Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA – TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Dosen pengampuh :

Widya Pani SKM.,SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

Sarah Andini Borahima

(PO7124119030)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES PALU

TAHUN AJARAN 2021-2022

TINGKAT III A
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila
dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal.

B. TUJUAN
Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan
mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
1. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, kehamilan berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) (Altahira,
2014). Suatu kehamilan selalu mempunyai resiko dengan kemungkinan
bahaya atau resiko terjadinya komplikasi dapat ringan atau berat yang
menyebabkan terjadinya kematian, kesakitan, kecacatan, pada ibu atau
bayi (Rochijati, 2003) Use the "Insert Citation" button to add citations
to this document.

B. tanda-tanda bahaya kehamilan


1) Ibu muntah dan tidak mau makan
2) Kebanyakan ibu hamil pada usia kehamilan 1-3 bulan sering mual
3) dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan
hilang dengan
4) sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
5) Kebanyakan ibu hamil pada usia kehamilan 1-3 bulan sering mual
6) dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan
hilang dengan
7) sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Kebanyakan ibu hamil pada usia kehamilan 1-3 bulan sering mual dan
kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan hilang dengan
sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Namun jika ibu tetap
tidak mau makan, muntah terus menerus sehingga ibu lemah dan tidak
dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi janin dan kesehatan
ibu. Ibu atau keluarganya perlu didorong untuk segera meminta
pertolongan bidan terdekat untuk bibawa ke puskesmas atau ke
rumah sakit agar kehamilannya dapat diselamatkan.
2) Berat badan ibu hamil tidak naik
Berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg karena pertumbuhan janin dan
bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan. Kenaikan berat
badan biasanya terlihat nyata sejak usia kehamilan 4 bulan sampai
menjelang persalinan. Jika berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan
ke 4 atau berat
badan kurang dari 45 kg pada akhir bulan ke 6,
pertumbuhan janin
mungkin terganggu. Keluarga perlu untuk segera meminta
pertolongan
3) perdarahan
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan, dan
nifas, sering kali merupakan tanda bahaya yang mengakibatkan kematian
ibu dan janin.
a. Perdarahan melalui jalan lahir pada usia kehamilan sebelum 3 bulan
disebabkan oleh keguguran yang mengancam. Ibu harus segera
meminta bantuan bidan atau dokter.
b. Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat.
Ibu yang terlambat mengetahuinya, harus langsung dibawa ke rumah
sakit untuk diselamatkan jiwanya.
c. Perdarahan pada usia kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit
merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu harus segera mendapatkan
pertolongan di rumah sakit.
4.) Bengkak di tangan atau wajah, pusing dan diikuti kejang.
Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada usia kehamilan 6
bulan ke atas mungkin masih normal. Akan tetapi, bengkak pada tangan
atau wajah, apabila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala
(pusing), sangat berbahaya. Jika keadaan ini dibiarkan, ibu dapat
mengalami kejang. Keadaan ini dapat disebut keracunan kehamilan atau
eklamsia.
5) Gerakan janin berkurang atau tidak ada.
Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu pertama kali
pada usia kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu gerakan janin sering
dirasakan. Janin yang sehat bergerak secara teratur. Jika gerakan
janin berkurang, melemah atau tidak bergerak sama sekali
dalam 12 jam, kehidupan bayi mungkin terancam.
6) Kelainan letak janin di dalam rahim.
Pada keadaan normal, kaput janin berada di bawah rahim ibu dan
menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan,
kepala janin turun masuk ke rongga panggul ibu. Kadang-
kadang letak bayi tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Pada
keadaan seperti ini, ibu harus melahirkan di rumah sakit agar ibu dan
bayi dapat diselamatkan. Kelainan letak janin, antara lain letak
sungsang (letak kepala janin di bagian atas rahim) dan letak lintang
(letak janin melintang di dalam Rahim).
7) Ketuban pecah sebelum waktunya.
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia 22
minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung (Sarwono,2002:M-112). Biasanya ketuban
pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan ( seperti
mulas dan keluarnya lendir bercampur sedikit darah). Cairan ketuban
biasanya berwarna jernih kekuningan. Jika ketuban telah pecah dan
cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan,
janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu dan
janin. Ibu harus segera mendapat pertolongan bidan terdekat atau
dibawa ke puskesmas / rumah sakit.
8) Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.
Beberapa penyakit merugikan kehamilan, antara lain:
a. Penyakit jantung.
Ibu sering berdebar dan mudah sesak nafas jika melakukan kegiatan
ringan sehari-hari.
b. Kurang darah (anemia) berat.
Ibu pucat, lesu, lemah, pusing, dan sering sakit.
c. TBC.
Ibu mengalami batuk yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan
kurang, berat badan turun dan berkeringat di malam hari.
d. Malaria.
Ibu demam menggigil secara berkala, lemah dan pucat.
e. Infeksi pada saluran kelamin.
Gejala tidak selalu nyata. Misalnya keputihan, luka atau
nyeri pada alat kelamin.
DAFTAR PUSTAKA
Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Pokok bahasan : kehamilan


Sub pokok bahasan : Tanda-tanda bahaya kehamilan
Sasaran : ibu hamil, Ny. Rusiana
Tempat : Rumah Ny. Rusiana
Pemateri : Sarah Andini Borahima
Tanggal : 31 Desember 2021

A. Tujuan Istruktur Umum


Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan ibu mengerti tentang tanda
bahaya kehamilan.
B. Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan ,
keluarga dapat:
Mengetahui tanda tanda bahaya kehamilan
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media
1. leaflet
E. Materi
Terlampir

F. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
1. pembukaan 3 menit  Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Kontrak waktu
 Menjelaskan maksud
dan tujuan pemberian
pendidikan kesehatan
2. Pelaksanaan 5 menit  Menjelaskan
penyampaian materi pengertian tanda tanda
bahaya kehamilan
 Menjelaskan tanda-
tanda bahaya
kehamilan
3. Diskusi 2 menit Tanya jawab peserta
bertanya
4. Penutup 5 menit  Menyimpulkan hasil
penyuluhan
 Memberi saran-saran
 Mengucapkan salam
penutup

G. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
Jenis pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian tanda – tanda bahaya
2. Sebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan
Lampiran

dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai