Anda di halaman 1dari 38

PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gresik
Keperawatan Dasar Praktik

Disusun Oleh:

Safitri Wulandari
211108011

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2022
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus pada An.N dengan “Gastroenteritis Akut (GEA)
di Ruang Anak RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Nama Mahasiswa : Safitri Wulandari


NIM : 211108011

Telah disetujui dan disahkan pada


Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Safitri Wulandari
211108011

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

( ) ( )
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

LAPORAN PENDAHULUAN PADA ANAK


DENGAN GASTROENTERITIS AKUT (GEA)

A. Definisi
Penyakit Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar 
dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare,
dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen (Muttaqin, 2011).
Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang ditandai dengan  bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai  perubahan konsistensi tinja (menjadi
cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir  (Sudaryat, 2007). Gastroenteritis atau diare
merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya,
dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan
pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah (Hidayat, 2006).
Dapat disimpulkan Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen, yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair). Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan
darah

B. Etiologi
Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi (2010), penyebab dari gastroenteritis sangat
beragam , antara lain sebagai berikut :
1. Faktor infeksi :
a. Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan
maupun air minum (enteropathogenic, escherichia coli, salmonella, shigella,
V.Cholera, dan clostridium).
b. Infeksi berbagai macam virus : enterovirus, echoviruses, adenovirus, dan rotavirus.
Penyebab diare terbanyak pada anak adalah virus Rotavirus.
c. Jamur : candida
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

d. Parasit (giardia clamblia, amebiasis, crytosporidium dan cyclospora).

2. Faktor non infeksi/ bukan infeksi :


a. Alergi makanan, misal susu, protein
b. Gangguan metabolik atau malabsorbsi : penyakit
c. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
d. Obat-obatan : Antibiotik, Laksatif, Quinidine, Kolinergik, dan Sorbital.
e. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
f. Emosional atau stress
g. Obstruksi usus

C. Tanda dan Gejala


Menurut Sodikin (2011), Beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada kasus
gastroenteritis, antara lain :
1. Bayi atau anak menjadi cengeng, rewel, gelisah
2. Suhu badan meningkat
3. Nafsu makan berkurang atau tidak ada
4. Timbul diare
5. Feses makin cair, mungikn mengandung darah dan atau lender
6. Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
7. Muntah baik sebelum maupun sesudah diare
8. Terdapat gejala dan tanda dehidrasi : ubun-ubun besar cekung pada bayi, tonus otot
dan turgor kulit berkurang, selaputlendir pada mulut dan bibir  terlihat kering
9. Berat badan menurun
10. Pucat, lemah
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

D. Pohon Masalah
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

E. Pemeriksaan Diagnostik 
1. Pemeriksaan darah tepi lengkap
2. Pemeriksaan urine lengkap
3. Pemeriksaan tinja lengkap dan biakan tinja dari colok dubur 
4. Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik 
5. Pemeriksaan sediaan darah malaria serta serologi Helicobacter Jejuni sangat
dianjurkan
6. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif  dan
kualitatif tentang pada diare kronik.
7. Pemeriksaan darah 5 darah perifer lengkap, analisis gas darah (GDA) & elektrolit (Na,
K, Ca, dan P serum yang diare disertai kejang)
8. Pemeriksaan tinja
a. makroskopik dan mikroskopik 
b. pH, dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest,  bila
diduga terdapat intoleransi laktosa
c. bila pedu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi (culture dan sensitivity
test)
9. Pemeriksaan analisa gas darah
10. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
11. Pemeriksaan serum elektrolit terutama kadar natrium, kalium, calsium dan fosfor
(terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
12. Pemeriksaan kadar glukosa darah bila terdapat tanda-tanda hipoglikemia

F. Penatalaksanaan Medis
1. Medis
Dasar pengobatan diare adalah :
a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah  pemberiannya.
1) Cairan per oral Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan
peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Cairan
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

oralit yang dianjurkan oleh WHO-ORS, tiap 1 liter mengandung Osmolalitas


333 mOsm/L, Karbohidrat 20 g/L, Kalori 85 cal/L. Elektrolit yang dikandung
meliputi sodium 90 mEq/L, potassium 20 mEq/L, Chloride 80 mEq/L,
bikarbonat 30 mEq/L (Dipiro et.al., 2005).
Ada beberapa cairan rehidrasi oral :
a) Cairan rehidrasi oral yang mengandung NaCl, KCL, NaHCO3 dan
glukosa, yang dikenal dengan nama oralit.
b) Cairan rehidrasi oral yang tidak mengandung komponen-komponen di
atas misalnya: larutan gula, air tajin, cairan-cairan yang tersedia di rumah
dan lain-lain, disebut CRO tidak lengkap
2) Cairan parentral
Cairan Ringer Laktat sebagai cairan rehidrasi parenteral tunggal. Selama
pemberian cairan parenteral ini, setiap jam perlu dilakukan evaluasi :
a) Jumlah cairan yang keluar bersama tinja dan muntah
b) Perubahan tanda-tanda dehidrasi (Suharyono, dkk., 1994 dalam
Wicaksana, 2011).
b. Pengobatan Antibiotik
Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi,
karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa  pemberian anti
biotik. Pemberian antibiotik di indikasikan pada : Pasien dengan gejala dan tanda
diare infeksi seperti demam, feses berdarah,, leukosit pada feses, mengurangi
ekskresi dan kontaminasi lingkungan,  persisten atau penyelamatan jiwa pada diare
infeksi, diare pada pelancong, dan pasien immunocompromised. Contoh antibiotic
untuk diare Ciprofloksasin 500mg oral (2x sehari, 3 – 5 hari), Tetrasiklin 500 mg
(oral 4x sehari, 3 hari), Doksisiklin 300mg (Oral, dosis tunggal), Ciprofloksacin
500mg, Metronidazole 250-500 mg (4xsehari, 7-14 hari, 7-14 hari oral atauIV).
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien. Data-data yang
dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1. Identitas Pasien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 kali
b. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare
akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid
jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare
e. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan
tempat tinggal.
f. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa,  porsi
yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi
pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik,
menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan
3. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Bernafas
Kaji pernafasan pasien. Kaji apakah pasien mengalami kesulitan saat bernafas
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

b. Makan dan Minum


Perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama MRS.
Kebiasaan : pola makan, frekuensi, jenis. Perubahan :setelah di rumah sakit
c. Eliminasi
1) BAK  
Kebiasaan : frekuensi, warna, bau. Perubahan setelah sakit
2) BAB
Kebiasaan : frekuensi, warna, konsistensi. Perubahan setelah sakit.
d. Gerak dan Aktivitas Kaji gerak dan aktivitas pasien selama berada di RS
e. Istirahat dan tidur  Kebiasaan : kaji kebiasaan istirahat tidur pasien Perubahan
setelah sakit
f. Kebersihan Diri Kaji bagaimana toiletingnya pasien
g. Pengaturan suhu tubuh
Cek suhu tubuh pasien, normal(36°-37°C), pireksia/demam(38°-40°C),
hiperpireksia = 40°C< ataupun hipertermi <35,5°C.
h. Rasa Nyaman
Observasi adanya keluhan yang mengganggu kenyamanan pasien. Observasi nyeri
yang di keluhkan pasien.
i. Rasa Aman
Kaji keluarga pasien mengenai kecemasan yang ia rasakan
j. Sosialisasi dan Komunikasi
Observasi social dan komunikasi pasien. Kaji apakan pasien mampu bercanda
dengan keluarganya.
k. Bekerja
Kaji pasien apakah pasien mampu bermain dan bercanda dengan keluarganya
l. Ibadah
Ketahui agama apa yang dianut pasien  
m. Rekreasi
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Observasi apakah sebelumnya pasien sering rekreasi dan sengaja meluangkan


waktunya untuk rekreasi. Tujuannya untuk mengetahui teknik yang tepat saat
depresi.

n. Pengetahuan atau belajar


Seberapa besar keingintahuan keluarga mengenai cara pencegahan diare pada
anak. Disinilah peran perawat untuk memberikan HE kepada keluarga pasien
mengenai cara pencegahan diare pada anak.
4. Pemeriksaan Fisik 
a. Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut dan bibir 
kering,berat badan menurun,anus kemerahan.
b. Perkusi : adanya distensi abdomen.
c. Palpasi : Turgor kulit kurang elastis
d. Auskultasi : terdengarnya bising usus
B. Diagnosis Keperawatan
1. Defisit nutrisi
a. Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism
b. Batasan karakteristik :
1) Gejala dan tanda mayor
a) Subjektif : -
b) Objektif : Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
2) Gejala dan tanda minor
a) Subjektif :
(1) Cepat kenyang setelah makan
(2) Kram / nyeri abdomen
(3) Nafsu makan menurun
b) Objektif :
(1) Bising usus hiperaktif 
(2) Otot pengunyah lemah
(3) Otot menelan lemah
(4) Membrane mukosa pucat
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

(5) Sariawan - Serum albumin turun


(6) Rambut rontok berlebih
(7) Diare

c. Faktor yang berhubungan :


1) Dehidrasi
2) Terpapar lingkungan panas
3) Proses penyakit (mis. infeksi, kanker)
4) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
5) Peningkatan laju metabolism
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Penggunaan inkubator 
2. Hipertermia
a. Definisi : suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh
b. Batasan karakteristik :
1) Gejala dan tanda mayor
a) Subjektif : -
b) Objektif :
(1) Suhu tubuh diatas nilai normal
2) Gejala dan tanda minor
a) Subjektif : -
b) Objektif :
(1) Kulit merah – Kejang
(2) Takikardi
(3) Takipnea
(4) Kulit terasa hangat
c. Faktor yang berhubungan :
1) Dehidrasi
2) Terpapar lingkungan panas
3) Proses penyakit (mis. infeksi, kanker)
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

4) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan


5) Peningkatan laju metabolism
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Penggunaan incubator
3. Risiko hipovolemia
a. Definisi : berisiko mengalami penurunan volume cairan intravascular, interstisial,
dan/atau intraselular
b. Faktor risiko :
1) Kehilangan cairan secara aktif
2) Gangguan absorbsi cairan
3) Usia lanjut
4) Kelebihan berat badan
5) Status hipermetabolik
6) Kegagalan mekanisme regulasi
7) Evaporasi
8) Kekurangan intake cairan
9) Efek agen farmakologis
4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
a. Definisi : berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit
b. Faktor risiko :
1) Ketidakseimbangan cairan (mis. dehidrasi dan intoksikasi air)
2) Kelebihan volume cairan
3) Gangguan mekanisme regulasi (mis. diabetes)
4) Efek samping prosedur (mis. pembedahan)
5) Diare
6) Muntah
7) Disfungsi ginjal
8) Disfungsi regulasi endokrin
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

C. Rencana Keperawatan

Diagnosa
No Tujuan atau kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
keperawatan selama ...... Identifikasi status nutrisi
x24jam diharapkan Identifikasi alergi dan intoleransi
pemenuhan nutrisi makanan
seimbang kembali dengan Identifikasi makanan yang
kriteria hasil : Status disukai
Nutrisi  Identifikasi kebutuhan kalori
 Frekuensi makan dan jenis nutrien
normal   Nafsu makan  Identifikasi perlunya
membaik penggunaan selang nasogastric
 Bising usus dalam  Monitor asupan makanan
batas normal  Monitor berat badan
 Tidak ada diare  Monitor hasil pemeriksaan
Meningkatnya laboratorium
verbalisasi keinginan untuk  Lakukan oral hygiene sebelum
meningkatkan nutrisi makan
 Sikap terhadap makanan  Fasilitasi menentukan pedoman
/ minuman  baik sesuai diet (mis. piramida makanan)
dengan tujuan kesehatan  Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat
untuk  mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan
 Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastric jika
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

asupan oral dapat ditoleransi


 Anjurkan posisi duduk
 Ajarkan diet yang diprogramkan
 Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda nyeri)
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk  menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
jika perlu
Promosi berat badan
 Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
 Monitor adanya mual dan
muntah  Monitor jumlah kalori
yang dikonsumsi sehari-hari
 Monitor berat badan
 Monitor albumin, limfosit, dan
elektrolit, serum
 Berikan perawatan mulut
sebelum  pemberian makan
 Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien (mis.
makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblender makanan
cair yang diberikan melalui  NGT
atau gastrostomy, total   perenteral
nutrition sesuai indikasi)
 Hidangkan makanan secara
menarik
 Berikan suplemen
 Berikan pujian pada pasien /
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

keluarga untuk peningkatan yang


dicapai
 Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
 Jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan

Pemantauan nutrisi
 Identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan gizi (mis.
pengetahuan, ketersediaan
makanan, dsb)
 Identifikasi perubahan berat
badan
 Identifikasi kelainan pada kulit
 Identifikasi kelainan pada
rambut  Identifikasi pola makan
 Identifikasi kelainan pada kuku
 Identifikasi kemampuan
menelan  Identifikasi kelainan
rongga mulut
 Identifikasi kelainan eliminasi
(mis. diare, darah, lendir, dan
eliminasi yang tidak teratur)
 Monitor mual dan muntah
 Monitor asupan oral
 Monitor warna konjungtiva
 Monitor hasil laboratorium (mis.
kadar  kolesterol, albumin serum,
transferrin, kreatinin, hemoglobin,
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

hematocrit, dan elektrolit darah)


 Timbang berat badan
 Ukur antropometrik komposisi
tubuh (mis. indeks massa tubuh,
pengukuran  pinggang, dan ukuran
lipatan kulit)
 Hitung perubahan berat badan
 Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
 Jelaskan tujuan dan prosedur 
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
keperawatan selama ... x 24  Identifikasi penyebab
jam diharapkan suhu tubuh hipertermia (mis. dehidrasi,
kembali normal dengan terpapar lingkungan  panasm
kriteria hasil : penggunaan incubator)
Termoregulasi  Monitor suhu tubuh
 Menggigil berkurang  Monitor kadar elektrolit
 Warna kulit normal  Monitor haluaran urine
 Kejang berkurang  Monitor komplikasi akibat
 Tidak pucat hipertermia
 Frekuensi pernapasan  Sediakan lingkungan yang
normal dingin  Longgarkan atau
 Denyut nadi dalam lepaskan pakaian
batas normal  Basahi dan kipasi permukaan
 Suhu tubuh dalam batas tubuh
normal  Berikan cairan oral
 Tekanan darah dalam  Ganti linen setiap hari atau lebih
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

batas normal sering jika mengalami hiperhidrosis


(keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal
(mis. selimut hipotermia atau
kompres pada dahi, leher, dada.
Abdomen, aksila)
 Hindari pemberian antopiretik
atau aspirin
 Anjurkan tirah baring
 Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena
Regulasi temperatur
 Monitor suhu bayi sampai stabil
(36,5- 37,5oC)
 Monitor suhu tubuh anak tiap
dua jam
 Monitor tekanan darah,
frekuensi  pernapasan dan nadi
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor dan catat tanda dan
gejala hipotermia atau hipertermia
 Pasang alat pembantu suhu
kontinu
 Tingkatkan asupan cairan dan
nutrisi yang adekuat  Bedong
bayi BBLR ke dalam plastil segera
setelah lahir (mis. bahan
polyethylene, polyurethane) 
Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru
lahir
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

 Tempatkan bayi baru lahit di


bawah radiant warmer
 Pertahankan kelembaban
incubator  50% atau lebih untuk
mengurangi kehilangan panas
karena proses evaporasi
 Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
 Hangatkan terlebih dahulu
bahan-  bahan yang akan kontak
dengan bayi (mis. selimut, kain,
bedong, stetoskop)
 Hindari meletakkan bayi di
dekat  jendela terbuka atau di area
aliran  pendingin ruangan atau
kipas angin
 Gunakan kasur pendingin,
water  circulating blankets, ice
pack, atau gel   pad dan
intravascular cooling 
catheterization untuk menurunkan
suhu tubuh
 Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
 Jelaskan cara pencegahan heat 
exhaustion dan heat stroke
 Demonstrasikan teknik
perawatan metode kanguru (PMK)
untuk bayi BBLR
 Kolaborasi pemberian
antipiretil, jika  perlu
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Risiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipovolemia


keperawatan selama …x 24  Periksa tanda dan gejala
jam diharapkan pemenuhan hipovolemia (mis. frekuensi nadi
kebutuhan volume cairan meningkat, nadi teraba lemah, dsb)
seimbang dengan kriteria  Monitor intake dan output cairan
hasil : Status cairan  Hitung kebutuhan cairan
 Frekuensi nadi dalam  Berikan posisi modified
batas normal trendelenburg
 Output  urine meningkat  Berikan asupan cairan oral
Membran mukosa  Anjurkan memperbanyak asupan
lembab cairan oral
 Perasaan lemah  Anjurkan menghindari
berkurang perubahan  posisi mendadak
 Tekanan nadi kuat  Kolaborasi pemberian cairan IV
 Turgor kulit baik isotonis (mis. NaCl, RL)
  Intake cairan adekuat  Kolaborasi pemberian cairan IV
 Suhu tubuh dalam batas hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl
normal 0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin, plasmanate)
 Kolaborasi pemberian produk
darah
Pemantauan cairan
 Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi
 Monitor frekuensi napas
 Monitor tekanan darah
 Monitor berat badan
 Monitor waktu pengisian kapiler
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

 Monitor elastisitas atau turgor


kulit
 Monitor jumlah, warna, dan
berat jenis urin
 Monitor kadar albumin dan
protein total
 Monitor hasil pemeriksaan
serum  Monitor intake dan output
cairan  Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia
 Identifikasi tanda-tanda
hypervolemia
 Identifikasi faktor risiko
ketidakseimbangan cairan
 Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan

Risiko Setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit


ketidakseimbangan keperawatan selama ...... x  Identifikasi kemungkinan
elektrolit 24 jam diharapkan penyebab ketidakseimbangan
pemenuhan kebutuhan elektrolit
elektrolit seimbang  Monitor kadar elektrolit serum
kembali dengan kriteria  Monitor mual, muntah, dan diare
hasil : Keseimbangan  Monitor kehilangan cairan
cairan  Monitor tanda dan gejala
 Asupan cairan adekuat hypokalemia
 Output urin meningkat  Monitor tanda dan gejala
 Asupan makanan hyperkalemia
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

adekuat  Monitor tanda dan gejala


 Membran mukosa hiponatremia
lembab  Monitor tanda dan gejala
 Tidak ada tanda-tanda hypernatremia
dehidrasi  Monitor tanda dan gejala
 Frekuensi nadi dalam hipokalsemia
batas normal   Nadi  Monitor tanda dan gejala
teraba kuat hiperkalsemia
 Mata tidak cekung  Monitor tanda dan gejala
 Turgor kulit membaik hipomagnesemia
 Monitor tanda dan gejala
hipermagnesemia
 Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
 Jelaskan tujuan dan prosedur 
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
Manajemen diare
 Identifikasi penyebab diare
 Identifikasi riwayat pemberian
makanan
 Identifikasi gejala invaginasi
 Monitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi tinja
 Monitor tanda dan gejala
hypovolemia
 Monitor iritasi dan ulserasi kulit
di daerah perianal
 Monitor jumlah pengeluaran
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

diare
 Monitor keamanan penyiapan
makanan
 Berikan asupan cairan oral
 Pasang jalur intravena
 Berikan cairan intravena
 Ambil sampel darah untuk 
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
 Ambil sampel feses untuk kultur
 Anjurkan makananporsi kecil
dan sering secara bertahap
 Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A.A. 2006.  Pengantar Ilmu Keperawatan Anak . Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, Arif. 2011.Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi asuhan keperawatan  Medikal
Bedah.
Jakata : Salemba Medika
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017.Standar Diagnosis  Keperawatan
Indonesia
(SDKI).Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Luaran  Keperawatan Indonesia
(SLKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Intervensi  Keperawatan
Indonesia
(SIKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat
Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal  dan
Hepatobilier.
Jakarta : Salemba Medika
Sudaryat, 2007. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak . Jakarta : Sagung Seto
Suriadi dan Yuliani, Rita. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak .Edisi 2. Jakarta : Sagung
Seto
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK ‘’N’’


DENGAN KASUS GASTROENTERITIS (GEA)
DI RUANG ANAK SHOFA 7 RS PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK

I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. N
2. Tempat tanggal lahir / Usia : Gresik, 09 Oktober 2014
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Wadeng 02/01 Sedayu Gresik
7. Tanggal masuk : 28 Maret 2022
8. Tanggal pengkajian : 29 Maret 2022
9. Diagnosa Medik : Gastroenteritis (GEA) Vomitig Dehidrasi R-S
10. Rencana therapy : Inf RL 1000CC 3-4 jam
Maintenance rl 1000cc/24 jam
Injeksi santagesik 250mg k/p
Inj ondansentron 2mg k/p
P.O Zinc 1X20 mg
B. Identitas Orang Tua
Ayah Ibu
Nama : Tn. B Nama : Ny. U
Usia : 32 Tahun Usia : 30 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta/IRT
Penghasilan : Rp. 2000.000 Penghasilan : Rp. 1000.000
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Agama :Islam Agama : Islam.


Alamat : Wadeng 02/01 Sedayu Alamat : Wadeng 02/01 Sedayu
Gresik Gresik

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Ket
1 An. N 7 Tahun Anak pertama

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan utama : (saat pengkajian)
Diare
2. Riwayat Penyakit Sekarang : (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini. Tiap
masalah yang ditemukan diidentifikasi lengkap)
Diare sejak hari sabtu malam ±5x/hari warna coklat. Ampas (-), darah (-), lendir (-), Mual
dan muntah±4x tiap makan dan minum. Badan terasa meriang sejak 1 hari, batuk, pilek.
3. Riwayat Penyakit pada keluarga yang diturunkan (sebutkan penyakitnya terutama yang
ada hubungan dengan penyakit sekarang)
Ibu pasien mengatakan tidak ada
4. Riwayat keluarga diberikan oleh : Ayah/Ibu/Kakek/Nenek/Saudara/Tetangga *)
Ikhtisar Keturunan : tidak ada
(Gambar skema Keluarga dan beri tanda keluarga yang menderita penyakit sejenis. Untuk
kelainan congenital usahakan skema yang lebih lengkap termasuk saudara sepupu dan
sebagainya jika memungkinkan)

III. RIWAYAT PRIBADI


1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan : (terangkan dengan jelas faktor risiko yang
berhubungan dengan penyakit/kelainan yang didapat)
Prenatal.
Tidak ada kelainan
Intranatal
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Tidak ada kelainan

Postnatal
Tidak ada kelainan
2. Riwayat makanan/minum (sejak lahir sampai sekarang, kualitas dan kuantitas) :
Pemberian Asi penuh pada anak umur 4-6 bulan dan setelahnya 6 bulan dengan sufor dan
sudah di damping dengan pemberian MPASI.
3. Perkembangan dan Kepandaian (uraikan kronologis sejak lahir sampai sekarang) :
(Lampirkan Denver/DDST)

Motorik Kasar Motorik Halus Bicara Sosial

4. Riwayat Vaksinasi :

A. Dasa : B. Ulangan :

BCG : sudah Pada : Sca : X m Pada Umur : 1bulan

+/- umur r m

DPT : Sudah Pada : Di : puskesma Pada Umur : 2 bulan

x umur s

Polio : Sudah Pada : Di : puskesma Pada Umur : 2-6

x umur s bulan
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Campak : Sudah Pada : Di : puskesma

Umur : 9 s

bulan

5. Riwayat Penyakit Dahulu : (alergi, hospitalisasi, injury, pengobatan dll)


Ibu pasien mengatakan tidak ada alergi, dan tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
6. Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan :
Ketaatan dalam beribadah taat
Kegiatan dalam menjalankan ibadah taat
Orang yang paling berharga adalah keluarga
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar baik
Perasaan saat ini cemas karena anak lagi sakit
Yang mengasuh
7. Pola Hubungan : hubungan dengan orang tua keluarga yang lainnya baik
8. Pemeriksaan Fisik Khusus :
a. Keadaan Umum : Lemah,
GCS 4-5-6, mata cowong (+), mukosa bibir kering, Bu (+) meningkat, akral dalam
batas normal, Crt >2 detik.
b. Tanda Vital Utama :

Nadi : 121x/menit, isi dan tegangan : ............... Teratur /tidak *)

Suhu : 370C Tekanan Darah : 90/70mmHg

Pernafasan : 20x/menit Tipe : ........................

c. Status Gizi :

Berat Badan : 20 kg

Tinggi Badan : ........cm

Lingkar Kepala : ........cm

Lingkar Dada : ........cm

Lingkar Lengan Atas : ........cm


PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Kesimpulan Status Gizi : Gizi lebih, Gizi baik, Gizi kurang, Gizi buruk *)

Gizi Baik

d. Kulit/integumen, kelenjar limfe :

Turgor kulit lembab, crt < 2 detik.warna kulit baik, turgor baik oedema tidak ada

e. Otot :
Kekuatan otot 5/5
f. Tulang :
Tidak ada fraktur
g. Sendi : dalam batas normal
h. Jantung :
1) Batas Jantung (Jelaskan) : inspeksi, palpasi, perkusi

Nyeri dada (√) Tidak,

2) Suara Jantung :

Irama jantung (√) Reguler, Bunyi jantung : S1 S2 Tunggal :(√) Ya

i. Paru – paru/pernafasan (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi):

Bagian Kanan Kiri


Depan normal normal

Belakang normal normal

j. Perut (Inspeksi, Auskultasi, palpasi, pekusi):

Bu (+) meningkat, kembung, mual dan muntah, nyeri tekan lokasi tidak ada.

Buang air besar ±5x/hari, konsistensi cair, warna coklat, peristaltic

k. Anogenital :
Bentuk alata kelamin normal, Anus dalam batas normal, urethra normal, kebersihan
alat kelamin bersih, frekuensi berkemih 2-4x/hari, produksi urine -+ 1000ccml/hari.
Warna kuning jernih, bau khas.
l. Ekstremitas :

Item Tungkai Lengan


PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan √ √ √ √

Tonus √ √ √ √

Trofi √ √ √ √

Refleks √ √ √ √

Fisiologis

Refleks Patologis √ √ √ √

m. Sensibilitas & Persyarafan :


Gcs eye: 4 verbal : 5 motorik: 6, reflek fisiologis patella, reflek patologis babinsky
n. Kepala :
1) Bentuk, rambut, kulit :
Rambut hitam lurus,kulit sawo mateng
2) Mata :

Pupil isokor, gangguan penglihatan tidak, Mata tampak cowong (+)

3) Hidung :

Bentuk normal, gangguan penciuman tidak ada

4) Telinga :

Gangguan pendengaran tidak ada

5) Mulut (dan Gigi):

Mukosa bibir kering (+)

Pharynx, leher : tidak ada kelainan

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN SAAT INI


1. Aktivitas dan istirahat
Aktifitas sehari- hari pasien sekolah, mengaji dan bermain Bersama teman teman
Istirhat tidur 7 jam/hari
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2. Eliminasi dalam batas normal
3. Koping dan Dampak Hospitalisasi pada Anak dan Orang Tua
Dampak hospitalisasi pada anak : tidak ada
Dampak hospitalisasi bagi orang tua : tidak ada
V. DATA DASAR LABORATORIUM (Darah/Kemih/Tinja) :
Tanggal: 28 Maret 2022 Tanggal:

Pemeriksaan Hasil Satuan

Hematologi Rutin

Hemoglobin 12,9 g/dl g/dl

Hematokrit 36,9 % %

Eritrosit 4,7 juta/μl juta/μl

Leukosit 5,400 103/μl 103/μl

Trombosit 267.000 /μl

Hitung Jenis 4,6 % %

Basofil 1,8 % %

Eosinofil 35,3 % %

Limfosit 8,9 % %

Monosit 320,000 103/μl

GULA DARAH

Gula darah acak 75 mg/dl mg/dl

Elektrolit

Natrium 140,0 mmol/L

Kalium 2.96 mmol/L

Chlorida 94.18 mmol/L

VI. RIWAYAT PENGOBATAN :


Tanggal:29 Maret 2022
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Inf RL 1000CC 3-4 jam


Maintenance RL 1000cc/24 jam
Injeksi santagesik 250 mg k/p
Inj ondansentron 2mg k/p
P.O Zinc 1X20 mg

Sekapuk,29 Maret 2022


Mahasiswa

(Safitri Wulandari, S.Kep )

VI. ANALISIS DATA


Nama Pasien : An. N Ruang : Shofa 7

Umur : 7 Tahun Hari/tgl :29/03/2022

No Data Fokus Etiologi Problem/Masalah

1. S: Diare Diare b/d


Malabsorpsi
Ibu pasien mengatakan
anaknya diare ±5x/hari (D.0020)
sejak sabtu malam warna
coklat
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
Output (muntah, bab cair, mukosa
O: kering)

Pasien tampak lemas


BB: 20KG
TD:90/70 Gangguan cairan kurang dari
kebutuhan
N:121x/menit
S:37
RR :20x/menit

2. S: Output (muntah, bab cair, mukosa Resiko ketidak


kering) seimbangan
Ibu pasien mengatakan elektrolit b/d
mual muntah tiap kali Muntah (D.0037)
makan±4x/hari

O : Pasien tampak lemas Gangguan cairan kurang dari


kebutuhan
BB: 20KG
TD:90/70
N:121x/menit
S:37
RR :20x/menit
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

II. MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan keseimbangan cairan
2. Perfusi gastrointestina

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN :


1. Diare b/d malabsorpsi (D.0020)
2. Resiko ketidak seimbangan elektrolit d/d muntah (D.0037)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. N Ruang : Shofa 7

Umur : 7 Tahun Hari/tgl : Selasa, 29 Maret 2022

1. Diare b/d nutrisi dan cairan (D.0020)


Tujuan :. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1X24 jam masalah keperawatan
dapat teratasi

Kriteria :.

1. Asupan cairan terpenuhi


2. Mukosa bibir lembab
3. Mata tidak cekung (L.03020)
Rencana Intervensi :

1. Monitoring buang air besar


2. Monitoring tanda dan gejala diare
3. Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume, veses
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi. (1.04151)
2. Resiko ketidak seimbangan elektrolit b/d Muntah (D.0037)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1X24 jam masalah keperawatan
dapat teratasi

Kriteria :

1. Keluhan mual muntah berkurang


PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2. Frekuensi nadi normal (L.08068)


Rencana Intervensi ;

1. Identifikasi karakteristik muntah (misalnya: warna, konsistensi dll)


2. Periksa volume muntah
3. Identifikasi faktor penyebab muntah
4. Anjurkan membawa kantong plastic untuk menampung muntah
5. Anjurkan memperbanyak istirahat
6. Kolaborasi dengan tim medis lain (1.03118)
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. N Ruang : Shofa 7

Umur : 7 Tahun Hari/tgl : Selasa, 29 Maret 2022

NO. TANGGA JA IMPLEMENTASI


EVALUASI (SOAP)
DX L M KEPERAWATAN
1. 29 Maret 08.0 1. Memonitor buang air besar S : ibu pasien mengatakan
2022 0 anaknya masih diare tapi tidak
2. memonitor tanda dan gejala sesering kemarin, konsistensi
08.0 diare sudah lembek, warna kuning
0 mulai tadi pagi masih bab 4x
3. menganjurkan mencatat
warna, frekuensi, konsistensi, Badan sudah tidak meriang,
volume veses.
08.0 O:
0 4. menganjurkan
meningkatkan asupan cairan k/u masih lemas
5. berkolaborasi dengan tim TD: 90/70
medis lain
N: 121x/menit
08.0
0 S:37
RR :20x/menit
08.0 Feses sudah lembek
0
Warna sudah kuning
Ampas (-)
Darah (-)
Lender(-)
A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi no 1,3,4,5
dilanjutkan
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2. 29 Maret 10.0 1. Mengidentifikasi S : ibu pasien mengatakan
2022 0 karakteristik muntah bahwa anaknya masih muntah
(misalnya : warna, 2x satu hari ini, warna putih,.
konsistensi, dll)
2. Memeriksa volume muntah
3. Mengidentifikasi faktor
O:
penyebab muntah
4. Menganjurkan membawah k/u masih lemas
10.0 kantong plastik untuk
0 menampung muntah TD:90/70
5. Menganjurkan
10.0 memperbanyak istirahat N: 121x/menit
0 6. Kolaborasi dengan tim S:37
medis lain dalam
pemberian terapi RR :20x/menit
10.0
0 Konsistensi cair
A : masalah teratasi sebagian

10.0 P :intervensi no 1,2,4,5,6


0

1 30 Maret 09.0 1. Memonitor buang air S : Ibu pasien mengatakan


. 2022 0 besar anaknya bab 2x ampas (+)
2. Menganjurkan mencatat
warna, frekuensi, O:
konsistensi, volume veses
TD: 100/70
3. Menganjurkan
meningkatkan asupan k/u cukup
ciaran
4. Berkolaboresi dengan tim N: 100x/menit
medis lain
S: 36’7C
RR: 20x/menit

A : masalah teratasi

P : intervensi no 1,2,3,4
dilanjutkan
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2. 30 Maret 10.0 1. Mengidentifikasi S : ibu pasien mengatakan
2022 0 karakteristik muntah sudah tidak muntah
(misalnya : warna,
konsistensi, dll)
2. Memeriksa volume muntah
O:
3. Menganjurkan membawah
kantong plastik untuk k/u cukup
menampung muntah
4. Menganjurkan TD: 100/70
memperbanyak istirahat
5. Kolaborasi dengan tim N: 100x/menit
medis lain dalam S: 36’7C
RR: 20x/menit

A : masalah teratasi

P : intervensi no 4,5 tetap


dilanjutkan

1. 31 Maret 08.0 1. Memonitor buang air S : ibu pasien mengatakan


2022 0 besar anaknya sudah tidak bab.
2. Menganjurkan mencatat
warna, frekuensi,
konsistensi, volume veses
08.0 O:
3. Menganjurkan
0
meningkatkan asupan k/u baik
ciaran
4. Berkolaborasi dengan tim TD: 100/60
medis lain
N: 90x/menit
08.0
0 S:36
RR: 20x/Menit
A : Masalah teratasi

08.0
0
P :intervensi dihentikan

2. 31 Maret 10.0 1. Mengidentifikasi S : ibu pasien mengatakan


PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2022 0 karakteristik muntah anknya sudah tidak muntah
(misalnya : warna, sama sekali
konsistensi, dll)
2. Memeriksa volume
muntah
O:
3. Menganjurkan
memperbanyak istirahat k/u baik
4. Berkolaborasi dengan tm
medis lain TD: 100/60
N: 90x/menit
S:36
RR: 20x/Menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai