Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan :
Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan,Bayi Baru Lahir dan Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan :
1. Tanda Bahaya Pada Kehamilan
2. Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir dan
3. Tanda Bahaya Pada Masa Nifas
Sasaran : Kader di Desa Parahangan
Tempat : Desa Parahangan
Waktu : 60 menit

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, kader dapat mengenali,mengerti serta mampu
melakukan deteksi dini kepada masyarakat setempat tentang tanda bahaya pada
kehamilan,tanda bahaya pada bayi baru lahir dan tanda bahaya pada masa nifas
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, kader dapat :
a. Mengetahui pengertian kehamilan, bayi baru lahir dan masa nifas
b. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan, tanda bahaya bayi baru lahir dan
tanda bahaya masa nifas
c. Mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan, tanda bahaya bayi baru lahir
dan tanda bahaya masa nifas

B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian kehamilan, bayi baru lahir dan masa nifas
2. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan, tanda bahaya bayi baru lahir dan tanda bahaya
masa nifas
3. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan, tanda bahaya bayi baru lahir dan tanda
bahaya masa nifas
4. Penanganan yang harus dilakukan jika mengalami tanda bahaya pada kehamilan, tanda
bahaya bayi baru lahir dan tanda bahaya masa nifas

C. PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN

KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 1. Memberi salam Menjawab salam dan 5 Menit
2. Perkenalan mendengar
3. Menyebutkan topic
4. Membagikan
leaflet,membuka poster
dan PPT
2 Penyajian 1. Pengertian kehamilan, Mendengarkan dan 40
materi bayi baru lahir dan masa menyimak penyuluhan Menit
penyuluhan nifas dengan serius
2. Pengertian tanda bahaya
pada kehamilan, tanda
bahaya bayi baru lahir
dan tanda bahaya masa
nifas
3. Macam-macam tanda
bahaya pada kehamilan,
tanda bahaya bayi baru
lahir dan tanda bahaya
masa nifas
4. Menjelaskan penanganan
yang harus dilakukan jika
mengalami tanda bahaya
pada kehamilan, tanda
bahaya bayi baru lahir
dan tanda bahaya masa
nifas
3 Penutup 1. Tanya jawab Mengajukan 15
2. Mengakhiri penyuluhan pertanyaan,menjawab Menit
3. Memberi salam pertanyaan dan menjawab
salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. ALAT/MEDIA
1. Flipchart
2. Poster
3. PPT

F. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya Jawab

G. SUMBER
Setio wulan. Wiwiek, Wardhani Ikawahyu, Mansjoer Arif, Triyanti Kuspuji, Savitri Rakhmi,
2001, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta
Nanny,Via Lia Dewi.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta. Salimba
Medika
Ambarwati, E.R. 2009.Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
H. MATERI

TANDA BAHAYA
PADA KEHAMILAN

1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lama kehamilan
normal adalah 280 hari
2. Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengidentifikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama hamil/kehamilan (periode antenatal), yang apabila tidak terdeteksi atau
diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian ibu.
3. Macam-macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan
a. Perdarahan
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Perdarahan yang terjadi
pada awal kehamilan yaitu perdarahan yang sedikit atau spotting sekitar waktu pertama
haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi.
Jika terjadi perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh atau erosi, ada
2 kemungkinan, yaitu perdarahan ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.
Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada awal kehamilan adalah berwarna merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti
abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada kehamilan lanjut adalah merah, banyak,
dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan ini bisa
berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra
uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena danya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan serviks.
c. Kejang
Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan terjadi gejala-gejala sakit kepala,
mual, nyeri ulu hati hingga muntah. Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang-kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala
dari eklampsia.
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang
Pertama kali ibu merasakan gerakkan bayi pada bulan ke-5 dan ke-6, dan ada yang
merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi tidur gerakannya melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3x dalam 1 jam.
e. Demam tinggi
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
patogen ke dalam tubuh ibu hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ
vital.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini bisa kemungkinan
appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalina pre-term,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, absorpsi plasenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lain.
g. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan ketidaknyamanan yang biasa
terjadi dalam kehamilan. Jika sakit kepala yang tidak hilang-hilang walaupun sudah
beristirahat, disertai dengan penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
h. Muntah terus dan tidak bisa makan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual
biasa terjadi pada pagi hari, dimuali dari 6 minggu setelah HPHT. Mual dan muntah
berlangsung dalam 10 minggu. Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari-hari
dan keadaan umum menjadi lebih buruk dinamakan hiperemisis Gravidarum.
i. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan haemoglobin < 11gr% pada
trimester I dan III, < 10,5 gr% pada trimester II.Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut.
TANDA BAHAYA
PADA BAYI BARU LAHIR

1. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan (Ibrahim Kristina S. 1984.
Perawatan Kebidanan jilid II,Bandung).

2. Pengertian Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang dapat
mengakibatkan kematian pada bayi.

3. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru
(neonatus):
a. Bayi tidak mau menyusui
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui bersama,
ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya
akan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu
ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
b. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana
kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang
dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter.
Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain.
Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
c. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini
berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
d. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali
per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit
maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
e. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus
menerus walau sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada
dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
f. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda
perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan
dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk
dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa
steril yang bisa anda beli di apotik.
g. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih perhatikan kondisi
sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan panas tubuh seperti
ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
h. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses
persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter
atau bidan.
i. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi
pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak
tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal
tersebut pada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera
ke rumah sakit atau puskesmas.
Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar
bersalin) :
1) Tidak bernafas
2) Sesak nafas
3) Sianosis sentral ( kulit biru)
4) Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
5) Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
6) Kejang
7) Kondisi perlu tindakan awal
8) Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
9) Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
10) Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh tenaga di
kamarbersalin):
11) Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
12) Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
TANDA BAHAYA
PADA MASA NIFAS

1. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (Puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2010)
Puerperium berlangsung 6 minggu atau 42 hari merupakan waktu yang diperlukan untuk
pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal, dijumpai dua kejadian penting pada
puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi (Manuaba, 2007).
Masa nifas dimulai beberapa jam setelah plasenta lahir dan mencakup 6 minggu
berikutnya. (APN, 2008)
Jadi masa nifas adalah periode yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan pulih seperti keadaan sebelum hamil yang lamanya 6 minggu atau 42
hari.

2. Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas


Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya/komplikasi yang
dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2011).
Tanda-tanda bahaya masa nifas, sebagai berikut:
a. Pendarahan Post Partum
Pendarahan post partum adalah pendarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir (Prawirohardjo, 2010),
Menurut waktu terjadinya dibagi atas 2 bagian:
1) Pendarahan Post Partum Primer (Early Post Partum Hemorragie) yang terjadi dalam
24 jam setelah anak lahir. Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa
plasenta dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
2) Pendarahan Post Partum Sekunder (Late Post Partum Hemorragie) yang terjadi
setelah 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5-15 post partum. Penyebab utama
adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta (Prawirohardjo, 2010)
Menurut Manuaba (2008), pendarahan post partum merupakan penyebab penting
kematian maternal khususnya di Negara berkembang.
Factor-faktor penyebab pendarahan post partum adalah:
1) Grandemultipara
2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan
Penanganan
Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba merupakan
suatu kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas kesehatan.

b. Lochea yang Berbau Busuk (Bau dari Vagina)


Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas sifat
lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran lender waktu menstruasi dan
berbau anyir (Cairan ini berasal dari bekas melekatnya plasenta).
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam Muchtar, 2008):
1) Lochea rubra (cruenta): Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama dua hari pasca persalinan.
2) Lochea Sanguinolenta: Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7
pasca persalinan.
3) Lochea Serosa: Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14
pasca persalinan.
4) Lochea Alba: Cairan putih, setelah 2 minggu.
5) Lochea Purulenta: Terjadi infeksi, cairan seperti nanah berbau busuk.
6) Lochiostasis: Lochea tidak lancar keluarnya.
Tanda dan gejala
1) Keluarnya cairan dari vagina
2) Adanya bau yang menyengat dari vagina
3) Disertai dengan demam > 38oC
Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan
segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.
c. Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu)
Involusi adalah keadaan uterus yang mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim
dari 1000 gr saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila
pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Rustam Muchtar,
2008).
Factor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, endometritis,
adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2010).
Tanda dan gejala
1) Uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya
2) Fundus masih tinggi
3) Lochea banyak dan berbau
4) Pendarahan
Penanganan
Segera periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.

d. Nyeri pada Perut dan Panggul


Tanda dan gejala
Peritonitis: Peradangan pada peritoneum
1) Demam
2) Nyeri perut bagian bawah
3) Suhu meningkat
4) Nadi cepat dan kecil
5) Nyeri tekan
6) Pucat muka cekung, kulit dingin
7) Anoreksia terkadang muntah
Penanganan
Lakukan istirahat baring, bila nyeri tidak hilang segera periksakan ke fasilitas kesehatan.
e. Pusing dan Lemas yang Berlebihan
Menurut Manuaba (2008), pusing dan lemas pada masa nifas dapat disebabkan karena
tekanan darah rendah, anemia, kurang istirahat dan kurangnya asupan kalori sehingga
ibu kelihatan pucat.
Tanda dan gejala
1) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
2) Kepala terasa berdenyut dan disertai ras mual dan muntah
3) Lemas
Penanganan
1) Lakukan istirahat baring
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
cukup
3) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
4) Meminum tablet fe selama 40 hari
5) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit)

f. Suhu Tubuh Ibu >38oC


Peningkatan suhu tubuh pada ibu selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi nifas.
Tanda dan gejala
Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu > 38 oC
Penanganan
1) Istirahat baring
2) Kompres dengan air hangat
3) Perbanyak minum
4) Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasilitas kesehatan.

g. Penyulit dalam Menyusui


Untuk dapat melancarkan ASI, dilakukan persiapan sejak awal kehamilan dengan
melakukan masase, menghilangkan kerak pada putting susu sehingga duktusnya tidak
tersumbat.
Untuk menghindari putting susu terbenam sebaiknya sejak hamil, ibu dapat menarik-
narik putting susu dan ibu harus tetap menyusui agar putting selalu sering tertarik.
Sedangkan untuk menghindari putting lecet yaitu dengan melakukan teknik menyusui
yang benar, putting harus kering saat menyusui. Putting lecet dapat disebabkan karena
cara menyusui dan perawatan payudara yang tidak benar, bila lecetnya luat menyusui
24-48 jam dan ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa (Manuaba, 2008).
Beberapa keadaan abnormal pada masa menyusui yang mungkin terjadi:

1) Bendungan ASI
Penyebab: penyempitan duktus laktiferus, kelenjar yang tidak dikosongkan dengan
sempurna, kelainan pada putting susu
Gejala: timbul pada hari ke 3-5, payudara bengkak, keras, tegang, panas dan nyeri,
suhu tubuh meningkat
Penanganan
a) Susukan payudara sesering mungkin
b) Kedua payudara disusukan
c) Kompres hangat payudara sebelum disusukan
d) Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui, sanggah payudara.
e) Kompret dingin pada payudara diantara menyusui
f) Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg peroral setiap 4 jam.

2) Mastitis
Adalah suatu peradangan pada payudara biasaya terjadi pada 3 minggu setelah
melahirkan. Penyebabnya salah satunya kuman yang menyebar melalui luka pada
putting susu/peredaran darah (Manuaba, 2008)
Tanda dan gejala
a) Payudara membesar dan keras
b) Payudara nyeri, memerah dan membisul
c) Suhu tubuh meningkat dan menggigil
Penanganan
a) Sanggah payudara
b) Kompres dingin
c) Susukan bayi sesering mungkin
d) Banyak minum dan istirahat yang cukup

3) Abses payudara
Adalah terdapat masa padat mengeras dibawah kulit yang kemerahan terjadi karena
mastitis yang tidak segera diobati. Gejala sama dengan mastitis terdapat bisul yang
pecah dan mengeluarkan pus (nanah) (Manuaba, 2008).

Anda mungkin juga menyukai