Anda di halaman 1dari 13

DETEKSI DINI GANGGUAN PSIKOLOGIS

PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN,


DAN NIFAS
Kelompok 4
Anti Andriyanti Mahpudin 4008220210 Ramilah Yulmiati 4008220130
Ajeng Febrina Piesca R. 4008220112 Rani Apriyani 4008220134
Ayu Gita Dwi S, 4008220128Ratna Sari Dewi 4008220111
Eli Sumiati 4008220113 Rieke Noviana 4008220126
Eneng Aisah 4008220131 rismawati 4008220089
Yuni Yulianti 4008220071 Siti ghina kaamilah 4008220123
Tiara intan sawitri 4008220127 Siti Intan Mulyani 4008220141
Sri mulyani dewi s 4008220122 Septiana Nurrahmawati 4008220129
Latar Belakang Masalah

• Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang
wanita. Ibu hamil di trimester pertama akan mengalami mual yang membuatnya merasa
tidak sehat dan tidak nyaman, bahkan beberapa ibu hamil bisa jadi menolak kehamilannya
tersebut
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, di seluruh dunia sekitar 10% wanita
hamil dan 13% wanita yang baru saja melahirkan mengalami gangguan mental, terutama
depresi. Khususnya di negara berkembang, gangguan mental saat hamil menjadi 15,6% dan
19,8% setelah kelahiran.
DETEKNI DINI GANGGUAN
PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN
• Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki
anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut
lahir, Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat
memiliki reaksi yang ekstrem dan susana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi
emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi
sangat sensitif dan cenderung bereaksi berlebihan.
MACAM-MACAM GANGGAN PSIKOLOGI PADA
MASA KEHAMILAN DAN CARA
PENGELOLAANYA
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Infertilitas: penanganannya dapat dilakukan dengan konseling pasangan
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan Palsu Konseling psikoanalisis. Peran konselor dalam hal ini adalah menciptakan suasana
senyaman mungkin agar klien merasa bebas untuk mengekspresikan pikiran-pikiran yang sulit
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan di Luar Nikah. Penatalaksanaan yang bisa dilakukan guna menangani permasalahan ini
adalah dengan konseling humanistik, di mana manusia sebagai individu berhak menentukan sendiri keputusannya dan selalu berpandangan
bahwa pada dasarnya manusia itu adalah baik
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan Yang Tidak Dikehendaki. Penanganan dalam permasalahan ini tidak jauh berbeda dengan
penanganan pada kehamilan di luar nikah. Perbedaannya hanya pada teknik konselingnya-karena kehamilan ini terjadi pada wanita yang telah
menikah-yaitu dengan konseling pasangan
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Keguguran. Konseling kejiwaan dan psikologis. dalam konseling in harus
memperhatikan setiap fase dalam penerapannya.
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Janin Mati. Dalam memberikan bantuan dan konseling disesuaikan dengan fase di
mana ia berada. Dengan memperhatikan hal itu diharapkan bantuan yang diberikan adalah bantuan yang tepat, bukan bantuan yang justru
membuat keadaan semakin kacau.
• Pengelolaan Gangguan Psikologis pada Kehamilan dengan Ketergantungan Obat: Dalam penanganan permasalahan ini perlu dilakukan
konseling dengan pendekatan behavioristik, di mana konselor membantu klien untuk belajar bertindak dengan car. Tujuan dari konseling yang
diberikan adalah untuk mengubah tingkah laku yang maladaptif dan belajar tingkah laku yang lebih efektif.
CARA MENGATASI KONDISI PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

• Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat
kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
• Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil
• Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up / periksa kehamilan.
• Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
• Tetap menjaga penampilan.
• Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
• Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
• Melakukan senam hamil untuk dapat membantu ibu hamil menormalkan perubahan psikologis.
• Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan.
INTERVENSI YANG DAPAT DILAKUKAN
• Menciptakan lingkungan terapeutik
• Mengali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada.
• Memberi aktifitas.
• Melibatkan keluarga lain dalam proses perawatan.
• Melaksanakan program terapi dokter.
DETEKSI DINI GANGGUAN
PSIKOLOGIS PADA MASA PERSALINAN
• Penyebab gangguan psikologis pada Ibu bersalin yaitu perubahan hormone, kurangnya
persiapan mental, dan adanya keinginan narsitis yaitu cenderung menolak kelahiran bayinya
dan ingin mempertahankan bayinya selama mungkin di dalam kandungan.
• Pendekatan dengan Komunikasi Teraupetik Komunikasi teraupetik merupakan komunikasi
yang mendorong proses penyembuhan klien.
TUJUAN KOMUNIKASI
TARAPEUTIK
• Membantu klien mengurangi beban perasaan dan pikiran selama proses persalinan
• Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien
• Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri untuk kesejahteraan
Ibu dan proses persalinan agar dapat berjalan dengan semestinya.
2 FASE KONSELING GANGGUAN
PSIKOLOGI PADA PERSALINAN
• Fase Laten: Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa kehamilannya
akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita biasanya gelisah, gugup, cemas
dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman karena kontraksi.
• Fase Aktif: saat kemajuan persalinan sampai pada waktu kecepatan maksimum rasa
khawatir wanita menjadi meningkat. Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih sering
sehingga wanita tidak dapat mengontrolnya.
CARA PENCEGAHAN GANGGUAN
PSIKOLOGI
• Melakukan pemeriksaan berkala selama kehamilan
• Diperlukannya dan ditekankan nya peranan dak partisipasi dari keluarga terutama orangtua
dan suami.
• Melakukan konseling dan temu wicara untuk menangani masalah atau keluhan yang sedang
dirasakan ibu
• Memebrikan asuhan dan pengetahuan pada ibu seputas kehamilan dan persalinan agar ibu
tidak merasa takut dan berandai andai dengan persalinannya
• Jika ditemukan adanya gangguan selama proses hamil atau bersalin dengan adanya
pemantauan berkala dari bidan maka dengan segera dapat diatasi dan ditangani dan
diminimalisir agar tetap terwujud persalinan yang man ibu dan anak sehat
GEJALA-GEJALA UMUM IBU
DEPRESI POST PARTUM
• Merasa gelisah atau murung • Kehilangan minat atau kesenangan pada
• Merasa sedih, putus asa, dan kewalahan aktivitas yang biasanya disukai
• Menarik diri dari teman dan keluarga
• Kurang energi atau motivasi
• Hilang minat (anhedonia)
• Banyak menangis • Mengalami perubahan cepat tingkatan
• Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak suasa hati dari sedih jadi marah
• Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak • Selalu merasa lelah sepanjang waktu
• Hanya tertarik sedikit pada bayi anda
• Kesulitan berpikir atau membuat keputusanMemiliki
• Tidak menikmati hidup lagi
masalah memori
• Merasa tidak berharga dan bersalah
• Kesulitan untuk berkonsentrasi
• Pernah berfikir untuk mencelakai diri sendiri atau bayi
anda
Salah satu upaya mencegah depresi postpartum adalah dengan melakukan deteksi dini
menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). EPDS didisain oleh Cox,
Holden dan Sagovsky dapat digunakan pada ibu yang sedang rawat inap, home visit, atau pada
6-8 minggu setelah melahirkan. EPDS terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat diselesaikan dalam
waktu 5 menit. Sepuluh pertanyaan pada EPDS adalah cara yang bernilai dan efisien untuk
mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko untuk depresi postpartum, mudah dijalankan dan
telah terbukti menjadi alat skrining yang efektif
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai