PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak di Negara berkembang, dan juga merupakan salah satu penyakit endemis
(Bambang, 2015).
gastroenteritis tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Inggris satu
dari lima orang menderita gastroenteritis setiap tahunnya dan satu dari enam orang
pasien yang berobat ke praktek umum. Setiap tahun diperkirakan lebih dari satu
berasal dari penyakit infeksi. Jumlah penderita diare di Indonesia pada tahun itu
1
gastroenteritis yang disebabkan bakteri yang datang kerumah sakit dari beberapa
provinsi seperti Jakarta, Jawa, Sumatra yang dianalisa dari 2004 s/d 2005.
memiliki jumlah kasus terbanyak yaitu masing-masing 2.164, 272 dan 258 kasus
(Riskesdas, 2018) dan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
RSUD Liun Kendage Tahuna ditemukan dalam enam bulan terakhir 45 kasus
yang dirawat di rumah sakit dengan rata-rata per bulan ada 7 kasus.
angka kesakitan dan angka kematian serta Kejadian Luar Biasa (KLB) .
pertumbuhan (Widjaja, 2014). Hal ini kalau tidak segera ditangani akan
disebabkan oleh kurangnya makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan
kurangnyamasukan makanan yang masuk dalam tubuh. Oleh karena itu peran
memonitor intake dan output klien, monitor tanda-tanda vital, monitor asupan
makanan dan diet klien, menyarankan pada klien untuk banyak minum, menjaga
personal hygiene, dan menjaga lingkungan agar tetap nyaman dan tenang.
2
Berdasarkan kondisi tersebut dan hasil penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya maka penulis merasa tertarik dan ingin melakukan penelitian tentang
Tahuna.
B. Rumusan Masalah
Kendage Tahuna.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian/Definisi
Gastroenteritis adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair (Suharyono,
2013). Gastroenteritis adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair dengan kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam (Simadibrata, 2016).
Gastroenteritis adalah buang air besar dengan fases berbentuk cair atau
setengah cair, dengan demikian kandunngan air pada feses lebih banyak
yang cepat dari isi usus melalui hasil usus kecil diare dan dapat
Hawks Jane, 2010) Jadi dapat disimpulkan gastroenteritis adalah buang air
besar dengan frekuensi tidak normal dan konsistensi tinja yang lebih
lembek atau cair, dengan kandungan air pada feses lebih banyak dari
biasanya yaitu lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam
2. Etiologi/Penyebab
antara lain: Infeksi yang disebabkan oleh bakteri: shigella sp, E.coli
5
pathogen, salmonella sp, vibrio cholera, yersinia entero colytika,
makan makanan yang tidak biasa misalnya makanan siap saji, makanan
yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus, dapat terjadi
cepat, tekanan darah turun, serta denyut jantung cepat. Pada kondisi lanjut
membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan akut, keluar
4. Patofisiologi
kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang
6
dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat
2006)
5. Pemeriksaan Penunjang
yaitu:
c. Foto polos abdomen, pada foto polos abdomen bisa terlhat kalsifikasi
7
diperiksa dengan endoscopic retrograde cholangiopancreatography
6. Penatalksanaa/Pengobatan
1. Pengkajian
untuk menentukan status kesehatan klien saat ini dan riwayat kesehatan
koping klien saat ini dan masa lalu. Pengumpulan data diperoleh dengan
data ditemukan:
1) Biodata:
8
2) Riwayat kesehatan:
a) Keluhan Utama
c) Riwayat Imunisasi
e) Riwayat Nutrisi
saat ini
f) Riwayat psicososial
g) Riwayat Spritual
h) Reaksi hospitalisasi
9
b) Eliminasi. Pola eliminasi akan mengalami perubahan yaitu
nyaman.
sering BAB.
reproduksi pasien.
penyakit.
1) Inspeksi
10
2) Palpasi
d. Pemeriksaan penunjang
darah, bilirubin, D/ID, SGOT/PT, DPL, Widal Test, Alb, Prot Glob);
2. Analsia Data
Adapun tahapan analisa data meliputi validasi data interpretasi data dan
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan
11
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
12
nyeri untuk menentukan
intervensi
l. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
m. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
n. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
o. Tingkatkan istirahat
p. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
q. Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
13
e. Kolaborasi pemberian
cairan IV
f. Monitor status nutrisi
g. Berikan cairan oral
h. Berikan penggantian
nasogatrik sesuai
output (50 –
100cc/jam)
i. Dorong keluarga untuk
membantu pasien
makan
j. Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul meburuk
k. Atur kemungkinan
tranfusi
l. Persiapan untuk
tranfusi
m. Pasang kateter jika
perlu
n. Monitor intake dan urin
output setiap 8 jam
2 Resiko kerusakan Tujuan a. Anjurkan pasien untuk
integritas kulit Kulit dan membrane menggunakan pakaian
berhubungan mukosa tidak mengalami yang longgar
dengan seringnya gangguan b. Hindari kerutan pada
BAB Kriteria Hasil tempat tidur
a. Integritas kulit yang c. Jaga kebersihan kulit
baik bisa agar tetap bersih dan
dipertahankan kering
b. Melaporkan adanya d. Mobilisasi pasien (ubah
gangguan sensasi posisi pasien) setiap dua
atau nyeri pada jam sekali
daerah kulit yang e. Monitor kulit akan
mengalami adanya kemerahan
gangguan f. Oleskan lotion atau
c. Menunjukkan minyak/baby oil pada
pemahaman dalam derah yang tertekan
proses perbaikan g. Monitor aktivitas dan
kulit dan mencegah mobilisasi pasien
terjadinya sedera h. Monitor status nutrisi
berulang pasien
d. Mampumelindungi i. Memandikan pasien
kulit dan dengan sabun dan air
mempertahankan hangat
kelembaban kulit j. Kaji lingkungan dan
dan perawatan peralatan yang
alami menyebabkan tekanan
14
5. Pelaksanaan
15
6. Evaluasi
Suddart, 2012).
2) Pemenuhan Nutrisi
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian studi kasus tentang penerapan asuhan keperawatan anak klien
dengan gastroenteritis.
B. Subjek
Subyek penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,
C. Definisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
pasien anak yang berumur 2-12 tahun yang dirawat diruangan anggrek
17
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan untuk
bakteri yang ditularkan melalui makanan dan minuman juga kontak silang.
teori Wong.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
E. Pengumpulan Data
sumber data primer secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau
18
F. Penyajian Data
ini Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu
menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh
G. Etika
Menurut Nursalam (2009) secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat
bentuk apapun.
19
c. Risiko
kesembuhannya.
to full disclosure)
c. Informed Consent
treatment)
20
Subjek diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
21
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
1) Nama : An. LM
(6 Tahun)
5) Pendidikan : TK
6) Alamat : Malamenggu
1) Ayah
a) Nama : Tn. HK
b) Usia : 34 Tahun
c) Pendidikan : SMU
d) Pekerjaan : Swasta
22
2) Ibu
a) Nama : Ny. MR
b) Usia : 34 Tahun
c) Pendidikan : SMU
d) Pekerjaan : IRT
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
BAB Cair
Saat dikaji klien BAB sudah kurang lebih 5 kali, panas sudah
P:
Q:
bibir kering, kulit klien tampak kering, turgor kembali agak lambat
R:
23
S:
Dehidrasi ringan
T:
BB : 20 kG
TB : 90 CM
7) Riwayat Psikososial
Klien tinggal bersama orang tua di rumah milik orang tua, tepatnya
sangat harmonis dapat dilihat ibu dan ayah klien sangat perhatian
24
8) Riwayat Spritual
Klien menurut orang tua memilki spitual yang tinggi, klien rajin ke
skolah minggu dan ikut dengan orang tua jika ada ibadah lainnya.
mandi.
sakit.Orang tua klien berada selalu dekat klien dan ibu klien
tidak enak berada di rumah sakit karena merasa bosan dan tidak
25
d. Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi
dihabiskan.
2) Cairan
Klien saat ini minun air putih, sehari kurang lebih 7 gelas ditambah
3) Eliminasi
dan malam hari 6-7 jam dan sering terbangun jika klien merasa
nyeri.
5) Personal Hygine
kuku tangan dan kaki bersih dan rapih, setiap hari klien mengosok
26
6) Aktiviatas
7) Rekreasi
aktif mengikutinya.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
Respirasi : 22 x/m
3) Kepala
Warna rambut hitam, tidak tampak lesi pada kulit kepala, kepala
27
ada.Fungsi mengecap baik, klien dapat membedakan rasa makanan.
4) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, tidak ada nyeri tekan, kaku
5) Thorax
Bentuk dada simetris, Retraksi tidak ada, Wheezing tidak ada (-/-),
Ronchi tidak ada (-/-), Suara jantung tambahan tidak ada, frekuensi
6) Perut
Bentuk datar, nyeri tekan tidak ada, tidak kembung, dinding perut
Deformitas : tidak
Tremor : tidak
8) Genetelia
28
9) Anus
Terjadi iritasi
normal.
f. Terapi
Paracetamol 3x125 Mg
Zine 1x20 Mg
Domperidone 3x2 Mg
CTM 3x0,5 Mg
Ambroxol 3x5 Mg
g. Pemeriksaan Penujang
29
WBC (White Blood Cell) 13.4 3.5-10.0
h. Analisa Data
30
konsistensi cair, warna
putih.
BAB dengan frekuensi
yang kurang lebih 6 kali
dengan konsistensi cair,
warna kuning, bau khas
DS: BAB Berlebihan Resiko kerusakan
Klien mengatakan mual perianal
muntah dan bab cair
DO:
Turgor kulit menurun
Membran mukosa kering
Frekuensi mual muntah
kurang lebih 5 kali dan
bab 6 kali
2. Diagnosa Keperawatan
dihabiskan
cair
3. Perencanaan
31
tehnik pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologi 4. Kaji kultur yang
untuk mengurangi mempengaruhi respon nyeri
nyeri, mencari 5. Evaluasi pengalaman nyeri
bantuan) masa lampau
b. Melaporkan bahwa 6. Evaluasi bersama pasien dan
nyeri berkurang tim kesehatan lain tentang
dengan ketidakefektifan kontrol nyeri
menggunakan masa lampau
manajemen nyeri 7. Bantu pasien dan keluarga
c. Mampu mengenali untuk mencari dan
nyeri (skala, menemukan dukungan
intensitas, frekuensi 8. Kontrol lingkungan yang dapat
dan tanda nyeri) mempengaruhi nyeri seperti
d. Menyatakan rasa suhu ruangan, pencahayaan
nyaman setelah dan kebisingan
nyeri berkurang 9. Kurangi faktor presipitasi
e. Tanda vital dalam nyeri
rentang normal 10. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
2 Ketidakseimbangan Tujuan: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari Status nutrisi terpenuhi 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh Kriteria Hasil : untuk menentukan jumlah
a. Adanya peningkatan kalori dan nutrisi yang
berat badan sesuai dibutuhkan pasien.
dengan tujuan 3. Berikan informasi tentang
b. Berat badan ideal kebutuhan nutrisi
sesuai dengan tinggi 4. Kaji kemampuan pasien untuk
badan mendapatkan nutrisi yang
c. Mampu dibutuhkan
mengidentifikasi 5. Monitor turgor kulit
kebutuhan nutrisi 6. Monitor mual dan muntah
d. Tidak ada tanda 7. Monitor kalori dan intake
tanda malnutrisi nuntrisi
e. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
3 Kekurangan Tujuan a. Pertahankan catatan intake
volume cairan dan Terpenuhuhinya dan output yang akurat
elektrolit cairan elektrolit b. Monitor status hidrasi
berhubungan Kriteri Hasil (kelembaban membran
32
dengan output a. Mempertahankan mukosa, nadi adekuat,
cairan yang intake output tekanan darah ortostatik), jika
berlebihan. b. Tekanan darah, nadi, diperlukan
suhu tubuh dalam c. Monitor hasil lab yang sesuai
batas normal dengan retensi cairan (BUN ,
c. Tidak ada tanda Hmt , osmolalitas urin,
tanda dehidrasi, albumin, total protein)
Elastisitas turgor d. Monitor vital sign setiap
kulit baik, membran 15menit – 1 jam
mukosa lembab, e. Kolaborasi pemberian cairan
tidak ada rasa haus IV
yang berlebihan f. Monitor status nutrisi
g. Berikan cairan oral
h. Berikan penggantian
nasogatrik sesuai output (50 –
100cc/jam)
i. Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
j. Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul
meburuk
k. Atur kemungkinan tranfusi
l. Persiapan untuk tranfusi
m. Pasang kateter jika perlu
n. Monitor intake dan urin
output setiap 8 jam
4 Resiko kerusakan Tujuan a. Anjurkan pasien untuk
integritas kulit Kulit dan membrane menggunakan pakaian yang
berhubungan mukosa tidak mengalami longgar
dengan seringnya gangguan b. Hindari kerutan pada tempat
BAB Kriteria Hasil tidur
a. Integritas kulit c. Jaga kebersihan kulit agar tetap
yang baik bisa bersih dan kering
dipertahankan d. Mobilisasi pasien (ubah posisi
b. Melaporkan adanya pasien) setiap dua jam sekali
gangguan sensasi e. Monitor kulit akan adanya
atau nyeri pada kemerahan
daerah kulit yang f. Oleskan lotion atau
mengalami minyak/baby oil pada derah
gangguan yang tertekan
c. Menunjukkan g. Monitor aktivitas dan mobilisasi
pemahaman dalam pasien
proses perbaikan h. Monitor status nutrisi pasien
kulit dan mencegah i. Memandikan pasien dengan
terjadinya sedera sabun dan air hangat
berulang j. Kaji lingkungan dan peralatan
d. Mampumelindungi yang menyebabkan tekanan
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
33
4. Pelaksanaan dan Evaluasi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbanga Pukul 08.00 S:
n nutrisi kurang 1. Mengkaji adanya alergi makanan Klien mengatakan idak ada alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
34
dari kebutuhan yang dibutuhkan pasien. O:
tubuh 3. Mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang Porsi makan tidak dihabiskan
dibutuhkan
09.00 A:
4. Memonitor turgor kulit Masalah belum teratasi
5. Memonitor mual dan muntah
P:
Lanjutkan intervensi
Kekurangan Pukul 10.00 03 Juli 2019
volume cairan dan 1. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat: mengajurkan S:
elektrolit klien untuk makan sedikit tapi sering Klien mengatakan BAB cair
2. Memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
berhubungan
tekanan darah ortostatik): mukosa bibir tampak kering. O:
dengan output Pukul 11.00 Frekuensi kurang 6 x/m, konsistensi cair
cairan yang 3. Memonitor vital sign setiap 15menit – 1 jam: TD: 110/70, N:110 x/m,
berlebihan. R: 22 x/m, SB: 37,5O C A:
4. Monitoring pemberian cairan IV: IVD RL 14 gtt/m Masalah belum teratasi
5. Memonitor status nutrisi: kebutuhan nurtrisi klien terganggu
P:
Lanjutkan intervensi
Resiko kerusakan Pukul 12.00 04 Juli 2019
integritas kulit 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar:
berhubungan menganjurkan kepada orang tua klien untuk menggunakan pakain yang S:
longar Klien mengatakan BAB cair, mual muntah dan
dengan seringnya
2. Hindari kerutan pada tempat tidur: menganjurkan kepada ibu klien napsu makan berkurang
BAB untuk mika miki
3. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering: menganjurkan O:
ibu klien menggunakan bedak agar tetap tubuh tetap kering BAB: Frekuensi kurang 6 x/m, konsistensi cair.
Pukul 14.00 Porsi makan tidak dihabiskan
4. Memonitor kulit akan adanya kemerahan: tidak adanya kemerahan pada
kulit pasien A:
5. Memonitor status nutrisi pasien: napsu makan klien berkurang, porsi Masalah belum teratasi
makan tidak dihabiskan
P:
35
Lanjutkan intervensi
36
berlebihan. R: 22 x/m, SB: 37,5O C A:
9. Monitoring pemberian cairan IV: IVD RL 14 gtt/m Masalah belum teratasi
10. Memonitor status nutrisi: kebutuhan nurtrisi klien terganggu
P:
Lanjutkan intervensi
Resiko kerusakan Pukul 12.00 04 Juli 2019
integritas kulit 6. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar:
berhubungan menganjurkan kepada orang tua klien untuk menggunakan pakain yang S:
longar Klien mengatakan BAB cair, mual muntah dan
dengan seringnya
7. Hindari kerutan pada tempat tidur: menganjurkan kepada ibu klien napsu makan berkurang
BAB untuk mika miki
8. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering: menganjurkan O:
ibu klien menggunakan bedak agar tetap tubuh tetap kering BAB: Frekuensi kurang 6 x/m, konsistensi cair.
Pukul 14.00 Porsi makan tidak dihabiskan
9. Memonitor kulit akan adanya kemerahan: tidak adanya kemerahan pada
kulit pasien A:
10. Memonitor status nutrisi pasien: napsu makan klien berkurang, porsi Masalah belum teratasi
makan tidak dihabiskan
P:
Lanjutkan intervensi
P:
37
Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbanga Pukul 08.00 S:
n nutrisi kurang 11. Mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang Klien mengatakan napsu makan menurn
dari kebutuhan dibutuhkan
09.00 O:
tubuh
12. Memonitor turgor kulit Porsi makan tidak dihabiskan
13. Memonitor mual dan muntah
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Kekurangan Pukul 10.00 03 Juli 2019
volume cairan dan 11. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat: mengajurkan S:
elektrolit klien untuk makan sedikit tapi sering Klien mengatakan BAB cair
12. Memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
berhubungan
tekanan darah ortostatik): mukosa bibir tampak kering. O:
dengan output Pukul 11.00 Frekuensi kurang 6 x/m, konsistensi cair
cairan yang 13. Memonitor vital sign setiap 15menit – 1 jam: TD: 110/70, N:110 x/m,
berlebihan. R: 22 x/m, SB: 37,5O C A:
14. Monitoring pemberian cairan IV: IVD RL 14 gtt/m Masalah belum teratasi
15. Memonitor status nutrisi: kebutuhan nurtrisi klien terganggu
P:
Lanjutkan intervensi
Resiko kerusakan Pukul 12.00 04 Juli 2019
integritas kulit 11. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar:
berhubungan menganjurkan kepada orang tua klien untuk menggunakan pakain yang S:
longar Klien mengatakan BAB cair, mual muntah dan
dengan seringnya
12. Hindari kerutan pada tempat tidur: menganjurkan kepada ibu klien napsu makan berkurang
BAB untuk mika miki
13. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering: menganjurkan O:
ibu klien menggunakan bedak agar tetap tubuh tetap kering BAB: Frekuensi kurang 6 x/m, konsistensi cair.
Pukul 14.00 Porsi makan tidak dihabiskan
14. Memonitor kulit akan adanya kemerahan: tidak adanya kemerahan pada
38
kulit pasien A:
15. Memonitor status nutrisi pasien: napsu makan klien berkurang, porsi Masalah belum teratasi
makan tidak dihabiskan
P:
Lanjutkan intervensi
39
B. Pembahasan
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
40
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
dihabiskan
cair
3. Perencanaan keperawatan
3) Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam: TD: 110/70, N:110 x/m, R:
41
longar
kering
kulit pasien
10) Monitor status nutrisi pasien: napsu makan klien berkurang, porsi
4. Evaluasi keperawatan
berkurang, gangguan nutrisi masih dirasakan klien, dan kecemasan orang tua
masih dirasakan orang tua. Pada tahap evaluasi ditemukan masalah belum
penulis melakukan kegiatan edukasi pada pasien tentang pola hidup bersih dan
42
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengakjian ditemukan masalah utama: BAB cair kurang lebih 6 kali, mual
dihabiskan
cair
5. Evaluasi ditemukan BAB masih dirasakan klien, adanya mual muntah dan,
43
B. Saran
gasstroentritis.
2. Bagi Institusi
44
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume
2. Jakarta EGC
Widjaja, 2014.Mencegah & Mengatasi Demam Pada Balita. Jakarta: Buku Umum.
45
Lampiran 1
Kepada Yth :
Saudara/i
Calon Responden
di -
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Diploma III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan Keperawatan.
Nama : Debora Mare
Nim : 711440118124
Alamat : Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan Keperawatan
Akan mengadakan penelitian dengan judul :
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gastroentritis Di RSUD Liun
Kendage Tahuna
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Saudara/i sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan
dijaga dan hanya untuk kepentingan penelitian tidak untuk dipublikasikan.
Apabila Saudara/i menyetujui, penulis mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab dengan benar kuesioner anda.
Atas kerjasama dan kesediaan Saudara/i menjadi responden, penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Debora Mare
46
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Nama :……………………………………
L/P :……………………………………
Umur :……………………………………
Kelas :……………………………………
Alamat :……………………………………
Menyatakan bahwa bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan
telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan dengan judul :
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gastroentritis Di RSUD Liun
Kendage Tahuna
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela dan tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa
saksi siapapu.
Manado, 2019
( )
Mengetahui
Pelaksana Penelitian
( )
47