Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LINGKUNGAN AMAN UNTUK BAYI BALITA DAN ANAK SERTA

MOBILISASI DAN MENGGENDONG BAYI DENGAN AMAN TRANSPORTASI


DAN MOBILISASI BAYI , METODE KANGURU, BEDONG(SWADDLE)

OLEH :
1. DEWI RATNASARI
2. DWI RAMADANTI
3. FENNY ASTARI
4. GUSTIA S
5. EKA SANTI
6. YUNITA MANDA
7. YENI WAHYUNI
8. SITI MASNUAH
9. WULAN DESTI
10. YOSI ANGGRAENI
11. MIRANDA
12. DEVI INDRIANI

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Askeb Bayi, Balita, dan
Anak Pra Sekolah tepat waktu.
Penulisan makalah berjudul “Lingkungan Aman Untuk Bayi Balita Dan Anak Serta
Mobilisasi Dan Menggendong Bayi Dengan Aman Transportasi Dan Mobilisasi Bayi ,
Metode Kanguru, Bedong(Swaddle)” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat dalam menciptakan
lingkungan yang aman untuk bayi dan anak.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta , Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk mengetahui derajat
kesehatan suatu negara dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa.
Tingginya kematian bayi baru lahir hingga usia satu tahun menunjukkan masih rendahnya
kualitas sektor kesehatan di negara tersebut.
Untuk mencegah hal tersebut sangat penting bagi masyarakat umtuk menciptakan lingkungan
yang menjamin keamanan dan kesehatan bagi bayi dan anak. Mulai dari memenuhi
kebutuhan anak untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik di dalam kamar, memilih
furnitur yang aman untuk anak, hingga menjaga kondisi rumah tetap bersih agar anak jauh
dari kuman penyakit.
Bayi dan anak dibawah 1 tahun merupakan usia yang rentan. Karena itu diperlukan
perawatan yang tepat, terutama untuk mempertahankan suhu tubuh atau menjaga kehangatan
serta cara menggendong yang aman dan benar.
Menjaga kehangatan bayi dapat dilakukan dengan PMK (Perawatan Metode Kanguru)
terutama untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi lahir prematur serta
dengan teknik bedong (swaddle).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah menerapkan lingkungan yang aman untuk bayi dan anak?
2. Bagaimanakah cara menggendong bayi yang aman dan benar?
3. Bagaimanakah Perawatan Metode Kanguru (PMK)?
4. Bagaimanakah cara bedong (swaddle) yang benar?
BAB II
PEMBAHASAN

A. LINGKUNGAN YANG AMAN UNTUK BAYI DAN ANAK


1. Pilihlah tempat tidur yang nyaman dan sesuai
Inilah beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat memilih tempat tidur untuk
anak:
 Pastikan tempat tidur yang dipilih terbuat dari bahan yang stabil dan kuat untuk
menampung berat badan bayi hingga mencapai usia tertentu
 Pilihlah tempat tidur yang hemat tempat. Jika kamar anak memiliki keterbatasan
tempat, pilihlah tempat tidur bayi yang bisa dipindahkan (portable). Misalnya
yang bisa dilipat atau memiliki roda, sehingga mudah dipindahkan.
 Hindari memilih tempat tidur bayi dari bahan rotan atau yang berbentuk ayunan.
Karena Bayi dapat terguling dari ayunan dan terjatuh.
 Cek kembali ukuran rangka tempat tidur bayi. Pastikan tidak ada celah di antara
tempat tidur bayi dan dinding kamar. Anak berisiko terjepit jika kakinya
terperosok di antara celah tersebut.
 Pilihlah kasur yang tebal dan padat. Jika bantalan kasur terlalu lembut bisa
menimbulkan situasi tidak terduga. Saat anak sudah mampu berguling dari posisi
tidur telentang ke posisi tengkurap, bantalan kasur yang terlalu empuk bisa
mengakibatkan kepala anak terbenam di dalam bantalan kasur. Kondisi ini dapat
memicu terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS)
2. angan biasakan bayi tertidur sambil menyusui
Sisa ASI atau susu yang tidak dibersihkan akan menempel di lidah serta langit-langit
rongga mulut bayi. Ini dapat mencetuskan pertumbuhan jamur, bakteri, dan kuman.
Apalagi jika anak dibiarkan tertidur dalam keadaan botol susu masih menempel di
bibirnya. Kebiasaan ini berbahaya karena dapat meningkatkan risiko bayi tersedak.
3. Pilihlah pakaian yang nyaman untuk anak
Hal penting untuk diperhatikan dalam memilih pakaian bayi adalah bagian-bagian
pada atribut pakaian, seperti kancing, jahitan yang tidak kuat, dan benang yang
terurai, dapat membahayakan anakt. Bayi dan anak-anak suka memasukkan segala
sesuatu ke dalam mulutnya. kancing jahitan yang terurai dapat mengakibatkan bayi
tersedak
4. Beri mainan sesuai usia dan tumbuh kembang anak
Banyak orang tua lupa bahwa setiap mainan anak-anak tidak hanya melihat faktor
rentang usia, melainkan juga kemampuan sensorik dan keterampilan motorik dari
anak. Inilah sebabnya harus selalu diperhatikan semua spesifikasi mainan yang
diberikan kepada anak.
Sebagai contoh, jangan sampai tekstur mainan yang bisa digigit (teether) terlalu
mungil, yang dapat berisiko membuat anak tersedak.
5. Atur tata letak ruang yang kondusif dan sesuai dengan perilaku anak
Amatilah kecenderungan tingkah anak, lalu sesuaikan dengan konsep penataan ruang
di rumah. Bila anak yang enerjik, maka singkirkan furnitur yang berbahaya dan
membatasi ruang geraknya. Dengan cara ini, orang tua bisa meminimalisasi risiko
kecelakan yang mungkin terjadi.

6. Perhatikan suhu air yang digunakan untuk memandikan anak


Bayi dan anak memiliki kulit yang sangat sensitif. Cara kulitnya merespons suhu air
berbeda dengan kulit orang dewasa. Inilah sebabnya ia bisa menangis karena merasa
suhu air mandinya terlalu panas, padahal orang tua berpikir suhu tersebut sudah tepat
7. Jauhkan anak dari jendela
Riset menunjukkan, setiap tahun terjadi peningkatan kecelakaan anak yang terjatuh
dari jendela. Untuk mencegah terjadinya kemungkinan tersebut, pastikan untuk
memasang teralis di setiap jendela rumah.

B. CARA MENGGENDONG YANG AMAN DAN BENAR

Menggendong bayi merupakan hal yang dilakukan oleh orang tua hampir setiap
hari. Selain membantu menenangkan anak kegiatan ini juga dapat membina ikatan
orang tua dengan anak. Menggendong bayi juga memberi manfaat kesehatan untuk
anak. Namun, menggendong bayi tidak boleh dilakukan sembarangan, agar tidak
mengganggu struktur dan fungsi tubuhnya.
Sebelum menggendong bayi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.yakni sebagai
berikut:
 Kulit bayi masih sangat sensitif dan sistem imunnya belum sempurna. Jadi Anda
harus selalu ingat untuk mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum
memegangnya
 Buat diri Anda senyaman mungkin. Ketakutan atau kecemasan berlebih bisa
membuat Anda melakukan kesalahan fatal karena terlalu gugup.
 Otot di leher bayi baru lahir masih belum kuat. Karena itu Anda harus selalu
menopang lehernya saat mengangkatnya dari tempat tidur, atau saat
menggendongnya.
 Hindari menekan bagian lunak di kepala bayi (fontanel)
 Saat mengangkatnya dari tempat tidur, letakkan satu tangan di belakang kepala
bayi, dan tangan satu lagi di pantatnya. Lalu angkat tubuh bayi secara perlahan,
dan letakkan di dada Anda
Berikut cara memegang bayi yang aman yaitu:
1. Berlabuh di bahu
Posisi ini termasuk ke dalam posisi alami yang disukai bayi. Dia bisa melihat ke
belakang, dan Anda juga bisa menopang seluruh berat tubuhnya dengan aman.
Hal-hal yang harus diperhatikan ialah:
 Angkat bayi hingga setinggi bahu, kemudian letakkan kepalanya di bahu
Anda, sehingga pandangannya akan berada di belakang kepala Anda.
 Letakkan satu tangan diantara leher dan kepala bayi, untuk mencegah
kepalanya mendongak secara tiba-tiba yang bisa berpotensi bahaya.
 Letakkan tangan Anda yang lain di bagian bawah tubuh bayi untuk
menopangnya.

Posisi ini bisa membuat Anda memeluk bayi dengan baik, dan bayi juga bisa
mendengar detak jantung Anda.
2. Seperti dalam buaian
Posisi ini terlihat seperti bayi sedang tidur dalam buaian. Posisi ini cukup
sederhana, dan biasanya digunakan untuk membuat bayi mengantuk kemudian
tertidur, sebelum diletakkan di kasur. Cara melakukannya ialah:
 Angkat bayi dengan posisi satu tangan di kepala dan tangan lain di bagian
pantat
 Secara perlahan, tempatkan kepala bayi di lekuk lengan Anda, sehingga
sebagian tubuh bayi berada di sepanjang lengan Anda.
 Tangan yang satu tetap berada di bagian bawah tubuh bayi untuk menopang
beratnya
 Dengan mengayunkan bayi dalam posisi ini, dia akan cepat tertidur.
Keuntungan posisi ini, Anda bisa menatap langsung ke dalam mata bayi. Bahkan
bercanda ria bersamanya.
3. Posisi seperti tengkurap
Posisi ini mungkin terlihat tidak nyaman, namun si kecil justru menyukainya.
Cara melakukannya:
 Tempatkan bayi dengan posisi tengkurap di lengan Anda
 Posisikan kepala di bagian atas lengan Anda, dan biarkan tangan serta kakinya
menggantung
 Letakkan tangan di atas punggung bayi untuk membuatnya merasa aman.
Posisi ini juga memudahkan orangtua saat berusaha membuat bayi sendawa,
dengan menepuk punggungnya perlahan untuk membuat gas di perutnya keluar.
4. Duduk di pinggang ibu
Anda bisa mencoba posisi ini, jika bayi telah memiliki otot leher yang kuat.
Jangan pernah mencoba melakukan posisi ini sebelum bayi berusia 3 bulan.
Angkat tubuh bayi, dan buat dia berada dalam posisi duduk di pinggang Anda.
Tempatkan satu lengan di sekeliling tubuhnya. Posisi ini akan membuat bayi bisa
melihat kondisi di sekitarnya dengan nyaman

5. Bertatap muka
Letakkan satu tangan di bagian kepala dan leher untuk menopangnya. Lalu satu
tangan di bagian bawah tubuhnya. Angkat dan letakkan dia sedikit di bawah dada.
Posisi ini bisa membuat Anda leluasa berinteraksi dengan bayi, mengobrol atau
sekedar membuat wajah lucu untuk membuatnya tertawa.
C. PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru (PMK)
Pengertian Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK)
adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus serta dikombinasi
dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannnya adalah agar bayi kecil tetap hangat.
Dapat dimulai segera setelah lahir atau bayi telah stabil.
Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia, metode ini meniru
perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung perutnya,
sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi
2. Prinsip Perawatan Metode Kangguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator
dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya
dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5oC- 37,5oC). Suhu
optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus.
3. Manfaat Perawatan Metode Kangguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat
dirasakan langsung oleh bayi dan ibu yaitu:
a. Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
b. Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal didapat
lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact). Suhu ibu
merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
c. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap metode ini
dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan dirasakan. Ibu selain
mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya, tidak perlu juga membeli susu
formula yang harganya cukup mahal
d. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena
apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan ”terbatas”.
Dengan metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi :
ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti skin to
skin contact. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan
tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih
dalam rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang
dan perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu,
menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari pada jika
si bayi jarang disentuh.
e. Perlindungan dari infeksi
f. Mengurangi lama menangis pada bayi
g. Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup mahal,
sehingga dengan menggunakan asuhan metode kangguru dapat mengurangi biaya
rumah sakit

4. Langkah-langkah metode kanguru


a. Persiapan pelaksanaan metode kanguru
1) Persiapan ibu
 Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3
kali sehari.
 Membesihkan kuku dan tangan
 Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
 Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH
 Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
 Memakai kain baju yang dapat diregangkan
2) Persiapan bayi
 Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat
 Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan
metode ini.
b. Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru
 Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
 Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
 Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
 Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
 Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
 Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah
telinga bayi
 Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk
 , jalan, makan dan mengobrol.
 Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
c. Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.
 Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
 Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
 Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
 Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
 Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
 Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian
untuk menjaga tubuh bayi.
 Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk, jalan, makan dan mengobrol.
 Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
5. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru
 Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50 C)
 Kenaikan berat badan stabil
 Produksi ASI adekuat
 Bayi tumbuh dan berkembang optimal
 Bayi dapat menyusu kuat

D. BEDONG (SWADDLE)
Membedong bayi dilakukan dengan cara melilitkan selimut kecil pada tubuh bayi
untuk memberi kehangatan dan perlindungan pada bayi. Kehangatan diperlukan bayi
baru lahir agar tubuhnya tidak kedinginan. Membedong bayi juga dilakukan untuk
menjaga bayi agar tidak terganggu dengan gerak refleksnya sendiri. Membedong juga
merupakan upaya untuk membuat bayi tidur dengan nyenyak. Seperti dilansir dari The
American Academy of Pediatrics, membedong bayi dengan cara yang benar dapat
membantu bayi tidur lebih tenang dan lebih nyaman
Terlalu erat membedong bayi dapat menyebabkan persendian pada kaki bayi
Anda melonggar karena kaki terlalu diluruskan, dan juga dapat merusak tulang rawan
lunak dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia.
Berikut ini langkah-langkah dan cara bedong bayi yang benar:
1. Taruh selimut di permukaan datar dan lipat sedikit salah satu sudutnya. Tempatkan bayi
pada lipatan selimut, bahu bayi berada tepat di atas lipatan tersebut.
2. Pastikan kedua lengan bayi Anda berada di bawah dan mengapit tubuhnya. Tarik sudut
selimut dekat lengan kirinya menutupi lengan kiri dan dadanya, kemudian selipkan
sudut selimut tersebut di bawah sisi kanan tubuhnya (berikan sedikit kelonggaran agar
bayi dapat bebas bergerak).
3. Tarik sudut selimut dekat lengan kanannya menutupi lengan kanan dan dadanya,
kemudian selipkan sudut selimut tersebut di bawah sisi kiri tubunya (berikan sedikit
kelonggaran agar bayi dapat bebas bergerak).
4. Putar atau lipat ujung bawah selimut tersebut dan selipkan ke bagian belakang bayi.
Pastikan kedua kakinya agak menekuk ke atas, serta kaki dan pinggulnya dapat bebas
bergerak
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat membedong bayi adalah:
1. Hindari membedong bayi terlalu ketat
Jangan membedong bayi Anda terlalu ketat terutama pada bagian kaki. Banyak ibu
yang menarik dan menekan kaki bayinya sebelum melilitkan selimut bedongan. Hal
ini dapat membuat kaki dan pinggul bayi tidak bebas untuk bergerak, selain itu kaki
bayi yang diluruskan dengan paksa juga dapat menyebabkan persendian pada kaki
dan pinggul bayi melonggar dan dapat meningkatkan risiko bayi terkena hip
dysplasia (gangguan pembentukan sendi pinggul di mana bagian atas tulang paha
tidak berada tepat di ronggal pinggul).

2. Eratkan bedongan bagian atas


Biasanya para ibu membedong bayinya dengan memberikan kelonggaran pada
bagian atas bedongan, dan lebih erat pada bedongan bagian bawah. Namun,
sebenarnya yang harus dilakukan adalah sebaliknya. Beri kelonggaran pada bagian
bawah bedongan, dan bedong lebih erat bagian atas. Pergerakan bayi akan membuat
bedongan sedikit terlepas, sehingga pastikan lengan bayi sudah dibedong dengan
erat dan bedongan sudah terlilit dengan rapi. Selimut bedongan bagian atas yang
terlepas dapat menjadi faktor risiko dari sudden infant death syndrome (SIDS) atau
kematian bayi secara mendadak. Membedong bayi merupakan salah satu cara untuk
menurunkan risiko SIDS karena membedong bayi memberikan kenyamanan pada
bayi saat tertidur.
3. Jika bayi Anda sudah berusia satu bulan
Menurut The American Academy of Pediatrics, bayi sudah tidak perlu dibedong lagi
ketika bayi sudah mulai bisa berguling. Biasanya bayi sudah bisa berguling mulai
usia 4 sampai 6 bulan. Tetapi, karena perkembangan bayi yang berbeda-beda,
mungkin juga ada bayi yang sudah bisa berguling saat usianya belum mencapai 4
bulan.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa:

1. Menciptakan dan menerapkan lingkungan yang aman untuk bayi dan anak harus
dilakukan agar keamanan dan kesehatan anak terjamin.
2. Menggendong bayi harus dilakukan dengan cara yang aman dan benar karena bayi
memiliki tubuh yang rapuh dan rentan.
3. Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam
perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif
untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi
ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga
bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia),
4. Bedong (Swaddle) bayi dilakukan untuk memberi kehangatan dan perlindungan pada
bayi. Bedong bayi yang dilakukan dengan cara yang salah dapat menimbulkan resiko
sindrom kematian mendadak pada bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS) serta
merusak tulang rawan lunak dari rongga pinggul yang mengarah pada hip dysplasia.
DAFTAR PUSTAKA

The Asian Parent Indonesia. 2020. Cara Aman Memegang Bayi Baru
Lahir. https://id.theasianparent.com diakses tanggal 5 Juli 2020 pkl 14.00 wita
Sagarmata, Amanda. 2020. Ciptakan Lingkungan yang Aman untuk Si
Kecil. https://www.guesehat.com diakses tanggal 5 Juli 2020 pkl 18.30 wita
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2013 Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan
Pemberian Asi. https://www.idai.or.id/ diakses tanggal 5 Juli 2020 pkl 18.00 wita
Gadira, Saufa. 2018. Kangaroo Mother Care https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com
diakses tanggal 6 juli 2020 pkl 20.00 wita
dr. Allert Benedicto Ieuan Noya. 2018. Cara Bedong Bayi yang Aman.
https://www.alodokter.com diakses tanggal 6 Juli 2020 pkl 17.00 wita
Veratamala, Arinda. 2019. Bagaiman Cara Membedong Bayi yang Benar?.
https://hellosehat.com diakses tanggal 7 Juli 2020 pkl 18.00 wita

Anda mungkin juga menyukai