OLEH KELOMPOK 4
Nurhayati (180204017)
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah , karena dengan rahmat dan karunia-
Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. penulis telah
berhasil menyelesaikan makalah Keperawatan keluarga tentang “Gastroenteritis”. Makalah
ini disusun agar dapat menambah informasi kepada para pembaca tentang gastroenteritis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada
1. Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba, M Kes
2. Dekan Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Ibu Taruli Sinaga, M.Kep
3. Kepala Prodi Program Studi Ners Ibu Ns.Rinco Siregar MNS
4. Dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga
5. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
6. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho
Allah. Amin.
Penyusun
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS...........................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis...........................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................5
F. Penatalaksanaan Medis...................................................................................................6
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.......................................................................8
A. Pengkajian.......................................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................................9
C. Rencana Asuhan Keperawatan........................................................................................9
D. Pathways.......................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan status
mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan yang
mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10% (Bresee et
al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa
Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus
gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita
yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 % di
Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui bahwa
cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota Pekalongan
(106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%). (Dinkes Jateng, 2014).
1
B. Tujuan Penulisan Makalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyakit gastroenteritis
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan definisi gastroenteritis
b. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologis gastroenteritis
c. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
d. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pemeriksaan penunjang
gatroenteritis
e. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan klasifikasi gastroenteritis
f. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan medis
gastroenteritis
g. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan keperawatan
gastroenteritis
2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus (Lewis,
2000 ).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
disertai peningkatan suhu tubuh.
B. Etiologi
1) Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada bayi dan anak.
3) Faktor Makanan
3
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4) Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
menetap atau berulang à panderita akan mengalami penurunan berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.
D. Patofisiologi
4
campylobacter, dan enterovasif E.coli yang menyebabkan terjadinya destruksi,serta
inflamasi (Jones, 2003).
Pada manifestasi lanjut dari diare dan hilangnya cairan, elektrolit memberikan
manifestasi pada ketidakseimbanganan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-Bikarbonat bersama feses. Metabolisme lemak tidak sempurna
sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh dan terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anoreksia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat
kerana tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler (Levine,
2009)
E. Pemeriksaan Penunjang
5
Untuk mengetahui penyebab sevara kuantitatif dan kualitatif terutama pada
diare kronik
F. Klasifikasi
6
c. Diare eks datif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus
halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi
bakteri atau bersifat non-infeksi seperti gluten sensitive enteropathy,
inflammatory bowel disease ataupun akibat radiasi. Kelompok lain akibat
gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit makanan dan
minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi tirotoksikosis, sindroma
usus iritabel atau diabetes mellitus dapat muncul diare ini.
G. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
1. Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg BB
/oral.
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB
/hari.
7
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit
(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit per
oral.
2. Obat- obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa / karbohidrat lain ( gula, air tajin, tepung beras, dsb ).
2) Penatalaksaan Keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi turun,
anuria, keadaan kulit/turgor.
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda –tanda vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
8
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Identitas /Biodata
a) Identitas Pasien
b) Identitas Penanggung Jawab
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat kesehatan sekarang
c) Riwayat kesehatan dahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga
3) Pola fungsi kesehatan :
a) Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b) Pola Nutrisi dan metabolik
c) Pola Eliminasi
d) Pola aktifitas dan latihan
e) Pola istirahat tidur
f) Pola persepsi sensoris dan kognitif
g) Pola hubungan dengan orang lain
h) Pola reproduksi / seksual
i) Pola persepsi diri dan konsep diri
j) Pola mekanisme koping
k) Pola nilai kepercayaan / keyakinan
4) Pemeriksaan fisik ( head to toe)
a) Data umum
b) Pemeriksaan head to toe
9
B. Diagnosa Keperawatan
10
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit ( proses infeksi )
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah hipertermi dapat
teratasi dengan kriteria hasil: suhu kulit dalam rentang yang diharapkan, suhu
tubuh dalam batas normal, nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan,
perubahan warna kulit tidak ada.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji tingkat kenaikan suhu
tubuh (rasional untuk suhu 380 – 400C menunjukan proses infeksi sehingga
membantu untuk menentukan interveni yang tepat), pantau warna kulit (rasional
untuk mempermudah mengenali hipertermi), pantau suhu badan minimal setiap
dua jam atau sesuai kebutuhan (rasional untuk indikator perkembangan kondisi
pasien), pantau nadi dan pernafasan (rasional jika hipertermi maka nadi dan
pernafasan meningkat), berikan kompres air hangat pada kening, ketiak dan lipat
paha (rasional untuk menurunkan hipertermi melalui proses evaporasi), kolaborasi
dalam pemberian obat antipiretik (rasional untuk menurunkan suhu tubuh dengan
menstimulasi pusat pengaturan suhu dihipotalamus)
12
D. Pathways
13
Contoh Askep Kasus Gaostroenteritis
Pengkajian
Tanggal : 30 maret 2021
Jam : 16.00 WIT.
Data umum
Nama kepala keluarga : Tn.”A”
Umur : 27 Tahun
Alamat : Medan
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : SMA
Ibu : Ny. N
Umur : 25
Alamat : Medan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Identitas klien :
Nama : An.A
Umur : 4 tahun
Alamat : Medan
Komposisi keluarga : 3 Orang
Data Anggota Keluarga
14
Hubungan
No Nama Jenis kelamin Umur Pendidikan
dgn keluarga
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
\
Tipe keluarga : Keluarga inti (nucleur Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
Suku / Bangsa : Keluarga Tn. A berasal dari suku Bugis / Indonesia
Agama : Keluarga Tn. A menganut agama islam
Status sosial ekonomi :
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah ayah dengan
pendapatan sebulan yaitu Rp 750.000 serta pengeluaran tidak menentu dan
dapat memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik.
15
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga Tn.A dengan anak pertama berumur 4 tahun saat ini berarti keluarga Tn.A
pada tahap keluarga dengan anak pertama
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada
Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : Tidak ada
Riwayat keluarga Inti
Riwayat penyakit Keturunan : Tidak ada
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Terlampir dalam tabel sebagai berikut
Karakteristik Rumah
Riwayat rumah yang di tempati
Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah
3X 4 m.
Sanitasi dan penggunaan sarana air besih
Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan
lainnya diambil dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan.
Penggunaan air minum dimasak terlebih dahul.
Sistem Pembuangan Sampah
keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan membuang sampah sembarangan
disamping rumahnya dan tidak dibakar.
Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal
dari Bugis hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik
Mobilitas geografi keluarga
16
Tn ”A” dan Ny ”N” Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di Medan
sampai sekarang
Perkumpulan keluarga
Interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila sedang berkumpul yaitu
saat melaksanakan ibadah.
Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. ”A”
Struktur keluarga
Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,
tetapi yang mengambil keputusan adalah Tn. ”A” yang berperan sebagai
kepala keluarga saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di
didiskusikan bersama - sama dengan istri.
Stuktur peran
Peran Tn. ”A” sebagai kepala keluarga dan pelindung, Ny. ”N” berperan
sebagai dalam mengurus, mengasuh, mencari, nafkah tambahan serta
menyiapkan makanan bagi suami dan anaknya sedangkan An.A berperan
sebagai anak.
Nilai dan norma budaya keluarga
Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya
mereka saling menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.
Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Fungsi afektif Tn.A Ny.N An.A KET
Gambaran diri Baik Baik ---- Anak belum
Perasaan dimiliki dan Ya Ya Ya tau tentang
memiliki Gambaran
Dukungan terhadap Ya Ya Ya diri
Keluarga
17
Kehangatan Dalam Ya Ya Ya
Keluarga
Saling menghargai Ya Ya Ya
Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi Tn.A Ny.N An.A KET
Interaksi dan hubungan Baik Baik Baik -
keluarga
Keluarga belajar
mengenai Ya Ya Ya -
norma,disiplin,budaya
dan prilaku
Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.A merupakan pasangan yang masih produktif, berencana
mempunyai anak 2 orang, Ny.N Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran
anak pertama
Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
menggunakan biaya dari pendapatan Tn.A selaku Sopir
18
Stress dan Koping Keluarga
Stresor Jangka Panjang
Adanya keinginan dari keluarga Tn.A untuk memilki rumah sendiri, karna
masih hidup kos-kosan
Stresor Jangka Pendek
Keluarga Tn.A sangat\memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit diare
Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah keluarga Tn.”A” menghadapinya dengan mencari alternatif
menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya.
Harapan Keluarga
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan
selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh An.A dapat
19
sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu
bagaimana cara pencegahan penyakit Diare
Klasifikasi Data
DS : Keluarga Tn.A mengatakan :
Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari
Badan lemas
Anaknya rewel
Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya
DO :
Frekwensi/Intensitas BAB: Lebih dari 4X/hari
Kosistensi:Cair
Bau: Busuk
Keadaan umum Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 35,5 C 0
Respirasi : 24 x/menit
Analisa Data
20
2. DS:
Keluarga Tn.A mengatakan Ketidakmampuan Kurang
Rewel keluarga megenal pengetahuan
Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya masalah kesehatan tentang
DO : penyakit
Kemampuan keluarga Tn.A dalam mengambil Diare
keputusan terbatas karena keluarga tidak mengetahui
masalah kesehatan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan.
Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
21
4 Menonjolnya 2/2X1=1 Masalah diare yang diderita An. A sangat
masalah dirasaklan betul oleh keluarga Tn.A dan
- Masalah harus keluarga ingin segera masalah yang dialami
segera ditangani anaknya segera ditangani
TOTAL 4.2/3
C. INTERVENSI
22
N Hari Diagnosa
Tujuan
o Tan Keperawat Tujuan Khusus Intervensi
Umum
ggal an
1 Selas Setelah Setelah Berikan penyuluhan
a, Devisite penyuluhan diberikan pada
30- volume selama 1 x 30 penyuluhan keluarga mengenai
03- cairan tubuh menitdiharapk tentang cara mengatasi
2021 berhubunga an kekurangan Gastroenteritis penyakit Diare
n cairan tubuh keluarga Berikan minuman
denganpeng dapat teratasi mampu : yang banyak sebagai
eluaran Keluarga pengganti cairan
cairan tubuh mampu yang hilang
menyebutkan Teruskan pemberian
kembali cara ASI dan Makanan
mengatasi Cari pengobatan
penyakit lanjutan
diare Demontrasikan cara
Keluarga menyiapkan Oralit
mampu Berikan kesempatan
mendemonstr kepada keluarga
asikan untuk mencoba cara
pembuatan menyiapkan Oralit
oralit
23
masalah
kesehatan
D. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Respon
Keperawatan
1. Devisite volume Selasa, 30-03- Memberikan penyuluhan S : Keluarga
cairan tubuh 2021 pada keluarga mengenai mengatakan paham
berhubungan cara mengatasi penyakit mengenai cara
denganpengeluar Diare mengatasi penyakit
an cairan tubuh diare
O : Keluarga dapat
menyebutkan kembali
cara mengatasi
penyakit
24
kepadanya
Evaluasi
Hari / Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
Tanggal
Selasa, 30-03- Devisite volume cairan tubuh S : Keluarga Tn.A mengatakan
2021 berhubungan dengan Keluarga dapat menyebutkan
pengeluaran cairan tubuh kembali cara mengatasi diare
O : Keluarga mampu
25
mendemontrasikan cara
menyiapkan oralit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
1. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah ke tempat klien (50 tahun). Dari hasil pengkajian:
perawat mendapat salah seorang anak klien mengalami diare dan juga disertai dengan penurunan
nafsu makan. Tn. A ayah dari anak tsb mengatakan bahwa anaknya mencret 4kali sehari dan badan
lemas . Keluarga kurang mampu mengetahui Maslah kesehatan yg dialami. Berdasarkan kasus,
apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk klien ?
26
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu
tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
B. Saran
27
perawat harus mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan keluarga untuk
mendukung adanya proses keperawatan serta dalam pemberian asuhan keperawatan
diperlukan pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga tentang penyakit,
penyebab diare, pencegahan, dan penanganan
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogyakarta : Diva Press
Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious Disease. 205
: 1374-1381.
M.Wilkinson Judith dan R.Ahern Nancy. (2011). Buku Saku Diagnosis keperawatan.Edisi
ke-9. Jakarta: EGC
Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC
28