Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Oleh:

Nurul Aini Cahyani 1490121023 Ahmad Taupik Hidayat 1490121070

Diana Nuraeni 1490121060 Rena Resita 1490121100

Mita Herdiana 1490121026 Risa Yulianti 1490121091

Nur Seha Romadoni 1490121039 Eriska Valency 1490121086

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN TANDA-TANDA BAHAYA
KEHAMILAN

Pokok Bahasan : Perawatan Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

Sasaran : Ibu- Ibu hamil

Target : Ibu hamil

Hari / Tanggal : Kamis, 11 November 2021

Waktu : 40 menit

Tempat : Ruang Kenanga

A. Latar Belakang
Meningkatkan kesehatan ibu adalah salah satu dari tujuan Millenium
Development Goals (MDGs) yang diadopsi oleh komunitas internasional
pada tahun 2000. Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk
mengurangi angka kematian ibu sebanyak tiga perempat antara Tahun 1990
sampai 2015 (WHO, 2012).
Menurut WHO (World Health Organization) angka kematian ibu (AKI)
di tahun 2011, 81 persen diakibatkan karena komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan nifas, sebagian besar dari kematian ibu disebabkan karena
perdarahan, infeksi dan pre eklamsi (Marni, 2011).
Di negara berkembang kematian ibu menjadi beban yang besar
dikarenakan program MDGs yang berjalan sangat lambat dan tidak
sebagaimana mestinya. Setiap tahunnya sekitar 287.000 wanita meninggal
akibat komplikasi yang dialami pada masa kehamilan dan persalinan, 99 %
diantaranya terjadi di negara berkembang. Angka kematian ibu di negara
maju memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan dengan negara
berkembang, rasio kematian ibu di negara berkembang lebih tinggi yaitu
240/100.000 kelahiran hidup sedangkan di negara maju 16/100.000 kelahiran
hidup (Hailu, 2013).
Di Indonesia sendiri berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat
menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup, dimana masih belum
mencapai apa yang sudah ditargetkan untuk tahun 2014 yaitu 118 kasus
100.000 kelahiran hidup (Pratitis, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan selama 1x40 menit ibu-ibu hamil dapat mengetahui tanda-
tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan diharapkan ibu-ibu hamil dapat mengetahui tanda-tanda
bahaya kehamilan sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dengan
kriteria:
a. Ibu dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan.
b. Ibu dapat mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan .
c. Ibu dapat mengetahui pencegahan tanda bahaya kehamilan.

C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media
a. Leaflet
3. Garis Besar Materi
a. Pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Penyebab tanda bahaya kehamilan
c. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
d. Pencegahan tanda bahaya kehamilan

D. Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


.
1. Pembukaan a. Salam a. Menjawab
salam
b. Penyampaian b. Menyimak 3 menit
tujuan
c. Apersepsi c. Menyimak
2. Kerja a. Penyampaian a. Menyimak
garis besar
materi
b. Memberi b. Mengajukan
kesempatan pertanyaan
bertanya 35 menit
c. Menjawab c. Menyimak
pertanyaan
d. Evaluasi d. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. Penutup a. Menyimpulka a. Menyimak
n 2 menit
b. Salam penutup
b. Menjawab salam
E. Setting Tempat

Pemateri

Peserta

F. Pengorganisasian
1. Pembawa acara : Nurul Aini Cahyani
2. Pemateri : Ahmad Taupik Hidayat
3. Pemateri : Eriska Valency
4. Moderator : Nur Seha Romadoni
5. Notulis : Diana Nuraeni
6. Fasilitator : Risa Yulianti
7. Observer : Rena Resita
8. Observer : Mita Herdiana

G. Evaluasi
1. Jenis evaluasi : Sumatif
2. Bentuk evaluasi : Verbal
3. Butir pertanyaan :
a. Apa pengertian tanda bahaya kehamilan?
Jawab:
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu.
b. Sebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan!
Jawab :
1) Mual muntah berlebih
2) Penglihatan kabur
3) Perdarahan pervaginam
4) Bengkak pada muka dan tangan
5) Gerak janin berkurang atau tidak ada
6) Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) 
7) Nyeri abdomen yang hebat
8) Sakit kepala hebat
9) Demam tinggi

H. Buku Sumber
Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta: Rineka Cipta
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks
Keluarga. Jakarta: Pusdiknakes.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka
Tiran. 2007. Kehamilan dan Permasalahannya. Jakarta : EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43744/5/Chapter%20I.pdf
Lampiran

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu
tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-
tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).

B. Penyebab
1. Istirahat yang kurang.
2. Aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis atau kecelakaan.
3. Adanya infeksi baik yang menyebabkan perdarahan maupun
menyebabkan nyeri abdomen yang hebat.
4. Adanya perubahan hormon kehamilan yang menyebabkan sakit kepala
dan penglihatan kabur.
5. Adanya penyakit lain, seperti anemia, penyakit jantung atau pre eklamsia.

C. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


1. Mual muntah berlebih
Kebanyakan  ibu  hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering
merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan
hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-menerus
sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi
keadaan janin dan kesehatan ibu.

Komplikasi:
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi
lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
2. Penglihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman visual ibu dapat berubah
dalam kehamilan. Perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual
yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Perubahan visual ini mungkin
disertai dengan sakit kepala yang hebat. Perubahan visual mendadak
mungkin merupakan tanda pre eklamsia.
Komplikasi:
Komplikasi yang ditimbulkan antara lain kejang dan eklamsia
3. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal.
Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit
(spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah
perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan
adalah pertanda dari “Friabel cervik”. 
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi. Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal)
yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi,
kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada akhir kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang
tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
4. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meletakkan lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan
tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan
cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang
bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan
tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah
sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum
mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk
dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya
lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah
meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman. 
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram
dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi.
Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan kekurangan
energi pada darah dan ginjal. Perawatan diri untuk ibu hamil yang
mengalami kram kaki:
1) Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi
dari badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil
beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan aliran energi pada
saluran ginjal.
2) Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan,
terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil
ingin memakainya saat melahirkan.
3) Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan
cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap
memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.
4) Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada
makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan
cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah
kontraksi otot.
5) Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di
sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun
tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di kaki.
Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru
sampai bengkak membaik.
Komplikasi:
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak
pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat
zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
5. Gerak janin berkurang atau tidak ada      
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak
merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda
bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh
aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun
kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
6. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) 
Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda
awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampur sedikit
darah. Cairan ketuban biasanya berwarna jernih kekuningan.
Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu
mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi.
Hal ini berbahaya bagi ibu maupun janin. Ibu perlu segera mendapat
pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.

7. Nyeri abdomen yang hebat


Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal
adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah
yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain.
Komplikasi:
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara
lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio
plasenta; abortus; ruptur uteri imminens.
8. Sakit kepala hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
Komplikasi:
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-
eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika
tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan
kematian.
9. Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Komplikasi:
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi
antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi
saluran kemih atas).

D. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan


Cara mencegah tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu perinatal care.
3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang
ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
posyandu, puskesmas, rumah sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Anda mungkin juga menyukai