Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH GASTROENTERITIS

OLEH KELOMPOK 4

Arniat Siswi Nazara (180204001)

Nurhayati (180204017)

Borisman Hulu (180204031)

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah , karena dengan rahmat dan karunia-
Nya  penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. penulis telah
berhasil menyelesaikan makalah Keperawatan keluarga tentang “Gastroenteritis”. Makalah
ini disusun agar dapat menambah informasi kepada para pembaca tentang gastroenteritis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada
1. Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba, M Kes
2. Dekan Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Ibu Taruli Sinaga, M.Kep
3. Kepala Prodi Program Studi Ners Ibu Ns.Rinco Siregar MNS
4. Dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga
5. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
6. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho
Allah. Amin.

Penyusun

Kelompok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS...........................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis...........................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................5
F. Penatalaksanaan Medis...................................................................................................6
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.......................................................................8
A. Pengkajian.......................................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................................9
C. Rencana Asuhan Keperawatan........................................................................................9
D. Pathways.......................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan status
mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan yang
mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10% (Bresee et
al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa
Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus
gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita
yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 % di
Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui bahwa
cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota Pekalongan
(106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%). (Dinkes Jateng, 2014).

1
B. Tujuan Penulisan Makalah

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyakit gastroenteritis

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan definisi gastroenteritis
b. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologis gastroenteritis
c. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
d. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pemeriksaan penunjang
gatroenteritis
e. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan klasifikasi gastroenteritis
f. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan medis
gastroenteritis
g. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan keperawatan
gastroenteritis

2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS

A. Definisi

Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus (Lewis,
2000 ).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
disertai peningkatan suhu  tubuh. 

B. Etiologi

Menurut Mansjoer ( 2000 ) etiologi gastroenteritis adalah :

1) Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada bayi dan anak.
3) Faktor Makanan

3
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4) Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).

C. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
menetap atau berulang à panderita akan mengalami penurunan berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.

D. Patofisiologi

Gastroenteritis dapat terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam


usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung. Mikroorganisme tersebut
berkembang baik, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi
hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Mikroorganisme
memproduksi toksin. Enterotoksin yang diproduksi agen bakteri (seperti E.coli dan
Vibrio cholera) akan memberikan efek langsung dalam peningkatan pengeluaran
sekresi air ke dalam lumen gastrointestinal. Beberapa agen bakteri bisa memproduksi
sitotoksin (seperti Shigella dysenteriae,Vibrio parahaemolitikus, Clostridium difficile,
enterohemorrhagic E.coli) yang menghasilkan kerusakan sel-sel mukosa, serta
menyebabkan feses bercampur darah dan lendir bekas sisa sel-sel yang terinflamasi.
Invasi enterosit dilakukan beberapa mikroba seperti Shigella, organisme

4
campylobacter, dan enterovasif E.coli yang menyebabkan terjadinya destruksi,serta
inflamasi (Jones, 2003).

Pada manifestasi lanjut dari diare dan hilangnya cairan, elektrolit memberikan
manifestasi pada ketidakseimbanganan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-Bikarbonat bersama feses. Metabolisme lemak tidak sempurna
sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh dan terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anoreksia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat
kerana tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler (Levine,
2009)

Respon patologis penting dari gastroenteritis dengan diare berat adalah


dehidrasi,yaitu gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan output melebihi
intake. Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai
gangguan elektrolit (Prescilla, 2009).

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksan laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosis yang


tepat sehingga tepat juga dalam memberikan obat. Adapun pemeriksaan yang perlu
dikerjakan menurut Suraatmaja (2007) adalah :
1) Pemeriksaan Feses
Tes tinja untuk mengetahui makroskopis dan mikroskopis, biakan kuman
untuk mengetahui kuman penyebab, tes resistensi terhadap berbagai antibiotik
serta untuk mengetahui pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi glukosaa.
2) Pemeriksaan Darah
Darah perifer lengkap, analisa darah dan elektrolit (terutama Na, Ca,K dan P
serum pada diare yang disertai kejang), anemia dan dapat terjadi karena
malnutrisi/malabsorbsi tekanan fungsi sum-sum tulang (proses inflamasi kronis)
peningkatan sel-sel darah putih, pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah
untuk mengetahui faal ginjal.
3) Pemeriksaan elektrolit tubuh
Untuk mengetahui kadar Natrium, Kalium, Kalsium dan Bikarbonat
4) Duodenal Intubation

5
Untuk mengetahui penyebab sevara kuantitatif dan kualitatif terutama pada
diare kronik
F. Klasifikasi

Klasifikasi gastroenteritis menurut depkes RI 1999, diare diklasifikasikan menjadi


diare akut dan kronis.
1) Diare akut adalah diare yang serangannya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari
14 hari. Diare akut diklasifikasikkan kembali secara klinis menjadi:
a. Diare non-inflamasi
Diare ini disebabkan oleh enterotoksin dan menyebabkan diare
menjadi cair dengan volume besar tanpa lendir dan darah. Keluhan abdomen
jarang terjadi atau bahkan tidak ada sama sekali. Dehidrasi cepat terjadi
apabila tidak mendapatkan cairan yang seseuai sebagai pengganti. Tidak
ditemukan leukosit pada pemeriksaaan feses rutin.
b. Diare inflamasi
Diare ini disebabkan oleh invasi bakteri dan pengeluaran sitotoksin di
kolon. Gejala klinis ditandai dengan adanya mulas sampai dengan nyeri
kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, tanda dan gejala dehidrasi.
Secara makroskopis terdapat lendir dan darah pada pemeriksaan feses rutin
dan secara mikroskopis terdapat sel leukosit polimorphonuklear (PMN).
2) Diare kronis berlangsung lebih dari 14 hari. Diare kronis diklasifikasikkan
kembali secara klinis menjadi:
a. Diare sekresi
Diare dengan volume feses banyak yang biasanya disebabkan
oleh gangguan transport elektrolit akibat peningkatan produksi dan sekresi
air dan elektrolit namun kemampuan absorbs mukosa usus ke dalam usus
menurun. Penyebabnya adalah toksin bakteri seperti toksin kolera, pengaruh
garam empedu, asam lemak rantai pendek, laksatif non osmotic dan hormone
intestinal (gastrin vasoaktif intestinal polypeptide (VIP))2)
b. Diare osmotic
Terjadi bila terdapat partikel yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus
sehingga osmolaritas lumen meningkat dan air tertarik dari dalam plasma ke
lumen usus sehingga terjadilah diare. Misalnya malabsorbsi karbohidrat
akibat defisiensi lactase atau akibat garam magnesium.

6
c. Diare eks datif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus
halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi
bakteri atau bersifat non-infeksi seperti gluten sensitive enteropathy,
inflammatory bowel disease ataupun akibat radiasi. Kelompok lain akibat
gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit makanan dan
minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi tirotoksikosis, sindroma
usus iritabel atau diabetes mellitus dapat muncul diare ini.

G. Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan Medis

Menurut Supartini ( 2004 ) penatalaksanaan medis pada pasien gastroenteritis


meliputi:
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien gastroenteritis dan memperhatikan
derajat dehidrasinya dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di berikan peroral
berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCL dan glukosa
untuk diare akut.
b. Cairan Parenteral
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan sesuai dengan
kebutuhan pasien, tetapi semuanya itu tergantung tersedianya cairan
setampat. Pada umumnya cairan Ringer Laktat (RL) di berikan tergantung
berat / ringan dehidrasi, yang di perhitungkan dengan kehilangan cairan
sesuai dengan umur dan berat badannya.

1. Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg BB
/oral.
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB
/hari.

7
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit
(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit per
oral.

2. Obat- obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa / karbohidrat lain ( gula, air tajin, tepung beras, dsb ).

a. Obat Anti sekresi


Asetosal, dosis 25 mg / ch dengan dosis minimum 30 mg. Klorrpomozin,
dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari.
b. Obat spasmolitik
umumnya obat spasmolitik seperti papaverin ekstrak beladora, opium
loperamia tidak di gunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat pengeras
tinja seperti kaolin, pectin,charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk
mengatasi diare sehingga tidak diberikan lagi.
c. Antibiotic
Umumnya antibiotic tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas.
Bila penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin 25 – 50 mg / kg BB / hari.
Antibiotic juga diberikan bila terdapat penyakit seperti OMA, faringitis,
bronchitis / bronkopeneumonia.

2) Penatalaksaan Keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi turun,
anuria, keadaan kulit/turgor.
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda –tanda  vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

8
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah :

1) Identitas /Biodata
a) Identitas Pasien
b) Identitas Penanggung Jawab
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat kesehatan sekarang
c) Riwayat kesehatan dahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga
3) Pola fungsi kesehatan :
a) Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b) Pola Nutrisi dan metabolik
c) Pola Eliminasi
d) Pola aktifitas dan latihan
e) Pola istirahat tidur
f) Pola persepsi sensoris dan kognitif
g) Pola hubungan dengan orang lain
h) Pola reproduksi / seksual
i) Pola persepsi diri dan konsep diri
j) Pola mekanisme koping
k) Pola nilai kepercayaan / keyakinan
4) Pemeriksaan fisik ( head to toe)
a) Data umum
b) Pemeriksaan head to toe

9
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien gastroenteritis menurut


NANDA adalah :

1. Kekurangan volume cairan behubungan dengan kehilangan volume cairan aktif


(diare, muntah)
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit (proses infeksi)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah, hilangnya
nafsu makan
4. Kurang pengetahuan tentang gastroenteritis berhubungan dengan kurangnya
informasi
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi rektal karena diare

C. Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan keperawatan menurut NANDA NIC NOC adalah :


1.  Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
(diare, muntah)
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan
teratasi dan keseimbangan elektrolit, asam basa dapat tercapai dengan kriteria
hasil: keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, status nutrisi yang adekuat
asupan makanan dan cairan, keseimbangan elektrolit dan asam basa. 
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah pantau warna, jumlah, dan
frekuensi kehilangan volume cairan (rasional untuk mempermudah penghitungan
balance cairan), pantau status hidrasi misal kelembaban membran mukosa,
keadekuatan nadi (rasional untuk menentukan tingkatan dehidrasi), tingkatkan
asupan cairan per oral (rasional untuk mengurangi dehidrasi), manajemen nutrisi
misal diet makanan padat, pantau asupan makan klien (rasional untuk
menyediakan asupan makanan dalam diet seimbang), kolaborasi pemberian cairan
parenteral RL (rasional untuk menggantikan cairan dalam tubuh yang hilang saat
diare)

10
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit ( proses infeksi )
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah hipertermi dapat
teratasi dengan kriteria hasil: suhu kulit dalam rentang yang diharapkan, suhu
tubuh dalam batas normal, nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan,
perubahan warna kulit tidak ada.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji tingkat kenaikan suhu
tubuh (rasional untuk suhu 380 – 400C menunjukan proses infeksi sehingga
membantu untuk menentukan interveni yang tepat), pantau warna kulit (rasional
untuk mempermudah mengenali hipertermi), pantau suhu badan minimal setiap
dua jam atau sesuai kebutuhan (rasional untuk indikator perkembangan kondisi
pasien), pantau nadi dan pernafasan (rasional jika hipertermi maka nadi dan
pernafasan meningkat), berikan kompres air hangat pada kening, ketiak dan lipat
paha (rasional untuk menurunkan hipertermi melalui proses evaporasi), kolaborasi
dalam pemberian obat antipiretik (rasional untuk menurunkan suhu tubuh dengan
menstimulasi pusat pengaturan suhu dihipotalamus)

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah, hilangnya


nafsu makan.
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi dengan kriteria hasil: asupan makanan dan cairan adekuat,
mempertahankan berat badan atau pertambahan berat badan, ada kemauan untuk
makan, tidak muntah setelah makan.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji status nutrisi pasien
serta intake dan outputnya (rasional untuk mengetahui status nutrisi pasien),
timbang BB setiap hari (rasional untuk mengetahui apakah ada penurunan BB
atau tidak karena ini indikator perubahan status nutrisi), observasi dan catat respon
terhadap pemberian makan (rasional untuk mengkaji toleransi pemberian makan),
anjurkan untuk memberikan makanan sedikit tapi sering (rasional untuk
mengurangi menekan kerja gastrik sehingga mengurangi mual dan mencegah
resiko muntah), kolaborasi dalam pemberian obat anti emetik (rasional untuk
mencegah muntah dengan menstimulasi pusat pengaturan muntah chemoreceptor
triger zone dan central vomiting centre)
11
4. Kurang pengetahuan tentang penyakit gastroenteritis dan perawatannya
berhubungan dengan kurang informasi. 
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan keluarga mengerti tentang
kondisi penyakit dan perawatan di rumah dengan kriteria hasil: keluarga pasien
mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari gastroenteritis, cara
pencegahan dan perawatan dengan gastroenteritis serta dapat mendemonstrasikan
cara membuat oralit dan LGG dengan baik dan benar.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji tingkat pengetahuan
tentang penyakit dan perawatan (rasional untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan tentang penyakit tersebut), berikan penjelasan tentang penyakit dan
kondisi, berikan penjelasan setiap akan melakukan prosedur tindakan keperawatan
(rasional untuk membantu memahami informasi yang berhubungan dengan
penyakitnya, mengurangi kecemasan pada setiap melakukan tindakan), berikan
penjelasan tentang perawatan di rumah seperti pembuatan larutan gula garam
(rasional untuk mengetahui penanganan awal diare dirumah)

5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi rektal karena diare


Tujuan:
setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan integritas kulit tidak
mengalami kerusakan dengan kriteria hasil: hidrasi, pigmentasi, dan warna
jaringan dalam rentang yang diharapkan, terbebas dari adanya lesi, keutuhan kulit
terjaga.
Intervensi yang dapat dilakukan adalah bersihkan daerah bokong secara
perlahan dengan air (rasional untuk membersihkan, karena feses diare sangat
mengiritasi kulit), pajankan dengan ringan kulit utuh yang kemerahan pada udara
jika mungkin (rasional untuk meningkatkan penyembuhan), hindari menggunakan
tissue basah yang mengandung alkohol (rasional untuk mencegah iritasi),
observasi daerah bokong (rasional untuk mengetahui secara dini tanda-tanda
infeksi), kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian salep kulit (rasional untuk
mempercepat penyembuhan).

12
D. Pathways

13
Contoh Askep Kasus Gaostroenteritis

Pengkajian
Tanggal : 30 maret 2021
Jam : 16.00 WIT.

Data umum
Nama kepala keluarga : Tn.”A”
Umur : 27 Tahun
Alamat : Medan
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : SMA
Ibu : Ny. N
Umur : 25
Alamat : Medan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Identitas klien :
Nama : An.A
Umur : 4 tahun
Alamat : Medan
Komposisi keluarga : 3 Orang
Data Anggota Keluarga

14
Hubungan
No Nama Jenis kelamin Umur Pendidikan
dgn keluarga

1 Tn.A Laki - laki 27 thn Suami SMA


2 Ny.N Perempuan 25 thn Istri SMA
3 An.A Laki-laki 4 thn Anak -

Genogram 3 Generasi sesuai dengan komposisi keluarga

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan

: Pasien

\
Tipe keluarga : Keluarga inti (nucleur Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
Suku / Bangsa : Keluarga Tn. A berasal dari suku Bugis / Indonesia
Agama : Keluarga Tn. A menganut agama islam
Status sosial ekonomi :
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah ayah dengan
pendapatan sebulan yaitu Rp 750.000 serta pengeluaran tidak menentu dan
dapat memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik.

Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

15
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga Tn.A dengan anak pertama berumur 4 tahun saat ini berarti keluarga Tn.A
pada tahap keluarga dengan anak pertama
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada
Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : Tidak ada
Riwayat keluarga Inti
Riwayat penyakit Keturunan : Tidak ada
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Terlampir dalam tabel sebagai berikut

Riwayat masing - masing anggota keluarga


Keadaan
No Nama Umur imunisasi Tindakan yg dilakukan
kesehatan
1 Tn. A 27 thn Sehat - Berobat di puskesmas dan
membawa penderita di
2 Ny. N 25 thn Sehat -
puskesmas
3 An.A 4 thn Sehat Lengkap

Karakteristik Rumah
Riwayat rumah yang di tempati
Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah
3X 4 m.
Sanitasi dan penggunaan sarana air besih
Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan
lainnya diambil dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan.
Penggunaan air minum dimasak terlebih dahul.
Sistem Pembuangan Sampah
keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan membuang sampah sembarangan
disamping rumahnya dan tidak dibakar.
Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal
dari Bugis hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik
Mobilitas geografi keluarga

16
Tn ”A” dan Ny ”N” Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di Medan
sampai sekarang

Perkumpulan keluarga
Interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila sedang berkumpul yaitu
saat melaksanakan ibadah.
Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. ”A”

Struktur keluarga
Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,
tetapi yang mengambil keputusan adalah Tn. ”A” yang berperan sebagai
kepala keluarga saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di
didiskusikan bersama - sama dengan istri.
Stuktur peran
Peran Tn. ”A” sebagai kepala keluarga dan pelindung, Ny. ”N” berperan
sebagai dalam mengurus, mengasuh, mencari, nafkah tambahan serta
menyiapkan makanan bagi suami dan anaknya sedangkan An.A berperan
sebagai anak.
Nilai dan norma budaya keluarga
Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya
mereka saling menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Fungsi afektif Tn.A Ny.N An.A KET
Gambaran diri Baik Baik ---- Anak belum
Perasaan dimiliki dan Ya Ya Ya tau tentang
memiliki Gambaran
Dukungan terhadap Ya Ya Ya diri
Keluarga

17
Kehangatan Dalam Ya Ya Ya
Keluarga
Saling menghargai Ya Ya Ya

Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi Tn.A Ny.N An.A KET
Interaksi dan hubungan Baik Baik Baik -
keluarga
Keluarga belajar
mengenai Ya Ya Ya -
norma,disiplin,budaya
dan prilaku

Fungsi Perawatan Keluarga


Kemampuan Keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan
terhadap keluarga : Baik
Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit : Keluarga kurang mengetahui
penyakit Diare
Kesanggupan Keluarga dalam melakukan tugas perawatan:
Mengenal masalah kesehatan : Kurang
Pengambilan keputusan mengenai kesehatan : Kurang tepat
Merawat keluarga yang sakit : Ya
Memelihara Lingkungan rumah yang sehat : Kurang
Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan : Kurang

Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.A merupakan pasangan yang masih produktif, berencana
mempunyai anak 2 orang, Ny.N Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran
anak pertama

Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
menggunakan biaya dari pendapatan Tn.A selaku Sopir

18
Stress dan Koping Keluarga
Stresor Jangka Panjang
Adanya keinginan dari keluarga Tn.A untuk memilki rumah sendiri, karna
masih hidup kos-kosan
Stresor Jangka Pendek
Keluarga Tn.A sangat\memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit diare
Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah keluarga Tn.”A” menghadapinya dengan mencari alternatif
menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya.

Pemeriksaan Fisik Keluarga

NO KOMPONEN TN.A NY.N An.A


.
1 Riwayat Penyakit Saat Ini Tidak ada Tidak ada Diare
2 Keluhan Yang dirasakan Tidak ada Tidak ada BAB ≥4X/hari
3 Tanda dan Gejala Tidak ada Tidak ada Badan lemas, konjungtiva
pucat, turgor kulit kurang,
KU lemah
4 Penyakit Sebelumnya Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5 Tanda-Tanda Vital TD:120/80 MmHg TD:110/70 MmHg R:24X/Menit\ N:100X/menit
0
R:20X/Menit R:20X/Menit S:37.5 C
N:80X/menit N:80X/menit
S:36.20C S:360C
6 Sistem Kardiovaskuler Normal Normal Normal
7 Sistem Respirasi Normal Normal Normal
8 Sistem.Gastrointestinal Normal Normal Bising usus : 34x / menit
Suara lambung tympani
9 Sistem Persyarafan Normal Normal Normal
10 Sistem Musculoskeletal Normal Normal Normal

Harapan Keluarga
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan
selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh An.A dapat

19
sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu
bagaimana cara pencegahan penyakit Diare

Klasifikasi Data
DS : Keluarga Tn.A mengatakan :
Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari
Badan lemas
Anaknya rewel
Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya
DO :
Frekwensi/Intensitas BAB: Lebih dari 4X/hari
Kosistensi:Cair
Bau: Busuk
Keadaan umum Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 35,5 C 0
Respirasi : 24 x/menit

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: pengeluaran cairan Devisit
Kelurga Tn.A mengatakan tubuh yang berlebihan volume
Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari cairan tubuh
Badan lemas
DO :
Kosistensi:Cair
Keadaan umum Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 35,5 C 0
Respirasi : 24 x/menit

20
2. DS:
Keluarga Tn.A mengatakan Ketidakmampuan Kurang
Rewel keluarga megenal pengetahuan
Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya masalah kesehatan tentang
DO : penyakit
Kemampuan keluarga Tn.A dalam mengambil Diare
keputusan terbatas karena keluarga tidak mengetahui
masalah kesehatan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan.
Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan

Diagnosa keperawatan menurut scoring


Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan.
No Kritera Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3X1=1 BAB Mencret ≥4X/hari, Badan
- Aktual lemas,konjungtiva pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah, jika tidak segera diatasi
bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi

2 Kemungkinan 2/2X2=2 Keluarga Tn.A mau tahu tentang diare tetapi


masalah dapat masih belum mampu untuk merawat
diubah anaknya
- Mudah
3 Potensial masalah 2/3X1=2/ Masalah masih dapat dicegah agar tidak
untuk dicegah 3 terjadi komplikasi sebab diare tidak
- Cukup ditangani segera akan berakibat fatal dan
dapat memperburuk kondisi penderita

21
4 Menonjolnya 2/2X1=1 Masalah diare yang diderita An. A sangat
masalah dirasaklan betul oleh keluarga Tn.A dan
- Masalah harus keluarga ingin segera masalah yang dialami
segera ditangani anaknya segera ditangani

TOTAL 4.2/3

2. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah kesehatan

No Kritera Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3X1=1 Diare adalah penyakit yang sering terjadi
- Aktual tetapi karena pegetahuan keluarga Tn.A
kurang sehingga menyebabkan anaknya
mengalami diare

2 Kemungkinan 1/2X2=1 Masalah masih mungkin untuk dicegah


masalah dapat walaupun keluarga Tn.A terlihat ragu untuk
diubah mengenal masalah diare namun masalah
- cukup masih dapat diubah dengan tindakan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare

3 Potensial masalah 3/3X1=1 Keluarga Tn.A tidak menyadari bahwa


untuk dicegah penyakit dapat timbul dari lingkungan yang
- Tinggi tidak bersih dan gaya hidup yang tidak
bersih dan sehat
4 Menonjolnya 0/2X1=0 Masalah lingkungan yang tidak bersih tidak
masalah dianggap sebagai suatu masalah kesehatan
- Masalah
harus tidak segera
ditangani
TOTAL 3

C. INTERVENSI

22
N Hari Diagnosa
Tujuan
o Tan Keperawat Tujuan Khusus Intervensi
Umum
ggal an
1 Selas Setelah Setelah Berikan penyuluhan
a, Devisite penyuluhan diberikan pada
30- volume selama 1 x 30 penyuluhan keluarga mengenai
03- cairan tubuh menitdiharapk tentang cara mengatasi
2021 berhubunga an kekurangan Gastroenteritis penyakit Diare
n cairan tubuh keluarga Berikan minuman
denganpeng dapat teratasi mampu : yang banyak sebagai
eluaran Keluarga pengganti cairan
cairan tubuh mampu yang hilang
menyebutkan Teruskan pemberian
kembali cara ASI dan Makanan
mengatasi Cari pengobatan
penyakit lanjutan
diare Demontrasikan cara
Keluarga menyiapkan Oralit
mampu Berikan kesempatan
mendemonstr kepada keluarga
asikan untuk mencoba cara
pembuatan menyiapkan Oralit
oralit

2 Selas Kurang Setelah Setelah dilakukan 1. Berikan penyuluhan


a, pengetahua dilakukan penyuluhan tentang tentang:
30- n penyuluha gastroenteritis Pengertian Diare
03- sehubungan n 1 x 30 keluarga mampu: Penyebab Diare
2021 dengan menit Menyebutkan Tanda dan gejala
ketidakmam tentang Pencegahan dan Diare
puan penyakit cara mengatasi Pencegahan Diare
keluarga Diare diare
mengenal

23
masalah
kesehatan

D. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Respon
Keperawatan
1. Devisite volume Selasa, 30-03- Memberikan penyuluhan S : Keluarga
cairan tubuh 2021 pada keluarga mengenai mengatakan paham
berhubungan cara mengatasi penyakit mengenai cara
denganpengeluar Diare mengatasi penyakit
an cairan tubuh diare
O : Keluarga dapat
menyebutkan kembali
cara mengatasi
penyakit

Segera berikan minuman S:-


yang banyak sebagai O : Keluarga
pengganti cairan yang melaksanakan anjuran
hilang yang diberikan

24
kepadanya

Meneruskan pemberian S : Keluarga


ASI dan Makanan mengatakan bersedia
meneruskan pemberian
asi dan makanan
O:-

Mencari pengobatan S : Keluarga paham


lanjutan dalam pemberian obat
a.Mendemontrasikan cara gastroenteritis
menyiapkan Oralit O : Keluarga dapat
b. Memberikan kesempatan mempraktikan
kepada keluarga untuk mencoba pembuatan oralit
cara menyiapkan Oralit
2 Kurang Selasa, 30-03- 1. Memberikan penyuluhan S : Keluarga paham
pengetahuan 2021 tentang: dan mengerti
sehubungan Pengertian Diare penyuluhan yang
dengan Penyebab Diare diberikan
ketidakmampuan Tanda dan gejala Diare O : Keluarga dapat
keluarga Pencegahan Diare menyebutkan kembali
mengenal materi penyuluhan
masalah yang telah diberikan
kesehatan

Evaluasi
Hari / Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
Tanggal
Selasa, 30-03- Devisite volume cairan tubuh S : Keluarga Tn.A mengatakan
2021 berhubungan dengan Keluarga dapat menyebutkan
pengeluaran cairan tubuh kembali cara mengatasi diare
O : Keluarga mampu

25
mendemontrasikan cara
menyiapkan oralit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Selasa, 30-03- Kurang pengetahuan S : Keluarga Tn.A mengatakan


2021 sehubungan dengan - Keluarga dapat menyebutkan
ketidakmampuan keluarga tanda dan gejala Diare
mengenal masalah kesehatan - Keluarga dapat
mengidentifikasikan cara
pengobatan dan perawatan
- Keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan keluarga
O:
Respon keluarga terhadap
penyuluhan yang diberikan baik
serta ada interaksi/komunikasi 2
arah.
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Contoh soal kasus

1. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah ke tempat klien (50 tahun). Dari hasil pengkajian:
perawat mendapat salah seorang anak klien mengalami diare dan juga disertai dengan penurunan
nafsu makan. Tn. A ayah dari anak tsb mengatakan bahwa anaknya mencret 4kali sehari dan badan
lemas . Keluarga kurang mampu mengetahui Maslah kesehatan yg dialami. Berdasarkan kasus,
apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk klien ?

26
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan  usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu 
tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)  

 Penyebabnya terjadi karena tiga faktor berikut (Mansjoer Arief, 2000) :


1. Faktor infeksi
a. Infeksi Internal: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
gastroenteritis
b. Infeksi parenteral: merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Gastroenteritis dapat
terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
3. Faktor Psikologis

B. Saran

Dalam melakukan perawatan Gastroenteritis hendaknya dengan hati-hati,


cermat dan teliti serta selalu menjaga kesterilan alat, maka akan mempercepat proses
penyembuhan.
perawat perlu mengetahui tanda gejala adanya diare serta derajat dehidrasi
pada klien, perawat harus mampu mengetahui kondisi pasien secara keseluruhan
sehingga intervensi yang diberikan bermanfaat untuk kemampuan fungsional pasien,

27
perawat harus mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan keluarga untuk
mendukung adanya proses keperawatan serta dalam pemberian asuhan keperawatan
diperlukan pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga tentang penyakit,
penyebab diare, pencegahan, dan penanganan

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogyakarta : Diva Press

Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious Disease. 205
: 1374-1381.

Nugroho, d. T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam .


Yogyakarta: Nuha Medika.

M.Wilkinson Judith dan R.Ahern Nancy. (2011). Buku Saku Diagnosis keperawatan.Edisi
ke-9. Jakarta: EGC

Gordon, M.(1994).nursing diagnosis: procces and application (3rd ed).st.louis: Mosby

Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC

Lewis, S, M. et al.2000. Medical-surgical Nursing. Assessment and Management of clinical


problem. Missouri : Mosby Company

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Jilid 2. Edisi ke-3. Jakarta:Media Aesculapins

28

Anda mungkin juga menyukai