Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA DAN BAHAYA PADA IBU HAMIL

DI RUANG MUSDALIFAH RSUI MADINAH KASEMBON MALANG

Oleh :

LINDA SUCIATI

201903033

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktik klinik semester V di
Ruang Musdalifah RSUI Madinah Kasembon Malang pada tangggal 01 – 13
November 2021 oleh mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Stikes Karya
Husada Kediri

Nama : Linda Suciati

Nim : 201903033

Judul : Satuan Acara Penyuluhan Tanda dan Bahaya Pada Ibu Hamil di
Ruang Musdalifah RSUI Madinah Kasembon Malang

Sasaran : Pasien Ibu di Ruang Musdalifah

Satuan acara penyuluhan ini telah disetujui oleh :

Mahasiswa

Linda Suciati

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan

Vela Purnamasari ,S.Kep.Ns., M.Kes Wiwin Kristiowati, A.md.Keb


LATAR BELAKANG
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat
ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan
komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat
memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari
seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan
akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat
mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda
bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut
beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari
para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi
obstetri secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan eklampsia. Secara tidak
langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam
mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk segera mencari
pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan pertolongan
difasilitas pelayanan kesehatan . Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi
di ASEAN
. Angka . Tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 248 per
100.000 kelahiran hidup (Andra, 2007) Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah tahun
2003-2007 sebesar 101,36 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 diharapkan
AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Tanda bahaya kehamilan harus
dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap
tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya
kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam, preeclampsia/eklampsia, bengkak
pada muka atau tangan/kaki yang disertai sakit Kepala yang hebat, penglihatan kabur
dan kejang, nyeri abdomen Bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi,
janin kurang bergerak seperti biasanya dan ketuban pecah dini.

SAP TANDA DAN BAHAYA PADA IBU HAMIL

TOPIK : Kehamilan
SUB POKOK BAHASAN : Tanda dan Bahaya pada ibu hamil
WAKTU : 35 menit
SASARAN : Pasien Ibu di Ruang Musdalifah
TEMPAT : Ruang Musdalifah RSUI Madinah Kasembon
Malang

A. DIAGNOSA
Kurang pengetahuan tentang tanda dan bahaya kehamilan.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya kehamilan, di harapkan
ibu hamil dapat mengerti mengenai tanda bahaya selama kehamilan.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kehamilan di harapkan ibu mengetahui :

a) Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya


b) Apa saja tanda-tanda bahaya pada kehamilan
c) Cara mencegah atau mengantisipasi
d) Sikap apa yang harus dilakukan oleh ibu

D. SASARAN
Pasien ibu hamil
E. MATERI
a) Pengertian tanda dan bahaya kehamilan
b) Tanda – tanda bahaya pada kehamilan
c) Sikap yang harus dilakukan ibu/keluarga
d) Cara mencegah atau mengantisipasi

F. METODE
a) Ceramah
b) Tanya jawab

G. MEDIA
a) Leaflet

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien


1 Pembukaan 3 1. Memberikan salam dan 1. Menjawab salam
Menit memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan 3. Memberi respon
3. Kontrak waktu

2 Pelaksanaan 20 1. Menjelaskan apa yang 1. Mendengarkan


Menit dimaksud dengan tanda dengan penuh
bahaya kehamilan ? perhatian
2. Menjelaskan apa saja
tanda-tanda bahaya
kehamilan ?
3. Menjelaskan bagaimana
cara mencegah
/mengantisipasi ?
4. Menjelaskan bagaimana
sikap yang harus
dilakukan oleh
ibu/keluarga ?
3 Evaluasi 10 Memberikan pertanyaan pada ibu- 1. Menjawab
Menit ibu hamil : pertanyaan yang
1. Apa yang dimaksud telah diberikan.
dengan tanda bahaya ? 2. Menanyakan ulang

2. Apa saja tanda-tanda yang tidak

bahaya pada kehamilan ? dimengerti.

3. Bagaimana cara mencegah


atau mengantisipasinya ?

4. Sikap apa yang harus


dilakukan oleh ibu ?

4 Penutup 2 Menutup pertemuan dengan Menjawab salam.


menit mengucap salam.

I. EVALUASI STRUKTUR

a. Sasaran hadir ditempat penyuluhan.

b. Penyelenggaraan penyuluhan diselenggarakan di lokasi.

c. Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.

d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.

e. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.


J. EVALUASI PROSES

a. Peserta antusias terhadap materi.

b. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan.

d. Penyaji menguasai materi yang disampaikan.

e. Pelaksanaan dilakukan dengan tepat waktu.

K. EVALUASI HASIL

a. Pre : peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

b. Post : peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang


disampaikan oleh penyuluh.

c. Setelah penyuluhan diharapkan 90% peserta mampu mengerti dan memahami


materi yang diberikan.
Lampiran Materi

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. PENGERTIAN

Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam
jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga
pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan. Tanda bahaya
dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya
sehat dan selamat.
B. TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
a. Perdarahan pervaginam
Setiap perdarahan keluar dari lubang vagina pada ibu hamil setelah 28 minggu disebut
perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian penuh, karena
merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya. Perdarahan dapat
keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu menderita anemia berat.
Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas/nadi
kecil, dan tekanan darah menurun.
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila ibu
kurang istirahat, kecapean, atau menderita tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen
yang mungkin adalah gejala preeklampsi
c. Bengkak di wajah, jari tangan dan kaki
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen
yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
d. Keluar cairan pervaginam/ketuban pecah dini
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat
menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat
diikuti dengan keluarnya bagian kecil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena
itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus
segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah
Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan
pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting
dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi
khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal,
dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya
kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks.
e. Polihidramnion dan Oligohidramnion
Polihidramnion adalah kondisi penumpukan air ketuban yang berlebihan selama masa
kehamilan. Sedangkan Oligohidramnion adalah kondisi air ketuban yang berada pada kadar
terlalu rendah sehingga dapat menimbulkan komplikasi pada bayi dalam kandungan.
f. Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan lebih mudah
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang
termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama
sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar
1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat,
penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut
terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak
terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus
menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin
mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa
gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk
ke dalam darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2
sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara spontan
akian dilakukan induksi persalinan.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila perut
ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat
keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan terjadinya
solusio placenta
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari
rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat
dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau terjadi
abrupsio plasenta.
C. SIKAP YANG HARUS DILAKUKAN OLEH IBU/KELUARGA
a. Jangan panik
b. Mencari dan mempersiapkan transportasi
c. Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS, atau pelayanan kesehatan yang
lain
D. CARA MENCEGAH ATAU MENGANTISIPASI
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya
ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan
kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi
terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan
kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa
kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.
Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan:
1. ANC secara rutin
2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti : sayuran hijau, lauk, buah, susu
hamil / susu kedelai / kacang hijau
3. Istirahat cukup
4. Olahraga ringan misalnya: jalan-jalan
5. Dukungan dari keluarga
6. Hindari stres dengan tidak berpikir berat
7. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu berat atau beresiko dan jangan capek
8. Bila timbul keluhan yang meresahkan, segera pergi ke tenaga kesehatan atau tempat
pelayanan kesehatan
9. Hindari rokok, alkohol, dll
E. KESIMPULAN
Jadi, ibu hamil yang mengalami tanda-tanda bahaya seperti di atas harus segera
melapor ke bidan atau puskesmas setempat atau dokter/ Rumah Sakit, karena jika tidak
ditangani segera akan berdampak pada nyawa ibu dan bayi yang dikandung.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/PENYULUHAN_TANDA_BAHAYA_KEH
AMILAN_DI_KLINIK_MANDA-1.pdf

https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/bahaya-hamil-di-usia-dini/

https://anotebookmidwifemcb.wordpress.com/konsep-manusia/tanda-bahaya-kehamilan-
lanjut/

https://osf.io/492ea/download/?format=pdf

https://www.halodoc.com/kesehatan/eklampsia

Anda mungkin juga menyukai