan

penatalaksanaannya yaitu :

1) Morning sickness (mual dan muntah)

Biasanya dirasakan pada saat kehamilan dini. Disebabkan oleh respons

terhadap hormon dan merupakan pengaruh fisiologi. Untuk penatalaksanaan

khusus bisa dengan diet. Untuk asuhannya berikan nasihat tentang gizi,

makan sedikit-sedikit tetapi sering, makan-makanan padat sebelum bangkit

dari berbaring.

2) Mengidam

Terjadi setiap saat, disebabkan karena respon papila pengecap pada hormon

sedangkan pada sebagian wanita, mungkin untuk mendapatkan perhatian.

Untuk pelaksanaan khusus yaitu dengan nasihat dan menentramkan

perasaan pasien. Berikan asuhan dengan meyakinkan bahwa diet yang baik

tidak akan terpengaruh oleh makanan yang salah.

3) Buang air kecil yang sering

Keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan lanjut.

Disebabkan karena progesteron dan tekanan pada kandung kemih karena

pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga panggul. Yang

harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan infeksi.

Berikan nasihat untuk mengurangi minum setelah makan malam atau

minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari minum yang mengandung


kafein, jangan mengurangi kebutuhan air minum (minimal 8 gelas per hari)

perbanyak di siang hari dan lakukan senam.

b. Ketidak nyamanan Trimester II, III dan cara mengatasinya

Ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah keadaan tidak nyaman

yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28

minggu sampai 40 minggu. Tidak semua wanita mengalami semua

ketidaknyamanan yang umum muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita

mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat.

Selama proses kehamilan itu berlangsung terjadi perubahan secara fisik

yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester III seperti sering

buangair kecil, sesak nafas, nyeri punggung, nyeri ulu hati, konstipasi,

insomnia, dispnea, ketidaknyamanan pada perineum, kram otot betis, varises,

edema pergelangan kaki, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, mood yang

tidak menentu dan peningkatan kecemasan. Peningkatan berat badan,

peningkatan tinggi fundus uteri dan pembesaran perut (Pudji dan Ina, 2018).

Kehamilan trimester III merupakan trimester yang lebih berorientasi

menjadi orang tua dan menantikan kelahiran dari anaknya. Kehamilan trimester

III ini perkembangan ikatan ibu dan janin semakin bertambah.

Ketidaknyamanan fisik dan semakin terjadinya pembesaran uterus ke posisi

depan mengakibatkan ibu merasa tidak nyaman di bagian punggung serta

semakin kepala janin mulai turun mendesak kandung kemih mengakibatkan ibu

mengeluh sering kencing.


Menurut Prawirohardjo (2011) adapun ketidaknyaman-ketidaknyaman yang

bisa terjadi pada ibu hamil trimester III dan cara mengatasinya, adalah:

1) Konstipasi atau Sembelit

Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena: Peningkatan

hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus

kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang

semakin membesar, sehingga uterus menekan daerah perut, dan penyebab

lain konstipasi atau sembelit adalah karena tablet besi yang diberikan oleh

dokter/ bidan pada ibu hamil biasanya menyebabkan konstipasi juga, selain

itu tablet besi juga menyebabkan warna feses (tinja) ibu hamil berwarna

kehitam-hitaman tetapi tidak perlu dikhawatirkan oleh ibu hamil karena

perubahan warna feses karena pengaruh zat besi ini adalah normal. Cara

mengatasi konstipasi atau sembelit adalah:

a) Minum air putih yang cukup minimal 8-12 gelas/ hari.

b) Makanlah makanan yang berserat tinggi seerti sayuran dan buahbuahan.

c) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan(Jogging).

d) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau sembelit

tetap terjadi

2) Oedema atau pembengkakan


Oedema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan

tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini

disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul

saat wanita tersebut duduk atau berdiri pada vena kava inferior saat ia

berada dalam posisi terlentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik

vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. Adapun

cara penangaannya adalah sebagai berikut:

a) Hindari menggunakan pakaian ketat

b) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari

c) Posisi menghadap kesamping saat berbaring

d) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat

melonggarkan vena-vena panggul.

3) Sulit Tidur

Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing,

gangguan ini juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu

hamil seperti bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu. Hal

inilah yang membuat tidur ibu terganggu Beberapa cara untuk mengurangi

gangguan sulit tidur, yaitu :

a) Ibu hamil diharapkan menghindari rokok dan minuman beralkohol.

Selain membahayakan janin, rokok dan alkohol juga membuat ibu

hamil sulit tidur.

b) Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Mengonsumsi kafein dapat

membuat ibu sulit tidur dan membuat jantung berdebar.


c) Hentikan olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum tidur. Melakukan

latihan fisik atau berolahraga ringan selama hamil memang sangat

baik untuk menunjang kesehatan fisik dan mental ibu.

d) Usahakan tidur sebentar di siang hari. Tidur di siang hari dapat

membantu ibu mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di siang hari

cukup dilakukan 30 sampai 60 menit saja. Jika ibu terlalu lama tidur

siang, bisa jadi ibu tidak dapat tidur di malam hari.

e) Biasakan miring kiri. Biasakan tidur dalam posisi miring ke kiri mulai

trimester pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur miring ke kiri

juga akan membantu darah dan nutrisi mengalir lancar ke janin dan

rahim, serta membantu ginjal untuk sedikit memperlambat produksi

urin.

f) Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum

pada pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil

pada malam hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam

hari.

g) Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan

membuat ibu hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino

tryptophan yang terdapat dalam susu akan meningkatkan kadar

serotonin dalam otak dan membantu ibu hamil tidur. Susu juga akan

membangkitkan hormone melatonin dalam darah yang membuat

seseorang menjadi mudah mengantuk.

4) Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)


Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang

terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan

meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri

ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur

tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang

membesar. Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:

a) Postur tubuh yang baik

b) Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban

c) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan

tanpa istirahat

d) Gunakan sepatu bertumit rendah, sepatu tumit tinggi tidak stabil dan

memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis

e) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong abdomen

eksternal dianjurkan (contoh korset maternal yang elastis)

f) Kompres hangat pada punggung (contoh bantalan pemanas, mandi air

hangat, duduk di bawah siraman air hangat)

g) Pijatan/ usapan pada punggung

h) Untuk istirahat atau tidur, gunakan kasur yang menyokong atau

gunakan bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan

meringankan tarikan dan regangan.

5) Sering Buang Air Kecil

Peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil disebabkan

oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung
kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena

kapasitas kandung kemih berkurang. Sebab lain adalah karena nocturia yang

terjadinya aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang

berbaring pada saat tidur malam hari. Akibatnya adalah pola di urinal

kebalikannya sehingga terjadi peningkatan

Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialami nya mencangkup sebab

terjadinya. Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:

a) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing

b) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum

saat siang hari

c) Jangan kurangi  minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia

sangat mengganggu tidur pada malam hari pengeluaran urin pada saat

hamil tua.

6) Kram kaki

Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya

berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau

karena rendahnya kadar kalsium. Cara mengatasinya ialah :

a) Lakukan pijatan lembut pada kaki dan gerakkan kaki jari-jari perlahan

b) Mengonsumsi air putih yang cukup untuk mencegah kram pada kaki

c) Gunakan sepatu bertumit rendah

7) Varises pada kaki

Ketidaknyamanan ini terjadi pada Trimester kedua dan ketiga.  Akibat

tekanan pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik
dari tubuh bagian bawah terhambat dan menyebabkan peningkatn tekanan

pembuluh vena, akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri.

Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha dan vagina. Cara mengatasi

varises pada kaki, yaitu :

a) Tinggikan kaki sewaktu berbaring

b) Jaga agar kaki tidak bersilang

c) Hindari berdiri atau duduk terlalu lama

d) Lakukan senam hamil untuk melancarkan peredaran darah

e) Hindari pakaian atau korset yang ketat

7. Tanda bahaya kehamilan

a. Tanda bahaya kehamilan Trimester I

1) Morning Sickness yang Berlebihan

Mual dan Muntah merupakan gejala yang sangat wajar terjadi pada ibu di

trimester pertama. Mual yang dialami oleh ibu hamil muda umumnya terjadi

pada pagi atau malam hari. Gejala ini akan berkurang setelah 10 minggu

kehamilan.Hanya saja apabila mual dan muntah yang disebabkan karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG menjadi mual dan muntah yang

membahayakan kesehatan ibu. Bahkan pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu,

maka kondisi ini dikhawatirkan menjadi hiperemisis gravidarium.

2) Pendarahan

Flek darah yang terjadi sebagai tanda kehamilan memang umum terjadi karena

proses perubahan rahim. Sedangkan bagi anda yang mengalami pendarahan hingga
berlangsung lama dengan jumlah yang banyak dikhawatirkan memicu pada kondisi

pendarahan pervaginam. Beberapa kondisi ini akan memicu terjadinya abortus,

kehamilan mola dan juga kehamilan ektopik.Sebaiknya apabila anda menemukan

flak darah dengan waktu yang cukup lama lebih dari dua hari dan jumlah yang

banyak. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan mencegah

terjadinya gangguan kesehatan.

3) Bengkak Kaki, Wajah atau Tangan

Bengkak yang dialami oleh ibu hamil muda memang umum terjadi apalagi pada

bagian kaki. Hanya saja bagi ibu hamil yang mengalami bengkak kaki, wajah atau

tangan hingga mengalami kejang-kejang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter

kandungan.Bengkak yang normal terjadi pada ibu hamil adalah bengkak pada kaki,

karena cairan yang tidak lancar meskipun demikian tidak akan menganggu aktivitas.

Bahkan hanya dialami oleh beberapa wanita hamil dan dapat sembuh dengan sendirinya

ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua.

4) Demam Atau Panas Tinggi

Pada proses pembuahan yang terjadi, suhu basal tubuh akan meningkat hanya saja

berlangsung tidak lama dan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sedangkan

bagi anda yang mengalami panas yang tinggi disertai dengan demam yang berlangsung

beberapa hari , sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan.

5) Keluarnya Keputihan

Awal kehamilan dapat juga ditandai dengan keluarnya keputihan. Keputihan yang

dimaksud adalah keputihan yang normal dengan ciri bening atau tidak berwarna, tidak

mengeluarkan bau dan tidak menyebabkan gatal. Sedangkan bagi ibu hamil yang
mengalami keputihan dan mengakibatkan gangguan kesehatam sebaiknya berkonsultasi

dengan dokter dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan janin. Keputihan yang

membahayakan kesehatan ibu dan janin adalah keputihan yang berwarna, menimbulkan

bau yang tidak sedap, menyebabkan gatal, rasa panas dan terbakar di area kemaluan.

b. Tanda bahaya kehamilan Trimester II, III

Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu

dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada

kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan.

1) Perdarahan Pervaginam

Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu

disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian

penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau

janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu

menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang

menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.

Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa

dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi

pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi

sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan

dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin

lahir.

2) Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila

ibu kurang istirahat, kelelahan, atau menderita tekanan darah tinggi.  Sakit kepala yang

menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan

tidak hilang dengan beristirahat. Assesment yang mungkin adalah gejala preeklampsi.

3) Penglihatan kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam

kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai

dengan sakit kepala yang hebat. Assesment yang mungkin adalah gejala dari

preeklampsia.

Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau

menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihatperdarahan atau eksudat.

Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun.

4) Bengkak di wajah dan jari tangan

Oedema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam

jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta

pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka.

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka

dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain.

Asessment yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.

5) Keluar cairan pervagina

Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat

menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga
dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki.

Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum

cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesment

yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).

6) Gerakan janin tidak terasa

Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu

dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah.

Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan lebih

mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan

baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan

tidak ada sama sekali. Assesment yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim.

7) Nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila

perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa

sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan

terjadinya solusio placenta

8. Personal hgyine

a. Kebersihan tubuh

Memberikan rasa nyaman dan memberikan ketenangan karena tubuh yang

dirawat akan menghindari dari infeksi penyakit.

b. Mulut (gusi dan gigi)

Memeriksa gigi dengan teratur dan merawat dengan baik pada masa hamil sangat

penting karena perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan masalah


gigi. Infeksi gusi pada ibu hamil bisa menularkan infeksi pada janin melalui peredaran

darah plasenta. Bila infeksi pada gusi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama,

dapat menyebabkan resiko keguguran. ibu hamil dengan gangguan kesehatan gigi dan

mulut beresiko 3-5 kali lebih besar melahirkan bayi prematur dan bayi dengan beart

badan rendah. Bakteri penyebab gigi berlubang (streptococcu muntas) bisa menyebar

keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Apabila hal tersebaut terus menerus

berlangsung dapat menyebabkan gangguan jantung pada ibu hamil.

