Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS

Disusun oleh :

Irma Kamelia

201903027

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Lembar Pengesahan

Satuan Acara Penyuluhan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktik klinik semester IV
oleh mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri.

Nama : Irma Kamelia

NIM : 201903027

Judul : Satuan Acara Penyuluhan Gastroenteritis

PEMBIMBING INSTITUSI MAHASISWA

Dodik Arso W, S.Kep.Ns.,M.Kes Irma Kamelia


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTROENTERITIS

Topik : Gastroenteritis

Sub Topik : Cara Penanganan Gastroenteritis

Sasaran : Umum

Penyuluh : Mahasiswa D3 Keperawatan

A. LATAR BELAKANG
Gastroenteritis saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada
masyarakat. Gastroenteritis juga merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada
anak di berbagai Negara. Gastroenteritis dapat menyerang semua kelompok usia terutama
pada anak. Anak lebih rentan mengalami diare, karena sistem pertahanan tubuh anak belum
sempurna (Paramita, 2017).
Gastroenteritis akut perlu tatalaksana yang cepat dan tepat. Gastroenteritis akut
merupakan peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari
biasanya, dan terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan anak-
anak, Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam,
sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam, penanganan
gastroenteritis sangat penting dan harus selalu diwaspadai karena sering terjadi
keterlambatan dalam pertolongan dan mengakibatkan kematian (Maidarti dan Rima Dewi,
2017).
Menurut World Health Organization (WHO 2018) saat ini penyakit Gastroenteritis
diderita 66 juta orang di dunia. Gastroenteritis Akut adalah penyebab nomor satu kematian
balita di seluruh dunia, dimana setiap tahun 1,5 juta balita meninggal dunia akibat diare.
Meskipun mortalitas dari diare dapat diturunkan dengan program rehidrasi atau terapi cairan
namun angka kesakitannya masih tetap tinggi. Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang
terjadi setiap tahunnya (Veneziano, 2017).
Prevalensi dari hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) pada tahun 2013,
penderita diare di Indonesia berasal dari semua umur, namun prevalensi tertinggi penyakit
diare diderita oleh balita, terutama pada usia <1 th (7%) dan 1-4 tahun (6,7). Penyakit
Gastroenteritis Akut merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Gastroenteritis Akut di Jawa
Timur Menurut Reno (2017) terdapat 33.832 orang yang menderita Gastroenteritis Akut
ditemukan dan di tangani pada tahun 2018 adalah 28.869 sehinga cakupan kasus diare yang
ditemukan dan ditangani sebesar 85,3%. Data dari Dinkes Propinsi JawaTimur didapatkan
penderita diare yang dapat dilayani oleh pelayanan pada tahun 2016 adalah sebesar 4.870
penderita, tapi pada tahun 2017 cakupan yang diterima mencapai 5.960 penderita dan yang
meninggal sekitar 3330 penderita (55%) disebabkan oleh diare dan 2630 penderita (44%)
dinyatakan sembuh.(Jawang, Sanubari, & Kinasih, 2019).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami tentang
penanganan Gastroenteritis untuk diri sendiri dan orang disekitarnya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1) Menjelaskan pengertian Gastroenteritis
2) Menjelaskan penyebab Gastroenteritis
3) Menyebutkan tanda dan gejala Gastroenteritis
4) Menyebutkan komplikasi Gastroenteritis
5) Menjelaskan penanganan Gastroenteritis

C. POKOK PEMBAHASAN
Gastroenteritis

D. MATERI
1. Pengertian gastroenteritis
2. Penyebab gastroenteritis
3. Tanda dan gejala gastroenteritis
4. Komplikasi gastroenteritis
5. Cara penanganan gastroenteritis

E. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab

F. MEDIA DAN ALAT


a. Leaflet

G. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 3 Pembukaan :
Menit 1) Membuka kegiatan dengan 1) Menjawab salam
mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan
3) Menjelaskan tujuan dari 3) Memperhatikan
penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang 4) Memperhatikan
akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit 1) Menggali pengetahuan 1) Memperhatikan
peserta tentang gastroenteritis
2) Menjelaskan pengertian 2) Memperhatikan dan
gastroenteritis menjawab pertanyaan yang
3) Menjelaskan penyebab diajukan
gastroenteritis 3) Memperhatikan
4) Menjelaskan tanda dan gejala
gastroenteritis 4) Memperhatikan
5) Menjelaskan komplikasi
gastroenteritis
5) Memperhatikan
6) Menjelaskan cara
penanganan gastroenteritis
6) Memperhatikan

3. 2 Terminasi :
Menit 1) Mengucapkan terimakasih 1) Mendengarkan
atas peran serta peserta.
2) Mengucapkan salam penutup 2) Menjawab salam

H. EVALUASI
1. Peserta mengetahui pengertian gastroenteritis
2. Peserta mengetahui penyebab gastroenteritis
3. Peserta mengetahui tanda dan gejala gastroenteritis
4. Peserta mengetahui komplikasi gastroenteritis
5. Peserta mengetahui cara penanganan gastroenteritis

I. PENUTUP
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta memahami pengertian, penyebab,
tanda gejala, komplikasi, dan cara penanganan pasien dengan gastroenteritis.
LAMPIRAN MATERI

DIARE (GASTROENTERITIS)

A. Pengertian Diare (Gastroenteritis)


Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang
meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).
Diare adalah defekasi encer dari 3X/hari dengan atau tanpa pendarahan atau
lendir dalam tinja. Perubahan dalam frekuensi buang air besar dari lembek kecil lebih
dari 3X sehari baik atau tidak disertai lendir, darah dan muntah.

B. Penyebab Diare (Gastroenteritis)


Penyebab gastroenteritis (diare) akut menurut (Ngastiyah, 2005) yaitu :
1. Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak, infeksi internal, meliputi:
a. Infeksi bakteri
Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan
sebagainya.
b. Infeksi virus
Entrovirus (virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus,
astovirus dan lain-lain.
c. Infeksi parasit
Cacing, protozoa, dan jamur.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak,
malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.
3. Faktor makanan
Makanan basi beracun dan alergi makanan.
4. Faktor kebersihan
Penggunaan botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci
tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum
mengkonsumsi makanan.
5. Faktor psikologi
Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan diare karena dapat merangsang
peningkatan peristaltik usus.
\
C. Tanda dan Gejala Diare (Gastroenteritis)
a. Konsistensi feses cair
b. Demam
c. Kram abdomen
d. Membran mukosa kering
e. Berat badan turun
f. Lemah
g. Gelisah
h. Pucat
i. Denyut nadi cepat
j. Mual dan muntah
k. Turgor kulit menurun
l. Pernapasan cepat
m. Lendir disertai darah

D. Cara Penularan Diare (Gastroenteritis)


Gastroenteritis bisa menular. Penularan terjadi terutama dari memakan atau
meminum makanan-makanan atau minuman-minuman yang tercemar. Virus-virus
yang menyebabkan gastroenteritis juga menyebar melalui kontak yang dekat dengan
orang-orang yang terinfeksi melalui pencemaran dengan feces atau muntahan
(vomitus).
Makanan mungkin tercemar oleh penyiap-penyiap atau pedagang-pedagang
makanan yang tercemar gastroenteritis, terutama jika mereka tidak mencuci tangan
mereka secara teratur setelah menggunakan toilet. Kerang-kerangan mungkin tercemar
oleh limbah, dan orang-orang yang memakan kerang-kerang yang mentah atau tidak
dimasak dengan matang yang dipanen dari perairan yang tercemar mungkin menderita
diare. Air minum dapat juga tercemar oleh limbah dan menjadi sumber penyebaran dari
virus-virus ini.

E. Cara Pencegahan Diare (Gastroenteritis)


a. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TB aktif
b. Memakai masker saat kontak denganpenderita TB aktif
c. Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan sehat, dan
berolahraga
d. Pemberian vaksin BCG

F. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Jika Terjangkit Diare (Gastroenteritis)


a. Segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan terdekat, misalnya puskesmas
b. Dari puskesmas, memberi rujukan ke fasilitas kesehatan
c. Fasilitas kesehatan memberikan penatalaksanaan yang prima, misalnya pemberian
obat-obatan

G. Hal – Hal yang Penting Diperhatikan Bagi Penderita Diare (Gastroenteritis)


a. Meminum obat dengan teratur
b. Memperhatikan gizi yang cukup, terutamam makan makanan yang mengandung
protein tinggi
c. Istirahat yang penuh
d. Rutin memeriksakan diri/ kontrol ke Puskesmas/Rumah Sakit
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/35065988/SAP_Gastroenteritis

http://repository.unair.ac.id/97166/15/4.%20BAB%201PENDAHULUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai