Oleh :
Netti Sumarni (21222015)
Dwi Ratih Chyntia Pratiwi (21222007)
Nada Miljannah (21222014)
Partiwi Pebrina Putri (21222016)
Tekesy Dwi Putri (21222022)
Padang,
April 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari Pembangunan
Nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang
maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin. Salah satu ciri bangsa yang maju
adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat
kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat akan lebih produktif
dan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan menempati peran penting dalam Pembangunan Nasional (Rahayu et
al, 2018).
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan
mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku sehat dan kemampuan
masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan Kesehatan (Rahayu et
al, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator derajat kesehatan. Namun, masalah kematian ibu dan bayi
di Indonesia masih merupakan masalah besar. Dengan demikian, pelayanan
kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia (Rahayu et al, 2018).
Upaya atau strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kesehatan
ibu dan anak yaitu memberikan perhatian dan perlakuan khusus dengan cara
membina, membujuk dan mengarahkan agar ibu bersedia melakukan asuhan
kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Faktor
yang mempengarui pelaksanaan program layanan kebidanan komunitas pada
umumnya disebabkan rendahnya satatus sosial ekonomi yang diakibatkan
ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri sendiri (self care)
sehingga apabila berlangsung trus berdampak pada status kesehatan keluarga
dan masyarakat juga produktifitasnya (Contesa, 2019).
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana aplikasi peran bidan dalam praktik?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui aplikasi peran bidan dalam praktik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat
BBL.
Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan
dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk:
(persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi kondisi
abnormal pada ibu dan bayi).
Konsultasi dan rujukan.
Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat
tidak ada pertolongan medis.
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan kaum perempuan khusunya ibu dan anak.
A. Tugas Mandiri
B. Tugas Kolaborasi
C. Tugas Rujukan
Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
lanjut.
Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader kesehatan atau petugas
lapangan keluarga berencaca (PLKB) dan masyarakat.
Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain.
Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan dengan
kesehatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka
kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
berprilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu,
keluarga kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan
bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan
kebidanan.
Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal.
Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan
anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang
sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA