Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan


Sasaran : 10 Peserta
Tanggal Pelaksanaan : 19 Mei 2022
Waktu : 30 Menit
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : PKD Desa Gentinggunung
Pemateri : Nurul Hidayah, A.Md.Keb

A. Tujuan

1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Tanda
Bahaya Pada Kehamilan.
2) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan

B. Sasaran dan Target

Sasaran 10 Peserta Ibu Hamil

C. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 19 Mei 2022
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : PKD Desa Gentinggunung
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
2. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
3. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
4. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan
D. Materi Penyuluhan
Terlampir

E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

F. Media

Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

N TAHAP KEGIATAN
WAKTU SASARAN MEDIA
O KEGIATAN PENYULUHAN
1 Pembukaan 5 Menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam Kata-kata/
dengan mengucapkan 2. Mendengarkan dan Kalimat
salam menyimak
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 4. Bertanya mengenai
dari penyuluhan perkenalan dan
4. Menyebutkan materi tujuan jika ada
yang akan diberikan yang kurang jelas

Pelaksanaan 15 Menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan Leafleat


pengertian tanda menyimak
bahaya kehamilan 2. Bertanya mengenai
2. Menjelaskan macam hal-hal yang belum
tanda bahaya pada jelas dan dimengerti
kehamilan
3. Menjelaskan
komplikasi yang
ditimbulkan
4. Menjelaskan cara
mencegah tanda
bahaya pada
kehamilan
3 Penutup 10 menit 1. Tanya Jawab 1. Sasaran dapat Kata-kata/
2. Memberikan menjawab tentang Kalimat
Kesempatan pada Ibu pertanyaan yang
untuk bertanya diajukan
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengarkan
4. Menyampaikan 3. Memperhatikan
kesimpulan materi 4. Menjawab Salam
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Pelaksanaan
Hari Tanggal : Kamis, 19 Mei 2022
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : PKD Desa Gentinggunung
Jumlah Peserta : 10 orang
2. Respon terhadap penyuluhan :
(a) Jumlah peserta yang aktif : 7 orang
(b) Jumlah pertanyaan yang diajukan :4
(c) Macam pertanyaan yang diajukan :
a) Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya eklamsi pada kehamilan kedua
b) Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
c) Jika terjadi KPD berapa lama minimal waktu bayi akan lahir
d) Apa yang dilakukan jika berat badan pada TM II masih belum naik padahal
tidak mengalami mual muntah
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu
atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan
ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan
mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan
yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan
dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman
bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya
pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta
menutupi jalan lahir (plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau ole
h kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagi
na dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)
merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya
gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti
tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh
tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan
kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama
hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau
disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi
bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib
segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1
jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi
berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama
kehamilan, persalinan dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi

lainnya .

h. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang
serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan
bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam
kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia
i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu
setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini
karena meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam
serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-
hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
j. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah
11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan
perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester
II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6
kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat
badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan
menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
l. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan.
Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat
dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab
terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher
rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya
Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)

Anda mungkin juga menyukai