Oleh Kelompok 2
Tingkat 2
Dosen Pengampu
Zulfita, S.SiT, M. Biomed
Puji syukur kehadirat Allah SWT saya ucapkan atas rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penatalaksanaan Advokasi Dalam Kebidanan
Komunitas”. Serta tidak lupa kami ucapkan selawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini membahas mengenai Penatalaksanaan advokasi dalam kebidanan
komunitas. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimna acara penatalaksanaan advokasi
yang terpat terhadap masyarakat.
Makalah ini mungkin tidak akan sempurna tanpa adanya bantuan dari beberapa
pihak.Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang juga ikut membantu dalam proses pembuatan makalah ini,yakni
dosen yang mengajar Kebidanan Komunitas II yakni Ibu Zulfita, S.SiT, M. Biomed
yang telah membimbing dan menuntut dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
dan kesempurnaan karya ilmiah pada kesempatan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Pengertian Advokasi............................................................................................................3
B. Tujuan Advokasi..................................................................................................................4
C. Sasaran Advokasi.................................................................................................................5
D. Tahapan Advokasi...............................................................................................................5
1. Analisis.................................................................................................................................5
2. Menyusun Strategi..............................................................................................................6
4. Pelaksanaan Advokasi........................................................................................................7
5. Monitoring dan Evaluasi....................................................................................................9
6. Kesinambungan Proses.......................................................................................................9
E. Indikator Keberhasilan Advokasi.........................................................................................9
F. Contoh Penerapan Advokasi Dalam Kebidanan Komunitas...............................................11
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................................13
A. Kasus.................................................................................................................................13
B. Analisis Kasus....................................................................................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
2. Apa saja tujuan Advokasi?
3. Siapa saja sasaran dari Advokasi?
4. Bagaimana Tahapan Advokasi?
5. Apa Indikator keberhasilan Advokasi?
6. Bagaimana contoh penerapan Advokasi dalam Kebidanan Komunitas?
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas maklah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian advokasi.
2. Dapat mengetahui tujuan advokasi.
3. Dapat mengetahui sasaran advokasi.
4. Dapat memahami ahapan Advokasi.
5. Dapat mengetahui Indikator Keberhasilan Advokasi.
6. Dapat mengetahui Contoh penerapan advokasi dalam kebidanan komunitas.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah suatu kata yang telah digunakan berpuluh-puluh tahun dalam
kesehatan dan kedokteran. Manifestasi awal advokasi digambarkan sebagai langkah
yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga/organisasi untuk mewakili
konsumen kesehatan dan pelayanan publik yang kurang beruntung. Beberapa rumah
sakit misalnya, mempunyai advokat bagi pasien, yang merupakan cikal bakal pembela
hak pasien pada dewasa ini. Sejak 1983, istilah advokasi menjadi salah satu istilah
dalam kesehatan masyarakat, dan merupakan salah satu kunci dari Ottawa.
Menurut Johns Hopkins Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan
publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah
advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.
Pengertian Advokasi Istilah advokasi mulai digunakan oleh World Health
Organization (WHO) pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi global promosi
kesehatan. WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni advokasi, dukungan
sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Advokasi menurut LBH Malang adalah usaha
sistematis secara bertahap (inkremental) dan terorganisir yang dilakukan oleh
kelompok atau organisasi profesi untuk menyuarakan aspirasi anggota, serta usaha
mempengaruhi pembuat kebijakan publik untuk membuat kebijakan yang berpihak
kepada kelompok tersebut, sekaligus mengawal penerapan kebijakan agar berjalan
efektif.
Advokasi menurut Mansour Faqih adalah media atau cara yang digunakan dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha
sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya
perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju (Satrio Aris Munandar 2007:
Menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi diartikan sebagai aksi strategis dan
terpadu yang dilakukan perorangan basis dukungan atas kebijakan publik yang
diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. (Valeri Miller dan Jane Covey ,
3
2005 : dan kelompok untuk memasukkan suatu masalah (isu) kedalam agenda
kebijakan, mendorong para pembuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut, dan membangun.
Advokasi juga dapat diartikan sebagai upaya pendekatan (approches) terhadap
orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi
adalah para pemimpin suatu organisas atau institusi kerja baik dilingkunagn
pemerintah maupun swasta serta organisasi kemasyarakatan. Dari segi komunikasi
advokasi adalah salah satu komunikasi personal, interpersonal, maupun massa yang
ditujukan kepada para penentu kebijakan (policy makers) atau para pembuat
keputusan (decision makers) pada semua tingkat dan tatanan sosial
Advokasi juga merupakan langkah untuk merekomendasikan gagasan kepada
orang lain atau menyampaikan suatu isu penting untuk dapat diperhatikan masyarakat
serta mengarahkan perhatian para pembuat kebijakan untuk mencari penyelesaiannya
serta membangun dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan
mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan
individu dan social, untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan,
penerimaan social, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program atau
kegiatan.
B. Tujuan Advokasi
4
kebutuhan kelompok masyarakat yang oleh karena keterbatasannya untuk
memperoleh akses di bidang sosial, kesehatan, politik, ekonomi, hukum, budaya,
mengalami hambatan secara struktural akibat tidak adanya kebijakan publik yang
bepihak kepada mereka. Pada intinya tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong
kebijakan publik seperti dukungan tentang kesehatan.
C. Sasaran Advokasi
D. Tahapan Advokasi
1. Analisis
5
2. Menyusun Strategi
1) Identifikasi dan memahami masalah, yang akan diangkat menjadi isu strategis.
Kriteria penentuan isu strategis meliputi:
6
f. Relevansi : apakah isu ini sesuai kebutuhan?
g. Dampak positif : apakah isu ini sesuai dengan visi & misi kita?
h. Kesesuaian: dapatkah konstituen kita berpartisipasi dalam isu ini?
i. Sensitivitas: apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
3. Menggalang Kemitraan/Mobilisasi
4. Pelaksanaan Advokasi
7
Berbagai pendekatan model komunikasi untuk mendefinisikan advokasi dalam
mempengaruhi kebijakan publik dan masing-masing memiliki proses berbeda-beda,
sebagai berikut:
8
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Kesinambungan Proses
9
hasil advokasi tersebut maka harus di lihat berdasarkan 3 indikator tersebut.
a. Input
Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang
akan melakukan advokasi dan bahan-bahan yakni data atau informasi yang
membantu atau menduking argumen dalam advokasi. Indikator untuk
mengevaluasi kemampuan tenaga kesehatan falam melakukan advokasi sebagai
input antara lain :
b. Proses Indikator
proses advokasi antara lain :
c. Output
Keluaran atau output advokasi terdiri dari 2 bentuk yaitu output dalam
10
bentuk perangkat lunak (soft ware) dan output dalam bentuk perangkat keras
(hardware). Indikator output dalam bentuk perangkat lunak adalah peraturan atau
undang-undang sebagai bentuk kebijakan atau perwujudan dari komitmen politik
terhadap program kesehtan termasuk pelayanan kebidanan. Sedangkan indikator
output dalam bentuk perangkat keras antara lain :
11
Ada beberapa peran bidan sebagai Advokator yaitu :
12
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Bidan Dila adalah bidan PTT yang ditempatkan di Desa Maju jaya sejak 2 bulan
yang lalu. Didesa ini ia melihat masyarakat yang belum peduli terhadap aspek
kesehatan. Proker Kesehatan belum berjalan baik seperti posyandu tidak aktif, hanya
terdapat 1 kader, ibu hamil belum memiliki tabulin, dan belum ada ambulan desa.
Tahun sebelumnya didesa ini terdapat kematian ibu, karena pendarahan, dan tidak
bisa dirujuk dengan cepat. Hal ini tentu saja membuat bidan dila khawatir. Kepala
desa belum juga menghimbau masyrakatnya untuk selalu peduli lingkungan dan
menggerakkan PSM. Tuntutan masyarakat untuk perbaikan pelayanan juga masih
kurang. Hal ini tentunya tidak adapat diselesaikan hanya oleh bidan dila saja tapi juga
menjadi tanggung jawab pemerintah dan sangat dibutuhkan peras serta masyarakat.
Bidan Dila berharap penggalakkan PSM untuk menjegah terjadinya kematian ibu
tidak terjadi lagi di desa ini. Kegiatan PSM harusalah mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan masyarakatnya dalam merencanakan setiap kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang akan dilaksanakan. Saat ini yang masih menjadi masalah yang
dihadapi bidan dila adalah belum adanya dukungan pemerintah tokoh masyarakat
terhadap kesehatan ibu dan anak masih adanya beberapa keluarga yang masih tertutup
dengan nakes dan selalu pergi ke dukun. Oleh sebab itu, kerja sama dan pembinaan
pada dukun bayi dan kader harus dioptimalkan agar dapat membantunya dalam
melaksanakan upaya kesehatan.
Bidan dila merasa perlu melakukan koordinasi, advokasi, negoisasi serta
pendekatan edukatif terhadap unsur terkait, untuk membantu penyelesaian masalah di
tempat tugasnya tersebut.
B. Analisis Kasus
Bidan Dila dapat melakukan pendekatan lebih lanjut dan terencana terhadap
beberapa tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Agar dapat mencapai berbagai
program yang dapat membantu bidan dila dalam menjalankan tugasnya dan
mengurangi angka kematian ibu pada desa tersebut
13
14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA