DI SUSUN OLEH :
ALMA DINIARTI
191440101001
E. Area Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian berupa Laporan Studi Kasus yang dilakukan
pada An.” dan An.” di ruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Pada pasien 1 dan 2 Penelitian studi kasus ini dilakukan sebagai tugas akhir. Penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi pasien,
wawancara pada keluarga pasien, dan dokumentasi.
BAB II
TUJUAN TEORI
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan
konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair lebih dari 3
kali perhari buang air besar tersebut dapat / tanpa disertai lendir dan darah. (Dr. W.
Herdin Sibuea, dkk, 2009).
Gastroenteritis akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cairan / setengah cair (setengah padat) dengan demikian kandungan air pada
tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung kurang dari 7 hari, terjadi secara
mendadak. (Mutakin Arif, dkk, 2011).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari 15
hari (Rani AA. dkk 2015).
2. Etiologi
Pada saat ini, dengan kemajuan di bidang teknik laboratorium kuman- kuman patogen
telah dapat diidentifikasikan dari penderita diare sekitar 80 % pada kasus yang datang
disarana kesehatan dan sekitar 50 % kasus ringan di masyarakat Pada saat ini telah dapat
diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare
pada anak dan bayi.Penyebab infeksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan
virus, bakteri dan parasit.Dua tipe dasar dari diare akut oleh karena infeksi adalah non
inflammatory dan inflammatory.
Hampir sekitar 70%-90% penyebab dari diare sudah dapat dipastikan Secara garis
besar penyebab diare dikelompokkan menjadi penyebab langsung atau faktor-faktor yang
dapat mempermudah atau mempercepat terjadinya diare. Penyebab diare akut dapat
dibagi menjadi dua golongan, diare sekresi (secretory diarrhoea) dan diare osmotis
(osmotic diarrhea). Diare sekresi dapat disebabkan oleh faktor-faktor antara lain (Sodikin,
2011):
1. Infeksi virus, kuman-kuman pathogen, atau penyebab lainnya (seperti keadaan gizi
/ gizi buruk, hygiene atau sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, sosial budaya,
dan sosial ekonomi).
2. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia,
makanan (seperti keracunan makanan, makanan yang pedas atau terlalu asam),
gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin atau alergi, dan
sebagainya.
3. Definisi imun terutama sing ()
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan / Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk
mengekplorasi masalah. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastroenteritis di Ruang
Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2022. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
B. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian keperawatan ini adalah pasien dengan
penyakit Gastroenteritis . Adapun subyek penelitian pada 2 orang pasien dengan masalah
Gastroenteritis.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan usulan penelitian dengan menggunakan
metode studi kasus. Setelah disetujui oleh penguji maka penelitian diajukan dengan
kegiatan pengumpulan data. Data penelitian berupa hasil pengukuran, observasi,
wawancara, terhadap kasus yang dijadikan subyek penelitian.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan :
3. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung
dengan manusia. Oleh karena itu, segi etika penelitian harus diperhatikan karena
manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian (Hidayat, 2013).
Sebelum melakukan penelitian dan pengumpulan data, peneliti harus terlebih
dahulu meminta izin melakukan penelitin, lokasi penelitian yaitu di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang. Setelah mendapat persetujuan maka dilakukan penelitian
dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)
Peneliti akan memberikan lembar persetujuan kepada subjek yang akan
diteliti (responden), lembar persetujuan diberikan sebelum dilakukan
penelitian, kemudian peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan diakukan
penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Peneliti meminta kepada subjek agar menandatangani
lembar persetujuan apabila subjek bersedia untuk menjadi responden, jika
subjek menolak untuk diteliti maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak
nya.