Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN MANAJEMEN CAIRAN TERHADAP RISIKO KETIDAK


SEIMBANGAN CAIRAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN GASTROETERITIS DI RUANG RASYIT THALIB RUMAH
SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2022

DI SUSUN OLEH :

ALMA DINIARTI

191440101001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai mual muntah yang dapat
mengakibatkan kekurangan volume cairan. Keadaan kekurangan cairan ini apabila
tidak segera di atasi akan menyebabkan syok hipovolemik, dan bisa terjadi kematian,
karena 60% dari tubuh terdiri dari cairan (Nelson, 2010) .
Gastroenteritis sampai saat ini masih merupakan penyakit yang sangat
berbahaya dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan bisa menyerang
seluruh kelompok usia, baik laki-laki maupun perempuan. Gastroenteritis sering kali
dianggap sebagai penyakit biasa, sedangkan di tingkat global dan nasional fakta
menunjukkan sebaliknya (Widoyono, 2012).
Gastroenteristis akut diartikan sebagai kondisi dimana seseorang mengeluarkan
feses cair lebih dari tiga kali dalam sehari (WHO, 2013). Gastroenteritis diakibatkan
oleh gangguan penyerapan makanan yang terjadi karena adanya infeksi atau
peradangan pada dinding lambung dan usus, ditandai dengan: mual; muntah; feses
lembek dan cair; haus yang berkelanjutan; meriang; pusing; nafsu makan menurun;
dan sakit perut. Kondisi tersebut mengakibatkan makanan tidak dapat diserap
sempurna oleh jonjot usus dan organ pencernaan tidak bekerja dengan baik, jadi zat-
zat air dan kandungan yang terlarut didalamnya keluar bersama tinja. Karena terjadi
pengeluaran cairan yang berlebihan maka menyebabkan kekurangan volume cairan di
dalam tubuh (dehidrasi). (Kurniawan, 2016).
Menurut WHO (Word Health Organization) pada tahun 2017 terdapat 1,86 juta
orang meninggal akibat kasus gastroenteritis setiap tahunnya dengan angka pasien
yang dirawat inap sebanyak 500.000 dan lebih dari 5000 pasien mengalami kematian.
Selain itu di Amerika Serikat setidaknya 8000.000 dari pasien gastroenteritis akut
yang berobat ke dokter dan lebih dari 250.000 pasien di rawat dirumah sakit . Menurut
Profil Kesehatan Republik Indonesia angka kejadian dari kasus gastroenteritis
mencakup semua usia mencapai 270/1000 penduduk dan masih menjadi peringkat
pertama sebagai penyakit rawat inap di Indonesia. Angka kematian pada kasus
gastroenteritis sebesar 1,92% (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2018).
Gastroenteritis sering berlangsung pada balita dibandingkan dengan orang
dewasa. Penyebab utamanya gastroenteritis terhadap anak di negara berkembang
adalah rotavirus, escherichia coli enterotoksigenik, shigella dan cryptosporidium
(Kemenkes RI, 2011)
Gastroenteristis diakibatkan oleh makanan tidak sehat atau makanan yang
diolah dengan cara yang kurang higienis, lalu terinfeksi oleh bakteri penyebab
gastroenteristis seperti Salmonella, Shigella dan Campylobacter jejuni
(purwaningdyah, 2015). Gangguan osmotic dapat mengakibatkan gastroenteritis
karena zat makanan tidak dapat diserap secara sempurna oleh tubuh sehingga
mengakibatkan tekanan pada usus 2 meninggi, dan usus yang berisi kebanyakan akan
merangsang untuk mengeluarkan feses lalu terjadi gastroenteritis.
Tindakan yang harus dilakukan pada pasien dengan gangguan kekurangan
volume cairan adalah dengan mengamati turgor kulit secara berkala untuk mengetahui
tingkat dehidrasi, pemberian makan yang berserat. Aspek yang paling penting adalah
menjaga keseimbangan cairan, untuk dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan
dengan cara rehidrasi oral (larutan oralit) satu sendok teh setiap 1-2 menit, yang harus
dilakukan pada semua pasien, kecuali pada pasien dehidrasi berat yang memerlukan
hidrasi intravena. Status hidrasi harus dipantau setiap 2-3 jam dengan memperhatikan
tanda-tanda vital, pernafasan dan urin, serta penyesuaian infus jika diperlukan. Jumlah
cairan yang akan diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar( Lukman Zulkifli
Amin, 2015).
B. Rumusan Masalah
Bagaiman asuhan keperawatan pada an” dan an penerapan manajemen cairan
terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan gastroenteritis ?
c. Tujuan
1. Tujan umum
Diketahuinya Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.” dan An.” penerapan
manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan gastroenteritis
Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2022”
2. Tujuan khasus
a. Mampu mengidentifikasi data fokus Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.”
dan An.” penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan
dengan gastroenteritis akut Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2022”.
b. Mampu menentukan diagnosis Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.” dan
An.” penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan
gastroenteritis akut Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2022”.
c. Mampu membuat intervensi Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.” dan
An.” penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan
gastroenteritis Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2022”.
d. Mampu melaksanakan implementasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.”
dan An.”penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan
dengan gastroenteritis akut Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2022”.

e. Mengidentifikasi evaluasi Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.” dan An.”


penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan
gastroenteritis akut Diruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Tahun 2022”.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penelitian Laporan Tugas Akhir (LTA) ini sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Untuk memenuhi persyaratan pada ujian akhir dalam mengikuti pendidikan.
Di samping itu juga mendapatkan pengalaman nyata dan sebagai gambaran bagi
peneliti dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien penerapan
manajemen cairan terhadap risiko ketidak seimbangan cairan dengan
gastroenteritis.
2. Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Sebagai pedoman bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan mutu


pelayanan kesehatan yang komprehensif terutama dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien penerapan manajemen cairan terhadap risiko ketidak
seimbangan cairan dengan gastroenteritis.
3. Bagi STIKes ‘Aisyiyah Palembang
Sebagai referensi bagi perpustakaan dan sebagai acuan bagi peneliti
berikutnya dimasa yang akan datang, khususnya dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien

E. Area Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian berupa Laporan Studi Kasus yang dilakukan
pada An.” dan An.” di ruang Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Pada pasien 1 dan 2 Penelitian studi kasus ini dilakukan sebagai tugas akhir. Penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi pasien,
wawancara pada keluarga pasien, dan dokumentasi.
BAB II
TUJUAN TEORI

A. Konsep Dasar Penyakit

1. Definisi Gastroenteritis Akut

Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan
konsistensi tinja lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2003).
Gastroenteritis akut adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair lebih dari 3
kali perhari buang air besar tersebut dapat / tanpa disertai lendir dan darah. (Dr. W.
Herdin Sibuea, dkk, 2009).
Gastroenteritis akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cairan / setengah cair (setengah padat) dengan demikian kandungan air pada
tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung kurang dari 7 hari, terjadi secara
mendadak. (Mutakin Arif, dkk, 2011).
Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai diare yang berlangsung kurang dari 15
hari (Rani AA. dkk 2015).

2. Etiologi
Pada saat ini, dengan kemajuan di bidang teknik laboratorium kuman- kuman patogen
telah dapat diidentifikasikan dari penderita diare sekitar 80 % pada kasus yang datang
disarana kesehatan dan sekitar 50 % kasus ringan di masyarakat Pada saat ini telah dapat
diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare
pada anak dan bayi.Penyebab infeksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan
virus, bakteri dan parasit.Dua tipe dasar dari diare akut oleh karena infeksi adalah non
inflammatory dan inflammatory.
Hampir sekitar 70%-90% penyebab dari diare sudah dapat dipastikan Secara garis
besar penyebab diare dikelompokkan menjadi penyebab langsung atau faktor-faktor yang
dapat mempermudah atau mempercepat terjadinya diare. Penyebab diare akut dapat
dibagi menjadi dua golongan, diare sekresi (secretory diarrhoea) dan diare osmotis
(osmotic diarrhea). Diare sekresi dapat disebabkan oleh faktor-faktor antara lain (Sodikin,
2011):
1. Infeksi virus, kuman-kuman pathogen, atau penyebab lainnya (seperti keadaan gizi
/ gizi buruk, hygiene atau sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk, sosial budaya,
dan sosial ekonomi).
2. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia,
makanan (seperti keracunan makanan, makanan yang pedas atau terlalu asam),
gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin atau alergi, dan
sebagainya.
3. Definisi imun terutama sing ()
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan / Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk
mengekplorasi masalah. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gastroenteritis di Ruang
Rasyid Thalib Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2022. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

B. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian keperawatan ini adalah pasien dengan
penyakit Gastroenteritis . Adapun subyek penelitian pada 2 orang pasien dengan masalah
Gastroenteritis.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

D. Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan usulan penelitian dengan menggunakan
metode studi kasus. Setelah disetujui oleh penguji maka penelitian diajukan dengan
kegiatan pengumpulan data. Data penelitian berupa hasil pengukuran, observasi,
wawancara, terhadap kasus yang dijadikan subyek penelitian.

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan :

a. Wawancara, identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang – terdahulu,


keluarga, sumber data dari pasien, keluarga dan perawat lainnya.
b. Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi) pada sistem tubuh pasien.

c. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik).

2. Instumen Pengumpulan Data


Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format pengkajian
asuhan keperawatan anak sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Etika Penelitian

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung
dengan manusia. Oleh karena itu, segi etika penelitian harus diperhatikan karena
manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian (Hidayat, 2013).
Sebelum melakukan penelitian dan pengumpulan data, peneliti harus terlebih
dahulu meminta izin melakukan penelitin, lokasi penelitian yaitu di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang. Setelah mendapat persetujuan maka dilakukan penelitian
dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)
Peneliti akan memberikan lembar persetujuan kepada subjek yang akan
diteliti (responden), lembar persetujuan diberikan sebelum dilakukan
penelitian, kemudian peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan diakukan
penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Peneliti meminta kepada subjek agar menandatangani
lembar persetujuan apabila subjek bersedia untuk menjadi responden, jika
subjek menolak untuk diteliti maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak
nya.

2. Anonimity (Tanpa Nama)


Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data untuk menjaga kerahasiaan responden, tetapi cukup
menuliskan inisial pada masing-masing tersebut.

Anda mungkin juga menyukai