c. Payudara

Menjaga putting susu selama hamil sangat penting untuk persiapan pada saat

laktasi. rangsang puting susu pada ibu dengan kehamilan Trimester satu tidak boleh

dilakukan karena akan menimbulkan kontraksi. menurut teori, payudara yang telah

dirangsang dapat melepaskann hormon seperti oksitosin yang bisa menimbulkan

kontraksi.

d. Mandi

Mandi minimal 2x sehari

e. Vulva

Merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan vula harus dijaga betul-betul

dengan lebih serius membersihkannya.

9. Asuhan antenatal care

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik

untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantuan

rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2011 : 278).


Menurut (Rukiyah, 2009 : 2) antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan

pada ibu hamil untuk memantau, mendukung kesehatan ibu dan cara mendeteksi ibu apakah

ibu hamil normal atau bermasalah.

a. Tujuan Antenatal Care

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. Mengenali secara dini

ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk

riwayat secara umum, kebidanan dan perdarahan. Mempersiapkan persalinan yang

cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma

seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

b. Refokus Antenatal Care (Arbie, 2013)

Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan

persalinan. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya  mempersiap kan diri

menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat

keputusan dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah) pada setiap

kunjungan. Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan

persalinan rumah sakit (riwayat bedah sesar, Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dan

sebagainya).

 Mendeteksi dan menangani komplikasi (pre-eklampsia, perdarahan pervaginam,

anemia berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis, malaria dan


sebagainnya). Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan

letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Memberikan imunisasi TT untuk

mencegah kematian BBL karena tetanus. Memberikan suplementasi zat besi dan

asam folat.

c. ANC Berkualitas

Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh standar pelayanan

yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T

Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI,

2009) :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Pemeriksaan tekanan darah

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

bila diperlukan.

7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8) Test laboratorium (rutin dan khusus)

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.

d. Standar Pelayanan Kebidanan

Menurut Soepardan (2018 : 119) standar pelayanan kehamilan meliputi :


1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakaat secara

berkala untuk penyuluhan dan motivasi ibu, suami, serta anggota keluarga

lainnya agar mendorong dan membantu ibu untuk memeriksa kehamilannya

sejak dini dan teratur.

2) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, pemeriksaan meliputi

anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah

perkembangan janin berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal adanya

kelainan pada kehamilan, khususnya anemia, kurang gizi,

hipertensi, Penyakit Menular Seksual (PMS)/infeksi HIV memberikan pelayanan

imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang

diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat yang pada

setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil

tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya.

3) Standar 5 : Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan palpasi

untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah

memeriksa posisi, bagian terrendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam

rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4) Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, identifikasi, penanganan dan atau

rujukan untuk semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan

dan mengenali tanda serta gejala pre-eklampsia lainnya, serta mengambil

tindakan yang tepat dan merujuknya.

6) Standar 8 : Persiapan Persalinan

Memberikan saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan

persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya.Bidan

sebaiknya melakukan kunjungan rumah.

e. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I, II, dan III

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali

kunjungan selama periode antenatal:

1) Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)

2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

3) Dua kali kunjungan pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 dan sesudah

minggu ke 36).

Ibu hamil tersebut harus lebih sering di kunjungi jika terdapat masalah, dan ia

hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan

tanda-tanda bahaya atau jika ia merasakan khawatir.


Untuk mendapatkan semua informasi yang di perlukan, sehubungan dengan hal-

hal di atas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan

langkah-langkah seperti berikut.

1) Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman.

2) Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang di

ceritakan oleh ibu.

3) Melakukan pemeriksaan fisik, seperlunya saja

4) Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah

kehamilannya normal

5) Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan

kemungkinan keadaan darurat

f. Memberikan konsling.

1) Gizi: peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari, mengkonsumsi

makanan yang mengandung protein, zat besi, minum yang cukup cairan (menu

seimbang).

2) Latihan: normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah

3) Perubahan fisiologis: tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat

tenaga yang bisa menurun, mual selama triwulan pertama, rasa panas, dan atau

varises, hubungan suami istri boleh dilanjautkan selama kehamilan (di anjurkan

memakai kondom).

4) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapatkan tanda-

tanda bahaya berikut:

a) Perdarahan pervaginam,
b) Sakit kepala lebih dari biasa,

c) Gangguan penglihatan

d) Pembengkakan pada wajah atau tangan

e) Nyeri abdomen (epigastrik)

f) Janin tidak bergerak sebanyak biasanya

5) merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman di rumah

6) memberi zat besi 90 hari mulai minggu ke 20

7) memberi imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya telah mendapatkan

8) menjadwalkan kunjungan berikutnya

9) mendokumentasikan kunjungan tersebut.

B. Nyeri Pinggang

1. Pengertian Nyeri Pinggang

Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan khususnya pada

trimester II dan III kehamilan. Nyeri menyebabkan ketakutan dab kecemasan sehingga dapat

meningkatkan stress dan perubahan fisiologis yang drastis selama kehamilan (Carvalho

2017, dalam Purnamasari, 2019).

Nyeri pinggang ibu hamil adalah salah satu keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil,

mulai dari 50% sampai 80% berdasarkan penelitian di berbagai Negara sebelumnya (Yan

2014, dalam Purnamasari 2019).

Saat kehamilan terjadi perubahan di dalam tubuh seorang perempuan. Mulai dari bentuk

dan berat badan fisiologis bahkan juga psikologis yang merupakan konsekuensi dari

pertumbuhan janin di dalam rahimnya (Febriana 2016, dalam Uun 2019).


Wanita mengalami berbagai ketidaknyamanan selama kehamilan, kebanyakan dari

ketidaknyamanan karena adanya perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi serta

aspekaspek emosi dalam kehamilan, salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah

nyeri pinggang (Lichayati 2013, dalam Uun 2019).

Pengertian nyeri pinggang adalah ketidaknyamanan yang terjadi dibawah costa dan di

atas bagian inferior gluteal (Wahyuni & Prabowo, 2012). Sekitar tiga perempat wanita hamil

mengalami sakit yang muncul di bulan-bulan kehamilan berikutnya karena kehamilan yang

semakin membesar. Salah satu tekniknya dalam yoga yang bisa menghilangkan rasa sakit

pada kehamilan trimester ketiga adalah goyang panggul atau pelvic rocking (A.Purwanti

2016, dalam Susanti, 2019).

Latihan goyang panggul bisa memperkuat otot-otot pinggang dan perut serta dapat

mengurangi tekanan pada pinggang dengan menggerakkan janin kedepan sementara dari

pinggang ibu. Memutar panggul juga bisa membantu mengurangi tekanan di rongga perut

dan meningkatkan sakit pinggang dan pinggul. Latihan goyang panggul dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri pinggang pada wanita hamil karena

olahraga yang mudah dan murah (W. Rose neil 2008, dalam Susanti, 2019).

Pelvic rocking adalah latihan gerakan kecil pada panggul. Kapoor et al (2017) dalam

penelitiannya memberitahu bahwa pelvic rocking dapat membantu mengurangi nyeri, stress,

meningkatkan mood, dan kesehatan serta mengurangi nyeri pada panggul bawah (Zaky

2016, dalam Susanti, 2019).

2. Etiologi

Nyeri pada pasien dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk pengalaman masa lalu

dengan nyeri, usia, budaya dan pengharapan tentang penghilang nyeri. Faktor-faktor ini
dapat meningkatkan dan menurunkan persepsi nyeri pasien, meningkat dan menurunnya

toleransi terhadap nyeri dan pengaruh sikap respon terhadap nyeri.

Ada beberapa penyebab yang dapat mempengaruhi terjadinya back pain (nyeri

pinggung) pada ibu hamil diantaranya, berubahnya titik berat tubuh seiring dengan

membesarnya rahim, postur tubuh, posisi tidur, meningkatnya hormon; kehamilan

kembar; riwayat nyeri pada kehamilan yang lalu, dan kegemukan (Mafikasari &

Kartikasari, 2015).

a. Berubahnya titik berat tubuh seiring membesarnya rahim dengan adanya

pertumbuhan janin titik berat tubuh lebih condong ke depan. Akibatnya tubuh akan

berusaha menarik bagian punggung agar lebih ke belakang tulang, punggung bagian

bawah pun lebih melengkung serta otot-otot tulang belakang memendek.

b. Postur tubuh yang berubah seiring perkembangan janin yang ada di dalam perut yang

dapat merubah susunan tulang tulang panggul seiring membesarnya rahim dan

pertumbuhan janin yang bertahap secara fisiologis (Mafikasari & Kartikasari, 2015).

c. Posisi tidur merupakan suatu kebiasaan di mana posisi tidur sebelum hamil dan

sesudah hamil itu harus berbeda ibu hamil harus mampu melepaskan posisi tidur

favorit dan terbiasa dengan posisi tidur yang baru dimana perut yang semakin

membesar dan lebih mempersulit ibu hamil untuk tidur dengan nyaman sehingga

timbulah rasa nyeri terhadap punggung pada ibu hamil yakni back pain.

d. Meningkatnya hormon, hormon yang di lepaskan selama kehamilan akan membuat

persendian tulang panggul meregang hal ini dapat mempertinggi resiko terjadinya

back pain (nyeri punggung).


e. Kehamilan kembar dapat memicu terjadinya back pain (nyeri punggung) akibat berat

janin yang dapat mempengaruhi pemopangan postur tubuh (Mafikasari & Kartikasari,

2015).

Menurut Penelitian Puspasari (2019) menunjukkan bahwa aktivitas sehari-hari

biasanya juga menjadi salah satu faktor punggung semakin terasa nyeri. Cara

mengurangi rasa sakitnya adalah menjauhi berbagai kegiatan yang menyebabkan rasa

nyeri akan terus meningkat misalnya, seperti berguling di kasur, menaiki tangga,

mengangkat benda berat, membungkuk,duduk yang terlalu lama dengan

mempertahankan postur tubuh, manuver memutar pinggang bahkan berjalan atau

berlari. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa wanita yang lebih tua, yakni yang

mengalami gangguan punggung atau yang memiliki keseimbangan yang buruk, dapat

mengalami nyeri punggung bawah yang berat selama hamil dan setelah hamil. Nyeri

tersebut dapat menimbulkan kesulitan berjalan.

3. Patofiologi

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu osisepsi,

sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik,

reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Antara stimulus cedera dan pengalaman

subjektif nyeri, terdapat empat proses tersendiri yaitu transduksi, transmisi, modulasi, dan

persepsi (Bahrudin, 2017).

Rangsangan nyeri diterima oleh nociceptor pada kulit bisa menyebabkan sel

nekrotik sehingga akan meningkat kadar K + ekstraseluler. Peningkatan tersebut

mengakibatkan depolarisasi nociceptor sehingga terjadi peradangan / inflamasi.

Dampaknya, mediator nyeri dilepaskan seperti leukotrien, prostaglandin E2, dan histamin
yang akan merangsang nociceptor sehingga rangsangan tersebut menyebabkan nyeri

(Bahrudin, 2017).

Selain itu lesi juga mengaktifkan faktor pembekuan darah sehingga bradikinin dan

serotonin akan terstimulasi dan merangsang nociceptor. Histamin, bradikinin, dan

prostaglandin E2 memiliki efek vasodilatator dan meningkatkan permeabilitas pembuluh

darah, hal tersebut menyebabkan tekanan jaringan meningkat dan terjadi perangsangan

nociceptor. Perangsangan nociceptor inilah yang menyebabkan nyeri (Bahrudin, 2017).

Reseptor nyeri disebut nociceptor merupakan ujung saraf bebas, tidak bermielin

atau sedikit bermielin dari neuron afferen Nociceptor-nociceptor tersebar luas pada kulit,

mukosa dan terdapat ada struktur yang lebih dalam seperti visera, persendian, dinding

arteri, hati dan kandung empedu. Nociceptor memberi respon yang terpilih terhadap

stimulasi berbahaya seperti stimulasi kimia, termal, listrik atau mekanis. Tergolongnya

stimulasi kimia terhadap nyeri adalah histamine, brakidinin, dan prostaglandin.

Patofisiologi pada sensasi nyeri pinggang adalah kolumna vertebralis dapat

dianggap sebagai sebuah batang yang elastis yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan

unit diskus invertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai

ligament dan otot paravertebralis. Lengkungan tulang belakang akan menyerap

goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Obesitas, masalah postur, masalah

struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri

punggung.Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri pinggang biasa.

Diskus L4-L5 dan L5-S6, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi

terberat.

4. Penatalaksanaan
a. Postur tubuh yang baik

b. Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban

c. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat

d. Gunakan sepatu bertumit rendah, sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat

masalah pada pusat gravitasi dan lordosis

e. Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong abdomen eksternal dianjurkan

(contoh korset maternal yang elastis)

f. Kompres hangat pada punggung (contoh bantalan pemanas, mandi air hangat, duduk

di bawah siraman air hangat)

g. Pijatan/ usapan pada punggung

h. Untuk istirahat atau tidur, gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal

dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan tarikan dan

regangan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan data subjektif Ny. S datang ke PMB Rabiatul Aini Amd. Keb.

Pada hari Rabu, 21 September 2022 pukul 19.00 WIB mengatakan ingin memeriksakan

kehamilannya. Kemudian dilakukan anamnesa pada Ny. S, didapatkan bahwa Ny. S berusia

30 tahun, ini merupakan kehamilan Keduanya dengan haid terkahir pada tanggal 11-02-2022.

Ny. S mengatakan ia dan keluarga tidak memiliki penyakit hipertensi, ASMA, TBC, jantung,

DM, HIV/AIDS. Ny. S mengatakan bahwa sehari makan 2-3 kali sehari dengan porsi sekitar

setengah piring kurang dengan jenis makanan nasi, sayur, dan lauk. Ny. S mengatakan ia

minum air putih 6-7 gelas sehari. Ny. S mengatakan akhir-akhir ini sering merasakan nyeri

pada daerah punggungnya dan merasa cemas dengan keadaannya tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan objektif didapatkan hasil TD = 110/80 mmHg, 79x/menit, R =

20x/m, BB sekarang = 61 kg, TB = 156 cm, LILA = 25 cm. Pada pemeriksaan mata tidak

terdapat oedema, conjungtivas merah muda, skelera putih. Pada pemeriksaan payudara tidak

terdapat benjolan. Pada pemeriksaan abdomen tidak ada bekas operasi, pembesaran sesuai

usia kehamilan dengan TFU 27 cm. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada pengeluaran

keputihan. Pada pemeriksaan ektreminas tidak terdapat varises. Pada punggung terdapat nyeri

tekan dengan skala ringan. Berdasarkan hasil anamnesa Ny. S umur 30 Tahun G2P1A0 usia

kehamilan 39 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, preskep, puki, Divergen dengan nyeri

Pinggang

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Menurut Lichayati (2013) nyeri pinggang merupakan gangguan yang

banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi

dapat dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode postnatal, namun nyeri

punggung ini ditemukan pada 45% wanita saat dicatat kehamilannya, meningkat 69%

pada minggu ke-28 dan hampir bertahan pada tingkat tersebut (Megasari, 2015).

B. ANALISA

Ny. S umur 30 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin,

preskep, puki, Divergen dengan nyeri pinggang.

C. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya saat ini dan hasil pemeriksaan

Evaluasi: ibu mengerti dengan kondisinya bahwa kondisinya baik

2. Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil trimester 3, yaitu nutrisi, personal

hygiene, eliminasi, istirahat dan tidur, seksualitas, dan support.

Evaluasi: ibu mengerti dan mengatakan akan berusaha memenuhi kebutuhannya selama

hamil.

3. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil trimester 3 dan cara

mengatasinya

Evaluasi: ibu mengatakan ia mengerti dan sudah tidak cemas lagi

4. Memberikan KIE tentang nyeri punggung yang dialami ibu dan cara mengatasinya, seperti

menganjurkan ibu untuk mengikuti kegiatan senam hamil, melakukan massage ringan pada

punggung ibu, menganjurkan ibu melakukan posisi tubuh yang baik dan benar

Evaluasi: ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran-anjuran bidan

5. Memberikan KIE tentang istirahat yang cukup


Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan

6. Memberikan terapi tambah darah dan asam folat 1x1

Evaluasi: tablet telah diberikan dan ibu mengatak akan mengkonsumsi secara rutin.

7. Menjelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester 3, yaitu perdarahan

pervaginam, bengkak pada wajah dan ekstremitas, keluar cairan pervaginam, gerakan janin

berkurang, serta nyeri abdomen hebat.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan segera ke fskes jika mengalami tanda bahaya tersebut

8. Menganjurkan ibu segera ke PMB apabila nyeri pinggang dan kontraksi uterus semakin

sering dan teratur dan apabila sudah keluar lendir bercampur darah .

Evaluasi: ibu bersedia dan mengatakan akan melakukannya.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis mengambil simpulan dari penatalaksanaan asuhan kebidanan

pada Ny. S umur 30 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu janin tunggal, hidup, intra

uterin, preskep, puki, divergen dengan nyeri punggung di PMB Rabiatul Aini Amd.Keb.

yaitu sebagai berikut :

1. Asuhan kebidanan pada Ny. S dilakukan berdasarkan pengkajian dan pemeriksaan fisik,

sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan kewenangan bidan.

2. Asuhan kebidanan pada Ny. S dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan yaitu Ny. S umur

30 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 30 minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, preskep,

puki, divergen dengan nyeri punggung.

3. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny. S yang meliputi

menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya saat ini dan hasil pemeriksaan, menjelaskan

kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil trimester 3, memberikan kie tentang

ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil trimester 3 dan cara mengatasinya, memberikan

kie tentang nyeri punggung yang dialami ibu dan cara mengatasinya, memberikan kie

tentang istirahat yang cukup, memberikan terapi tambah darah dan asam folat 1x1,

menjelaskan tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester 3, menganjurkan ibu

kunjungan ulang.

4. Asuhan Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan perencanaan

5. Evaluasi dilakukan selama 1 hari untuk mengetahui perkembangan program kehamilan

yang dilakukan oleh klien.


B. Saran

1. Teoritis

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman

secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama

pendidikan.

2. Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori tentang edukasi

kehamilan dengan memberikan penyuluhan kepada seluruh PUS.

b. Bagi pasien

1) Diharapkan mampu menjelaskan tentang kehamilan.

2) Diharapkan dapat memberikan konseling tentang kehamilan. Makan makanan

bergizi dan seimbang.

c. Bagi Bidan

Diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif dalam kasus kehamilan,

misalnya KIE tentang perencanaan kehamilan sehat, pemberian pendidikan

kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan sehingga klien berperilaku

hidup sehat dan memahami tentang kehamilan.

d. Bagi institusi

1) PMB

Pelayanan yang diberikan oleh PMB sudah baik diharapakkan untuk lebih

meningkatkan kualitas pelayanan dalam pengelolaan asuhan kebidanan dengan

kehamilan.
2) Pendidikan

Referensi bacaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi masih kurang

lengkap, diharapakan karya tulis ilmiah ini bisa menjadi referensi yang baik

untuk bahan bacaan.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, 2019, Teknik Pengurangan Rasa Nyeri Punggung Kehamilan Dengan Pelvic rocking.
Bandar lampung.

Chen, P. J., Yang, L., Chou, C. C., Li, C. C.,Chang, Y. C., & Liaw, J. J., 2017.Effects of
prenatal yoga on women’sstress and immune function acrosspregnancy: A
randomized controlledtrial.Complementary Therapies inMedicine,31, 109–
117.https://doi.org/10.1016/j.ctim.2017.03.003

Dewi dkk. 2019. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Pinggang Bawah Pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas Putri Ayu Jambi

Kurniasih,uun.2019:Cirebon, Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri PINGGANG Pada Ibu


Hamil. Di UPTD Puskesmas Mundu Kabupaten Cirebon

Nurhayati dkk. 2019. Reduksi ketdaknyamanan kehamilan trimester III melalui senam yoga.
Volume 1,Nomor 3, Desember 2019p-ISSN 2656-5285Binawan Student
Journal(BSJ)e-ISSN 2715-1824

Pudji, S., & Ina, H., 2018. Senam Hamil danKetidaknyamanan Ibu HamilTrimester Ketiga.
Midwife Journal,5(1), 33–39.

Weni dkk .2015:Kediri Pengaruh Pelvic rocking Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu
Hamil Trimester III di Puskesmas Blabak Kediri

Anda mungkin juga menyukai