Anda di halaman 1dari 32

Kesehatan Masyarakat dalam

Kaitannya dengan Pelayanan


Kebidanan

Devi Syarief
PEMBAHASAN
1. Konsep kesehatan masyarakat
a. Konsep dan definisi tentang kesehatan
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan
masyarakat dalam kebidanan
c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (the public
health role of the midwife)
d. Epidemiologi dalam kebidanan
e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan
a. Konsep dan definisi tentang kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet 3
Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu
keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas
dari sakit (KBBI).
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera atau ideal yang meliputi fisik,
mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau
SEHAT kecacatan, sehingga seseorang yang dalam kategori sehat ini dapat
melakukan aktifitas secara optimal (World Health Organization,
2015) .

Sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual,


maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan).
a. Konsep dan definisi tentang kesehatan (lanjutan)
Lorem ipsum dolor sit amet 4
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang
utuh secara fisik, mental, dan sosial serta bukan
hanya merupakan bebas dari penyakit (WHO). 
KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
(UU 36 tahun 2009).
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan masyarakat dalam
kebidanan (lanjutan) 5
DEFINISI
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
KESEHATAN pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter
Amerika, 1948).
MASYARAKAT
Kesehatan Masyarakat merupakan ilmu dan seni
untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
mempromosikan kesehatan, dengan
menggerakkan potensi seluruh masyarakat.
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan
masyarakat dalam kebidanan (lanjutan) 6

Meluas dari masalah Sanitasi,


KESEHATAN Teknik Sanitasi, Ilmu Kedokteran
MASYARAKAT Kuratif, Ilmu Kedokteran
Pencegahan sampai dengan
Ilmu Sosial.
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan
masyarakat dalam kebidanan (lanjutan) 7
Peran adalah suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang
berdasarkan status yang disandang.
PERAN
KESEHATAN Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia,
MASYARAKAT penanggulangan kemiskinan dan pembangunan
ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia meletakkan
kesehatan sebagai salah satu komponen utama
pengukuran selain pendidikan dan pendapatan.
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan masyarakat dalam
kebidanan (lanjutan) 8
Perspektif?
• Sebuah pandang terhadap suatu peristiwa.
• Sudut pandang manusia dalam memilih opini dan kepercayaan mengenai suatu
PERAN & hal. Perspektif disebut juga dengan poin of view (Kamus Bahasa Indonesia)
PERSPEKTIF
• Cara pandang yang digunakan oleh manusia ketika melihat suatu fenomena atau
KESEHATAN suatu masalah yang sedang terjadi (Martono, 2010)
MASYARAKAT
DALAM • Cara pandang atau wawasan yang digunakan untuk melihat dunia dari berbagai
KEBIDANAN macam segi yaitu politik, ekonomi, dan budaya (Suhanadji dan Waspada Ts, 2004).
• Suatu cara pandang dan cara berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian
atau kegiatan. Hal ini menyiratkan bahwa manusia senantiasa akan memiliki
perspektif yang mereka gunakan untuk memahami sesuatu (Sumaatmadja dan
Winardit, 1999).
• Kerangka konseptual, perangkat asumsi, perangkat nilai, dan perangkat gagasan
yang kemudian mempengaruhi persepsi kita dan mempengaruhi tindakan dalam
situasi (Joel M. Charon).
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan masyarakat dalam
kebidanan (lanjutan) 9
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama
PERAN & masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan,
PERSPEKTIF masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
KESEHATAN kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai
MASYARAKAT dengan tugas dan wewenangnya
DALAM
KEBIDANAN
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan
keilmiahan, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat
atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses
reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi yang
mengikutsertakan keluarga dan atau orang yang berarti lainnya.
Lang,1979.
b. Perkembangan peran dan perspektif kesehatan masyarakat dalam
kebidanan (lanjutan) 10
Ilmu Kebidanan: terbentuk dari sintesa yang berbagai disiplin
ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan
PERAN & kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu
PERSPEKTIF
KESEHATAN
sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan
MASYARAKAT masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat memberikan
DALAM pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil,
KEBIDANAN bersalin, post partum, dan bayi baru lahir.

Pelayanan kebidanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan


abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan
pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
11
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ILMU KEBIDANAN
Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan
memperpanjang hidup, mempromosikan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan
kesehatan, dengan menggerakkan potensi kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa
seluruh masyarakat. kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
Meluas dari masalah Sanitasi, Teknik kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
Sanitasi, Ilmu Kedokteran Kuratif, Ilmu sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Kedokteran Pencegahan sampai dengan
Ilmu Sosial Ilmu Kebidanan terbentuk dari sintesa yang berbagai
disiplin ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan
pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat
memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra
konsepsi, hamil, bersalin, post partum, dan bayi baru lahir.
12
PERAN KESEHATAN MASYARAKAT PERAN KEBIDANAN
Kesehatan masyarakat memiliki peran penting  menangani masalah kesehatan ibu dan anak,
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya termasuk kehamilan, persalinan, hingga
manusia, penanggulangan kemiskinan dan kesehatan ibu dan anak secara umum.
pembangunan ekonomi.  mewujudkan kesehatan masyarakat yang
semakin baik.
Indeks Pembangunan Manusia meletakkan  mengembangkan ilmu dan teknologi yang ada
kesehatan sebagai salah satu komponen utama untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan
pengukuran selain pendidikan dan pendapatan yang terjadi di masyarakat.

Presentation Title Here


c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat 13
a. Pemberi Pelayanan
Kebidanan;  menangani masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk
b. Pengelola Pelayanan kehamilan, persalinan, hingga kesehatan ibu dan anak
Kebidanan; secara umum.
c. Penyuluh dan konselor;
d. Pendidik, pembimbing, dan
 mewujudkan kesehatan masyarakat yang semakin
fasilitator klinik; baik.
e. Penggerak peran serta
masyarakat dan  mengembangkan ilmu dan teknologi yang ada
pemberdayaan
perempuan; dan/atau
untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang
f. Peneliti
terjadi di masyarakat.
c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 14
1. Peran Pemberi Pelayanan Kebidanan

Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas


memberikan pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 15
Peran pelaksana dilakukan dengan tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan;
1) Tugas mandiri:
• Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan
• Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama
klien.
• Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

2) Tugas kolaborasi:
• Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
• Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 16
3) Tugas ketergantungan:
• Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
• Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan
dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan

Presentation Title Here


c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 17
2. Peran Pengelola Pelayanan Kebidanan
Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.

3. Peran Penyuluh dan konselor


Bidan mempunyai peran sebagai penyuluh dan konselor. Sebagai penyuluh, bidan
memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien. Sebagai konselor, bidan
memberikan konseling yang terkait dengan masalah kesehatannya

Presentation Title Here


c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 18
4. Peran Penggerak Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan
Bidan merupakan pemimpin informal di komunitas. Bidan memiliki peran sebagai
penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan.
c. Peran bidan dalam kesehatan masyarakat (lanjutan) 19
5. Peran Peneliti
Sebagai peneliti, bidan bertugas melakukan penelitian atau investigasi dalam
bidang kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:
• Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
• Menyusun rencana kerja pelatihan.
• Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
• Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
• Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
• Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.
d. Epidemiologi dalam kebidanan 20
Epidemiologi berasal dari kata Yunani; Epi yaitu tentang, demos artinya masyarakat,
dan logos berarti ilmu. Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari sesuatu penyakit yang ada di antara masyarakat atau ilmu yang
mempelajari wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya
kembali.
Epidemiologi dalam layanan kebidanan mengkaji distribusi serta determinan
peristiwa morbiditas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan kebidanan (Slamet,
2007).

Tujuan epidemiologi dalam kebidanan: mengenali faktor-faktor risiko terhadap ibu


selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah berakhirnya
kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan mempelajari cara-cara pencegahannya.
Tujuan umum studi epidemiologi
21
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau
kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan
manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin
ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku;

2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yanga ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis
yang terbaru.

3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan


prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk
pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang dipelukan,
yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah –
langkah , kegiatan, dan program entervensi. (Timmreck, 2004)

Presentation Title Here


MANFAAT EPIDEMIOLOGI 22
1.Untuk mempelajari riwayat penyakit
a.Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren
penyakit yang mungkin akan terjadi.
b.Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan
pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.

2.Diagnosis masyarakat
Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat
apa sajakah yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau
kematian di dalam suatu komunitas atau wilayah

Presentation Title Here


MANFAAT EPIDEMIOLOGI 23
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi
a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi
kelompok atau populasi
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan
menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan,
pemeriksaan , skrining kesehatan, tes kesehatan, dll.

4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian


a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam
mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan
layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera,
ketidakmampuan atau kematian.

Presentation Title Here


MANFAAT EPIDEMIOLOGI 24
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang
ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu
b.Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.

6. Identifikasi sindrom
Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya
sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.

7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit


Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan
pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian.
(Timmreck, 2004)
d. Epidemiologi dalam kebidanan (lanjutan) 25
Tahap- tahap Pendekatan Epidemiologi
1. Epidemiologi deskriptif; berhubungan dengan frekuensi dan distribusi atau masalah
kesehatan.
Tahap ini mempertanyakan:
a. Apakah yang menjadi masalah?
b. Berapakah besar masalahnya?
c. Siapakah yang terkena, dimana dan bilamana?

2. Epidemiologi analitik
Tahap ini menganalisa sebab- sebab, atau faktor- faktor penentu (determinants) dengan
cara menguji hipotesis- hipotesis untuk menjawab pertanyaan seperti:
a. Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit itu?
b. Mengapa kejadian itu masih terus berlangsung?
e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan 26
Latar Belakang
Faktor sosial, termasuk edukasi, bekerja atau tidak, jumlah penghasilan,
jenis kelamin dan etnis mempengaruhi kesehatan seseorang.
Di semua negara, tidak memandang status ekonominya, menunjukkan
disparitas dalam status kesehatan dari kelompok sosial yang berbeda. Di
tingkat sosioekonomi yang rendah terdapat kecenderungan munculnya
permasalahan kesehatan. 

Ketidaksetaraan kesehatan adalah perbedaan sistematik pada status


kesehatan yang terjadi di kelompok populasi yang berbeda. Kesenjangan
tersebut berdampak pada aspek sosial maupun ekonomi dari segi individu
maupun komunitas.  

Presentation Title Here


e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan (lanjutan) 27
Fakta 1: Ketidaksetaraan kesehatan adalah perbedaan sistematik pada hasil akhir kesehatan
Ketidaksetaraan kesehatan adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada status kesehatan atau
perbedaan distribusi sumber daya kesehatan yang terjadi  antara kelompok berbeda, yang dihasilkan
oleh kondisi sosial seperti lingkungan seseorang itu terlahir, tinggal, bekerja, dan menghabiskan
masa tuanya. Ketidaksetaraan kesehatan adalah sesuatu yang tidak adil, namun dampaknya dapat
dikurangi dengan bantuan kebijakan pemerintah.

Fakta 2: Setiap hari terdapat 16.000 anak yang meninggal sebelum berumur 5 tahun
Anak – anak tersebut meninggal dikarenakan pneumonia, malaria, diare, dan penyakit lainnya.
Mereka yang tinggal di sub-Sahara Afrika mempunyai 14 kali lebih kemungkinan untuk meninggal
dibanding bagian lain di dunia. Dan hal tersebut akan terus mempengaruhi lebih kepada anak yang
datang dari rumah tangga rural ataupun yang miskin. Anak – anak yang datang dari rumah tangga
yang 20% termiskin akan dua kali lebih cenderung untuk meninggal sebelum berumur lima tahun
dibanding rumah tangga yang 20% terkaya.

Presentation Title Here


e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan (lanjutan) 28
Fakta3: Mortalitas ibu adalah kunci indikator dari ketidaksetaraan kesehatan
Mortalitas ibu adalah indikator kesehatan yang menunjukan kesenjangan signifikan
antara si kaya dan miskin, antar negara maupun dalam negeri.  99% dari kematian ibu
setiap tahunnya berasal dari negara berkembang. Perempuan dari negara Chad akan
mempunyai resiko kematian ibu 1 : 16, dibandingkan perempuan di Swedia yang
mempunyai resiko 1 : 10.000.

Fakta 4: Tuberkulosis adalah penyakit miskin


Sekitar 95% dari kematian tuberkulosis (TB) datang dari negara berkembang.
Kematian tersebut mengenai banyak anak muda pada masa paling produktif
dalam hidup mereka. Mengidap penyakit tersebut akan mengakibatkan para
anak muda untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka dan keluarganya.

Presentation Title Here


e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan (lanjutan) 29
Fakta 5: 87% dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi
pada negara berpenghasilan rendah dan sedang.
Pada situasi dengan sumber daya rendah, biaya kesehatan untuk penyakit tidak menular
dapat cepat menghabiskan sumber daya rumah tangga, menjerumuskan keluarga
kepada kemiskinan. Biaya penyakit tidak menular yang tinggi memaksa jutaan orang
menuju kemiskinan tiap tahunnya dan menghambat pengembangan.

Fakta 6: Ada perbedaan sebesar 34 tahun harapan hidup antar negara


Pada negara berpenghasilan rendah, rata – rata harapan hidup adalah 62 tahun,
sedangkan negara berpenghasilan tinggi adalah 81 tahun. Anak yang lahir di negeri
Sierra Leona akan mungkin hidup sampai 50 tahun, kontras dengan anak yang lahir di
Jepang yang diduga dapat hidup sampai mencapai usia 84 tahun.

Presentation Title Here


e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan (lanjutan) 30
Fakta 7: Terdapat ketidaksetaraan yang tinggi di dalam sebuah negara
Sebagai contoh, di Amerika Serikat, warga dengan etnis Afrika mengambil hanya 13% dari
total populasi, akan tetapi mereka mengambil tempat setengah populasi dari kematian
yang terjadi karena infeksi HIV. Dan tidak ada bukti biologis maupun genetika mengenai
disparitas kesehatan tersebut.

Fakta 8: Lebarnya kesenjangan kesehatan di perkotaan


Glasgow, sebuah kota di negeri Skotlandia, harapan hidup seorang laki – laki
berkisar dari 66.2 tahun di Ruchill dan Possilpark sedangkan 81.7 tahun
di Catchcart dan Simshill – perbedaan yang mencapai 15.5 tahun. Menunjukkan
bagaimana di sebuah kota mempunyai kesenjangan kesehatan.

Presentation Title Here


e. Ketidaksetaraan dalam kesehatan (lanjutan) 31
Fakta 9: Ketidaksetaraan kesehatan menyebabkan kerugian finansial pada
masyarakat 
Parlemen Eropa telah memperkirakan mengenai kehilangan yang berkaitan dengan
ketidaksetaraan kesehatan dapat mencapai 1.4% dari GDP dalam Uni Eropa – angka
yang sama besar dengan anggaran pertahanan Uni Eropa (1.6% dari GDP). Hal tersebut
berasal dari hilangnya produktivitas dan pembayaran pajak, serta dari tingginya biaya
yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan.

Fakta 10: Ketidaksetaraan yang berkelanjutan akan menghambat pembangunan


Kurang lebih 1 miliyar orang di dunia hidup dalam lingkungan kumuh, menggambarkan
sekitar sepertiga dari populasi urban didunia. Kemungkinan untuk
mencapai Sustainable Development Goal 3 dengan kondisi kesehatan dan
kesejahteraan yang baik akan berkaitan erat dengan target dari goal 11 mengenai
sistem yang berkelanjutan pada komunitas dan perkotaan.   

Presentation Title Here


Terima Kasih
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai