Disusun Oleh :
1.Ayu Manurung
2.Ester Sigalingging
3.Juan Simanjuntak
4.Lanna Syahfitri
5.Mindo Tambunan
6.Putri Sonia
7.Suci Amalia
8.Yulinar Manullang
T.A 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga
shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
1. Bapak Ns. Muh Abdurrouf, M.Kep selaku KaProdi DIII Keperawatan Universitas
Islam Sultan Agung.
2. Ibu Ns. Furaida Khasanah, M.Kep selaku dosen pengampu Keperawatan Medikal
Bedah.
3. Ibu Ns. Erna Melastuti, M.Kep selaku dosen pengampu Keperawatan Medikal Bedah
serta dosen pembimbing.
4. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
5. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho
Allah. Amin.
ii
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS...........................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis...........................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................5
F. Penatalaksanaan Medis...................................................................................................6
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN.......................................................................8
A. Pengkajian.......................................................................................................................8
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................................9
C. Rencana Asuhan Keperawatan........................................................................................9
D. Pathways.......................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iv
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan status
mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan yang
mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10% (Bresee et
al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa
Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus
gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita
yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 % di
Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui bahwa
cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota Pekalongan
(106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%). (Dinkes Jateng, 2014).
1
B. Tujuan Penulisan Makalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien
dengan penyakit gastroenteritis
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan definisi gastroenteritis
b. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologis gastroenteritis
c. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
d. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pemeriksaan penunjang
gatroenteritis
e. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan klasifikasi gastroenteritis
f. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan medis
gastroenteritis
g. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan keperawatan
gastroenteritis
2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus (Lewis,
2000 ).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali
disertai peningkatan suhu tubuh.
B. Etiologi
1) Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada bayi dan anak.
3) Faktor Makanan
3
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4) Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
menetap atau berulang à panderita akan mengalami penurunan berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.
D. Patofisiologi
4
campylobacter, dan enterovasif E.coli yang menyebabkan terjadinya destruksi,serta
inflamasi (Jones, 2003).
Pada manifestasi lanjut dari diare dan hilangnya cairan, elektrolit memberikan
manifestasi pada ketidakseimbanganan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi
karena kehilangan Na-Bikarbonat bersama feses. Metabolisme lemak tidak sempurna
sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh dan terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anoreksia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat
kerana tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler (Levine,
2009)
E. Pemeriksaan Penunjang
5
Untuk mengetahui penyebab sevara kuantitatif dan kualitatif terutama pada
diare kronik
F. Klasifikasi
6
c. Diare eks datif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus
halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi
bakteri atau bersifat non-infeksi seperti gluten sensitive enteropathy,
inflammatory bowel disease ataupun akibat radiasi. Kelompok lain akibat
gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit makanan dan
minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi tirotoksikosis, sindroma
usus iritabel atau diabetes mellitus dapat muncul diare ini.
G. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
1. Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg BB
/oral.
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB
/hari.
7
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit
(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit per
oral.
2. Obat- obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui
tinja dengan tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa / karbohidrat lain ( gula, air tajin, tepung beras, dsb ).
2) Penatalaksaan Keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi turun,
anuria, keadaan kulit/turgor.
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda –tanda vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
8
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pathways
9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D
I. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Umur : 48 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Management
No. Medrek : A15020279
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
Nama : Ny. Y
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Akuntansi
10
c. Keluhan Utama
Klien datang ke Instalasi Gawat Darurat pada hari Jum’at tanggal 6 Februari 2015 pada pukul
14. 50 WIB dengan keluhan nyeri pada bagian perut (mules) dan anus akibat diare. Nyeri
dirasakan seperti diperas pada daerah perut dan anus terasa perih dan panas terutama setelah
buang air besar (BAB). Mules dirasakan hilang timbul, biasanya mules dan nyeri paa anus
akan berkurang sekitar 5 menit setelah BAB , dan nyeri dirasakan kembali bertambah sekitar
20 menit setelah BAB.
Klien mengatakan BAB sudah lebih dari 10x pada hari dilakukan pengkajian (6 Februari
2015) dengan konsistensi cair dan bau khas yang tajam. Klien menceritakan bahwa diare
(BAB terus menerus) dirasakan sejak kemarin malam (5 Februari 2015) pada pukul 22.00
WIB setelah makan bakso dan gorengan. Klien juga mengeluh demam (suhu: 38o C) disertai
mual dan muntah, dengan skala nyeri 6 yaitu nyeri sedang (skala nyeri menurut hayward).
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama, tetapi tidak sampai dirawat di
Rumah Sakit. Klien hanya mengkonsumsi obat warung dan sembuh beberapa jam setelah
minum obat. Klien tidak pernah menderita penyakit yang serius, dan belum pernah dirawat di
Rumah Sakit.
Menurut keterangan klien, sekitar 6 bulan yang lalu anaknya yang kedua, mengalami
penyakit yang sama dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon selama 4 hari. g. Data
Psikososial
Hubungan klien dengan keluarga baik, selama klien dirawat istrinya selalu menemani klien,
begitupun anak dan adik iparnya yang menemani setelah pulang bekerja atau sekolah.
Hubungan dengan masyarakat juga baik, terlihat beberapa tetangga klien yang datang
menengok klien di rumah sakit pada jam- jam besuk.
h. Data Spiritual
11
Klien beragama Islam, klien percaya bahwa Allah SWT. tidak pernah tidur dan akan segera
memberi kesembuhan kepada klien. Klien yakin bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya dan
Allah akan segera memberikan kesembuhan asalkan mau berusaha dan berdo’a.
a) Makan
b) Minum
Frekuensi Jika haus Jika haus
Jumlah 8-9 gelas/ hari 2- 3 gelas/ hari
Jenis Air putih, kopi Air putih, susu
c) Personal Hygine
Mandi 2x/ hari Belum pernah
Gosok Gigi 2x/ hari Belum pernah
Mencuci rambut 3x/ minggu Belum pernah
Menggunting kuku 1x/ minggu Belum pernah
d) Istirahat – Tidur
Kebiasaan sebelum Menonton TV Menonton TV
tidur
Waktu 21.00 – 04.00 Tidak teratur
Lama 7 jam Tidak teratur
e) Eliminasi
BAK 4x/ hari 3x/ hari
BAB 1x/ hari 10x/ hari
f) Rekreasi
Rekreasi 3x/ tahun Tidak pernah
Olahraga 2x/ minggu Tidak pernah
g) Kebiasaa/
ketergantungan
Alkohol Tidak pernah Tidak pernah
Obat- obatan Diapet Mengkonsumsi
Rokok 1 bungkus/ hari Tidak pernah
2 gelas/ hari
Kopi Tidak pernah
12
Penampilan : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 68 Kg
Tinggi Badan : 178 Cm
Respirasi : 28x/ menit
Nadi : 90x/ menit
Suhu Tubuh : 38oC
2. Kepala
Bentuk : Bulat
3. Mata
Sclera : Ikterik
Konjungtiva : Anemis
Kornea : Normal
Lensa : Normal
Pupil : Isokor
4. Telinga
Fungsi Pendengaran : Normal
Bentuk : Simetris
13
Serumen : Ada sedikit
5. Hidung
Fungsi Penciuman : Normal
Bentuk : Simetris
Serumen : Ada sedikit
6. Mulut
Mukosa Bibir : Kering
7. Leher
Pergerakan Leher : Normal
8. Dada
Bentuk : Simetris
Suara napas : Vasikuler
Kelainan : Napas cepat
14
9. Abdomen
Kelainan : Hiperperistaltik
10. Kulit
11. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Darah (Haematologi)
A
5. R Natrium (Na) 140,0 mEq/ L 135- 155 mEq/ L
2 Feses (Makroskopis)
15
7. Darah Negatif Negatif
8. Warna Coklat -
Feses (Mikroskopis)
12. Penatalaksanaan
Ø Terafi Obat- Obatan
16
Ø Terafi Diet
Bubur Biasa
II. ANALISA DATA
DO :
Ø TTV:
T : 120/ 80 mmHg
Hiperperistaltik
P : 90x/ menit
R : 28x/ menit
S : 38o C
17
Dehidrasi
Hiperperistaltik
DO:
Pengeluaran feses
encer sering
18
daerah anus
DO:
Gangguan motilitas usus
Ø Klien terlihat lemah
Ø Klien terlihat sering ke
kamar mandi untuk BAB
* Darah : negatif
* Warna : coklat
* Lendir : negatif
Pengeluaran feses encer sering
* Konsistensi : encer
dan intake cairan kurang
19
Kekurangan volume cairan dan
elektrolit
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sangat terasa.
DO :
Ø TTV:
P : 90x/ menit S : 38o C
2) Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mules dan kerusakan integritas
kulit pada daerah anus, ditandai dengan:
20
DO:
3) Risiko kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pengeluaran feses
yang sering dan intake cairan yang kurang, ditandai dengan:
DS: Klien mengatakan buang air besar cair sudah lebih dari 10x, pada
hari dilakukan pengkajian disertai mual dan muntah.
DO:
Ø Mata cekung
Ø Konjungtiva anemis
* Darah : negatif
* Warna : coklat
* Lendir : negatif
* Konsistensi : encer
21
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Umur : 48 Tahun
Diagnosa medis : Gastroenteritis
No. Medrek : A15020279
Ø TTV:
T : 120/ 80 mmHg
P : 90x/ menit
22
2. Gangguan rasa nyaman : Setelah dilakukan
nyeri berhubungan dengan tindakan keperawatan,
mules dan kerusakan diharapkan:
integritas kulit pada daerah Kaji skala nyeri klien.
anus, ditandai dengan: ü Klien melaporkan
nyeri dan mules
DS: Klien mengeluh berkurang/ hilang.
perutnya mules. Mules
terasa saat ingin BAB, dan ü Klien tampak rileks
hilang sekitar 5 menit dan dapat istirahat.
setelah BAB, anus juga ü Klien tidak gelisah
sering terasa perih setelah ataupun meringis
BAB. Posisikan klien pada posisi
menahan sakit.
yang nyaman.
DO:
Kolaborasikan dengan
dokter pemberian obat anti
nyeri.
Observasi TTV
23
Catat intake dan output
cairan.
Kolaborasikan dengan
dokter pemberian cairan
parenteral.
Ø Konjungtiva anemis
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. D
Umur : 48 Tahun
Diagnosa medis : Gastroenteritis
24
No. Medrek : A15020279
Jam : 13.00 WIB
*Antrain 3x 1 ampul
Jam : 13. 00 WIB
2 7 Jam : 08. 00 WIB
Feb
ruar DX. 2 Mengkaji skala nyeri klien.
i * Skala nyeri: 5 yaitu nyeri sedang (Skala nyeri menurut Hayward)
201
5
Jam : 08. 15 WIB
25
Jam : 08. 20 WIB
Jam : 10.00 WIB
* Vomizol : 1x 1 ampul
* Vomceran : 3x 1 ampul
* Fladex : 3x 500 mg
* Lodia : 2x 1 tablet
Jam : 11.30 WIB
Mengobservasi TTV:
T : 110/ 80 mmHg
P : 98x/ menit
R : 26x/ menit
S : 39, 2o C
3 7 Jam : 13. 10 WIB
Feb
ruar DX. 3 Mengkaji adanya dehidrasi.
i * Klien kehilangan 5% berat badannya (dehidrasi ringan). Menurut
201 keterangan klien, sekitar 1 minggu sebelum sakit klien menimbang
5 berat badannya, hasilnya adalah 72 Kg, dan berat badannya sekarang
adalah 68 Kg.
Jam : 13. 30 WIB
*Intake:
ü Minum : 3 gelas
26
*Output:
ü BAB : 8x
ü BAK : 2x
Jam : 13. 35 WIB
Jam : 10. 00 WIB
* Infus : futrolit 20 TPM
Jam : 13.00 WIB
Jam : 11. 30 WIB
Mengobservasi TTV:
T : 110/ 80 mmHg
P : 98x/ menit
R : 26x/ menit
S : 39,2o C
VI. EVALUASI KEPERAWATAN
27
Keperawatan Waktu
P : Intervensi dilanjutkan:
P : Intervensi dilanjutkan:
v Observasi TTV
28
2015, tidak muntah, dan minum hanya 3 gelas.
P : Intervensi dilanjutkan:
v Observasi TTV
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Tanggal Implementasi
Keperawata
n
1 8 Jam : 11.30 WIB
Februari
2015 Memonitori suhu tubuh klien.
09. 00
WIB Jam: 11. 35 WIB
29
Jam : 13. 00 WIB
*Antrain 3x 1 ampul
Jam : 13. 00 WIB
2 8 Jam : 08. 00 WIB
Februari
2015 Mengkaji skala nyeri klien.
Jam * Skala nyeri: 5 yaitu nyeri sedang (Skala nyeri menurut Hayward)
09. 00
Jam : 08. 20 WIB
Jam : 10. 00 WIB
30
* Vomizol : 1x 1 ampul
* Fladex : 3x 500 mg
* Lodia : 2x 1 tablet
Jam : 11. 30 WIB
Mengobservasi TTV:
T : 110/ 80 mmHg
P : 98x/ menit
R : 26x/ menit
S : 39, 2o C
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
31
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu
tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogyakarta : Diva Press
32
Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious Disease. 205
: 1374-1381.
M.Wilkinson Judith dan R.Ahern Nancy. (2011). Buku Saku Diagnosis keperawatan.Edisi
ke-9. Jakarta: EGC
Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC
33