Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELAS IBU HAMIL

TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PERSIAPAN PERSALINAN

Oleh :
Celly Trianovita
Cynthia Permatasari
Muftia Maesaroh
Tutut Hardiyanti

BIDAN PROGRAM PROFESI


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA III
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat serta hidayah Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kelas ibu hamil ini dengan
judul ”Tanda Bahaya Kehamilan”. Adapun maksud dan tujuan penulisan SAP ini yaitu
untuk pedoman diadakannya penyuluhan pada kelas ibu hamil.

Dalam penulisan SAP ini, penulis banyak mendapatkan bantuan moral dan
materil, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bidan Chodijah, STr. Keb. Selanjutnya kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
SAP ini.

Dalam penulisan SAP ini penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan


pengetahuan dan waktu, sehingga masih terdapat kekurangan dalam penulisan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun yang sangat diharapkan untuk
kesempurnaan SAP ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan SAP ini dapat bermanfaat bagi
yang membaca, serta dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi agama,
bangsa, dan negara.

Depok, Oktober 2019

Kelompok Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan


Sasaran : Ibu-ibu hamil
Hari/Tanggal : Jum’at, 04 Oktober 2019
Tempat : Praktek Mandiri Bidan Chodijah, STr. Keb
Waktu : 09.00 s.d. selesai
Penyuluh : Mahasiswi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

I. LATAR BELAKANG
Faktor penyebab kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh timbulnya
bahaya yang terjadi selama kehamilan sehingga menyebabkan terjadinya
komplikasi yaitu perdarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi dan
infeksi.
Tanda-tanda bahaya kehamilan bisa terjadi pada masa ibu hamil maupun
bersalin. Masalah ini dapat berdampak pada ibu maupun bayi yang akan
dilahirkan, dinyatakan bahwa dari keseluruhan ibu yang mengalami komplikasi
kehamilan 4 % mengalami perdarahan berlebih, 2 % mengalami mulas sebelum
9 bulan, masing-masing kurang dari 1 % mengalami demam dan kejang dan 8
% ibu mengalami hipertensi, kepala pusing, posisi janin sungsang, dan oedema
(Kementrian Kesehatan, 2012).
Tanda bahaya kehamilan harus diketahui dan diantisipasi sedini mungkin agar
tidak terjadi kegawatan pada kehamilan sehingga menyebabkan kematian.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Tanda Bahaya pada Kehamilan, diharapkan
ibu dapat mengerti, memahami, dan mewaspadai tentang tanda tanda bahaya pada
kehamilan yang bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan, ibu
hamil dapat:
1. Memahami pengertian Tanda Bahaya pada Kehamilan
2. Memahami macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
3. Mewaspadai tanda bahaya pada kehamilan
4. Mencegah terjadinya tanda bahaya pada kehamilan

IV. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian dari tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Cara pencegahan tanda bahaya kehamilan

V. METODE
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Tanya Jawab

VI. MEDIA
Buku KIA

VII. WAKTU PELAKSANAAN


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan penyuluhan Mendengarkan
d. Menyebutkan materi penyuluhan
yang akan diberikan.
e. Mengemukakan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian dari tanda Mendengarkan dan
bahaya kehamilan memperhatikan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan.

b. Menyebutkan macam-macam Mendengarkan dan


tanda bahaya kehamilan mempertahikan.
Bertanya tentang materi yang
sudah disampaikan.

c. Menjelaskan komplikasi yang Mendengarkan dan


ditimbulkan oleh tanda bahaya memperhatikan.
selama masa kehamilan Bertanya tentang materi yang
sudah disampaikan.

d. Menyebutkan cara pencegahan Mendengarkan dan


tanda bahaya kehamilan memperhatikan.
Bertanya tentang materi yang
sudah disampaikan.
3 7 menit Penutup
a. Evaluasi
Menanyakan kepada ibu tentang Menjawab dan menjelaskan

materi yang diberikan pertanyaan.

Memberikan reward kepada ibu


yang dapat menjawab pertanyaan Mendengarkan kesimpulan yang

yang diajukan disampaikan

b. Menyampaikan kesimpulan
Menjawab salam
penyuluhan
c. Memberi salam
VIII. SUMBER
Kemenkes RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kemenkes RI
Depkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Depkes RI
Kemenkes RI. 2015. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Depkes dan JICA
Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Prasetyawati, A. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium Development
Goals (MDG’S). Yogyakarta : Nuha Medika

IX. LAMPIRAN MATERI


A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi
bisa menyebabkan kematian ibu (Asrinah, 2010). Tanda-tanda bahaya kehamilan dapat
terjadi pada masa kehamilan muda dan kehamilan lanjut.
B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
1. Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
Perdarahan pervaginam pada hamil muda adalah bercak-bercak dalam jumah
banyak yang disertai dengan nyeri dan kaku pada perut, nyeri pada panggul. Hal
tersebut kemungkinan disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik dan mola
hidatidosa. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah keluarnya
darah merah segar tanpa disertai rasa nyeri, keluarnya darah berwarna kehitaman dan
cair dengan disertai rasa nyeri yang menetap. Perdarahan tersebut kemungkinan
disebabkan oleh Plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang
Kaki bengkak saat hamil (edema tungkai) adalah pembengkakan kedua tungkai akibat
penumpukan cairan berlebih di jaringan. Pembengkakan dapat menandakan perubahan
normal tubuh selama kehamilan atau adanya penyakit tertentu. Namun, apabila
pembengkakan terjadi pada kaki, tangan dan wajah hal tersebut perlu diwaspadai
sebagai gejala pre-eklampsia.
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
3. Muntah terus dan tak mau makan
Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling
menyebabkan stres yang dikaitkan dengan kehamilan. Mual dan muntah ini
biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG (human
chorionic gonadotrophin). Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning
sickness normal yang umunya dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi
muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan. Namun,
mual dan muntah tersebut juga dapat terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Hal ini
sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin dikarenakan dapat berisiko terkena
dehidrasi dan kekurangan gizi.
4. Demam tinggi
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh >37,5ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu Keterlambatanpenanganan dapat menimbulkan
bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu bayi berpotensi mengalami keguguran dan
terlahir prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan.
5. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalamperiode 3 jam. Jika bayi tidur,gerakannya akan melemah. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.
Bayi kurang bergerak seperti biasa dapatdikarenakan oleh aktivitasibu yang terlalu
berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaansehingga aktivitas bayi di
dalam rahim tidak seperti biasanya.
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Ibu hamil dalam usia kehamilan kurang dari 37 minggu apabila mengalami ada cairan
keluar dari jalan lahir baik itu merembes maupun mengalir yang tidak dapat ditahan
segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu
mengalami pecah ketuban sebelum waktunya.
7. Cara Mencegah TerjadinyaS Tanda Bahaya Kehamilan
a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
b. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
c. Makan makanan yang mengandung gizi seimbang
d. Jangan terlalu banyak pikiran sehingga dapat menimbulkan stress
e. Istirahat yang cukup
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN

Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan


Sasaran : Ibu-ibu hamil
Hari/Tanggal : Jum’at, 04 Oktober 2019
Tempat : Praktek Mandiri Bidan Chodijah, STr. Keb
Waktu : 09.30 s.d. selesai
Penyuluh : Mahasiswi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang persiapan persalinan, selama
50 menit diharapkan sasaran mampu memahami tentang materi
yang disampaikan.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang persiapan Persalinan
diharapkan sasaran mampu :
1. Menyebutkan Persiapan Persalinan
2. Mengetahui pengertian Persalinan
3. Menyebutkan tanda – tanda persalinan
4. Menyebutkan tanda – tanda bahaya dalam persalinan
5. Menyebutkan bahaya yang mungkin terjadi jika persalinan tidak
ditolong oleh petugas kesehatan

II. Materi Penyuluhan


1. Pengertian dari persalinan
2. Hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan
3. Tanda-tanda persalinan
III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

IV. Media
Leaflet

V. Waktu Pelaksanaan

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media dan Meotde


Penyuluhan Alat Penyuluhan
Penyuluhan
1. Pendahuluan - Memberikan Menjawab Ceramah
(5 menit) salam dan salam
perkenalan
Ceramah
Menjelaskan Memperhatikan
kontrak waktu yang
dibutuhkan
Ceramah
Apersepsi kepada Memberikan
ibu tanggapan dan
pendapat

2. Penyajian Menjelaskan materi Memperhatikan, Leaflet Ceramah


(35 menit) penyuluhan secara memberi dan Diskusi
berurutan dan tanggapan dan
Teratur pendapat

Materi:
Persalinan
3. Penutup (10 Memberikan Memberikan Diskusi dan
menit) pertanyaan kepada tanggapan dan Ceramah
ibu tentang materi pertanyaan
yang telah
disampaikan

Menyimpulkan Memperhatikan
materi yang telah dan memberikan
disampaikan respon

Menutup materi Menjawab salam


dengan ucapan
salam dan
terimakasih

VI. Sumber
Depkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Depkes RI
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Depkes RI. 2016. 10 T dalam Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Kemenkes RI

VII. Lampiran Materi

Persiapan Persalinan

A. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala,
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.

B. Persiapan Persalinan
a. Tempat yang akan dijadikan sebagai tempat melahirkan.
b. Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan ibu
c. Biaya pada waktu melahirkan.
d. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu perlukan.
e. Merencanakan ditolong persalinan oleh siapa.
f. Memastikan ibu dan keluarga menyepakati amanat persalinan di stiker P4K.
g. Menyiapkan fotokopi KTP ibu dan bapak, JAMKESMAS / KIS / BPJS, KK
h. Menyiapakan baju ibu, baju bayi dan lain-lain.
i. Merencanakan penggunaan KB
C. Tanda Tanda Persalinan
Tanda – tanda permulaan persalinan
a. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Pembukaan servik ini biasanya
didahului oleh pendataran dari servik. Yang dimaksud dengan pendataran servik
adalah pemendekan dari canalis cervicalis, yang semula berupa sebuah saluran yang
panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis.
b. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus yang mengakibatkan pembukaan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10
menit). Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intrauterine sampai 35
mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan mencoba apakah jari
kita dapat menekan dinding rahim ke dalam. Interval antara kedua kontraksi: pada
permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, pada kala pengeluaran
sekali dalam 2 menit.

Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam :

a) His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks.


b) His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar. His pengeluaran
biasanya disertai dengan keinginan mengejan.
c) His pelepasan uri adalah his yang mengeluarkan uri.

Mulanya kontraksi terasa sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur


bergeser ka bagian bawah perut. Beberapa menggambarkan mirip dengan mulas
pada saat haid, saat mulas bergerak ke bagian perut, dengan tangan dapat dirasakan
bagian tersebut mengeras. Kejangnya mirip Braxton Hicks, namun terasa teratur
semakin sering dan kuat, ferekuensi dan durasi seiring dengan kemajuan persalinan.
c. Keluar lendir bercampur darah melalui vagina

Selama kehamilan bayi tersumbat dalam rahim oleh gumpalan lender yang
lengket pada leher rahim. Saat persalinan dimulai dan serviks mulai membuka,
gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan membrane yang mengelilingi
bayi dan cairan amniotic agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah
dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda.

d. Ketuban Pecah

Saat kebocoran dimulai, bisa dirasakan seperti semburan air atau hanya
rembesan, namun sebenarnya pecahnya membrane takkan terasa karena membrane
tidak memiliki saraf. Seringkali pada ketuban pecah ini ibu merasakan seperti
mengompol, namun untuk memastikan apa yang keluar melalui jalan lahir tersebut
apakah urin atau cairan ketuban dari baunya. Urin biasanya mempunyai bau yang
khas, demikian halnya dengan cairan ketuban namun cairan ketuban ini berbau
anyir. Saat ketuban pecah maka akan keluar cairan ketuban melaui jalan lahir,
selama masa perjalanan menuju ke tenaga kesehatan sebaiknya gunakan pembalut
untuk menampung cairan yang keluar untuk mengurangi ketidaknyamanan bagi ibu.

D. Proses Melahirkan
1. Didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan sering.
2. Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules teratur. Pada
kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi lahir setelah 8 jam sejak mules
teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan dan minum. Selama proses melahirkan sebaiknya
ibu didampingi suami dan keluarga.
3. Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut.
4. Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan atau dokter akan
mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan dorongan rasa ingin mengejan yang
timbul.
5. Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
6. IMD adalah segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayi
sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan kepada bayi menyusu sesegera
mungkin). IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta
meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah pendarahan pada ibu.
7. Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir bila ibu dan
suami sepakat untuk mengikuti KB dengan metode AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim).
E. Tanda-Tanda Bahaya Dalam Persalinan
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
c. Ibu mengalami kejang
d. Ibu tidak kuat mengejan
e. Air ketuban keruh dan berbau
f. Ibu gelisah dan mengalami kesakitan yang hebat

Anda mungkin juga menyukai