Anda di halaman 1dari 19

EVIDENCE BASED ASUHAN

KEBIDANAN PADA BAYI BARU


LAHIR
KELOMPOK 3

ITA HARTATI
MAGFIROH
MAYLAN SAPUTRI
NUR FITRIANA
GUSTIN RIA SAFITRI
HALIMATU SYA’DIYAH
HARTATININGSIH
HENNI KATUMLAS
IMAKULATA BUMAROP
ULVAH RATIH CANDRAMIDI
SINTHIA LAIKIOK
Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus


pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram (Saifudin, 2009).
Pengertian Evidence
Based Practice (EBP)
Evidence Based Practice adalah proses penggunaan bukti-bukti
terbaik yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan
keputusan klinuk dalam merawat individu pasien.
Pengertian Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak
lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus
berdasarkan bukti dan bukti ini pun tidak sekedar bukti, tapi bukti
ilmiah terkini yang bisa dipertanggung jawabkan.
Evidence Based
Midwifery
EBM didirikan oleh RCM dalam rangka untuk
membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk
pertumbuhan tubuh  bidan  berorientasi akademis.
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada
dunia kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah
tindakan–tindakan yang tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan
merugikan bagi pasien,terutama pada proses persalinan yang
diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Evidence Based Midwifery pada Asuhan Bayi Baru Lahir

01 02 03

Memulai Pemberian Baby Friendly Regulasi Suhu Bayi


Asi Dini dan Ekslusif Initiative (inisiasi Baru Lahir dengan
sayang bayi) Kontak Kulit ke Kulit

04 05 06

Pemotongan Tali Perawatan Tali Stimulasi


Pusat Pusat Pertumbuhan dan
Perkembangan Bayi
dan Balita
Memulai Pemberian
Asi Dini
dan Ekslusif
Berdasarkan evidence based yang up to date,

02
upaya untuk peningkatan sumber daya manusia
antara lain dengan jalan memberikan ASI sedini
mungkin (IMD) yang dimaksudkan untuk
meningkatkan kesehatan dan gizi bayi baru lahir
yang akhirnya bertujuan untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi
menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi
dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu).
Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini:
● Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu, dan rasa percaya diri yang tinggi dan
membutuhkan dukungan yang kuat dari sang suami dan keluarga, jadi akan membantu ibu apabila saat
inisiasi menyusu dini suami atau keluarga mendampinginya.
● Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin keringkan bayi tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan
kulit bayi.
● Tengkurapkan bayi di dada ibu atau perut ibu dengan skin to skin contact, selimuti keduanya dan andai
memungkinkan dan dianggap perlu beri si bayi topi.
● Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut dengan tidak
memaksakan bayi ke puting ibunya.
● Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre-feeding)
yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih.
● Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan seperti oprasi, berikan kesempatan skin to skin contact.
● Bayi baru dipisahkan dari ibu untuk ditimbang dan diukur setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang
invasif seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi.
● Dengan rawat gabung, ibu akan mudah merespon bayi. Andaikan bayi dipisahkan dari ibunya, yang terjadi
kemudian ibu tidak bisa merespon bayinya dengan cepat sehingga mempunyai potensi untuk diberikan
susu formula
Setelah pemberian Inisiasi Menyusu
Dini (IMD), selanjutnya bayi diberikan
ASI secara eksklusif. Yang dimaksud
dengan pemberian ASI secara
eksklusif di sini adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur 0
- 6 bulan.
Setelah bayi berumur 6 bulan, baru
ia mulai diperkenalkan dengan
makanan padat, sedangkan ASI
dapat terus diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun atau lebih.
Baby Friendly

Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly


Initiative (inisiasi sayang bayi) adalah suatu
prakarsa internasional yang didirikan oleh
WHO/ UNICEF pada tahun 1991 untuk
mempromosikan, melindungi dan mendukung
inisiasi dan kelanjutan menyusui.
Program ini mendorong rumah sakit dan fasilitas
bersalin yang menawarkan tingkat optimal
perawatan untuk ibu dan bayi. Sebuah fasilitas
Baby Friendly Hospital/ Maternity berfokus
pada kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu
untuk memberikan bayi mereka awal
kehidupan yang baik.
Dalam rangka mencapai program Baby Friendly Inisiative,
semua provider rumah sakit dan fasilitas bersalin akan:

 Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin dan


dikomenyusui.munikasikan kepada semua staf tenaga
kesehatan.
 Melatih semua staf tenaga kesehatan dalam keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan kebijakan ini.
 Member tahu semua ibu hamil tentang manfaat dan
penatalaksanaan menyusui.
 Membantu ibu untuk memulai menyusui dalam waktu setengah
jam kelahiran.
 Tampilkan pada ibu bagaimana cara menyusui dan cara
mempertahankan menyusui jika mereka harus dipisahkan
dari bayi mereka.
 Berikan ASI pada bayi baru lahir, kecuali jika ada indikasi medis.
 Praktek rooming-in agar memungkinkan ibu dan bayi tetap
bersama-sama.
 Mendorong menyusui on demand.
 Tidak memberikan dot kepada bayi
Regulasi Suhu Bayi Baru Lahir dengan Kontak
Kulit ke Kulit

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya,


sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan
lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang
suhunya lebih tinggi. Kontak kulit bayi dengan ibu dengan
perawatan metode kangguru dapat mepertahankan suhu bayi
dan mencegah bayi kedinginan/ hipotermi. Keuntungan cara
perawatan bayi dengan metode ini selain bisa memberikan
kehangatan, bayi juga akan lebih sering menetek, banyak
tidur, tidak rewel dan kenaikan berat badan bayi lebih cepat.
Cara melakukannya untuk menjaga suhu tubuh bayi
agar tetap hangat, Antara lain

 Gunakan tutup kepala karena 25% panas hilang


pada bayi baru lahir adalah melalui kepala.
 Dekap bayi diantara payudara ibu dengan posisi
bayi telungkup dan posisi kaki seperti kodok
serta kepala menoleh ke satu sisi.
 Metode kangguru bisa dilakukan dalam posisi
ibu tidur dan istirahat.
 Metode ini dapat dilakukan pada ibu, bapak
atau anggota keluarga yang dewasa lainnya.
Pemotongan Tali Pusat

● Berdasarkan evidence based,


pemotongan tali pusat lebih
baik ditunda karena sangat
tidak menguntungkan baik bagi
bayi maupun bagi ibunya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eillen K.
Kinmond, S. et al. (1993) menunjukkan bahwa Hutton (2007) bahwa dengan penundaan pemotongan
pada bayi prematur, ketika pemotongan tali tali pusat dapat:
pusat ditunda paling sedikit 30 menit atau lebih,
maka bayi akan:  Peningkatan kadar hematokrit dalam darah.
 Peningkatan kadar hemoglobin dalam darah.
 Menunjukkan penurunan kebutuhan untuk  Penurunan angka Anemia pada bayi.
tranfusi darah.  Penurunan resiko jaudice/ bayi kuning
 Terbukti sedikit mengalami gangguan
pernapasan.
 Hasil tes menunjukkan tingginya level
oksigen.
 Menunjukkan indikasi bahwa bayi tersebut
lebih viable dibandingkan dengan bayi yang
dipotong tali pusatnya segera setelah lahir. Conclusions
 Mengurangi resiko perdarahan pada kala III 
persalinan.
 Menunjukkan jumlah hematokrit dan
hemoglobin dalam darah yang lebih baik.
Perawatan Tali Pusat

1. Saat memandikan bayi, ke dalam peredaran darah


usahakan tidak menarik tali bayi dan menyebabkan
pusat. Membersihkan tali pusat gangguan pertumbuhan
saat bayi tidak berada di dalam kelenjar gondok.
bak air. Hindari waktu yang lama 4. Jangan mengolesi tali
bayi di air karena bisa pusat dengan ramuan atau
menyebabkan hipotermi. menaburi bedak karena
2. Setelah mandi, utamakan dapat menjadi media yang
mengerjakan perawatan tali baik bagi tumbuhnya
pusat terlebih dahulu. kuman.
3. Perawatan sehari-hari cukup 5. Tetaplah rawat tali pusat
dibungkus dengan kasa steril dengan menutupnya
kering tanpa diolesi dengan menggunakan kasa steril
alkohol. Jangan pakai betadine hingga tali pusat lepas
karena yodium yang terkandung secara sempurna.
di dalamnya dapat masuk
Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi dan Balita

Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam


besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).

Sedangkan perkembangan (development) adalah


bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan.
Waktu yang ideal untuk stimulasi adalah
saat bayi bangun tidur/ tidak mengantuk,
tenang, siap bermain dan sehat.

Gunakan peralatan yang aman dan bersih


antara lain tidak mudah pecah, tidak
mengandung racun/ bahan kimia, tidak tajam
dan sebagainya.
Stimulasi dilakukan setiap ada
kesempatan berinteraksi dengan bayi
atau balita setiap hari, terus-menerus,
bervariasi, dan disesuaikan dengan
umur perkembangan kemampuannya.

Stimulasi juga harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan
antara pengasuh dan bayi/ balitanya.

Jangan memberikan stimulasi yang terburu-buru dan


tidak memperhatikan minat atau keinginan bayi/
balita, atau bayi sedang mengantuk, bosan atau ingin
bermain yang lain.

Anda mungkin juga menyukai