Halimatu Syadiyah
(170411013)
BAB I
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
kesehatan dari kesejahteraan suatu negara. Meningkatkan kesehatan
ibu merupakan salah satu target sasaran tujuan SDGs dengan strategi
mengurangi resiko kematian ibu dalam proses melahirkan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra Proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir keluar dari uterus ibu dan dianggap normal jika
sampai permulaan persalinan. prosesnya terjadi pada kehamilan cukup bulan
(Astriana, 2019) (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
(JNPK-KR, 2017).
NIFAS BAYI BARU LAHIR
Dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir Bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari
ketika alat-alat kandungan kembali seperti atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir
keadaan sebelum hamil. Masa nifas 2500 – 4000 gram.
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Armini, 2017).
(Prawirohardjo, 2018).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan
1. Kunjungan Pertama (Senin, 24 Februari 2020)
PENATALAKSANAAN
KALA III
(Pukul 08. 20) KALA IV
Plasenta lahir lengkap (Pukul 08. 30)
pukul 08.30 WIB
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Masa Nifas
No Masa Nifas Pemeriksaan
1 Nifas 6 jam TTV : Normal, TFU :2 jari dibawah pusat, Kontraksi: baik,
(18 Maret 2020) Kandung kemih : kosong , Lochea : Rubra, Perdarahan :
±80 cc
2 Nifas 1 minggu TTV ; Normal, BB: 65 kg, TFU : 3 Jari dibawah simpisis,
(25 Maret 2020) Kontraksi : baik, Kandung kemih : Kosong, Lochea :
Sanguilenta.
3 Nifas 2 minggu Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Tidak dilakukan
(1 April 2020) pemeriksaan karena kunjungan nifas dilakukan secara
online melalui media WhatsApp.
No Kunjungan Pemeriksaan
1 6 jam TTV : Normal, Tidak ada kelainan, BB :
(18 Maret 2020) 3.455 gram, PB : 50 cm, LK : 33 cm, LD :
32 cm, JK : Laki-Laki, Miksi (+),
Mekonium (-)
2 7 hari TTV Normal, BB : 3.645 gram, PB : 51
(25 Maret 2020) cm, Tidak ditemukan masalah
Faktor penyebab : Kurangnya asupan zat besi pada ibu yang didapat dari makanan.
Penatalaksanaan Kasus : Mengubah pengetahuan, sikap serta perilaku ibu dalam pemenuhan
asupan zat besi.
1. Kunjugan pertama (Mengubah pengetahuan) berupa KIE tentang Anemia dan cara
pencegahannya.
2. Kunjungan Ke-dua (Mengubah sikap dan perilaku) berupa memberikan support mental dibantu
keluarga serta perbaikan nutrisi untuk memenuhi asupan zat besi pada ibu.
3. Kunjungan Ke-tiga (Mengevaluasi) Mengevaluasi perilaku ibu terhadap pemenuhan asupan zat
besi yang diperoleh dari makanan.
PERSALINAN
Kala I Kala III
Kala II
Pada persalinan KALA I Proses persalinan KALA
tidak ditemukan masalah, III dan IV berlangsung
menganjurkan pada ibu untuk Proses persalinan KALA II
normal, pada kala III
memenuhi nutrisi serta berlangsung slama 30 menit.
berlangsung selama 10
hidrasinya. Karena menurut Hal ini sesuai dengan teori
menit. Hal ini sesuai
teori, pengaruh Anemia e pada primigravidarum yang
dengan teori bahwa Kala
Ringan terhadap proses menyatakan bahwa proses
III Persalinan disebut juga
persalinan dapat persalinan kala II
sebagai stadium
mengakibatkan persalinan berlangsung 2 jam pada
pemisahan dan ekspulsi
prematuritas, infeksi, primi gravidarum dan 1 jam
plasenta yang
perdarahan postpartum, pada multi gravidarum.
berlangsung tidak boleh
terjadi anemia sedang pada (Kurniarum, 2016).
lebih dari 30 menit
ibu (Obay et al, 2016). (Prawirohardjo, 2018).
BBL Nifas KB
Pada tanggal 29 April
Masa nifas Ny.S dilakukan
2020, Ny.S memilih
selama 6 minggu,
untuk memakai KB
berlangsung normal. .
Kunjungan Bayi Baru Lahir alamiah yaitu KB MAL
Kunjungan pertama adalah
(BBL) dilakukan sebanyak 3 dan sudah memutuskan
6 jam setelah persalinan,
kali yaitu pada kunjungan 6 untuk menggunakan KB
kunjungan kedua 7 hari
jam, 7 hari dan 14 hari. Tidak Suntik 3 Bulan jika sudah
setelah persalinan,
ditemukan kesenjangan teori memasuki fase menstruasi
kunjungan ketiga 2
dan kasus dengan persetujuan
minggu setelah persalinan,
suami, hal ini sesuai
dan kunjungan keempat
dengan teori bahwa KB
yaitu 6 minggu setelah
Suntik 3 Bulan aman bagi
persalinan. (Kemenkes RI,
ibu yang sedang
2016).
menyusui (Anita et
al,2017)
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN :