Care)
pada Ibu Berkebutuhan Khusus
Kelompok 8
1. Dwi Kusnita
2. Uyun kamila
3. Mita Qurniasari
Apa itu Asuhan Berkelanjutan (Continuity Of
Care) ?
Asuhan berkelanjutan (Continuity Of Care) adalah
salah satu model asuhan kebidanan yang
memberikan pelayanan berkesinambungan selama
hamil, bersalin, dan masa pasca melahirkan baik
yang beresiko rendah maupun tinggi dan di semua
unit pelayanan baik di PMB maupun Puskesmas atau
Rumah Sakit, Continuity Of Care ditujukan untuk
menurunkan angka kematian ibu (Kemenkes RI,
2017).
Continuity Of Care
Serangkaian kegiatan asuhan yang berkelanjutan dan
menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga
berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan
perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu.
Don't
f orget
...
Conttinuity of Care berorientasi untuk
meningkatkan kesinambungan pelayanan
dalam suatu periode
Adapun Asuhan Yang Diberikan
Dukungan
01 Emosional
Dalam bentuk dorongan,
pujian dan kepastian
02 Mendengarkan Keluhan
Perempuan
Promotif Preventif
a. KIE sesuai tahap a. Persiapan fisik, gizi,
perkembangan dan kebutuhan status imunisasi tetanus,
masing masing disabilitas kespro
b. Persiapan pranika b. Konseling perencanaan
c. Keadilan dan kesetaraan gender kehamilan dan KB
Pelayanan kesehatan masa hamil
Promotif
a. Tanda Bahaya Kehamilan, persalinan, KB , Manajemen Laktasi
b. Dukungan dan pendampingan keluarga (kehamilan selamat)
c. Pengenalan dan pemanfaatan buku KIA
d. Kelas ibu hamil
Stimulasi janin dalam kehamilan
Skrinig kelainan kongenital
Preventif
a. Pemberian makanan tambahan ibu hamil KEK
b. Konseling kesehatan ibu dan anak
Persalinan
Promotif
1. Peningkatan pemahaman penyandang
disabilitas dan keluarga : persalinan,
nifas , dan manajemen laktasi
2. Kongseling
Preventif
1. Persalinan sesuai keadaan klinis
klien
2. Konseling kesehatan ibu dan anak
3. Mengenali tanda awal persalinan
2. Keluarga berencana
Pelayanan disesuaikan dengan kondisi penyandang disabilitas
Konseling metode kontrasepsi bagi penyandang disabilitas
Hak untuk menerima atau menolak penggunaan kontrasepsi
3. Kesehatan Seksual
Komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kesehatan reproduksi (kesehatan
seksual) dan menopause
Peningkatan kesehatan lansia (pemeriksaan status gizi, TTV , Lab sederhana)
Skrining faktor resiko pemberian makanan tambahan (PMT) dan pengelolaanya.
4. Pencegahan dan penanganan penyakit tidak menular
(kanker payudara dan kanker serviks)
• Edukasi
-Kanker payudara dan kanker serviks
-Deteksi dini kanker payudar dan kanker serviks
• Dukungan psikologis dan konseling
5. Kesehatan Reproduksi Usia lanjut
1. Penyandang disabilitas beresiko mendapat
tindak kekerasan dan pelecehan seksual dan
dapat beresiko terinfeksi IMS, HIV/ AIDS
2. Pengetahuan: kesehatan organ reproduksi,
menstruasi
3. Edukasi: perilaku seksual beresiko tinggi
Infeksi Menular Seksual(IMS)
6. Pencegahan dan penanganan
IMS
1. Edukasi organ reproduksi (kebersihan organ reproduksi)
2. Pengetahuan penyakit IMS, HIV/AIDS
3. Konseling pada individu beresiko tinggi IMS
4. Penyediaan dan akses alat pencegahan (kondom, spuit
steril)
5. Rujukan
7. Kekerasan seksual
1. Masalah kesehatan reproduksi fisik dan psikologis
2. Penyandang disabilitas beresiko tinggi mengalami
kekerasan seksual bagi penyandang disabilitas
”tidak berdaya”
3. KIE Pencegahan kekerasan seksual dan
perlindungan diri penyandang disabilitas
Terimakasih