Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMAN DAN KEPEMIMPINAN

PENGORGANISASIAN PRAKTEK
ASUHAN KEBIDANAN

Oleh:
NI KOMANG TRY YASSHY MAHENNY
Nim : 202215302041

POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI BALI

PROGRAM RPL SARJANA TERAPAN DAN PENDIDIKAN

PROFESI BIDAN TAHUN AJARAN 2022/2023


Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung
jawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
Dalam memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan
pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi,
paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk
memudahkan masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang
diberikan petugas bukanlah sesuatu yang tabu. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan seorang bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat
Kuratif, serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya
sesuai dengan prinsip-prinsip PHC.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan
dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi
baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.

Peran Bidan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan


Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
Peran bidan yang diharapkan adalah :
a. Pelayanan Mandiri/ Primer
Pelayanan mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab
bidan sesuai kewenangannya, meliputi:
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
 Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien.
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan norma.
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan KB.
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
Contoh Kasus :  Seorang Ibu hamil yang masa kehamilannya mencapai 9
bulan, sudah mulai merasa mulas kemudian dibawa ke Bidan Praktek
Mandiri. Jika terjadi kontraksi dan tanda - tanda persalinan lainnya, maka
bidan harus segera menanganinya untuk pertolongan partus normal.
Kemudian Bidan melakukan anamnesa sampai pelataksi kala 4 bisa
dilakukan sendiri dengan cara spontan.

b. Pelayanan Kolaborasi
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien
dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan
yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
Contoh Kasus : Ibu A datang kebidan B untuk konsultasi tentang keadaanya
yang masih dalam masa nifas. Ternyata setelah diperiksa, status gizi Ibu A
buruk dan mengalami anemia berat. Untuk menangani hal itu, bidan B
berkolaborasi dengan ahli gizi dalam upaya perbaikan status gizi Ibu A yang
mengalami gizi buruk dan anemia berat.

c. Pelayanan Rujukan
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan,
juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan
lainnya.
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi  rujukan keterlibatan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga .
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan.

Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:


1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
2. Menentukan diagnosa / masalah
3. Menyusun rencana tindakan  sesuai dengan masalah yang dihadapi
4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan
7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga
Contoh Kasus : Ibu bersalin yang melahirkan di Rumah Praktik Bidan, akan 
tetapi Bidan merasa tidak mampu untuk menolong pasien yang melahirkan
dengan normal, yang harus diwenangi oleh dokter untuk SOG, seperti
persalinan dengan bayi yang letaknya tidak normal(sungsang) dan ibu
bersalin dengan eksklamsia.

Anda mungkin juga menyukai