Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

APLIKASI PERAN BIDAN DALAM PRAKTIK

Oleh :
Netti Sumarni (21222015)
Dwi Ratih Chyntia Pratiwi (21222007)
Nada Miljannah (21222014)
Partiwi Pebrina Putri (21222016)
Tekesy Dwi Putri (21222022)

S1 KEBIDANAN PROGRAM ALIH JENJANG


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kepada Allah SWT, karena berkat


rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul “Aplikasi Peran Bidan dalam Praktik”. Penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, penulis akan kesulitan dalam menyelesaikan laporan
ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurang pada laporan ini karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang,
April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari Pembangunan
Nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang
maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin. Salah satu ciri bangsa yang maju
adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat
kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat akan lebih produktif
dan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan menempati peran penting dalam Pembangunan Nasional (Rahayu et
al, 2018).
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan
mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku sehat dan kemampuan
masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan Kesehatan (Rahayu et
al, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator derajat kesehatan. Namun, masalah kematian ibu dan bayi
di Indonesia masih merupakan masalah besar. Dengan demikian, pelayanan
kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia (Rahayu et al, 2018).
Upaya atau strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kesehatan
ibu dan anak yaitu memberikan perhatian dan perlakuan khusus dengan cara
membina, membujuk dan mengarahkan agar ibu bersedia melakukan asuhan
kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Faktor
yang mempengarui pelaksanaan program layanan kebidanan komunitas pada
umumnya disebabkan rendahnya satatus sosial ekonomi yang diakibatkan
ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri sendiri (self care)
sehingga apabila berlangsung trus berdampak pada status kesehatan keluarga
dan masyarakat juga produktifitasnya (Contesa, 2019).
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana aplikasi peran bidan dalam praktik?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui aplikasi peran bidan dalam praktik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan


pelayanan terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis. Meliputi : Asuhan
mandiri / otonomi pada anak wanita, remaja putri dan wanita dewasa sebelum dan
selama kehamilan dan selanjutnya.

Ruang Lingkup Praktik Kebidanan

 Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan dapat diartikan


sebagai luas area praktek dari suatu profesi.
 Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan digunakan
untuk menentukan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang
bidan.

Ruang Lingkup Praktek Kebidanan meliputi asuhan :

 Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
 Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat
BBL.
 Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan
dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk:
(persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi kondisi
abnormal pada ibu dan bayi).
 Konsultasi dan rujukan.
 Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat
tidak ada pertolongan medis.
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan kaum perempuan khusunya ibu dan anak.

Jenis Layanan Kebidanan :

dibedakan berdasarkan kewenangan bidan, yaitu :

 Layanan Kebidanan Primer/Mandiri : asuhan kebidanan yang diberikan


kepada klien dan spenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
 Layanan Kolaborasi : asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
dengan tanggung jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat 
 Layanan Rujukan : asuhan kebidanan yang dilakukan dengan
menyerahkan tanggung jawab kepada dokter,dan atau tenanga professional
lainya untuk mengatasi masalah kesehatan klien diluar kewenangan bidan
dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

Dalam menjalankan praktiknya, ada 3 pengelompokan tugas bidan yang


dilakukan berdasar pada etik dan kode etik profesi, yaitu :

A. Tugas Mandiri

 Menerapkan Manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


yang di berikan.
 Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja & wanita pra nikah
dengan melibatkan klien.
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal.
 Memberikan asuhan kebidanan keoada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien dan kelurga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL
 Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan kluarga berencana.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakternium dan menopause. 
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga.

B. Tugas Kolaborasi

 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesua fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi
& pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
resiko tinggi & keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi  & pertolongan pertama dalam keadaan kegawatan
yang memerlukan pertolongan  pertama dengan  tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan resiko tinggi
yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga.
 Memberikan askeb pada balita dengan resiko tinggi yang
mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

C. Tugas Rujukan

 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi & rujukan pada
ibu hamil dengan resiko tinggi & kegawatdaruratan.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi & rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien
dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi & rujukan pada
ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi & kegawat daruratan
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelaiana tertentu 
kegawatan yang memerlukan konsultasi & rujukan dengan
melibatkan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelaiana
tertentu & kegawatan yang memerlukan konsultasi & rujukan
dengan melibatkan keluarga.

Mengembangkan Pelayanan Dasar Kesehatan

Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama


pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat
di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien, mencakup:

 Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan


anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan
di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
 Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat.
 Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana (KB) sesuai dengan rencana.
 Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau petugas
kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu
dan anak serta KB.
 Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB, termasuk pemanfaatan sumber-
sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
 Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara
kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
 Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang serta kegiatan-kegiatan dalam
kelompok profesi.
 Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

Berpartisipasi Dalam Tim

Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan


dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi,
kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan
dalam wilayah kerjanya, mencakup:

 Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
lanjut.
 Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas
lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
 Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
 Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
 Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan dengan
kesehatan.

Peran Dan Fungsi Bidan

Sebagai salah satu anggota profesi tenaga kesehatan yang profesional,


bidan memiliki peran, fungsi, tanggung jawab, kewajiban dan hak sebagai
anggota kesehatan. Untuk menunjang peran, fungsi dan tangung jawab
tersebut bidan dibekali dengan sejumlah kompetensi-kompetensi yang harus
dimiliki dan dikuasai oleh bidan dalam menjalankan praktik pelayanan
kebidanan.
Dalam menjalankan tugasnya, bidan memiliki peran sebagai berikut:
1. Peran sebagai pelaksana
` a. Tugas mandiri:
1) Menetapkan manajemen kebidanan oada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah
dengan melibatkan klien
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selam masa kehamilan
normal
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
normal dengan melibatkan klien/ keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien/keluarga
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita subur
yangmembutuhkan pelayanan keluarga berencana
8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita pada masa klimakterium dan menopause
9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi balita dengan mmelibatkan
keluarga
b. Tugas Kolaborasi/ Kerjasama
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
2) Memberikan asuhan kebidan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan resiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga
c. Tugas Rujukan

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien
dan keluarga
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan
klien dan keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan
rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga.

2. Peran Bidan Sebagai Pengelola

a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan


kebidanan untuk individu dan keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
program sektor lain wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan
dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lainnya yang berada
di bawah bimbingan dalam wilayah kerja

3. Bidan Sebagai Pendidik

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu,


keluarga, kelompok dan masyrakat tentang penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan kesehatan
ibu, anak dan keluarga berencana
b. Melatih dan membimbing kader termasuk mahasiswa bidan serta
membina dukun diwilayah tempat kerjanya

4. Bidan Sebagai Peneliti

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan


baik secara mandiri maupun secara kelompok

a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan


b. Menyusun rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan investigasi sesuai rencana
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka
kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
berprilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu,
keluarga kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan
bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan
kebidanan.

Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal.
Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan
anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang
sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Cholifah, S., & Purwanti, Y. 2019. Asuhan Kebidanan Komunitas. Umsida Press,


1-177.
Contesa, L. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program
Layanan Kebidanan Komunitas Di Puskesmas Opi Palembang. Masker
Medika, 7(1), 27-33.
Rahayu, T. P., ST, S., Keb, M., Agung Suharto, A. P. P., & Rahayu Sumaningsih,
S. S. T. 2018. KEBIDANAN KOMUNITAS. Surabaya.
Sinta B, Lusiana El, Insani, Aldina Ayunda, Iryani, Detty, Yulizawati. 2017. Buku
Ajar Kebidanan Komunitas. Padang: CV. Rumahkayu Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai