Disusun Oleh :
Kelompok 4
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Pengasih dan Penyayang. Berkat karunia dan limpah rizki-Nya kita masih
diberikan nikmat akal dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Solawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya yang setia
sampai akhir zaman amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian penyakit Diare...........................................................................5
B. Etiologi Diare..............................................................................................7
C. Klasifikasi Diare..........................................................................................9
D. Patofisiologi Diare......................................................................................9
E. Phatway Diare............................................................................................10
F. Manifestasi Klinis......................................................................................12
G. Komplikasi.................................................................................................14
H. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................14
I. Penatalaksanaan Medis..............................................................................17
J. Asuhan Keperawatan Teori........................................................................18
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian , Analisa data, Diagnosa , intervensi dan Evaluasi.................30
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian , Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Evaluasi..................56
BAB V KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................69
B. Saran..........................................................................................................69
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5
tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita
meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele,
padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut
catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di
Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab
kematian ke 2 terbesar pada balita.
Solusi dalam hal ini adalah memberikan pengajaran kepada orang tua
mengenai kesehatan dan perawatan anak dan bayi di rumah. Namun dalam
menjalankannya seseorang harus mengetahui bayak hal seperti penyesuaian
terhadap kehidupan, pengkajian klinis dan yang pasti asuhan keperawatan pada
bayi baru lahir (pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi, dan evaluasi)
.Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang asuhan apa saja yang
akan diberikan kepada bayi dan anak yang menderita penyakit tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi penyakit Diare?
2. Bagaimana anatomi fisiologi penyakit Diare?
3. Apa etiologi penyakit Diare?
4. Bagaimana kalasifikasi penyakit Diare?
5. Bagaimana patofisiologi penyakit Diare?
6. Bagaimana patofisiologi penyakit Diare?
7. Apa manefestasi klinis penyakit diare?
8. Apa pemeriksaan penunjang penyakit diare?
9. Bagaimana penatalaksanaan penyakit diare?
10. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena penyakit
Diare?
C. Tujuan
1. Apa definisi penyakit Diare?
2. Bagaimana anatomi fisiologi penyakit Diare?
3. Apa etiologi penyakit Diare?
4. Bagaimana kalasifikasi penyakit Diare?
5. Bagaimana patofisiologi penyakit Diare?\
6. Bagaimana patofisiologi penyakit Diare?
7. Apa manefestasi klinis penyakit diare?
8. Apa pemeriksaan penunjang penyakit diare?
9. Bagaimana penatalaksanaan penyakit diare?
10. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena
penyakit Diare?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Penyakit
1) Definisi
c) Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan panjangnya kira kira 12 cm, terbentang tegak lurus antara basis
kranii setinggi vertebrae servikalis VI, kebawah setinggi tulang rawan krikodea.
Faring dibentuk oleh jaringan yang kuat (jaringan otot melingkar), organ
terpenting didalamnya adalah tonsil yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit. Untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, menyaring
dan mematikan bakteri/mikrorganisme yang masuk melalui jalan pencernaan dan
pernapasan. Faring melanjutkan diri ke esophagus untuk pencernaan makan.
d) Esofagus
Merupakan saluran pencernaan setelah mulut dan faring. Panjangnya kira
kira 25 cm. posisi vertical dimulai dari bagian tengah leher bawah faring sampai
ujung bawah rongga dada dibelakang trakea. Pada bagian dalam di belakang
jantung menembus diafragma sampai rongga dada. Fundus lambung melewati
persimpangan sebelah kiri diafragma. Lapisan dinding esophagus dari dalam ke
luar meliputi : lapisan selaput selaput lendir, lapisan mukosa, lapisan otot
melingkar, dan lapisan otot memanjang.
e) Lambung
Merupakan sebuah kantong muskuler yang letaknya antara esophagus dan
usus halus, sebelah kiri abdomen, dibawah diafragma bagian depan pankreas dan
limpa. Lambung merupakan saluran yang dapat mengembang karena adanya
gerakan peristaltik terutama di daerah epigaster. Variasi dari bentuk lambung
sesuai dengan jumlah makanan yang masuk, adanya gelombang peristaltic
tekanan organ lain dan postur tubuh. Bagian-bagian dari lambung terdi dari
Fundus ventrikuli, Korpus ventrikuli, Antrum pylorus, Kurvatura minor,
Kurvatura mayor dan Ostium kardia.
Fungsi lambung :
a. Secara mekanis : menyimpan, mencampur dengan secret lambung, dan
mengeluarkan kimus kedalam usus. Pendorogan makanan terjadi secara
gerakan peristaltic setiap 20 detik.
b. Secara kimiawi : bolus dalam lambung akan dicampur dengan asam lambung
dan enzim-enzim bergantung jenis makanan enzim yangdihasilkan antara lain
pepsin, HCL, renin, dan lapisan lambung.
c. Lambung menghasilkan zat factor intrinsic bersama dengan factor ekstrinsik
dari makanan, membentuk zat yang disebut anti-anemik yang berguna untuk
pertukaran trotrosit yang disimpan dalam hati
f) Usus halus
Usus halus merupakan bagian dari system pencernaan yang berpangkal
pada pylorus dan berakhir pada sekum. Panjangnya kira-kira 6 meter,
merupakan saluran pencernaan yang paling panjang dari tempat proses
pencernaan dan absorbs pencernaan. Bentuk dan susunannya berupa lipatan-
lipatan melingkar. Makanan dalam intestinum minor dapat masuk karena
adanya gerakan dan memberikan permukaan yang lebih halus. Banyak jonjot-
jonjot tempat absorsi dan memperluas permukaannya. Pada ujung dan
pangkalnya terdapat katup. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, ileum.
Fungsi usus halus yaitu menyekresi cairan usus, menerima cairan empedu
dan pangkreas melalui duktus kholedukus dan duktus pankreatikus, mencerna
makanan, mengabsorsi air garam dan vitamin, protein dalam bentuk asam
amino, karbohidrat dalam monoksida, dan menggerakan kandungan usus.
g) Usus besar
Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang
luas atau berdiameter besar dengan panjang kira-kira 1,5- 1,7 meter dan
penampang 5-5cm. Lanjutan dari usus harus yang tersusun seperti huruf U
terbalik mengelilingi usus halus terbentang dari valvula iliosekalis sampai
anus. Lapisan usus besar dari dalam keluar terdiri dari lapisan selaput lendir
atau (mukosa), lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan lapisan
jaringan ikat. Bagian dari usus besar terdiri dari sekum, kolon asendens,
kolon transversum, kolon desendens dan kolon sigmoid.
Fungsi usus besar adalah sebagi berikut :
3) Etiologi
Hal ini menyebabkan diare berdarah dengan pasasi mucus dan nanah
(sering disebut disentri). Sekresi entero toksin bakterial menyebabkan sekresi air
dan elektrolit dengan diare berair yang banyak. Enterotoksin dapat dihasilkan
sesudah kolonisasi bakteri (tanpa invasi) pada usus halus (masa inkubasi 6-24
jam). Enterotoksin ini mungkin masuk ke dalam karena makanan yang
terkontaminasi kurang dimasak terutamaoleh pencemaran makanan stafilokoki.
6) Pathway
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat
dan dalam.
8) Komplikasi
Menurut Dwienda (2014), komplikasi yang dapat diakibatkan oleh diare adalah
sebagai berikut:
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik).
c. Hipoglikemi.
9) Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nuraarif & Kusuma (2015) pemeriksaan penunjang pada diagnos
medis diare adalah :
a. Pemeriksaan tinja meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, Ph
dan kadar gula dalam tinja, dan resistensi feses (colok dubur).
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan
asam basa.
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na,K,kalsium dan Prosfat
1) Pengkajian
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari
(diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari
(diare kronis).
e. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa,
porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.
kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan
makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci
tangan,
2. Perkembangan
• Fase anal : Keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal dengan
tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan kebersihan, perkembangan
bicra dan bahasa (meniru dan mengulang kata sederhana, hubungna
interpersonal, bermain).
b. Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak toddler dari
lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario kemam puannya untuk
mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan orang tua untuk makan,
berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua terlalu over protektif menuntut
harapan yanag terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu
seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri
anak.
c. Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul dan
mandiri : Umur 2-3 tahun :
• berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan
(GK)
• Meniru membuat garis lurus (GH)
• Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)
• Melepasa pakaian sendiri (BM)
3. Pemeriksaan Fisik
c. Kepala: ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
umur 1 tahun lebih
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat >120x/mnt dan lemah, tensi menurun pada
diare sedang .
h. Sistem integumen: warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu
meningkat >37,50C, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill
time memajang >2 detik, kemerahan pada daerah perianal.
i. Sistem perkemihan: urin produksi oliguria sampai anuria (200- 400 ml/ 24
jam), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
B. Rencana Keperawatan
4. longgarkan 4. Membantu
atau lepaskan menurunkan
pakaian demam pada pasien
5. membantu pasien
5. pemberian proses konduksi
kompres panas dari tubuh
hangat
6. untuk menunjang
6. kolaborasi upaya-upaya
pemberian perawatan dalam
cairan usaha menurunkan
intravena panas tubuh
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sejak 3 hari yang lalu dan BAB
cair sebanyak 3 kali disertai mual muntah setiap diberi makan dan minum saat
dirumah.
b. Riwayat Pengkajian Sekarang
Orang tua pasien mengatakan demamnya naik turun dan BAB masih cair 5x
dan berlendir. An. S tampak lesu dan lemah.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat penyakit
terdahulu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Orang tua pasien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan
seperti DM, Jantung, Hipetensi. Serta keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
menular.
Genogram :
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: klien
: sudah meninggal
2) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit
1) Frekuensi : 3x sehari
2) Jenis : nasi, susu, roti, air putih, lauk pauk
3) Porsi : 1 porsi habis
4) Keluhan : Tidak ada
Sakit Selama
1) Frekuensi : 3x sehari
2) Jenis : bubur, terkadang diganti dengan cairan nutrisi melalui IV
3) Porsi : ½ porsi
4) Keluhan : anak tidak nafsu makan, dengan keluhan mual dan muntah
e. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAB : 1x dalam sehari
b) Konsistensi : padat
c) Warna : kuning kecoklatan
d) Keluhan Dan Kesulitan BAB : tidak ada
e) Penggunaan Obat Pencahar : Tidak.
Selama Sakit
a) Frekuensi BAB : 3x dalam sehari
b) Konsistensi : Cair
c) Warna : kuning
d) Keluhan Dan Kesulitan BAB : frekuensi bab lebih sering dan cair
(diare)
e) Penggunaan Obat Pencahar : tidak
2) BAK
Sebelum Sakit
a) Frekuensi BAK : 4/5 kali sehari
b) Jumlah Urine : normal
c) Warna : kekuningan
d) Keluhan/ Kesulitan BAK : tidak ada keluhan
Selama Sakit
a) Frekuensi BAK : 4/5 kali sehari
b) Jumlah Urine : 40-50 cc
c) Warna : kekuningan
d) Keluhan/ Kesulitan BAK : tidak ada keluhan
ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN
Intake Output Analisis
a. Minuman dan makan a. Urine 360 cc Intake : 2000 cc
563,4 cc b. Feses 390 cc Output : 1100 cc
b. Infus 1400 cc c. IWL 350 cc
c. Obat 36,6 cc
Total : 2000 cc Total : 1100 cc Balance : 900 cc
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : cukup
1) Kesadaran: composmentis
2) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan Darah: 98/73 mmHg
b) Nadi
- Frekuensi : 79 x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
c) Pernafasan
- Frekuensi : 23 x/menit
- Irama : teratur
d) Suhu : 37C
b. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Tidak terdapat pemeriksaan diagnostik -
yang dilakukan
6. TERAPI MEDIS
Hari Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
/Tanggal Kandungan
15-17 Cairan/obat IV :
Agustus Ranitidine 2x18 mg Antagonis Reseptor Sekresi asam
2022 Histamin H2 lambung
Cefotaxime 1x1 g Antibiotik Mencegah
Sefalosporin Infeksi
Kaen 3B 1400 cc /24 Eletrolit Larutan
jam intravena untuk
mensuplai
Obat Peroral :
Zink Obat bebas terbatas
1x20 ml Terapi tambahan
Lacto B Suplemen diare pada anak
2x1 sach Diare,
intoleransi
PCT PO antipiretik laktosa dan
2x5 mg sembelit
Menurunkan
demam
D. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
S: Diare Proses
1. ayah pasien mengatakan anaknya BAB sejak 3 infeksi
hari yang lalu dan demam.
2. ayah pasien mengatakan anaknya BAB encer 3
x/sehari saat dirumah
O:
1. Anak tampak lesu dan lemas
2. Turgor kulit tidak elastis
S: Hipovolemia Kehilangan
1. ayah pasien mengatakan anaknya BAB sejak 3 cairan aktif
hari yang lalu dan demam.
2. ayah pasien mengatakan anaknya BAB encer 3
sehari.
O:
1. S: 37.6 °C N: 79 x/menit RR: 23x/menit
2. Mukosa bibir kering
3. An. S tampak rewel
4. Turgor kulit tidak elastis
5. Turgor kulit kembali <2 detik
6. Terpasang infus di kaki kanan Kaen 3B
1400/24 jam
S: Hipertermia Dehidrasi
Ayah pasien mengatakan anaknya demam sudah 3
hari yang lalu dan sekarang demamnya naik turun
DO:
1. N: 79 x/menit
2. S: 37.6 °C
3. RR: 23x/menit
4. Akral teraba hangat
5. Turgor kulit tidak elastis
E. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi diusus ditandai dengan konsistensi feses
cair
2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan turgor
kulit tidak elastis
3. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi ditandai dengan akral teraba hangat
F. Rencana Keperawatan
G. Implementasi Keperawatan
H. Evaluasi Keperawatan
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi keperawatan
4. Intervensi keperawatan
53
6. Evaluasi
Menurut asumsi kelompok hasil evaluasi yang dilakukan pada An.S terdapat
diagnosa yang teratasi selama setelah 3 hari dilakukan asuhan keperawatan yaitu
diagnosa keperawatan diare, hipovolemi, resiko hipovolemi. Dan pada An.S
terdapat diagnosa yang teratasi setelah 3 hari keperawatan yaitu hipertermi
ditandai dengan orang tua An.S mengatakan anaknya sudah tidak demam dengan
suhu 36,6 oC. Menurut asumsi kelompok hasil evaluasi yang dilakukan pada klien
1 dan 2 terdapat diagnosa yang teratasi selama setelah 3 hari dilakukan asuhan
keperawatan yaitu diagnosa keperawatan diare, hipovolemi, resiko hipovolemi,
defisit nutrisi, dan gangguan integritas kulit. pada klien 2 terdapat diagnosa yang
teratasi setelah 2 hari keperawatan yaitu hipertermi ditandai dengan orang tua
klien mengatakan anaknya sudah tidak demam dengan suhu 36,9 oC.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IVpeneliti
mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
Intervensi yang digunakan dalam kasus disusun sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan dan disesuaikan dengan menyesuaikan keluhan dan kondisi pada
klien. Intervensi yang dilakukan oleh peneliti yaitu intervensi yang dilakukan
secara mandiri atau kolaborasi.
4. Implementasi Keperawatan
55
5. Evaluasi
B. SARAN
Diharapkan mahasiswa, perawat dan pasien atau keluarga pasien dapat menambah
ilmu pengetahuan tentang kompres air hangat sebagai salah satu terapi alternatif yang
telah di buktikan secara ilmiah dan dapat menerapkan tindakan menurunkan demam
dengan kompres hangat dan dapat di lakukan secara mandiri atau di bantu oleh petugas
kesehatan untuk membantu menurunkan demam.
56
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila,N,Kep, M., dkk.(2018). Buku Ajar Keperawatan Anak. Penerbit: Leutik Prio