Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NOFITRIANI SENSILIA DIMU

NIM : 202215302006
PRODI : D-IV KEBIDANAN (SEMESTER I)
MATA KULIAH/TUGAS : ETIKA DAN HAK KESEHATAN

TUGAS
1. Apa saja peran bidan?
2. Apa saja tanggung jawab bidan?
3. Apa saja kewajiban bidan?

Jawaban

1. Peran bidan
Dalam menjalan kan profesinya peran bidan, bidan mempunyai beberapa peran antara
lain yaitu :
a. Pelaksana
Peran pelaksana dilakukan dalam 3 kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan. Berikut beberapa penjelasan tugas pokoknya:
 Tugas mandiri
 Menetapkan manajemen kebidanana pada setiap asuhan kebidanan yang di
berikan
 Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan
melibarkan meraka sebagai klien.
 Membuat rencana tidak lanjut tindakan/layanan bersama klien
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien sekama kehamilan normal
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien/keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
 Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien / keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
dan pelaporan asuhan.
 Tugas kolaborasi:
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
 Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko
tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
 Tugas ketergantungan:
 Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
kasuskehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
melibatkan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
melibatkan klien/keluarga.
b. Peran Pengelola
Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Tugas pengembangan
pelayanan dasar yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja.
Sedangkan tugas partisipasi tim seperti melaksanakan program kesehatan sekton lain
melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya di bawah bimbingan
wilayah kerja.

c. Peran Pendidik
Sebagai pendidik, bidan mempunyai dua tugas utama yaitu pendidik dan penyuluh.
Dalam tugas mendidik, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada
klien. Dalam tugas sebagai penyuluh, bidan memberikan pelatihan dan membimbing kader.

d. Peran Peneliti
Sebagai peneliti, bidan betugas melakukan penelitian atau investigasi dalam bidang
kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:

 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.


 Menyusun rencana kerja pelatihan.
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan.

2. Tanggung Jawab Bidan


 Memberikan bimbingan thd kelompok remaja masa pra nikah
 Nenberikan asuhan kebidanan dengan standar professional
 Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal dgn komplikasi, patologis dan
resiko tinggi dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan asuhan kebidanan ibu bersalin normal, komplikasi, patplogis dan resti
dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan asuhan bbl dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksnakan asuhan ibu nifas dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan asuhan bayi, balita dengan ,melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gapro dengan
melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan pelayanan kb dengan melibatkan klien/ keluarga
 Melaksanakan pend. Kesh di dalam pelayanan kebidanan

3. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara bidan tersebut dengan rumah sakit dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
profesi dengan menghormati hak hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami
atau keluarga.
e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timul.
h. Bidan wajib meminta tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan
dilakukan.
i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
j. Bidan wajib mengikuti perkembangan iptek dan menambah ilmu pengetahuannya
melalui pendidikan formal atau non formal.
k. Bidan wajib bekerjasama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan asuhan kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai