4.1 Pendahuluan
Keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janinnya. Bidan adalah orang pertama yang melakukan
penyelamat kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan selamat. Tugas
yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejahteraan manusia. Pelayanan
kebidanan adalah pelayanan yang profesional yang merupakan bagian
intergral dari pelayanan kesehatan, yang diberikan kepada ibu dalam waktu
masa reproduksi dan bayi baru lahir (Mufdilah et al., 2012).
Bidan di masyarakat adalah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai
pelaksana yaitu melaksanakan dan menetapkan manajemen kebidanan pada
setiap asuhan kebidanan baik individu maupun masyarakat yang meliputi
memberi layanan dasar pada remaja. Memberikan asuhan kebidanan pada
klien selama kehamilan normal di masyarakat. Memberikan asuhan kebidanan
pada masa persalinan dengan melibatkan keluarga. Memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas
dengan melibatkan keluarga dan memberikan asuhan pada pasangan usia
subur yang membutuhkan pelayanan KB.
Adapun peran dan fungsi bidan sesuai dengan kompetensi bidan di Indonesia
yaitu bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat (Meilani
et al., 2013).
4.2 Tugas Utama Bidan Di Komunitas
Kebidanan sebagai pelayanan profesional mempunyai wilayah pelayanan
tersendiri sehingga tidak tumpang tindih dengan profesi yang lain. Peran,
fungsi, tugas/tanggung jawab, dan kompetensi bidan dirumuskan sesuai
dengan wewenang yang diberikan pemerintah kepada bidan dalam
melaksanakan tugasnya. Asuhan mendasar kebidanan komunitas mencakup
pencegahan, deteksi dini untuk rujukan, asuhan kegawatdaruratan, maternal
dan neonatal, pertolongan pertama pada penyakit, pengobatan ringan, asuhan
pada kondisi kronik, dan pendidikan kesehatan. Untuk menangani hal tersebut
maka bidan perlu melaksanakan kegiatan sesuai dengan kewenangannya
dalam menjalankan praktik mandiri. Bidan mempunyai peran, fungsi,
tugas/tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan asuhan kebidanan
komunitas.
Pustaka
Karwati, D. P., & Mujiwati, S. (2011). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan
Komunitas). Cetakan Pertama, Jakarta: Trans info Media.
Meilani, N., Setiyawati, N., & Estiwidani, D. (2009). Kebidanan Komunitas.
Fitramaya.
Meilani, N., Setiyawati, N., & Estiwidani, D. (2013). Kebidanan Komunitas.
Fitramaya.
Mufdilah, Hidayat, A., & Kharimaturrahmah, I. (2012). Konsep Kebidanan.
Nuha Medika.
Wahyuni, E. D. (2018). Asuhan Kebidanan Komunitas. Kemenkes
RI.PUSDIK SDM Kesehatan.
Bab 4 Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas 13
Biodata Penulis:
Sulfianti, S.Si.T., S.KM., M.Keb lahir di Cenrana
Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Putri
ke-4 dari 5 bersaudara, merupakan anak dari pasangan Jabir
dan Maseati. Telah menyelesaikan Enam Buku hasil
kolaborasi yakni Gizi dan Kesehatan, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Ilmu Obstetri & Ginekologi untuk Kebidanan,
Promosi Kesehatan Masyarakat, Konsep Kebidanan dan
Buku Asuhan Kebidanan pada Persalinan, Penerbit Yayasan
Kita Menulis. Menyelesaikan kuliah Diploma IV Kebidanan
dan mendapat gelar Sarjana Sains Terapan pada tahun 2006
di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran Semarang Jawa
Tengah dan Sarjana (S-1) pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat tahun
2012 di Universitas Muslim Indonesia Makassar. Kemudian
pada tahun 2015 telah menyelesaikan pendidikan Magister
(S-2) Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Kebidanan
Program Pascasarjana di Universitas Hasanuddin Makassar.
Diangkat menjadi Dosen Tetap di Akademi Kebidanan Bina
Sehat Nusantara Bone Pada tahun 2006-sekarang dan
menjabat sebagai Ketua Program Studi selama 2 Periode
(Tahun 2014-sekarang).