Disusun Oleh :
RAHMADINNA WIDIYANI
(202002040009)
PEKALONGAN
2021
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu : 15 menit
Tempat : laboratorium
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Senin 13 Juni 2021
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang laboratorium
D. METODE
Metode yang digunakan :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
E. MEDIA
Media yang digunakan :
1. Leaflet
2. Lembar Balik
F. MATERI
Terlampir
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan pelajar
Kesiapan materi
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
Pelajar bersedia untuk diberikan pendidikan kesehatan
Pelajar antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahui
Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Penyuluh
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
H. DAFTAR PERTANYAAN
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang kejang demam diharapkan
keluarga mampu menjawab pertanyaan :
1. Jelaskan kembali apa tanda bahaya pada saat kehamilan
2. Menyebutkan jenis pnyebab dari bahaya kehamilan
3. Menjelaskan penanganan dari bahaya kehamilan
I. DAFTAR PUSTAKA
file:///F:/SEMESTER%206/REPRODUKSI/PENDKES%20KES.IBU
%20HAMIL/jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf
https://www.katapena.info/2017/02/makalah-tanda-bahaya-kehamilan-
lengkap.html?m=1
Ismail,Rita.Kasim,Deswani(dkk).2011.Pendidikan Kesehatan Dalam
Keperawatan Maternitas.Jakarta:Trans Info Penerbit
MATERI TANDA BAHAYA,PENYEBAB DAN PENANGANAN
PADA IBU HAMIL
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
Makan sedikit tapi sering
Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
dari pada makanan padat.
Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan
atau bunyi
Istirahat cukup
Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat
cukup. (Curtis, 2000: 47).
d. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007
penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam
antara lain dengan istirahat baring,minum banyak dan mengompres
untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan
fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
b. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam
1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau
ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin didalam kandungan.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2003).
Penanganan Umum
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT)
untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22
minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
Mengobservasi tidak ada infeksi
Mengobservasi tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
g. Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena
eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala,
mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
(Saifuddin, 2002, p.212)
Penanganan
Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala
ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
secret, muntahan, atau darah
Bebaskan jalan nafas
Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)