Disusun Oleh:
Lency Cahyaningsih
(P2790522022)
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Sistem urinaria
Sistem integumen
OIT
Uterus membesar
Progesteron Esterogen
Esterogen
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan Peningkatan
kekuatan asam
otot lambung Strie gravidarum Meningkat
frekuensi BAK
Distensi
gastrointest Ketidakseimbangan Resiko
inal nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume
cairan
Konstipasi
K. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin
adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil
yaitu golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah
endemis (malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus
adalah pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu
hamil yang melakukan kunjungan antenatal. Pemeriksaan laboratorium
dilakukan pada saat antenatal tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal
sekali pada trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau
tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalam kandungan. Pemeriksaan kadar
hemoglobin darah ibu hamil pada trimester II dilakukan atas indikasi.
c. Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada
trimester II dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mengetahui adanya protein uria pada ibu hamil. Protein uria merupakan
salah satu indikator terjadinya preeklampsi pada ibu hamil.
d. Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester I, sekali pada trimester II dan sekali pada trimester III.
e. Pemeriksaan darah malaria
Semua ibu hamil didaerah endemis malaria dilakukan pemeriksaan
darah malaria dalam rangka skrining pada kunjungan pertama antenatal.
Ibu hamil di daerah non endemis malaria dilakukan pemeriksaan darah
malaria apabila ada indikasi.
f. Pemeriksaan tes sifilis
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi dan
ibu hamil yang diduga menderita sifilis. Pemeriksaan sifilis sebaiknya
dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g. Pemeriksaan HIV
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu hamil
secara inklusif dengan pemeriksaan laboratorium rutin lainnya didaerah
epidemi meluas dan terkonsentrasi dan didaerah epidemi HIV rendah
penawaran tes HIV oleh tenaga kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil
dengan IMS dan TB. Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated
Testing And Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi
Pelayan Kesehatan (TIPK). h. Pemeriksaan BTA Pemeriksaan BTA
dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita tuberkulosis sebagai
pencegahan agar infeksi tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan
janin.
L. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat
terjalin komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20
sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat
tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan
lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila
diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
2) Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
3) Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka,
sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
4) Riwayat kesehatan dahulu
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
sakit waktu haid atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan
atau tidak.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
1) Inspeksi
a) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,
gigi.
b) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
c) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
d) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal
kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),
hipokondria, iliaka kiri (scibala).
e) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
f) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
g) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
2) Palpasi
a) Tujuan :
Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
Menentukan letaknya anak dalam rahim
b) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
c) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
24 minggu – setinggi pusat
28 minggu – 3 jari diatas pusat
32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
36 minggu – 3 jari dibawah px
40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
d) Menurut leopold
Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus
Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.
iii. Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah.Jika kita
rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari
kepala yang masih teraba diluar :
i. Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
ii. Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
iii. Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul
3) Auskultasi
a) DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
b) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2).
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respons manusia (status kesehatan atau risiko perubahan pola) dari individu
atau kelompok, dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah. Diagnosa keperawatan
adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat
sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial. Diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan
rencana tindakan asuhan keperawatan, sangat perlu untuk didokumentasikan
dengan baik (Yustiana & Ghofur, 2016)
a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih (D.0040)
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
(D.0083)
e. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.0036)
f. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
3. Intervensi Keperawatan
Menurut PPNI (2018) Intervensi keperawatan adalah segala treatment
yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan
penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI,
2019). Adapun intervensi yang sesuai dengan Antenatal Care adalah sebagai
berikut :
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
Konstipasi Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan konstipasi (I.04155)
kelemahan otot selama … diharapkan masalah 1. Monitor tanda dan
abdomen (D.0049) konstipasi dapat teratasi gejala konstipasi
dengan kriteria hasil : 2. Monitor bising usus
1. Keluhan defekasi lama dan 3. Dorong pasien
sulit menurun meningkatakan
2. Tidak mengejan saat BAB asupan cairan
3. Mengidentifikasi indikator 4. Anjurkan pasien
untuk mencegah konstipasi untuk diet tinggi
4. Bebas dari serat
ketidaknyamanan dan 5. Kolaborasi
konstipasi pemberian laksatif
Gangguan eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan urin (I.04165)
dengan penurunan selama … diharapkan masalah 1. Pantau penggunaan
kapasitas kandung gangguan eliminasi urine obat dengan sifat
kemih (D.0040) dapat teratasi dengan kriteria antikolinergik
hasil : 2. Monitor efek dari
1. Desakan berkemih obat
menurun
2. Tidak ada distensi kandung 3. Pantau asupan dan
kemih keluaran
3. Tidak ada spasme bladder 4. Anjurkan pasien
4. Balance cairan seimbang untuk merekam
output urine
Ansietas Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan
kurang terpapar selama … diharapkan masalah pendekatan yang
informasi (D.0080) kecemasan dapat teratasi menenangkan
dengan kriteria hasil : 2. Temani pasien untuk
1. Mampu meminta bantuan memberikan
orang lain keamanan dan
2. Dukungan emosi mengurangi rasa
takut
3. Dengarkan dengan
penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi
yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan
teknik relaksasi
6. Kolaborasi
pemberian obat
untuk mengurangi
kecemasan
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan (I.09305)
perubahan fungsi selama … diharapkan masalah 1. Kaji secara verbal
tubuh (D.0083) gangguan citra tubuh dapat dan non verbal
teratasi dengan kriteria hasil : respon klien
1. Perasaan positif tentang terhadap tubuhnya
perubahan tubuh 2. Monitor frekuensi
mengkritik dirinya
2. Mampu mengidentifikasi 3. Jelaskan tentang
kekuatan personal pengibatan,
3. Mendiskripsikan secara perawatan,
faktual perubahan fungsi kemajuan dan
tubuh prognosis penyakit
4. Mempertahankan interaksi kepada keluaga
social
Resiko Keseimbangan cairan Manajemn cairan
ketidakseimbangan (L.03020) (I.03098)
cairan (D.0036) Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status
kepeawatan selama … hidrasi
diharapkan masalah resiko 2. Monitor vital sign
kekurangan volume cairan 3. Monitor masukan
dapat teratasi dengan kriteria makanan/cairan
hasil : 4. Dorong masukan
1. Mempertahankan urine oral
output 5. Pertahankan intake
2. Tekanan darah, nadi, suhu dan output
dalam batas normal 6. Kolaborasi
3. Tidak ada tanda-tanda pemberian cairan IV
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Risiko defisit nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
(D.0032) Setelah dilakukan tindakan (I.03110)
keperawatan selama …. 1. Kaji adanya alergi
Diharapkan masalah makanan
ketidaksimbangan nutrisi 2. Kaji kemampuan
kurang dari kebutuhan dapat pasien untuk
teratasi dengan kriteria hasil : mendapatkan nutrisi
1. Adanya peningkatan nafsu yang dibutuhkan
makan 3. Monitor jumlah
2. Frekuensi makan teratur nutrisi dan
kandungan kalori
3. Mampu makan/minum 4. Berikan informasi
sesuai dengan tujuan tentang kebutuhan
kesehatan nutrisi
4. Asupan nutrisi yang tepat 5. Anjurkan pasien
meningkatkan
protein dan vitamin
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan. Ukuran implementasi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki
kondisi, pendidikan untuk klien, keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari (Yustiana & Ghofur, 2016).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan
mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap
yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan
tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi
dan tanda gejala yang spesifik (Yustiana & Ghofur, 2016)
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Usia / Tanggal Lahir : 03 September 1977/ 44 Tahun
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : IRT
Suku / Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karang Sari Rt.3/12
Status Perkawinan : Menikah
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Usia / Tanggal Lahir : 03 September 1975/ 46 Tahun
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Karyawan
Suku / Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karang Sari Rt.3/12
Status Perkawinan : Menikah
Hubungan dengan Pasien : Suami
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak bisa tidur nyenyak saat malam hari dan sering
terbangun karna ingin BAK, serta klien cemas karna selama kahamilan ini
tensi tinggi.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak saat malam hari dan sering
terbangun karena ingin BAK. Klien mengatakan merasa khawatir dan cemas
pada kehamilan saat ini karna tensi kadang tinggi. Klien tampak
menghabiskan porsi makan, klien juga tampak gelisah. Klien juga
mengatakan belum melakukan imunisasi TT ke 2.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun yakni hipertensi.
Dan tidak ada didalam keluarganya yang menderita penyakit menahun seperti
jantung, dan penyakit menular (seperti TBC, hepatitis).
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun (seperti hipertensi, kanker, DM), penyakit menahun seperti jantung,
penyakit menular (seperti TBC, hepatitis dan IMS) dan riwayat kehamilan
kembar.
6. Riwayat KB
Klien mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik selama 3 tahun,
tidak ada efek samping selama pemakaian KB tersebut.
7. Riwayat Genokologi
Menarche : Kelas 5 SD (11 Tahnun)
Dismenorhea : Tidak ada
Lama Haid : 5 hari
Keluhan Lian : Tidak ada keluhan
8. Riwayat Obstetri
Anak Usia Jenis Tempat komplikasi Pe Bayi Nifas
kehamilan Persalinan Persalin Ibu Bayi nol BB/P Keada Lact Keadaan
an on B JK an asi
g
1 39 minggu Spontan Bidan Pend - Bid - Sehat - Sehat
2 hari arah an
an
2 38 minggu Spontan Bidan Pend - Bid Sehat - sehat
27 hari arah an
an
3 9 minggu Kuret RS Pend - Do - - - -
arah kte
an r
4 25 minggu Belum - - - - - - - -
lahir
9. Riwayat Imunisasi TT
a. Imunisasi TT1, tanggal : 24 Juli 2022
b. Imunisasi TT2, tanggal : Belum suntik
10. Riwayat Kehamilan Saat Ini
c. G......P.....A..... : G4P2A1
d. HPHT : 10 Maret 2022
e. Taksiran Persalinan : 17 Desember 2022
f. BB Sebelum Hamil : 60 Kg
BB Saat Hamil : 74 Kg
g. Berapa kali periksa hamil : 4 Kali
h. Tempat Periksa / Pemeriksaan : Bidan
i. Keluhan-keluhan pada
1) Trimester I : Mual dan muntah serta pusing
2) Trimester II : Tidak ada
3) Trimester III : Tidur tidak nyenyak dan sering terbangun malam
hari
j. Pergerakan janin pertama kali
Pergerakan janin terakhir : Klien mengatakan janin selalu aktif bergerak
serta janin menendang di bagian perut atas dan sebelah kanan.
k. Tanda-tanda bahaya atau penyulit : Tidak ada
l. Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : klien mengatakan mengkonsumsi
obat dari bidan desa.
m. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan) :
1) Rasa lelah : Ada
2) Mual muntah yang lama : Ada pada trimester I
3) Nyeri perut : Tidak ada
4) Panas menggigil : Tidak ada
5) Sakit kepala berat : Tidak ada
6) Pengelihatan kabur : Tidak ada
7) Rasa nyeri waktu BAK : Tidak ada
8) Rasa gatal pada vulva/vagina : Tidak ada
9) Nyeri dan tegang pada tungkai : Tidak ada
10) Oedeme : Tidak ada
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Persepsi Kesehatan - Pola manajemen Kesehatan
Klien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit yang dilakukan
klien membawakannya ke Puskesmas atau bidan atau rumah sakit.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
1) Sebelum hamil : klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur dan
minum 7-8 gelas air putih, serta tidak ada pantangan.
2) Saat dikaji : klien makan nasi, lauk, sayur dan minum 6-7 gelas air putih
tiap hari, klien juga minum susu khusus ibu hamil 1 gelas tiap hari.
c. Pola Eliminasi
Klien mengatakan setiap jam pasti merasa ingin buang air kecil dengan
volume ± 100 ml dengan warna kuning jernih. Klien mengatakan BAB 1-
2 kali sehari dengan konsistens lembek dan berbau khas.
d. Pola Latihan dan aktivitas
Klien tidak mengalami gangguan dalam beraktivitas dan tidak dibantu
bahkan jika ada pekerjaan dirumah klien mngerjakannya sendiri.
e. Pola persepsi dan kognitif
Klien mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilannya dan cara-cara
penanganannya. Klien juga telah mengetahui tentang hipertensi yang
dialaminya, tetapi belum tahu pasti cara penanganan hipertensi sehingga
klien sering datang ke puskesmas untuk mengecek hipertensinya.
f. Pola Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan biasa tidur siang 1 jam perhari dan dimalam hari 5-6
jam. Klien mengatakan semakin kesulitan untuk tidur dan sering terbangun
di malam hari karena sering buang air kecil.
g. Konsep diri dan Persepsi diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya. Namun klien
tidak suka dengan badannya yang gemuk akibat program KB suntik
yang dijalaninya selama 3 tahun yang lalu.
2) Identitas diri
Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang istri dan ibu dari anak-
anaknya. Klien berperilaku dan berpenampilan sesuai dengan jenis
kelaminnya.
3) Ideal diri
Klien mengatakan ingin menjadi ibu yang baik bagi anak dan keluarga
walaupun klien pada awalnya tidak terlalu mempersiapkan kehamilan
keempatnya ini.
4) Peran diri
Klien seorang ibu berumur 44 tahun berperan sebagai ibu dari 2 putra
yang masing-masing berumur 13 tahun dan 10 tahun.
5) Harga diri
Klien senang menjadi ibu dari 2 putra dan istri bagi seorang suami, dan
merasa dihargai.
h. Pola Peran dan Hubungan
Klien mengatakan berhubungan dengan keluarga dan tetangga dengan
baik.
i. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien mengatakan berhubungan seksual tidak teratur, klien mengatakan
dalam berhubungan seksual suami mengeluarkan spermanya diluar
vagina.
j. Pola koping
Klien mengatakan jika ada masalah selalu cerita dengan suami dan orang
tuanya.
k. Pola keyakinan dan nilai
Klien mengatakan biasa sholat 5 waktu dan selalu berdoa kepada Alloh
SWT.
12. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: Compos mentis
b. Tanda-tanda Vital:
1) TD : 140/90 mmHg
2) Nadi : 80 x/menit
3) Suhu : 36,5 0C
4) Rr : 20 x/menit
c. Status gizi :
1) TB : 156 cm
2) BB : 74 Kg
3) IMT : 30,4 kg/m2
4) LILA : 32 cm
d. Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala : Bentuk dan ukuran kepala simetris, pertumbuhan rambut dan
penyebaran rambut merata hitam.
2) Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, penglihatan jelas
tidak menggunakan alat bantu.
3) Hidung : Tidak ada polip, tidak ada gangguan penciuman.
4) Telinga : Bentuk simteris, tidak ada ganggun-gangguan pendengaran.
5) Mulut : Bersih, tidak ada stomatis, mukosa mulut lembab.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7) Dada : Bentuk simetris, payudara simetris tidak ada benjolan atau
kelainan dan sudah membesar.
8) Abdomen :
a) Inspeksi : Terdapat banyak striae, warna kulit tidak merata,
terdapat linea alba, dan tidak terdapat luka parut.
b) Auskultasi : bunyi peristaltic usus (+), DJJ : 150 x/menit.
c) Perkusi : Tidak dikaji
d) Palpasi : Tidak dikaji
Leopold I : TFU 25 cm
Leopold II : Meraba bagian perut kiri ibu teraba keras, bulat, dan
melenting (kepala), sedangkan bagian perut kanan ibu teraba
keras, memanjang, dan datar (punggung kanan).
Leopold III : Meraba bagian bawah perut ibu, teraba bundar,
keras, dan melenting (presentasi kepala).
Leopold IV : Meraba bagian bawah perut ibu diatas simfisis pubis
dengan menyatukan kedua telapak tangan, jari-jari tangan tidak
dapat disatukan (divergen) kepala belum masuk PAP.
Penurunan kepala : belum masuk PAP.
Denyut jantung janin : 150 x/menit.
9) Punggung : Tidak terdapat luka decubitus, tidak terdapat striae, maupun
luka parut.
10) Vagina Perianal : Tidak dikaji
11) Rektum : Tidak dikaji
12) Ektrimitas : Ekstermitas atas dan bawah dapat berfungsi dengan baik,
tidak terdapat edema.
13. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada
b) Pemeriksaan Diagnostik
Tidak ada
c) Terapi Medis
Tidak ada
B. Analisa Data
No Data Analisa Masalah
1. DS : Kehamilan trimester III Ganguan pola tidur
Klien mengatakan sulit
tidur pada malam hari Janin bertambah besar
biasa tidur 6-7 jam
sehari tetapi akhir-akhir Penekanan pada sistem
ini sering terbangun perkemihan
dimalam hari, klien juga
mengatakan belum BAK meningkat
melakukan imunisasi
TT2. Sering terbangun saat tidur
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur (D.0055) berhubungan dengan kurang kontrol tidur
ditandai dengan mengeluh sulit tidur dan terbangun dimalam hari karna
sering BAK.
2. Ansietas (D.0080) berhubungan dengan kurang terpapar infomasi ditandai
dengan tekanan darah meningkat.
D. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Ny.A Nama Mahasiswa : Lency Cahyaningsih
D. Implementasi Keperawatan
Nama Pasien : Ny.A Nama Mahasiswa : Lency Cahyaningsih